Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIK KUNJUNGAN INDUSTRI

KOMPETENSI KEAHLIAN FARMASI


PT. NYONYA MENEER
SEMARANG – JAWA TENGAH

Disusun oleh:
Anisa Fitriyani Mufaidah
XI FARMASI II
0003

KOMPETENSI KEAHLIAN FARMASI


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) FADLUN NAFIS
BANGSRI - JEPARA
2015/2016
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan kunjungan industri di PT. NYONYA MENEER ini telah di setujui dan
di sahkan bersama.

Jepara, 25 Januari 2016

Mengesahkan

Ka.Kompetensi Keahlian Pembimbing


Farmasi

Liya Haniatun N, SKM. Ika Larasati, S. Si., Apt.

Mengetahui,
Kepala SMK Fadlun Nafis Waka Humas

Akhmad Efendi, S.Pd.I Slamet Widodo, S.Pd

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Wasyukurillah, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT. Karena atas Rahmat-Nyalah proposal Kunjungan ini dapat diselesaikan
dengan baik.
Laporan ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memantapkan pelaksanaan
Praktik Kunjungan Industri kelas XI semeter 3 dari jurusan FARMASI SMK Fadlun
Nafis Bangsri-Jepara. Dan guna untuk melatih kami dalam merangkai suatu proposal
yang baik sehingga tanpa disadari dalam pembuatan Laporan ini kami juga berlatih
dalam bermanajemen.
Laporan ini dapat tersusun berkat adanya bimbingan, dorongan dan bantuan dari
berbagai pihak. Pada kesempatan yang baik ini kami ingin mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Akhmad Efendi, S.Pd.I. selaku Kepala SMK Fadlun Nafis Bangsri – Jepara, yang
telah memberikan izin untuk melaksanakan Praktik Kunjungan Industri kepada
kami.
2. Slamet Widodo, S.Pd. selaku Waka Humas.
3. Liya Haniatun N, SKM. Selaku Ketua Kompetensi Keahlian FARMASI.
4. Ika Larasati, S. Si., Apt. selaku Pembimbing Sekolah yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan kepada kami untuk melaksanakan Praktik Kunjungan
Industri.
5. Kepada semua pihak yang telah membantu hingga Laporan Praktik Kunjungan
Industri ini dapat terselesaikan.

Besar harapan kami untuk menerima sarana dan kritikan yang sifatnya
membangun.Semoga Laporan ini dapat dipergunaan sebagai acuan dalam melaksanakan
Praktik Kunjungan Industri.
Jepara, 22 Januari 2016

Anisa Fitriyani Mufaidah


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI ............................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................
LATAR BELAKANG ..................................................................................
TUJUAN........................................................................................................
LANDASAN .................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................
BAB III METODOLOGI .......................................................................................
TEMPAT PELAKSANAAN.........................................................................
WAKTU PELAKSANAAN .........................................................................
TEKNIK PENGUMPUAN DATA ...............................................................
BAB IV PEMBAHASAN ........................................................................................
BAB V PENUTUP ...................................................................................................
BAB VI DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas menengah
kejuruan, pemerintah mengadakan suatu program yang disebut Pendidikan Sistem
Ganda (PSG) dalam bentuk Praktik Kunjungan Industri. Hal ini dimaksudkan untuk
menciptakan dan menghasilkan tenaga kerja yang terampil, terdidik dan profesional
dibidangnya.
Praktik kunjungan industri ini sebagai tempat pengenalan dunia farmasi
dalam ruang lingkup produksi sediaan farmasi dalam skala besar dan kami bisa juga
mengetahui sanitasi poduksi yang steril dan baik.
Sehingga kami bisa menerapkan hal tersebut dalam kegiatan produksi
farmasi yang kami lakukan di sekolah maupun di luar sekolah.
Praktik kunjungan industri ini diharapkan dapat menambahkan pengalaman,
keterampilan dan ilmu pengetahuan dibidang keilmuan farmasi sebagai pengenalan
pada dunia kerja industri kepada siswa untuk bekal masa depan.

2. TUJUAN
Tujuan Praktik Kunjungan Industri ini adalah
1. Membekali siswa agar memahami proses produksi dari bahan baku menjadi
produk yang siap dipasarkan.
2. Mengetahui karakteristik bahan baku pembuatan obat/jamu.
3. Mempelajari proses pembuatan jamu serta pengendalian mutu produk di PT.
NYONYA MENEER.
4. Memahami proses pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di PT.
NYONYA MENEER.
5. Mendorong siswa agar mempunyai rasa kedisiplinan dan tanggung jawab.
3. LANDASAN
Ketentuan yang melandasi pelaksanaan Praktik Kunjungan Industri dalam rangka PSG
yaitu:
a) UU NO. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
b) PP NO. 39 Tahun 1992 tentang peran serta masyarakat dalam pendidikan
nasional.
c) Kurikulum sekolah menengah kejuruan Tahun 2004 dan KTSP.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1. Industri Farmasi
Ketentuan mengenai industri farmasi diatur dalam peraturan dalam peraturan Mentri
Kesehatan Republik Indonesia No. 1799/Menkes/Per/XII/2010 tentang Industri
Farmasi. Beberapa istilah penting yang terdapat dalam ketentuan umum peraturan
tersebut, antara lain:
1. Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan
untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi
dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan,
peningkatan, kesehatan dan kontrasepsi untuk manusia.
2. Bahan obat adalah bahan baik yang berkhasiat maupun tidak berkhasiat yang
digunakan dalam pengolahan obat dengan standar dan mutu sebagai bahan baku
farmasi.
3. Industri Farmasi adalah badan usaha yang memiliki izin dari Mentri Kesehatan
untuk melakukan kegiatan pembuatan obat atau bahan obat.
4. Farmakovigilans adalah seluruh kegiatan tentang pendeteksian,
penilaian( assessment), pemahaman, dan pencegahan efek samping atau masalah
lainnya terkait dengan penggunaan obat.
5. Kepala badan Pengawas Obat dan Makanan, yang disebut Kepala Badan, adalah
kepala Badan yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang pengawasan obat dan
makanan.
2. Karakteristik Bahan

Disini karakteristik bahan yag digunakan dalam proses pembuatan Obat


Tradisional/ jamu yaitu bahan yang sudah tua, kondisi bahan masih baik, tidak
busuk.Karakteristik bahan dalam tahap pembuatan simplisia adalah umur tanaman,
bagian tanaman waktu panen, dan lingkungan tempat tumbuh
Ketentuan pembuatan obat tradisional:
1. Pengadaan bahan awal: semua bahan baku, baik yang berkhasiat maupun
tidak berkhasiat, yang berubah maupun tidak berubah, yang digunakan
dalam pengolahan obat tradisional.
2. Bahan mentah : bahan ilmiah yang belum mengalami proses pengolahan.
3. Bahan mentah obat tradisional: bahan mentah alamiah yang segar atau
kering, belum mengalami pengolahan dan bersumber dari tanaman, bagian
hewan, dan mineral dan dignakan untuk pengobatan tradisional.
4. Bets: sejumlah obat tradisional ang mempunyai sfat dan mutu yang
seragam yang dihasilkan dalam satu siklus pembuatan atas suatu perintah
pembuatan tertentu.
5. Diluluskan : status bahan awal, bahan pengemas, produk antara, produk
ruahan, atau produk jadi yang diizinkan penggunaannya untuk pengolahan,
pengemasan, atau distribusi.
6. Ditolak: status bahan awakl , bahan penegemas, produk antara, produk
ruahan, atau prodk jadi yang tidak diizinkan untuk digunakan
dalampengolahan, pengemasan, atau distribusi dan hendaknya
dimusnahkan secara aman.
7. Lot: bagian tertentu dar suatu bets yang emiliki sifat dan mutu yang
seragam dalam batas yang telah ditetapkan.
8. Obat tradisional: baha atau ramua bahan tanaman, bahan hewan, bahan
mineral, sediaan sarian atau galenik, atau campuran dari bahan tersebut,
yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan dan dapat
diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku dimasyarakat
9. Pembuatan: seluruh rangkaian kegiatan dalam menghasilkan suatu obat
tradisional, meliputi produksi dan pengawasan mutu, mulai dari pengadaan
bahan awal dan bahan pengemas, proses pengolahan, pengemasan sampai
obat jadi untuk didistribusi.
10. Pengemasan: seluruh kegiatan, termasuk tahapan pengisian dan pelabelan,
yang dilakukan terhaap produk ruahan untuk menghasilkan produk jadi.
11. Pengolahan: bagian dari siklus produksi mulai dari penimbangan bahan
awal sampai menghasilkan produk ruahan.
12. Produk antar : tiap bahan atau campuran bahan yang masih memerlukan
satu atau lebih tahap pengolaha lanjutan untuk menjadi produk ruahan.
13. Produk jadi: oobat radisional yang telah melalui seluruh tahap proses
pembuatan.
14. Produk ruahan: produk yang telah melalui seluruh tahap pengolahan, tetapi
masih memerlukan tahap pengemasan ununtuk menjadi produk jadi.

3. Proses Produksi
Proses produksi dari pembuatan jamu yaitu bahan datang dari suplier
atau pengepul bersih yang kemudian dicuci bersih dan dikelupas dari
kulitnya, lalu dirajang- rajang dan dikeringkan, kemudian di grinder lalu
melewati ayakan kasar dan ayakan halus, selanjutnya dicampur dengan
bahan tambahan kemudian masuk tahap packing dan tahap terakhir yaitu
marketing/pemasaran dan pendistribusian kepada masyarakat.

Proses produksi obat tradisional menurut CPOTB:

1. Bahan baku yang diterima diberi label nama daerah dan nama latin.
2. Sebelum digunakan, simplisia disortasi, dicuci dengan air atau
diberishkan, dan dikeringkan. Bila tidak digunakan , simplisia disimpan
terlebih dahulu.
3. Bahan segar yang baru diproses sesegera mungkin kecuali ditetapkan lain.
Bila perlu, bahan disimpan pada suhu 2 derajat dan 8 derajat C.
Ketentuan pembuatan obat tradisional :
15. Pengadaan bahan awal : semua bahan baku, baik yang berkhasiat maupun
tidak berkhasiat, yang berubah maupun tidak berubah, yang digunakan
dalam pengolahan obat tradisional.
16. Bahan mentah : bahan ilmiah yang belum mengalami proses pengolahan.
17. Bahan mentah obat tradisional: bahan mentah alamiah yang segar atau
kering, belum mengalami pengolahan dan bersumber dari tanaman, bagian
hewan, dan mineral dan dignakan untuk pengobatan tradisional.
18. Bets : sejumlah obat tradisional ang mempunyai sfat dan mutu yang
seragam yang dihasilkan dalam satu siklus pembuatan atas suatu perintah
pembuatan tertentu.
19. Diluluskan : status bahan awal, bahan pengemas, produk antara, produk
ruahan, atau produk jadi yang diizinkan penggunaannya untuk pengolahan,
pengemasan, atau distribusi.

4
20. Ditolak : status bahan awal , bahan penegemas, produk antara, produk
ruahan, atau prodk jadi yang tidak diizinkan untuk digunakan
dalampengolahan, pengemasan, atau distribusi dan hendaknya
dimusnahkan secara aman.
21. Lot : bagian tertentu dar suatu bets yang emiliki sifat dan mutu yang
seragam dalam batas yang telah ditetapkan.
22. Obat tradisional : baha atau ramua bahan tanaman, bahan hewan, bahan
mineral, sediaan sarian atau galenik, atau campuran dari bahan tersebut,
yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan dan dapat
diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku dimasyarakat
23. Pembuatan : seluruh rangkaian kegiatan dalam menghasilkan suatu obat
tradisional, meliputi produksi dan pengawasan mutu, mulai dari pengadaan
bahan awal dan bahan pengemas, proses pengolahan, pengemasan sampai
obat jadi untuk didistribusi.
24. Pengemasan : seluruh kegiatan, termasuk tahapan pengisian dan pelabelan,
yang dilakukan terhaap produk ruahan untuk menghasilkan produk jadi.
25. Pengolahan : bagian dari siklus produksi mulai dari penimbangan bahan
awal sampai menghasilkan produk ruahan.
26. Produk antar : tiap bahan atau campuran bahan yang masih memerlukan
satu atau lebih tahap pengolaha lanjutan untuk menjadi produk ruahan.
27. Produk jadi : oobat radisional yang telah melalui seluruh tahap proses
pembuatan.
28. Produk ruahan : produk yang telah melalui seluruh tahap pengolahan,
tetapi masih memerlukan tahap pengemasan ununtuk menjadi produk jadi.

4. Pengendalian Mutu

Pengendalian kualitas produk dalam proses produksi merupakan


faktor yang sangat penting bagi dunia industri karena pengendalian
kualitas yang baik dan dilakukan secara terus menerus akan dapat
mendeteksi ketidaknormalan secara cepat, sehingga dapat segara
dilakukan tindakan antisipasinya. Hal ini untuk menjamin mutu produksi
atau pelayanan. Makin meningkatnya kemajuan proses produksi makin
diperlukan pengendalian kualitas. Kontrol kualitas sangat diperlukan
dalam memproduksi suatu barang untuk menjaga kestabilan mutu. PT
Nyonya Meneer Semarang - Indonesia merupakan perusahaan yang
bergerak dalam bidang pembuatan jamu. Dalam pembuatan jamu
tersebut, PT Nyonya Meneer Semarang – Indonesia sangat
memperhatikan kualitas produknya. Dengan keahlian dan penyelidikan
laboratorium yang semakin modern mengenai standar kualitas yang
harus dicapai dalam pembuatan jamu, PT Nyonya Meneer Semarang -
Indonesia selalu menjaga dan meningkatkan kualitas produknya agar
selalu dapat memenuhi keinginan konsumen.

4.. Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang terdapat di PT.


NYONYA MENEER ini terhadap karyawan kerjanya yang berjumlah
1000 karyawan ini yaitu dengan mewajibkan memakai pakaian yang di
tentukan oleh perusahaan, masker, dan sepatu ini adalah pelaksanaan K3
untuk pegawai pembuatan jamu luar, tetapi utuk pelaksanaan K3 dalam
ruang laboratorium produk untuk penggunaan dalam yaitu jas
laboratorium, sepatu khusus, sapu tangan, masker dan pelindung kepala.

Contoh APD yang di pakai di Indusrti Obat Tradisional


1. Pelindung / penutup kepala

  Berfungsi sebagai pelindung kepala agar rambut tidak jatuh pada saat proses produksi
.

2. Sarung Tangan

Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang
dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan
dengan fungsi masing-masing pekerjaan.

3. Masker (Respirator)

      Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan
kualitas udara buruk (misal berdebu, beracun, dsb). 

                 
BAB III
METODOLOGI

1. TEMPAT PELAKSANAAN
Praktik Kunjungan Industri akan di laksanakan di PT. NYONYA MENEER,
(Jl.Raden Patah 191-199)

2. WAKTU PELAKSANAAN
Pelaksanaan Praktik Kunjungan Industri direncanakan pada hari selasa, tanggal
24 Desember 2015
3. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Metode dalam pengumpulan data yang di gunakan untuk melaksanakan praktik
kunjungan industri di PT. NYONYA MENEER adalah sebagai berikut:
a) Observasi: Melakukan pengamatan di lapangan dengan
mendapat bimbingan dari staf perusahaan.
b) Wawancara: Diskusi dengan staf dan taknis lapangan mengenai hal
yang berhubungan dengan kegiatan dan prosedur kerja di PT.
NYONYA MENEER.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Profil Perusahaan

PT. NYONYA MENEER adalah salah satu perusahaan obat jamu yang besar
di jawa Tengah. Perusahaan Nyonya Meneer beralamat di Jl.Raden Patah 191-
199. Perusaaan ini didirikan oleh wanita interprener yang lahir pada tahun 1895
yang bernama Lowpinio keturunan china di Sidoarjo. Nyonya Meneer menikah
pada tahun 1912 pada usia 17 tahun dan memiliki 5 anak yang dimana terdapat 3
perempuan dan 2 laki-laki. Perusahaan ini diberi nama Nyonya Meneer karena
dulu ibu dari pendiri perusahaan Nyonya Meneer ini mengidam beras menir, dan
tulisan MENEER berasal dari pengaruh ejaan Belanda. Karena orang Belanda
juga biasa dipanggil MENEER.
Perusahaan ini berdiri juga berawal dari suatu cobaan yang menimpa oleh
keluarga Nyonya Meneer, tetapi cobaan ini bisa dibilang sengsara membawa
rejeki. karena dulu suami dari Nyonya Meneer menderita suatu penyakit dan
Nyonya Meneer mencoba mengobati suaminya dengan mencoba semua obat dan
akhinya suami dari Nyonya Meneer sembuh dengan tumbuhan jambi usus,
lambat laun banyak orang yang meminta dibuatkan ramuan obat jamu kepada
Nyonya Meneer kemudian Nyonya Meneer berinisiatif untuk mendirikan
pengobatan yang di proses dia sendiri dan dan di distribusikan beliau sendiri,
namun setelah lama kelamaan banyak peminat dan produknya mulai terkenal
Nyonya Meneer kuwalahan menjalankan perusahaan jamunya tersebut dan
akhirnya Nyonya Meneer memperkerjakan masyarakat di sekitar perusahaannya
untuk bekerja membantu pekerjaannya dalam memproduksi obat tradisional
miliknya.
Pada tanggal 18 Agustus 1919 mendirikan jamu jawa asli di jalan Raden
Patah 1919-1999. Kemudian pada tahun 1940 Nyonya Mneer mendirikan toko
jamu yang terletak di Jakarta dan Semarang. Lalu tepatnya tahun 1978 Nyonya
Meneer meninggal pada usia 83 tahun dengan meningg alkan produk awal
sejumlah 11 produk dan sekarang berkembang menjadi 254 produk yang dimana
70% produk untuk wanita dan 30% produk untuk pria. Adapun produk awal
Nyonya Meneer:
 Jamu Jampi Usus
 Jamu Delima Putih
 Jamu Galian Penganten
 Jamu Keputihan
 Jamu Bibit
 Jamu Kuat Perkasa
 Jamu Dewi Kecantikan
 Jamu Patmosari
 Jamu Janaka
 Sehat Wanita
 Awet Ayu
 Buste cream
Macam jenis jamu yang di produksi PT. Nyonya Meneer
 Raja / Gosekan
 Sebuk / pupuk / powder
 Pil
 Ekstrak Kapsul
 Krim
 Minyak

Setelah meninggalnya Nyonya Meneer maka sekarang perusahaan PT.


NYONYA MENEER di rintis Bapak Charles dan pada tanggal 18 Januari 1994
seorang wanita yang bernama ibu Trien Suharto mendirikan Musium Jamu.
Yang didalamnya terdapat koleksi jamu, alat pembuatan jamu, dan Produk Jamu
Nyonya Meneer.

Dalam proses produksi Nyonya Meneer tidak hanya memproduksi


sediaan sebuk tetapi mereka juga memproduksi dalam sediaan pil, tablet, dan
cair. Dalam proses produksi obat tradisional mereka mendapatkan bahan baku
dari petani atau pengepul yang kemudian dibeli oleh mereka untuk dijadikan
obat tradisional. Dulu perusahaan Nyonya Meneer sudah memiliki rencana dan
sudah terlaksana untuk menanam sendiri simplisia – simplisia atau bahan untuk
digunakan produksi. Tetapi karena tenaga kerja dari perusahaan Nyonya
Meneer kurang dan kuwalahan dalam menangani tanaman yang ditanam dalam
lahan seluas 3 hektar, maka perusahaan Nyonya Meneer memutuskan untuk
lebih memilih mendapatkan bahan dari para petani dan pengepul dan
menjadikan lahan tersebut menjadi Taman Djamue Indonesia dengan 300
spesies yang ditanam disana lebih jelasnya terdapat di daerah Ungaran Bergas.

Dalam melakukan proses pembuatan jamu tidak hanya berhenti disitu


saja tetapi jenis bahan harus di Quality Control (QC) bahan baku melalui seleksi
untuk mendapatkan bahan baku yang bermutu baik untuk dilakukan proses
lanjut, kemudian setelah bahan lolos melewati uji Quality Control maka proses
selanjutnya yaitu mencuci bahan dan mengupas bahan sampai bersih, agar bahan
bersih dari microorganisme dan dari pencemaran logam berat, lalu dirajang-
rajang kecil agar cepat kering ketika dikeringkan dibawah sinar matahari.
Kemudian proses pengeringan, proses pengeringan bisa terjadi selama satu hari
jika pada musim kemarau tetapi ketika musim hujan kemungkinan keringnya
selama 2-3 hari. Selain itu proses pengeringan juga dilakukan dengan cara
menggunakan open. Kenapa harus dikeringkan terlebih dahulu, supaya kadar air
yang terdapat dalam bahan berkurang sehingga mudah untuk di grinder. Setelah
melewati proses pengeringan proses berikutnya yaitu proses grinder proses ini
yaitu proses penghancuran bahan menjadi partikel – partikel lebih kecil atau
berbentuk serbuk. Lalu lakukan penyaringan pada bahan yang telah berbentuk
serbuk dengan tahapan saringan kasar setelah melewati saringan kasar
dilanjutkan penyaringan halus agar mendapatkan produk yang sangat halus.
Setelah itu kita melewati tahap selanjutnya yaitu mix atau pencampuran bahan
utama dan bahan tambahan, dengan adanya bahan tambahan maka akan
menutupi atau memberi rasa, warna, ataupun bau yang khas pada produk
tersebut. Lalu kita melewati tahapan terakhir yaitu picking dengan proses
sekunder. Logo bungkus yang dipakai adalah gambar atau foto dari Nyonya
Meneer.

Contoh produk yang diproses adalah philips yaitu sebuah produk yang memiliki
khasiat untuk menghilangkan pusing, pegal- pegal, nyeri, menghilangkan rasa
mual atau mabuk perjalanan, dan untuk menghilangkan rasa nyeri setelah
melahirkan atau masa nifas. Philips terbuat dari daun nampu bahasa latin dari
daun nampu adalah Homalomena javanica, secara umumnampu dikategorikan
sebagai tumbuhan terna ang masa hidupnya lama. Tanaman nampu banyak
tumbuh liar di gunung, tepi danau, pinggiran sungai, atau ditanam sebagai
tanaman obat dan tanaman hias pada tempat-tempat yang agak terlindungi, daun
nampu memiliki tinggi antara 50 hingga 100 cm. Mempunyai batang yang bulat,
tidak berkayu warnanya ungu kecokelatan dan membentuk rimpang yang
memanjang. Selain itu daun nampu juga mempunyai daun tunggal dengan
tangkai yang panjangnya sekitar 50 hingga 60 cm bentuknya bulat berdaging,
tidak hanya itu daun nampu juga mempunyai bentuk bangun jantung, ujung
runcing, pangkal rompang, tepi rata, kedua permukaan licin, pertulangan
menyirip, panjang sekitar 70-90 cmdan lebar antara 20-35 cm, dan berwarna
hijau tua.

Tanaman Nampu memiliki bunga majemuk berbentuk bongkol dan berwarna


ungu, tumbuh di ketiak daun, berkelamin dua, panjang antara 15 hingga 30 cm,
dan tangkai berwarna ungu.

Selain itu nampu memiliki buah buni yang bentuknya bulat,kecil, dan berwarna
merah.Biji panjang,kecil, dan berwarna cokelat.
Zat yang Dikandung dan Khasiat Obat dari Nampu:

Komposisi zat yang dikandung nampu cukup banyak,di antaranya pada rimpang
terdapat tanin,saponin,flavonoid.

Selain itu juga ada zat lain yang terdapat pada daun nampu yaitu saponin dan
flavonoid.

Khasiat obat dari nampu yang sering dibuktikan oleh masyarakat secara turun
menurun adalah sebagai afinitas pada meridian hati dan ginjal.

Oleh karenanya, nampu dikenal mempunyai khasiat untuk menghilangkan angin


dan lembab serta memperkuat tendon dan tulang.

Bahan tambahan dari philip adalah ganthi, kencur, peppermin, kunyit, dan
kenanga yang berfngsi untuk membantu meredakan pusing dan peredaran darah.

MOTTO, VISI, DAN MISI

Seiring dengan hasil produksi PT NYONYA MENEER yang mengutamakan


kesehatan dan kecantikan, motto yang di terapkan agar tetap eksis dalam menjaga
kualitas produks adalah

            “jamu nyonya meneer,tradisi mutu terbaik untuk kesehatan dan kecantikan”

VISI:

            “karena mutu, kami unggul di setiap persaingan pasar”

MISI:

1. Melestarikan warisan tradisi nenek moyang dalam menjaga kesehatan dan


kecantikan.

2. Memberikan pelayanan kesehatan dan kecantikan yang berkualitas


sertaterjangkau diseluruh lapisan masyarakat.

3. Pelayanan kesehatan yang tercipta dari masyarakat untuk masyarakat.

4. Turut serta mendorong program pemerintah dalam rangka peningkatan SDM


dengan cara pemberdayaan dan pengadaan lapangan kerja.
B. Karakteristik Bahan
Disini karakteristik bahan yag digunakan dalam proses pembuatan Obat
Tradisional/ jamu yaitu bahan yang sudah tua, kondisi bahan masih baik,
tidak busuk.
Bahan –bahan yang digunakan antara lain :

 Kunyit atau kunir

Nama lain dari kunyit yaitu Curcuma Domestica Rhizoma merupakan


tanaman obat yang berasal dari Curcuma Domestica Val. keluarga dari
Zingiberaceae. Zat yang berkhasiat dalam tanaman ini adalah minyak atsiri,
zat warna kurkumin, pati, dan damar. Rimpang dari tanaman ini berguna
sebagai karminativa, antidiare, kolagoga, dan skabisida. Sedangkan
pemerian dari rimpang tanaman ini adalah bau khas aromatik, agak pedas,
dan lama-kelamaan menjadi tebal. Penyimpanan yang baik di dalam wadah
tertutup baik. Waktu panen yang tepat untuk rimpang dari tanaman ini
adalah 1 tahun atau lebih dari waktu pada saat menanamnya.
 Kencur

Kencur berasal dari Kaempferia galanga L.dan keluarga dari


Zingiberaceae. Kencur memiliki zat berkhasiat yaitu alkoloida, minyak atsiri
(yang mengandung sineol dan kamferin), mineral, dan pati. Sedangkan
penggunaan kencur untuk ekspektoransia, diaforetika, karminativa,
stimulansia, dan roboransia. Untuk pemerian rimpang dari tanaman ini
adalah bau khas aromatik, rasa pedas, hangat, agak pahit, dan menimbulkan
rasa pedas. Penyimpanan yang harus dilakukan adalah di dalam wadah
tertutup baik. Waktu panennya berkisaran antara pada umur 1 tahun.
 Kenanga

Bunga kenanga mengandung beberapa zat kimia yang digunakan dalam


mengobati beberapa penyakit, sejumlah kandungan zat penting tersebut
antara lain: flavonoida, saponin, polifenol, dan minyak atsiri. Sedangkan
khasiat dari tanaman kenanga adalah sebagai mengobati pusing, demam,
mual-mual, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, dan obat nyeri haid. Waktu
pemanenan bunga kenanga adalah bunga yang telah berwarna kuning, dan
pagi-pagi sekali diusahakan sebelum matahari terbit karena untuk
menghindari penguapan dari senyawa minyak atsiri, kandungan minyaknya
cukup tinggi, tetapi mudah sekali menguap.
 Nampu

Nama ilmiah dari daun nampu adalah Homalomena javanica, secara


umum nampu dikategorikan sebagai tumbuhan yang masa hidupnya lama.
Tanaman nampu banyak tumbuh liar di gunung, tepi danau, pinggiran
sungai, atau ditanam sebagai tanaman obat dan tanaman hias pada tempat-
tempat yang agak terlindungi, daun nampu memiliki tinggi antara 50 hingga
100 cm. Mempunyai batang yang bulat, tidak berkayu warnanya ungu
kecokelatan dan membentuk rimpang yang memanjang. Selain itu daun
nampu juga mempunyai daun tunggal dengan tangkai yang panjangnya
sekitar 50 hingga 60 cm bentuknya bulat berdaging, tidak hanya itu daun
nampu juga mempunyai bentuk bangun jantung, ujung runcing, pangkal
rimpang, tepi rata, kedua permukaan licin, pertulangan menyirip, panjang
sekitar 70-90 cm dan lebar antara 20-35 cm, dan berwarna hijau tua.
Tanaman Nampu memiliki bunga majemuk berbentuk bongkol dan
berwarna ungu, tumbuh di ketiak daun, berkelamin dua, panjang antara 15
hingga 30 cm, dan tangkai berwarna ungu. Selain itu nampu memiliki buah
buni yang bentuknya bulat, kecil, dan berwarna merah. Biji panjang, kecil,
dan berwarna cokelat. Zat yang dikandung dan khasiat obat dari nampu:
Komposisi zat yang dikandung nampu cukup banyak, di antaranya pada
rimpang terdapat tanin, saponin, flavonoid.
Selain itu juga ada zat lain yang terdapat pada daun nampu yaitu saponin
dan flavonoid. Khasiat obat dari nampu yang sering dibuktikan oleh
masyarakat secara turun menurun mempunyai khasiat untuk menghilangkan
angin dan lembab serta memperkuat tendon dan tulang.

 Jahe (Zingiberis Rhizoma)


Zat Khasiat : Minyak atsiri, Pati , Damar, Dan Gingerin.
Kegunaan : karminativa (mengeluarkan angin dari dalam tubuh),
stimulansia (menambah tenaga), Diaforetika (memicu
keluarnya keringat).
Dan masih banyak lagi bahan-bahan yang digunakan PT. NYONYA
MENEER yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu . karena bahan yang
sudah dihasilkan oleh PT. NYONYA MENEER sudah mencapai 254
produk.
Dalam pembuatan jamu bahan harus di Quality Control bahan baku melalui
seleksi untuk mendapatkan bahan baku yang bermutu baik.

C. Pengendalian Mutu
Pengawasan mutu terdiri dari Prosedur pengambilan contoh untuk
pengujian dan metoda pengujian diantaranya :

1. Prosedur Pengambilan Contoh untuk pengujian terdiri dari :


2. Metoda pengambilan contoh untuk pengujian
3. Alat dan wadah yang digunakan
4. Tindakan pengamanan selama pengambilan contoh
5. Petugas atau bagian yang diberi wewenang untuk pengambilan
Contoh.:
a. Lokasi pengambilan contoh.
b. Jumlah contoh yang diambil.
c. Catatan pengambilan contoh.
d. Metode pengujian.
Metode pengujian adalah prosedur rinci untuk pemeriksaan dan pengujian
terhadap spesifikasi bahan awal, produk antara, produk dan produk jadi. Prosedur
pengujian hendaklah mencakup reagensia yang dibutuhkan untuk analisis,
identifikasi dan penetapan kadar serta metode perhitungannya.
Catatan dan laporan hasil pengujian. Laporan hasil pengujian dapat berupa
sertifikat analisis. Catatan analisis dan laporan hasil pengujian.
Catatan analisis dan laporan hasil pengujian hendaklah memuat :
a. Tanggal pelaksanaan pengujian.
b. Identitas bahan.
c. Tanggal penerimaan.
d. Nomor bets yang diberikan oleh bagian pengawasan mutu.
e. Jumlah yang diterima.
f. Tanggal dan jumlah pengambilan contoh.
g. Metode pengujian yang digunakan.
h. Catatan hasil pengujian yang dibubuhi tanggal dan tanda
i. Tangan.Pelulusan dan penolakan dari bagian pengawasan mutu yang
dibubuhi tanggal dan tanda tangan.
j. Nomor laporan hasil pengujian.
k. Sertifikat analisis.
l. Dalam hal tertentu diperlukan sertifikat analisis yang memuat.
m. Nama dan alamat pabrik atau lembaga yang menerbitkan.
n. Nomor sertifikat.
o. Nama bahan atau produk dan bentuk sediaan.
p. Nomor bets.
q. Hasil pengujian dan nilai batas standar.
r. Tanggal dan tanda tangan petugas yang melakukan pengujian
s. Manajer pengawasan mutu.

Pengendalian kualitas produk dalam proses produksi merupakan


faktor yang sangat penting bagi dunia industri karena pengendalian
kualitas yang baik dan dilakukan secara terus menerus akan dapat
mendeteksi ketidaknormalan secara cepat, sehingga dapat segara
dilakukan tindakan antisipasinya. Hal ini untuk menjamin mutu produksi
atau pelayanan. Makin meningkatnya kemajuan proses produksi makin
diperlukan pengendalian kualitas. Kontrol kualitas sangat diperlukan
dalam memproduksi suatu barang untuk menjaga kesetabilan mutu. PT
Nyonya Meneer Semarang - Indonesia merupakan perusahaan yang
bergerak dalam bidang pembuatan jamu. Dalam pembuatan jamu
tersebut, PT Nyonya Meneer Semarang – Indonesia sangat
memperhatikan kualitas produknya. Dengan keahlian dan penyelidikan
laboratorium yang semakin modern mengenai standar kualitas yang
harus dicapai dalam pembuatan jamu, PT Nyonya Meneer Semarang -
Indonesia selalu menjaga dan meningkatkan kualitas produknya agar
selalu dapat memenuhi keinginan konsumen.

Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang terdapat di PT.


NYONYA MENEER ini terhadap karyawan kerjanya yang berjumlah
1000 karyawan ini yaitu dengan mewajibkan memakai pakaian yang di
tentukan oleh perusahaan, masker, dan sepatu ini adalah pelaksanaan K3
untuk pegawai pembuatan jamu luar, tetapi utuk pelaksanaan K3 dalam
ruang laboratorium produk untuk penggunaan dalam yaitu jas
laboratorium, sepatu khusus, sapu tangan, masker dan pelindung kepala.
BAB V
PENUTUP

Demikian Laporan ini kami susun dengan sebaik-baiknya semoga dengan


pelaksanaan Praktik Kunjungan ini kami bisa belajar dari apa yang kami dapatkan
nantinya, sehingga kami bisa meningkatkan belajar kami dalam menggeluti jurusan
kami dalam bidang kefarmasian yang melingkupi tentang kesehatan masyarakat dan
nyawa seseorang. Lalu dengan Praktek Kunjungn Industri ini kami bisa belajar
bagaiaman sediaan obat yang benar-benar steril dan layak konsumsi bagi masyarakat
konsumen.
Laporan ini juga sebagai landasan pelaksanaan atau dasar panduan
melaksanakan praktik kunjungan industri di PT.NYONYA MENEER. Laporan ini
bersifat fleksibel atau bisa berubah sesuai dengan kondisi yang di PT.NYONYA
MENEER.
Semoga praktik kunjungan industri ini dapat berjalan dengan baik dan lancar
sesuai dengan apa yang kami harapkan bersama. Dan terimakasih atas bimbingan
pembimbing dalam menuntun saya membuat Laporan ini sehingga bisa terselesaikan
dengan baik dan tepat waktu.

A.  KESIMPULAN

Dengan adanya kunjungan industri ke PT. Nyonya  Meneer bahwa kita sebagai


generasi muda harus mengerti tentang jamu tradisional yang sekarang sudah jarang di
gunakan dan tidak hanya mengetahui tentang obat-obatan kimia yang banyak diapotek .

B. SARAN – SARAN

Dari semua pengetahuan yang saya peroleh dari PT. Nyonya Meneer, saya
menyarankan agar PT. Nyonya  Meneer bisa menjadi perusahaan jamu tradisional yang
alami, yang terus berkembang sampai nanti dan selalu memberikan pelayanan yang
terbaik bagi para konsumen, lebih menambah produk agar semakin banyak konsumen
yang menggunakan obat tradisonal yang lebih alami dan baik untuk digunakan terutama
untuk wanita .
Dari semua yang telah kami dapatkan dari PT. Nyonya Meneer, kami menjadi lebih
banyak wawasan tentang produksi jamu, pengolahan, distribusi, dan lain sebagainya
mengenai perkembangan pengolahan jamu di PT. Nyonya Meneer.
BAB VI

DAFTAR PUSTAKA

http://diesyakeydiiebiie.blogspot.com/2011/01/makalah-nymeneer-by-ananda-putri.html

http://www.banggundul.web.id/2009/11/sejarah-jamu-nyonya-meneer1900.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Jamu_Cap_Potret_Nyonya_Meneer

http://basogama.blogspot.com/2011/09/proses-pembuatan-jamu-berkhasiat.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Jamu

Buku Undang-Undang Kesehatan Untuk SMK

Buku Undang-Undang Kesehatan Untuk SMK

https://id.wikipedia.org/wiki/Nyonya_Meneer

https://www.google.com/search?q=jamu+nyonya+meneer

https://www.linkedin.com/company/ethica-industri-farmasi-pt

Nurul Pharmacy.blogspot.com.

Anda mungkin juga menyukai