Anda di halaman 1dari 9
6.2. Defi Konservasi tanah dalam arti luas adalah penempatan setiap bidang tanah pada cara penggunaan yang sesuai dengan kemampuan tanah tersebut dan memperlakukannya sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan agar tidak terjadi kerusakan tanah. Dalam arti yang sempit konservasi tanah diartikan sebagai upaya untuk mencegah kerusakan tanah oleh erosi dan memperbaiki tanah yang rusak oleh erosi. Sifat-sifat fisik, kimia, dan biologi tanah menentukan kemampuan tanah (soil capability) untuk suatu penggunaan dan perlakuan yang diperlukan agar tanah tidak rusak dan dapat digunakan secara berkelanjutan (sustainable). Sifat-sifat tanah tersebut juga menentukan kepekaan tanah untuk tererosi. Sistem penilaian tanah untuk maksud menentukan kemampuan tanah, dirumuskan di dalam Sistem Klasifikasi Kemampuan Lahan (Land Capability Classification). Sistem klasifikasi tanah ini ditujukan untuk : 1. Mencegah erosi 2. Memperbaiki tanah yang rusak 3. Memelihara serta meningkatkan produktivitas tanah agar tanah dapat digunakan secara berkelanjutan (lestari). bukti.rj@gmail.com Dengan demikian, maka konservasi tanah tidaklah berarti penunndaan penggunaan tanah atau pelarangan penggunaan tanah, melainkan menyesuaikan macam dan cara penggunaan tanahdengan kemampuan tanah serta memberikan perlakuan sesuai dengan syarat yang diperlukan agar tidak rusak dan dapat berfungsi sccara berkelanjutan. Inilah kaedah konservasi tanah. Konservas air pada prinsipnya adalah penggunaan air hujan yang jatuh ke tanah untuk pertanian seefesien mungkin, dan mengatur waktu aliranagar tidak terjadi banjir yang merusakdan terdapat eukup air pada waktu musim kemarau. Konservasi tanah mempunyai hubu gan yang sangat erat dengan konservasi air. Setiap perlakuan yang diberikan pada scbidang tanah akan mempengaruhi tata air pada tempat itu dan tempat-tempat dihilimya. Oleh karena itu, konservasi tanah dan konseryasi air merupakan dua hal yang berhubungan erat sekali. Berbagai t dakan konservasi tanah juga merupakan tindakan konservasi air. Berdasarkan hubungan ini,maka tanggung jawab sektor pertaniandalam masalah air ada dua yait Memeliha: wn dan kualitas air jumlah, waktu alii 2. Mengoptimalkan manfaat air melalui penerapan cara-cara penggunaan air unutk pertanian yang efisien (Renne,1960). Persoalan konservasi tanah dan air adalah kompleks dan memerlukan kerjasama yang erat antara berbagai disiplin ilmu pengetahuan seperti ilmu tanah, biologi, hidrologi dan teknik konservasitanah dan air. Pada akhimya pengembangan dan penerapan konservasi tanah dan air ditentukan oleh berbagai aspek sosial, ekonomi dan budaya manusia. bukti.rj@gmail.com 6.3. Erosi Erosi adalah peristiwa pindahnya atau terangkutnya tanah atau bagian-bagian tanah dari suatu tempat ke tempat lain oleh media alami. Pada peristiwa erosi, tanah atau bagian- bagian tanah pada suatu tempat terkikis dan terangkut yang kemudian diendapkan ditempat lain. Pengikisan dan pengangkutan tanah tersebut terjadi oleh media alami yaitu air dan angin. Erosi oleh angin disebabkan oleh kekuatan angin, sedangkan erosi oleh air ditimbulkan oleh kekuatan air. Didaerah beriklim basah erosi oleh air yang lebih penting, sedangkan erosi oleh angin tidak begitu berarti. Erosi oleh angin merupakan peristiwa sangat penting di daerah beriklim kering. Indonesia adalah daerah tropika yang umumnya beriklim basah, maka pembahasan akan berpusat pada masalah erosi oleh air. Beberapa macam erosi yang dikenal dalam kamus konservasi tanah dan air yaitu erosi geologi, erosi normal, dan erosi dipercepat. Erosi geologi adalah erosi yamg terjadi sejak permukaan bumiterbentuk yang menyebabkan terkikisnya batuan, sehingga terjadi bentuk morfologi permukaan bumi seperti yang terdapat sekaramg ini. Erosi normal, juga disebut erosi alami merupakan proses pengangkutan tanah atau bagian-bagian tanah yang terjadi di bawah keadaan alami. bukti.rj@gmail.com Erosi alam terjadi dengan laju yang lambatyang memungkinkan terbentuknya tanah yang tebal dan mampu mendukung pertumbuhan vegetasi_ secara normal. Erosi dipercepat adalah pengangkutan tanah dengan laju yang lebih cepat dari erosi normal dan lebih cepat dari pembentukan tanah yang menimbulkan kerusakan tanah, sebagai akibat perbuatan manusia yang menghilangkan tumbuhan penutup tanah. Meskipun kedua macam erosi tersebut terjadi, hanya erosi dipercepat yang menjadi perhatian konversi tanah dan digunakan dalah istilah erosi. Menurut bentuknya, erosi dibedakan dalam erosi lembar, erosi alur, erosi internal. Erosi yang terjadi pada tanggul atau tepi saluran irigasi atau drainase dapat berbentuk salah satu dari bentuk tersebut. 6.3.1. Erosi Lembar Erosi lembar (sheer erosion) adalah pengangkutan lapisan tanah yang merata tebalnya dari suatu permukaan tanah. Kekuatan butir-butir hujan dan aliran permukaan yang merata di atas permukaan tanah merupakan penyebab erosi ini. Dari segi energi, pengaruh butir-butir hujan mungkin lebih besar karena kecepatan jatuhnya sekitar 6 smapai 10 m detik7, sedangkan kecepatan aliran air di permukaan tanah berkisar antara 0,3 sampai 0,6 m/s deti. bukti.rj@gmail.com Kehilangan lapisan dari permukaan tanah adalah seragam tebalnya, maka bentuk crosi lembar tidak segera nampak. Jika proses erosi telah berjalan lanjut barulah disadari, yaitu setelah tanaman mulai ditanam di ataslapisan bawah tanah (subsoil) yang tidak baik bagi pertumbuhan tanaman. Erosi lembar disebut juga erosi antara alur atau interrill erosion 6.3.2. Erosi Alur Erosi alur (rill erosion) adalah pengangkutan tanah dari alur-alur tertentu pada permukaan tanah, yang merupakan par parit kecil dan dangkal. Erosi alur terjadi karena air mengalir di permukaan tanah tidak merata, tetapi terkonsentrasi_ pada alur tertentu, schingga pengangkutan tanah terjadi pada tempat aliran permukaan terkonsentrasi. Kecenderungan terjadinya erosi alur lebih dipengaruhi oleh cara bertanam dan sifat fisik tanah dari pada oleh sifat hujan Alur yang terjadi masih dangkal dan dapat dihilangkan dengan pengolahan tanah. Erosi alur biasanya terjadi pada tanah-tanah yang ditanami dengan tanaman yang ditanam berbaris menurut lereng, atau akibat pengolahan tanah menurut lereng, atau bekas jalur menarik balok kayu. Erosi lembar dan erosi alur lebih banyak dan luas terjadinya dari pada erosi bentuk lain. bukti.rj@gmail.com 6.3.3. Erosi Parit Erosi parit (Gully erosion) proses terjadinya sama dengan erosi alur, tetapi alur yang terbentuk sudah demikian besarnya sehingga tidak dapat lagi dihilangkan dengan pengolahan tanah biasa. Erosi parit yang baru terbentuk berukuran sekitar 40 em lebarnya dengan kedalaman sekitar 30 cm. Erosi parit yang sudah lanjut dapat mencapai 30 cm dalamnya. Erosi parit dapat berbentuk V atau U, bergantung pada kepekaan ecrosi substratanya. Bentuk V adalah bentuk yang umum terdapat, tetapi pada daerah yang substratanya yang, mudah lepas yang umumnya berasal dari batuan sedimen, maka akan terjadi bentuk U. Tanah-tanah yang telah mengalami erosi parit sangat sulit dijadikan untuk tanah pertanian. Diantara kedua bentuk tersebut, bentuk U lebih sulit diperbaiki dari pada bentuk V. Erosi parit juga dikenal dengan nama ravine. 63.4. Erosi Tebing Sungai Energi tebing sungai (river bank erosion) terjadi sebagai akibat pengikisan tebing sungai oleh air yang mengalir dari bagian atas tebing atau oleh terjangan aliran sungai yang kuat pada belokan sungai. Erosi tebing akan terjadi lebih hebat, jika vegetasi penutup tebing tidak ada atau jika pengolahan tanah sampai ke pinggir tebing sungai. Oleh karena itu, sangat penting memelihara satu strip tumbuhan sepanjang sungai untuk mencegah erosi tebing. Strip tumbuhan, berupa rumput, semak atau hutan disepanjang sungai yang disebut riparian strip (strip atau jalur riparian) merupakan metode untuk mencegah terjadinya erosi tebing. bukti.rj@gmail.com 6.3.5. Longsor Longsor (/andslide) adalah suatu bentuk erosi yang pengangkutan atau pemindahan atau gerakan tanah yang terjadi pada saat bersamaan dalam volume besar. Berbeda dari bentuk erosi lainnya, pada tanah longsor pengangkutan tanah dalam volume besar terjadi sekaligus. Longsor terjadi sebagai akibat meluncurnya suatu volume tanah diatas suatu lapisan agak kedap air yang jenuh air. Lapisan kedap air tersebut terdiri atas liat atau mengandung liat tinggi atau batuan lain seperti lapal liat (clay shale) yang setelah jenuh air berlaku sebagai tempat meluncur. Akan terjadi longsor jika terpenuh tiga keadaan, yaitu ; 1. Lereng yang cukup curam, sehingga volume tanah dapat bergerak atau meluncur ke bawah 2. Terdapat lapisan di bawah permukaan tanah yang kedap air dan lunak yang merupakan bidang luncur. 3. Terdapat cukup air dalam tanah, sehingga lapisan tanah tepat dia atas lapisan kedap air menjadi jenuh, Lapisan kedap atau agak kedap air biasanya terdiri dari lapisan liat atau mengandung liat tinggi, tetapi mungkin juga lapisan batuan, Napal liat (clay shale). Suatu bentuk lain yang mirip dengan tanah longsor adalah tanah yang merayap (soil creep). Pada tanah merayap, perpindahan tanah terjadi ke bagian bawah pada suatu bidang yang sama dengan tempat ih 1 tanah semula bukti.rj@gmail.com 6.3.6. Erosi Internal Erosi internal adalah terangkutnya butir-butir tanah ke bawah ke dalam celah-celah atau pori-pori tanah, sehingga tanah menjadi kedap air dan udara. Erosi internal mungkin tidak menyebabkan kerusakan berarti karena sebenarnya bagian-bagian tanah tidak terangkut keluar tempat tersebut, dan tanah akan baik kembali setelah dilakukan pengolahan tanah. Akan tetapi erosi internal menyebabkan menurunnya kapasitas infiltrasi tanah dengan cepat, sehingga aliran permukaan meningkat dan menyebabkan terjadinya erosi_ lembar atau erosi alur.erosi internal juga disebut erosi vertikal. Bentuk lain erosi yang terjadi pada tempat-tempat tertentu adalah erosi terowongan atau piapa (piping), erosi lapik (pedestal), dan erosi mercu (pinnae! Erosi terowongan adalah terangkutnya bagian-bagian tanah ke bagian bawah yang menimbulkan lubang memanjang ke bawah, membentuk semacam pipa dan hanya terjadi pada tanah-tanah yang biasanya merupakan tanah yang buruk untuk pertanian. Erosi lapik terjadi disekitar pangkal pohon atau batu karena tanah disekitar pangkal pohon atau batu atau kerikil tererosi oleh percikan butir-butir hujan atau terangkut oleh aliran permukaan, sedangkan tanah yang berada idekat pangkal pohon dan akar atau berada di bawah batu terlindung dari pereikan hujan dan tidak tererosi. Erosi merei seperti tonggak-tonggak terbuat dari tanah, yang tingginya beberapa centimeter (cm). Tonggak-tonggak tanah tersebut mrupakan bagian tanah yang resisten terhadap erosi atau yang tertutup batu atau kerikil. Sifat-sifat kimia dan fisik tanah yang menyebabkan terjadinya erosi mercu tidak diketahui, akan tetapi umumnya terdapat pada tanah- ah mengandung Natrium berlebih dan dalam keadaan terflokulasi. bukti.rj@gmail.com Masalah utama dari konservasi tanah adalah masalah menjaga agar tanah tidak terdispersi, dan mengatur kekuatan gerak dan jumlah aliran permukaan agar tidak terjadi pengangkutan tanah, berdasarkan hal ini, ada 3 cara pendekatan dlam konservasi tanah, yaitu: 1. Menutup tanah dengan tumbuhan dan tanaman 2. Memperbaiki dan menjaga keadaan tanah, sekaligus menjaga kemampuan untuk menyerap air 3. Mengatur aliran permukaan agar mengalir tanpa merusak permukaan tanah. bukti.rj@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai