Disusun oleh:
Anisa Fitriyani Mufaidah
XI FARMASI II
0003
Laporan kunjungan industri di PT. NYONYA MENEER ini telah di setujui dan
di sahkan bersama.
Mengesahkan
Mengetahui,
Kepala SMK Fadlun Nafis Waka Humas
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Wasyukurillah, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT. Karena atas Rahmat-Nyalah proposal Kunjungan ini dapat diselesaikan
dengan baik.
Laporan ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memantapkan pelaksanaan
Praktik Kunjungan Industri kelas XI semeter 3 dari jurusan FARMASI SMK Fadlun
Nafis Bangsri-Jepara. Dan guna untuk melatih kami dalam merangkai suatu proposal
yang baik sehingga tanpa disadari dalam pembuatan Laporan ini kami juga berlatih
dalam bermanajemen.
Laporan ini dapat tersusun berkat adanya bimbingan, dorongan dan bantuan dari
berbagai pihak. Pada kesempatan yang baik ini kami ingin mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Akhmad Efendi, S.Pd.I. selaku Kepala SMK Fadlun Nafis Bangsri – Jepara, yang
telah memberikan izin untuk melaksanakan Praktik Kunjungan Industri kepada
kami.
2. Slamet Widodo, S.Pd. selaku Waka Humas.
3. Liya Haniatun N, SKM. Selaku Ketua Kompetensi Keahlian FARMASI.
4. Ika Larasati, S. Si., Apt. selaku Pembimbing Sekolah yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan kepada kami untuk melaksanakan Praktik Kunjungan
Industri.
5. Kepada semua pihak yang telah membantu hingga Laporan Praktik Kunjungan
Industri ini dapat terselesaikan.
Besar harapan kami untuk menerima sarana dan kritikan yang sifatnya
membangun.Semoga Laporan ini dapat dipergunaan sebagai acuan dalam melaksanakan
Praktik Kunjungan Industri.
Jepara, 22 Januari 2016
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI ............................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................
LATAR BELAKANG ..................................................................................
TUJUAN........................................................................................................
LANDASAN .................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................
BAB III METODOLOGI .......................................................................................
TEMPAT PELAKSANAAN.........................................................................
WAKTU PELAKSANAAN .........................................................................
TEKNIK PENGUMPUAN DATA ...............................................................
BAB IV PEMBAHASAN ........................................................................................
BAB V PENUTUP ...................................................................................................
BAB VI DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas menengah
kejuruan, pemerintah mengadakan suatu program yang disebut Pendidikan Sistem
Ganda (PSG) dalam bentuk Praktik Kunjungan Industri. Hal ini dimaksudkan untuk
menciptakan dan menghasilkan tenaga kerja yang terampil, terdidik dan profesional
dibidangnya.
Praktik kunjungan industri ini sebagai tempat pengenalan dunia farmasi
dalam ruang lingkup produksi sediaan farmasi dalam skala besar dan kami bisa juga
mengetahui sanitasi poduksi yang steril dan baik.
Sehingga kami bisa menerapkan hal tersebut dalam kegiatan produksi
farmasi yang kami lakukan di sekolah maupun di luar sekolah.
Praktik kunjungan industri ini diharapkan dapat menambahkan pengalaman,
keterampilan dan ilmu pengetahuan dibidang keilmuan farmasi sebagai pengenalan
pada dunia kerja industri kepada siswa untuk bekal masa depan.
2. TUJUAN
Tujuan Praktik Kunjungan Industri ini adalah
1. Membekali siswa agar memahami proses produksi dari bahan baku menjadi
produk yang siap dipasarkan.
2. Mengetahui karakteristik bahan baku pembuatan obat/jamu.
3. Mempelajari proses pembuatan jamu serta pengendalian mutu produk di PT.
NYONYA MENEER.
4. Memahami proses pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di PT.
NYONYA MENEER.
5. Mendorong siswa agar mempunyai rasa kedisiplinan dan tanggung jawab.
3. LANDASAN
Ketentuan yang melandasi pelaksanaan Praktik Kunjungan Industri dalam rangka PSG
yaitu:
a) UU NO. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
b) PP NO. 39 Tahun 1992 tentang peran serta masyarakat dalam pendidikan
nasional.
c) Kurikulum sekolah menengah kejuruan Tahun 2004 dan KTSP.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Industri Farmasi
Ketentuan mengenai industri farmasi diatur dalam peraturan dalam peraturan Mentri
Kesehatan Republik Indonesia No. 1799/Menkes/Per/XII/2010 tentang Industri
Farmasi. Beberapa istilah penting yang terdapat dalam ketentuan umum peraturan
tersebut, antara lain:
1. Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan
untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi
dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan,
peningkatan, kesehatan dan kontrasepsi untuk manusia.
2. Bahan obat adalah bahan baik yang berkhasiat maupun tidak berkhasiat yang
digunakan dalam pengolahan obat dengan standar dan mutu sebagai bahan baku
farmasi.
3. Industri Farmasi adalah badan usaha yang memiliki izin dari Mentri Kesehatan
untuk melakukan kegiatan pembuatan obat atau bahan obat.
4. Farmakovigilans adalah seluruh kegiatan tentang pendeteksian,
penilaian( assessment), pemahaman, dan pencegahan efek samping atau masalah
lainnya terkait dengan penggunaan obat.
5. Kepala badan Pengawas Obat dan Makanan, yang disebut Kepala Badan, adalah
kepala Badan yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang pengawasan obat dan
makanan.
2. Karakteristik Bahan
3. Proses Produksi
Proses produksi dari pembuatan jamu yaitu bahan datang dari suplier
atau pengepul bersih yang kemudian dicuci bersih dan dikelupas dari
kulitnya, lalu dirajang- rajang dan dikeringkan, kemudian di grinder lalu
melewati ayakan kasar dan ayakan halus, selanjutnya dicampur dengan
bahan tambahan kemudian masuk tahap packing dan tahap terakhir yaitu
marketing/pemasaran dan pendistribusian kepada masyarakat.
1. Bahan baku yang diterima diberi label nama daerah dan nama latin.
2. Sebelum digunakan, simplisia disortasi, dicuci dengan air atau
diberishkan, dan dikeringkan. Bila tidak digunakan , simplisia disimpan
terlebih dahulu.
3. Bahan segar yang baru diproses sesegera mungkin kecuali ditetapkan lain.
Bila perlu, bahan disimpan pada suhu 2 derajat dan 8 derajat C.
Ketentuan pembuatan obat tradisional :
15. Pengadaan bahan awal : semua bahan baku, baik yang berkhasiat maupun
tidak berkhasiat, yang berubah maupun tidak berubah, yang digunakan
dalam pengolahan obat tradisional.
16. Bahan mentah : bahan ilmiah yang belum mengalami proses pengolahan.
17. Bahan mentah obat tradisional: bahan mentah alamiah yang segar atau
kering, belum mengalami pengolahan dan bersumber dari tanaman, bagian
hewan, dan mineral dan dignakan untuk pengobatan tradisional.
18. Bets : sejumlah obat tradisional ang mempunyai sfat dan mutu yang
seragam yang dihasilkan dalam satu siklus pembuatan atas suatu perintah
pembuatan tertentu.
19. Diluluskan : status bahan awal, bahan pengemas, produk antara, produk
ruahan, atau produk jadi yang diizinkan penggunaannya untuk pengolahan,
pengemasan, atau distribusi.
4
20. Ditolak : status bahan awal , bahan penegemas, produk antara, produk
ruahan, atau prodk jadi yang tidak diizinkan untuk digunakan
dalampengolahan, pengemasan, atau distribusi dan hendaknya
dimusnahkan secara aman.
21. Lot : bagian tertentu dar suatu bets yang emiliki sifat dan mutu yang
seragam dalam batas yang telah ditetapkan.
22. Obat tradisional : baha atau ramua bahan tanaman, bahan hewan, bahan
mineral, sediaan sarian atau galenik, atau campuran dari bahan tersebut,
yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan dan dapat
diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku dimasyarakat
23. Pembuatan : seluruh rangkaian kegiatan dalam menghasilkan suatu obat
tradisional, meliputi produksi dan pengawasan mutu, mulai dari pengadaan
bahan awal dan bahan pengemas, proses pengolahan, pengemasan sampai
obat jadi untuk didistribusi.
24. Pengemasan : seluruh kegiatan, termasuk tahapan pengisian dan pelabelan,
yang dilakukan terhaap produk ruahan untuk menghasilkan produk jadi.
25. Pengolahan : bagian dari siklus produksi mulai dari penimbangan bahan
awal sampai menghasilkan produk ruahan.
26. Produk antar : tiap bahan atau campuran bahan yang masih memerlukan
satu atau lebih tahap pengolaha lanjutan untuk menjadi produk ruahan.
27. Produk jadi : oobat radisional yang telah melalui seluruh tahap proses
pembuatan.
28. Produk ruahan : produk yang telah melalui seluruh tahap pengolahan,
tetapi masih memerlukan tahap pengemasan ununtuk menjadi produk jadi.
4. Pengendalian Mutu
Berfungsi sebagai pelindung kepala agar rambut tidak jatuh pada saat proses produksi
.
2. Sarung Tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang
dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan
dengan fungsi masing-masing pekerjaan.
3. Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan
kualitas udara buruk (misal berdebu, beracun, dsb).
BAB III
METODOLOGI
1. TEMPAT PELAKSANAAN
Praktik Kunjungan Industri akan di laksanakan di PT. NYONYA MENEER,
(Jl.Raden Patah 191-199)
2. WAKTU PELAKSANAAN
Pelaksanaan Praktik Kunjungan Industri direncanakan pada hari selasa, tanggal
24 Desember 2015
3. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Metode dalam pengumpulan data yang di gunakan untuk melaksanakan praktik
kunjungan industri di PT. NYONYA MENEER adalah sebagai berikut:
a) Observasi: Melakukan pengamatan di lapangan dengan
mendapat bimbingan dari staf perusahaan.
b) Wawancara: Diskusi dengan staf dan taknis lapangan mengenai hal
yang berhubungan dengan kegiatan dan prosedur kerja di PT.
NYONYA MENEER.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Profil Perusahaan
PT. NYONYA MENEER adalah salah satu perusahaan obat jamu yang besar
di jawa Tengah. Perusahaan Nyonya Meneer beralamat di Jl.Raden Patah 191-
199. Perusaaan ini didirikan oleh wanita interprener yang lahir pada tahun 1895
yang bernama Lowpinio keturunan china di Sidoarjo. Nyonya Meneer menikah
pada tahun 1912 pada usia 17 tahun dan memiliki 5 anak yang dimana terdapat 3
perempuan dan 2 laki-laki. Perusahaan ini diberi nama Nyonya Meneer karena
dulu ibu dari pendiri perusahaan Nyonya Meneer ini mengidam beras menir, dan
tulisan MENEER berasal dari pengaruh ejaan Belanda. Karena orang Belanda
juga biasa dipanggil MENEER.
Perusahaan ini berdiri juga berawal dari suatu cobaan yang menimpa oleh
keluarga Nyonya Meneer, tetapi cobaan ini bisa dibilang sengsara membawa
rejeki. karena dulu suami dari Nyonya Meneer menderita suatu penyakit dan
Nyonya Meneer mencoba mengobati suaminya dengan mencoba semua obat dan
akhinya suami dari Nyonya Meneer sembuh dengan tumbuhan jambi usus,
lambat laun banyak orang yang meminta dibuatkan ramuan obat jamu kepada
Nyonya Meneer kemudian Nyonya Meneer berinisiatif untuk mendirikan
pengobatan yang di proses dia sendiri dan dan di distribusikan beliau sendiri,
namun setelah lama kelamaan banyak peminat dan produknya mulai terkenal
Nyonya Meneer kuwalahan menjalankan perusahaan jamunya tersebut dan
akhirnya Nyonya Meneer memperkerjakan masyarakat di sekitar perusahaannya
untuk bekerja membantu pekerjaannya dalam memproduksi obat tradisional
miliknya.
Pada tanggal 18 Agustus 1919 mendirikan jamu jawa asli di jalan Raden
Patah 1919-1999. Kemudian pada tahun 1940 Nyonya Mneer mendirikan toko
jamu yang terletak di Jakarta dan Semarang. Lalu tepatnya tahun 1978 Nyonya
Meneer meninggal pada usia 83 tahun dengan meningg alkan produk awal
sejumlah 11 produk dan sekarang berkembang menjadi 254 produk yang dimana
70% produk untuk wanita dan 30% produk untuk pria. Adapun produk awal
Nyonya Meneer:
Jamu Jampi Usus
Jamu Delima Putih
Jamu Galian Penganten
Jamu Keputihan
Jamu Bibit
Jamu Kuat Perkasa
Jamu Dewi Kecantikan
Jamu Patmosari
Jamu Janaka
Sehat Wanita
Awet Ayu
Buste cream
Macam jenis jamu yang di produksi PT. Nyonya Meneer
Raja / Gosekan
Sebuk / pupuk / powder
Pil
Ekstrak Kapsul
Krim
Minyak
Contoh produk yang diproses adalah philips yaitu sebuah produk yang memiliki
khasiat untuk menghilangkan pusing, pegal- pegal, nyeri, menghilangkan rasa
mual atau mabuk perjalanan, dan untuk menghilangkan rasa nyeri setelah
melahirkan atau masa nifas. Philips terbuat dari daun nampu bahasa latin dari
daun nampu adalah Homalomena javanica, secara umumnampu dikategorikan
sebagai tumbuhan terna ang masa hidupnya lama. Tanaman nampu banyak
tumbuh liar di gunung, tepi danau, pinggiran sungai, atau ditanam sebagai
tanaman obat dan tanaman hias pada tempat-tempat yang agak terlindungi, daun
nampu memiliki tinggi antara 50 hingga 100 cm. Mempunyai batang yang bulat,
tidak berkayu warnanya ungu kecokelatan dan membentuk rimpang yang
memanjang. Selain itu daun nampu juga mempunyai daun tunggal dengan
tangkai yang panjangnya sekitar 50 hingga 60 cm bentuknya bulat berdaging,
tidak hanya itu daun nampu juga mempunyai bentuk bangun jantung, ujung
runcing, pangkal rompang, tepi rata, kedua permukaan licin, pertulangan
menyirip, panjang sekitar 70-90 cmdan lebar antara 20-35 cm, dan berwarna
hijau tua.
Selain itu nampu memiliki buah buni yang bentuknya bulat,kecil, dan berwarna
merah.Biji panjang,kecil, dan berwarna cokelat.
Zat yang Dikandung dan Khasiat Obat dari Nampu:
Komposisi zat yang dikandung nampu cukup banyak,di antaranya pada rimpang
terdapat tanin,saponin,flavonoid.
Selain itu juga ada zat lain yang terdapat pada daun nampu yaitu saponin dan
flavonoid.
Khasiat obat dari nampu yang sering dibuktikan oleh masyarakat secara turun
menurun adalah sebagai afinitas pada meridian hati dan ginjal.
Bahan tambahan dari philip adalah ganthi, kencur, peppermin, kunyit, dan
kenanga yang berfngsi untuk membantu meredakan pusing dan peredaran darah.
VISI:
MISI:
C. Pengendalian Mutu
Pengawasan mutu terdiri dari Prosedur pengambilan contoh untuk
pengujian dan metoda pengujian diantaranya :
A. KESIMPULAN
B. SARAN – SARAN
Dari semua pengetahuan yang saya peroleh dari PT. Nyonya Meneer, saya
menyarankan agar PT. Nyonya Meneer bisa menjadi perusahaan jamu tradisional yang
alami, yang terus berkembang sampai nanti dan selalu memberikan pelayanan yang
terbaik bagi para konsumen, lebih menambah produk agar semakin banyak konsumen
yang menggunakan obat tradisonal yang lebih alami dan baik untuk digunakan terutama
untuk wanita .
Dari semua yang telah kami dapatkan dari PT. Nyonya Meneer, kami menjadi lebih
banyak wawasan tentang produksi jamu, pengolahan, distribusi, dan lain sebagainya
mengenai perkembangan pengolahan jamu di PT. Nyonya Meneer.
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
http://diesyakeydiiebiie.blogspot.com/2011/01/makalah-nymeneer-by-ananda-putri.html
http://www.banggundul.web.id/2009/11/sejarah-jamu-nyonya-meneer1900.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Jamu_Cap_Potret_Nyonya_Meneer
http://basogama.blogspot.com/2011/09/proses-pembuatan-jamu-berkhasiat.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Jamu
https://id.wikipedia.org/wiki/Nyonya_Meneer
https://www.google.com/search?q=jamu+nyonya+meneer
https://www.linkedin.com/company/ethica-industri-farmasi-pt
Nurul Pharmacy.blogspot.com.