Anda di halaman 1dari 5

PENGENDALIAN HAMA ULAT API PADA TANAMAN pendapatan petani.

Salah satu faktor yang mempengaruhi

KELAPA SAWIT penurunan produksi, produktivitas dan mutu kelapa sawit

akibat adanya serangan OPT yaitu hama ulat api dari Ordo

Lepidoptera dan Famili Limacodidae. Ulat api adalah salah

satu musuh yang sangat ditakuti dalam perkebunan kelapa

sawit, karena serangan ulat api akan menurunkan

produktifitas tanaman kelapa sawit. Pada tahap pembibitan,

serangan ulat api akan berdampak jangka panjang dan

akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas produksi dimasa

yang akan datang.

Pada kelompok tanaman menghasilkan (TM)

serangan ulat api akan berdampak pada penurunan


Dalam meningkatkan produksi dan produktivitas
produktifitas tanaman karenan terganggunya proses
tanaman kelapa sawit, masih terkendala oleh adanya
fotosintesis yang mengakibatkan terganggunya proses
serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT).
pembentukan bunga dan buah. Berdasarkan hasil
Gangguan OPT tersebut dapat menimbulkan kerusakan
pengamatan yang dilakukan beberapa perusahaan,
berarti yang pada akhirnya menimbulkan kerugian hasil dan
serangan ulat api dapat menurunkan produksi sebanyak
25% pada tahun pertama, dan menurunkan produksi

sebanyak 50% − 75% pada tahun kedua dan ketiga. Ada

empat jenis ulat api yang biasa menyerang kelapa sawit

yaitu: Setothosea asigna, Setora nitens, Darna trima,

dan Parasa lepida.

Serangan hama ulat ini dengan cara menggerogoti

bagian daun kelapa sawit, dimulai dari helaian daun bagian

bawah hingga menjadi lidi, dalam kondisi yang sangat parah

tanaman akan kehilangan daun hingga 50% – 90%. Ulat api

menyukai daun kelapa sawit tua, tetapi apabila daun-daun

tua sudah habis ulat juga memakan daun-daun muda. Untuk mengendalikan populasi ulat api diperkebunan

Selanjutnya bisa mengakibatkan kematian apabila tidak kelapa sawit, petani dapat memadukan antara pengendalian

segera dikendalikan dengan benar. secara mekanis, biologi dan kimia. Pada prinsipnya

penggunaan pestisida untuk mengendalikan hama harus

dilakukan secara bijak dan menjadi alternatif terakhir untuk

mengurangi kerusakan lingkungan.


 Pengendalian secara mekanis pingir jalan produksi) juga berfungsi sebagai sumber pakan

bagi predator ulat api.


Pengendalian secara mekanis dilakukan dengan cara

mengambil dan membunuh secara langsung ulat api yang  Pengendalian secara kimia

menyerang bibit tanaman, sedangkan pada kelompok


Pengendalian secara kimiawi dilakukan jika tingkat
tanaman menghasilkan pengendalian secara mekanis
populasi ulat api sekitar 5 – 10 ekor ulat pada setiap
biasanya dilakukan dengan mencari kepompong ulat api
pelepah daun. Pada tanaman kelapa sawit yang masih
pada pangkal tanaman, kepompong dikumpulkan
rendah, pengendalian ulat api dilakukan dengan
selanjutnya musnahkan dengan cara dibakar.
menyemprotkan larutan insektisida berbahan aktif

 Pengendalian secara biologis Deltametrin dengan dosis 2cc/liter air. Pada tanaman yang

sudah tinggi, pengendalian ulat api dengan insektisida


Beberapa agen antagonis telah banyak ditemukan
berbahan aktif Deltrametrin dilakukan dengan
untuk mengendalikan ulat api. Agen antagonis tersebut
cara fogging pada malam hari dan tidak hujan.
adalah Bacillus thuringiensis, Cordyceps militaris dan Multi-

Nucleo Polyhydro Virus (MNPV). Menanam Bunga pukul

delapan (Tunera Subulata) Bunga pukul delapan selain

berfungsi untuk memperindah kebun (biasanya ditanam di


PENGENDALIAN HAMA ULAT API PADA TANAMAN
KELAPA SAWIT

OLEH
ZAHARA, S.TP
NIP. 199402232019022007

BALAI PENYULUHAN PERTANIAN (BPP) PENANGGIRAN


KECAMATAN GUNUNG MEGANG
TAHUN 2022

Anda mungkin juga menyukai