Anda di halaman 1dari 5

Nama : Afrin Situmorang

Npm : 2301010007

Kelas : 2A11

Matkul : Dasar Agronomi

1.Sebutkan dan jelaskan langkah-langkah agronomi!

Jawab:

Langkah-langkah Agronomi yaitu:

❑ Pemilihan Lahan

❑ Pemilihan Bahan Perbanyakan

❑ Pengolahan Tanah

❑ Persemaian dan Pembibitan

❑ Penanaman

❑ Pemeliharaan Tanaman

❑ Pemanenan

PEMILIHAN LAHAN

Harus disesuaikan dengan jenis tanaman yg akan diusahakan serta bentuk/sistem pertanian apa yg
akan diterapkan, sehingga produktivitas tinggi dan menguntungkan

Faktor Utama Pemilihan Lahan

1.Tanah

Letak tinggi dari permukaan laut, kemiringan, topografi, sifat-sifat tanah (kimia, biologi, fisika),
drainase, aerase dll

2. Iklim

Jenis iklimnya, iklim basah, iklim kering Unsur-unsur iklim, curah hujan, kelembaban, suhu, angin,
penyinaran matahari, penguapan dll.

Faktor iklim, tinggi tempat dpl, letak lintang, lamanya penyinaran matahari, dll.

PEMILIHAN BAHAN PERBANYAKAN

Bahan perbanyakan yang baik haruslah berasal dari pohon induk yang baik (baik kuantitas maupun
kualitas)

Jenis unggul adalah jenis yg berasal dr varietas2 yang mempunyai sifat-sifat lebih baik drpd jenis yg
sudah ada.

Sifat-sifat yang harus dipunyai oleh jenis unggul:


▪ Umur lebih pendek/cepat menghasilkan

▪ Produktivitas tinggi

▪ Resisten terhadap OPT, toleran terhadap bbrp jenis cekaman

▪ Mudah dalam pemeliharaan dan respon pemupukan

PENGOLAHAN TANAH

Kegiatan pengolahan tanah yang baik dibagi dalam dua tahap, yaitu: Pengolahan tanah
pertama (pembajakan), dan pengolahan tanah kedua (penggaruan). Dalam pengolahan tanah
pertama, tanah dipotong, kemudian dibalik agar sisa tanaman dan gulma yang ada di
permukaan tanah terpotong dan terbenam.

PERSEMAIAN DAN PEMBIBITAN

Langkah-langkah nya yaitu:

1. Memilih tempat persemaian.

2. Membuat bedeng persemaian.


3. Memberi atap tempat persemaian.

4. Menyemai benih.

5. Pemeliharaan bibit

PENANAMAN

Langkah-langkah penanaman tanaman:

1. Memilih dengan tepat media tanaman.

2. Memilih tempat untuk menanam.

3. Memilih tanaman yang tepat.

4. Memberi sinar matahari yang cukup.

5. Menyiram tanaman dengan teknik yang tepat.

6. Mengatur suhu dan kelembaban.

7. Memastikan tanaman bebas dari hama.

8. Memotong bagian yang kering atau mati.

PEMELIHARAAN TANAMAN

Langkah-langkah nya yaitu:

1. Pilih Jenis Tanaman.

2. Menentukan Media Tanam.

3. Pemberian pupuk

4. Siram dengan Teratur.


5. Lakukan Pembersihan.

PEMANENAN

Langkah-langkah nya yaitu :

Pemanenan merupakan kegiatan yang sangat menentukan dalam kegiatan produksi


pertanian, dan seringkali merupakan bagian termahal dari kegiatan produksi. Secara
sederhana, istilah pemanenan diartikan sebagai upaya memisahkan bagian tanaman yang
memiliki nilai ekonomi dari tanaman induknya.

2. Sebutkan dan jelaskan faktor utama pemilihan lahan!

Jawab:

1. Lokasi
Faktor lokasi menjadi salah satu faktor utama penentu harga. Dalam faktor ini
dipertimbangkan kedekatan objek dengan pusat bisnis (CBD), jarak dan atau posisi
dari jalan utama, posisi aset dari jalan, serta kondisi sosial ekonomi di sekitar objek.
Semakin dekat suatu objek dengan CBD, jalan utama dan dengan posisi di pinggir
jalan tentu memiliki nilai yang relatif lebih tinggi. Khusus untuk lahan pertanian
cukup unik, karena selain keempat hal tersebut dipertimbangkan pula bagaimana
posisi objek tersebut terhadap irigasi. Bahkan di desa tertentu, kedekatan objek
dengan penggarap menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan, namun hal
tersebut (kedekatan dengan penggarap) tersebut tidak berlaku umum, sehingga
dapat diabaikan.

2. Aksesibilitas
Faktor aksesibilitas sendiri adalah berkaitan dengan bagaimana lokasi objek tersebut
dapat dicapai. Subfaktor yang umum dipakai sebagai proxy aksesibilitas pada
umumnya adalah : ada tidaknya jalan akses ke lokasi objek, lebar jalan ke lokasi
objek, kualitas/kondisi jalan menuju objek, dan angkutan publik yang mencapai ke
lokasi objek. Dalam penilaian lahan pertanian, aksesibilitas ini juga merupakan faktor
penting yang dipertimbangkan. Faktor ini berkaitan dengan akses pengangkutan
hasil pertanian. Apabila terdapat akses yang cukup untuk mengangkut hasil panen
serta transportasi alat-alat pertanian ke lokasi objek, maka akan menjadi nilai
tambah dibanding objek yang tidak memiliki akses atau aksesnya kurang baik.

3. Karakteristik Fisik
Karakteristik fisik seperti luas tanah, bentuk tanah, jenis tanah, kontur dan elevasi
dari permukaan jalan juga menjadi faktor penentu nilai properti. Dalam kaitanya
dengan lahan pertanian, subfaktor dari karakteristik fisik tersebut tentu juga menjadi
pertimbangan. Dalam hal luas tanah, semakin luas tanah yang dijual tentu akan
mengerucutkan potensi calon pembeli karena lebih sedikit orang yang memiliki
kemampuan finansial untuk membeli lahan tersebut. Hal itu juga tentu akan
berdampak pada harga yang nantinya akan terbentuk. Bentuk tanah untuk pertanian
untuk pertanian umumnya tidak jauh berbeda, walaupun tidak terlalu signifikan
dalam mempengaruhi nilai karena secara umum walaupun bentuknya tidak
beraturan, masih dapat digunakan secara maksimal. Jenis tanah, untuk tanah
pembanding yang sejenis tentu jenis tanahnya tidak akan jauh berbeda yaitu lahan
pertanian. Kontur dan elevasi tanah pertanian pada umumnya berada di bawah jalan
karena untuk menampung pengairan/irigasi.

4. Pemanfaatan Sekitar
Dari sisi pemanfaatan tanah di sekitar juga dapat mempengaruhi nilai lahan
pertanian. walaupun memiliki peruntukkan lahan yang berbeda, akan tetapi apabila
lahan pertanian berada dekat dengan zona industri atau perumahan, maka secara
umum ada harapan dari pemilik lahan apabila lahannya akan dikonversi menjadi
pabrik atau kavling perumahan dengan penambahan nilai tanah.

5. Ketersediaan Fasilitas Umum dan Sosial


Ketersediaan fasilitas umum dan sosial tentu juga berkaitan erat dengan nilai
properti, namun terkait dengan lahan pertanian, fasilitas umum dan sosial tidak
terlalu signifikan seperti pada lahan perumahan maupun komersial.

3. Jelaskan lah cara pengelolaan tanah !

Jawab:
Cara Pengolahan Tanah, pengolahan tanah adalah proses di mana tanah digemburkan dan
dilembekkan menggunakan tangkai kemudi atau penggaru yang ditarik oleh traktor maupun bajak
yang ditarik oleh binatang maupun manusia. Dalam proses ini, kerak tanah teraduk sehingga
udara dan cahaya matahari dapat menembus tanah yang dapat meningkatkan kesuburannya.
Sekalipun demikian, tanah yang sering digarap dapat mengalami berkurang kesuburannya.

Tujuan Umum Pengolahan Tanah

Pengolahan tanah dalam usaha budidaya pertanian bertujuan untuk menciptakan


keadaan tanah olah yang siap tanam baik secara fisis, kimia, maupun biologis,
sehingga tanaman yang dibudidaya akan tumbuh dengan baik. Pengolahan tanah
akan memperbaiki keadaan tanah secara fisis, kimia, dan biologis secara tidak
langsung.

Cara Pengolahan Tanah

Kegiatan pengolahan tanah dibagi ke dalam dua tahap, yaitu:

1. Pengolahan tanah pertama (pembajakan)


Dalam pengolahan tanah pertama, tanah dipotong, kemudian dibalik agar sisa tanaman
dan gulma yang ada di permukaan tanah terpotong dan terbenam. Kedalaman
pemotongan dan pembalikan tanah umumnya antara 15 sampai 20 cm.
2. Pengolahan tanah kedua (penggaruan).
Pengolahan tanah kedua bertujuan untuk menghancurkan bongkahan tanah hasil
pengolahan tanah pertama yang besar menjadi lebih kecil dan sisa tanaman serta gulma
yang terbenam dipotong lagi menjadi lebih halus sehingga akan mempercepat proses
pembusukan.

Macam-Macam Pengolahan Tanah

Pengolahan Tanah Primer

Kegiatan pengolahan tanah pertama (awal) dengan kedalaman lebih dari 15 cm s.d. 90 cm.
Adapun tujuan pengolahan tanah primer adalah bertujuan untuk:

• memberantas gulma,
• memperbaiki struktur tanah agar lebih baik bagi pertumbuhan tanaman,
• menempatkan seresah agar terdekomposisi dengan baik,
• menurunkan laju erosi dengan cara pengolahan yang sesuai,
• meratakan tanah,
• mencampur pupuk dengan tanah,
• mempersiapkan tanah untuk pemberian air irigasi,

Pengolahan Tanah Skunder

Pengolahan tanah yang kedua dilakukan setelah pembajakan. Dengan pengolahan tanah kedua,
tanah menjadi gembur dan rata, tata air diperbaiki, sisa-sisa tanaman dan tumbuhan pengganggu
dihancurkan serta dicampur dengan lapisan tanah atas, kadang-kadang diberikan kepadatan
tertentu pada permukaan tanah, dan mungkin juga dibuat guluda atau alur untuk per-tanaman.

Sistem Pengolahan Tanah

1.Sistem Olah Tanah Minimum

• Pada tahun-tahun terakhir telah terjadi peningkatan perhatian terhadap sistem olah
minimum sebagai cara untuk mengurangi biaya produksi tanaman larik dan untuk
memperbaiki kondisi tanah.
• Tujuan utamanya adalah:
• Mengurangi kebutuhan energi mekanis dan tenaga kerja.
• Menjaga kelembaban dan mengurangi erosi tanah.
• Memberikan pengerjaan yang memang diperlukan untuk mengoptimalkan kondisi tanah
bagi tiap bagian luasan di suatu lapang (contoh: luasan larikan dan luasan sela larikan).
• Meminimalisir jumlah lintasan melalui suatu lapang.

2. Olah Tanah Tunggul Seresah

Tujuan utama olah tunggul seresah adalah untuk mengurangi erosi angin dan air dan untuk
mempertahankan kelestarian air dengan mengurangi terjadinya limpasan. Cara tersebut dipakai
secara luas di Dataran Besar dan di daerah kering atau semi kering lainnya. Olah tunggul seresah
berupa pemotongan akar gulma dan tumbuhan lainnya dan meninggalkan sisa tanaman di atas
permukaan atau mencampurkannya ke tanah sedalam beberapa cm.

Anda mungkin juga menyukai