b. Malleolar Screws
Sekrup jenis ini hanya berdiameter 4,5 mm (thread) dan mempunyai panjang mulai dari 25 mm
sampai 70 mm dan panjang threadnya hanya ½ X panjang total.
d. Epiphyseal Screws
Sekrup jenis ini mempunyai kepala yang berdiameter 10 mm, dan berdiameter thread 6,5 mm, dan
panjang total sekrup mulai dari 50 mm am90 mm. Panjang thread hanya kira-kira ¼ X panjang
total.
e. Threaded bolts with 2 nuts
Diameter thread 3 mm dan diameter Nut (mur) 11 mm. Panjangnya ada yang 70 mm, 100 mm dan
120 mm.
2. Macam-macam plate
a. Straight Plates
Straight Plates atau keping lempengan atau pelat (plaat), ada 3 macam, yaitu:
1) Semi-tubular Plate (1/2 lengkung)
Dipakai dengan Cortex Screws 4,5 mm dan Cancellous Bone Screw 6,5 mm. Digunakan pada
tulang radius (tulang lengan bawah bagian luar) dan tulang fibula (tulang kaki bagian belakang).
2) Narrow Plate (pelat sempit)
Pelat ini dipakai dengan Cortex Screws 4,5 mm. Dipergunakan pada tulang Tibia (tulang kaki
bagian luar), dan tulang Ulna (tulang lengan bawah bagian dalam).
Pelat ini panjangnya mulai dari 39 mm dengan 2 lubang, sampai 263 mm dengan 16 lubang.
Dalam katalog Synthens Narrow Plate diberi nama 223, sehingga bila disebut: 223.11, artinya
diminta narrow plate yang mempunyai 11 lubang dengan panjang 183 mm. Begitu juga 223.16
berarti Narrow Plate yang mempunyai 16 lubang. Ada pula Narrow DCP yaitu Narrow Dynamic
Compression Plates.
3) Broad Plate (pelat lebar)
Pelat ini di pakai dengan cortex Screws 4,5 mm. Dipergunakan pada tulang Femur (tulang paha)
dan untuk pseudoarthriosis tulang Humerus (tulang lengan atas).
Pelat ini panjannya mulai dari 103 mm dengan 6 lubang sampai dengan 295 mm dengan 18 lubang.
Dalam katalog Synthes, Broad Plate diberi nomor kode 225, sehingga bila disebut 225.16 artinya
yaitu Broad Plate yang memiliki lubang 16 dan panjangnya 263 mm. Broad plate ini tidak boleh
dipakai pada tulang Tibia. Juga ada Broad DCP, yaitu Broad Dynamic Compression Plates.
2. Angled Blade Plates , termasuk Femoral Neck plate ,bersudut 130o , digunakan untuk fraktur
femoral neckdan per-trochanteric. Panjang bagian yang miring mulai 50 mm ampai 110 mm,
dengan mulai 4 lobang sampai 12 lobang.
c. DHS-PLATES
DHS-plates adalah dynamic Hip Screw Plates, digunakan untuk fraktur pertro-inter, dan sub-
trochanteric. Pelat ini bersudut 135o , dan bagian yang pendek panjangnya ada yang 25 mmdan ada
yang 38 mm, sedangkan bagian yang panjang; panjangnya mulai dari 46 mm sampai 110 mm.
Selain bersudut 135o , ada pula yang bersudut 140o, 145o.
Pelat ini dilengkapi dengan sekrup spesial, yaitu yang disebut DHS SCREWS, yaitu Dynamic Hip
Screws dengan panjang mulai dari 50mm sampai 145mm. Diameter thread 12,5mmdan panjang
thread 22 mm. Sedangkan sekrup untuk lobang lainnya dipakai : DHS Compressing Screw yang
panjangnya 36 mm dan kepala berdiameter 3,5 mm.
d. SPECIAL PLATES
1. Spoon plate
Digunakan untuk membenahkan (fixation) tulang tibia bagian depan (frontal edge). Digunakan
dengan sekrup Cortex Screws 4,5 mm.
2. T-Plate
Digunakan untuk tulang humurus dan tulang tibia (bagian kepala). Pelat ini ada yang berlobang 3,
4, 5, 6, dan 8 dengan panjang 68 mm, 84 mm, 100 mm, 116 mm dan 148 mm.
3. Cloverleaf Plate
Digunakan untuk fraktur tulang tibia (distal intraartikuler)
4. T-Buttress Plate`
5. L-Buttress Plate
Berlobang 4 ada yang bagian kiri dan ada yang bagian kanan
6. Hook Plate
Digunakan untuk membenahkan (fixatiaon) bagian tulang trochanter yang besar.
7. Cobra-Head Plate
Digunakan untuk Hip arthrodesis
8. Small Fragment Plantes
Adalah pelat untuk tulang ruas leher atau cervical vertebrae, dengan mempunyai 5 buah lobang
atau 8 buah lobang dan sekrup yang digunakan adalah yang berdiameter 3,5 mm dan 2,7 mm.
C. Macam Paku Tulang
1. Tibial Nail
Nail atau pin atau paku yang digunakan pada fraktur tulang kaki bagian luar. Diameter paku ini
mulai dari 9 mm sampai dengan 16 mm, dengan panjang mulai 270 mm sampai 380 mm.
2. Femoral Nail
Paku ini digunakan pada fraktur tulang femur(tulang paha). Berdiameter mulai dari 11 mmsampai
dengan 19 mm, dengan panjang mulai dari 360 mm sampai dengan 480 mm. Pabrik Zimmer USA
mempunyai produk yang serupa ini dikenal dengan nama Kuntscher Nail.
3. Steinmann pin
Merupakan paku yang ujungnya lancip seperti trocar ,yang dimasukan kedalam tulang femur atau
tibia untuk penarikan kerangka( skeletal traction)
4. Schanz screw
Sekrup ini sejenis paku dengan ujung trocar atau ujung intan. Diameter 4 atau 5 mm.
Untuk memasang implants (screws dan plates),keadaaan tulang tubuh manusia ,maka
diperlukan alat instrumen. Pabrik Syntehes Switzerland menyediakan peralatan tersebut dalam
satu tempat yang disebut Basic Instrument Set dengan nomor kaltalog 102.02. alat ini untuk sekrup
yang ukuran diamaeter threadnya 4,5 dan 6,5 mm.
Peralatan berada dalam tempat kotak alumunium, terdiri dari:
Drill bit (sejenis bor)
Screwdriver (obeng)
Wrench ( ejenis kunci pas/atau kunci sok)
Gauge ( ukuran,meteran)
Dll.
Selain Basic Instrument set untuk sekrup dan pelat,ada juga Instrument ser untuk pelat yang
bersudut( angled blade plates), yang ditaruh dalam tempat kotak alumunium,yang terdiri dari:
Chiset ( pahat)
Hammer ( Palu)
Dll.
Jenis fragmen kecil dan mini,disediakna juga oleh prabik Synthes Switzerland,peralatan
dalam tempat kotak alumunium dengan nomor katalog 102.42.
Selain untuk sekrup dengn diameter 2, 7-3,5 – 4 mm, juga tersedia untuk sekrup mini dengan
diameter 1,5 dan s2 mm.
Gips
A. Definisi
Gips dalam bahasa latin kalkulus, dalam bahasa inggris disebut plaster of paris, dan dalam
bahasa belanda disebut gips powder. Gips merupakan mineral yang terdapat di alam berupa batu
Gips adalah alat imobilisasi eksternal yang kaku yang dicetak sesuai kontur tubuh tempat
gips di pasang. Gips adalah balutan ketat yang digunakan untuk imobilisasi bagian tubuh dengan
menggunakan bahan gips tipe plester atau fiberglass. Jadi, gips adalah alat imobilisasi eksternal
yang terbuat dari bahan mineral yang terdapat di alam dengan formula khusus dengan tipe plester
Gips adalah alat imobilasasi eksternal yang kaku, di cetak sesuai kontur tubuh dimana gips
di pasang. Secara umum gips memungkinkan mobilisasi klien, sementara membatasi gerakan
Gips adalah suatu bubuk campuran yang digunakan untuk membungkus secara keras area
yang mengalami patah tulang. Pemasangan gips dikerjakan 2-3 orang, seorang memasang perban
(operator), seorang membantu dan memegang perban pada operator dan orang ketiga menyangga
ekstremitas agar posisi tetap. Waktu pemasangan gips sesuai dengan variasi dan daya rekat
bahannya yang pada umumnya 2-6 menit. Harus dijaga agar ekstremitas tidak bergerak selama
pemasangan.
2. Imobilisasi sementara untuk mengistirahatkan dan mengurangi nyeri, misalnya gips korset
pada tuberculosis tulang belakang atau pasca operasi (operasi pada scoliosis tulang
belakang).
3. Sebagai pengobatan defenitif untuk imobilisasi fraktur terutama pada anak-anak dan
5. Imobilisasi untuk memberikan kesempatan bagi tulang untuk menyatu setelah suatu
6. Imobilisasi setelah operasi pada tendo-tendo tertentu, misalnya setelah operasi tendo
Achiles.
a. Cara pemasangan gips, ini disebabkan oleh kesalahan dalam merapikan balutan gips pada alat
b. Kesalahan instruksi, kesalahan memelihara balutan gips apabila terjadi keretakan, kebasahan, atau
c. Pengawasan, pengamatan atau tanda-tanda ketat atau longgarnya gips harus tepat dan tindakan
d. Benda-benda asing, pengawasan langsung harus diperhatikan pada benda-benda yang dapat masuk
3. Hilangnya kekuatan. Ketidaksanggupan meluruskan jari-jari kaki tangan dan kaki merupakan
suatu tanda hilangnya kekuatan. Ini dapat disebabkan oleh tekanan balutan gips pada saraf bagian
gerak menunjukkan bahwa pembuluh darah balik terganggu karena terlalu ketatnyabalutan gips.
b. Gangguan pada jalan nadi. Adanya tanda-tanda berupa kepucatan, misalnya kesakitan dan
5. Komplikasi umum pada gerak badan. Pada waktu imobilisasi, anggota badan yang tidak dibalut
a. Tulang sendi dapat bergerak terus dengan leluasa dan kekakuan karena imobilisasi dapat dicegah.
b. Kerja otot-otot terjaga dengan baik dan tidak menganggur dengan percuma. Penyembuhan akan
menjadi lebih muda apabila otot-otot dapat mengontrol sendi secara efisien.
c. Gerak badan juga bermanfaat untuk menjaga lancarnya peredaran darah dan secara umum juga
a. Mudah dan murah sebagai alternative terapi konservatif pilihan untuk menghindari operasi.
b. Dapat diganti setiap saat, dipasang, dan diganti cetakan sesuai bentuk anggota gerak.
c. Dapat dibuat jendela/lubang pada gips untuk membuka jahitan atau perawatan luka selama
imobilisasi.
d. Koreksi secara bertahap jaringan lunak dapat dilakukan dengan membuat sudut tertentu.
e. Gips bersifat radiolusen sehingga pemeriksaan foto Rontgen tetap dapat dilakukan walaupun gips
terpasang.
a. Pemasangan gips yang tetap akan menimbulkan gangguan atau tekanan pada pembuluh darah,
a. Gips saplk, merupakan bentuk lembaran sehingga gips menutup separuh atau dua per tiga
b. Gips semi-sirkuler, gips menutup separuh atau dua per tiga lingkaran permukaan anggota gerak.
c. Gips sirkuler, gips sirkuler yang dipasang lengkap meliputi seluruh anggota gerak.
2. Jenis-jenis gips
a. Gips lengan pendek, dipasang memanjang dari bawah siku sampai lipatan telapak tangan,
melingkar erat dari dasar ibu jari. Bila ibu jari dimasukkan dinamakan spika ibu jari atau gips
gauntlet.
b. Gips lengan panjang,dipasang memanjang dari setinggi lipatan ketiak sampai disebelah proksimal
c. Gips tungkai pendek, memanjang dari bawah lutut sampai dasar jari kaki. Kaki dalam sudut tegak
d. Gips tungkai panjang, memanjang dari perbatasan seper tiga atas dan tengah paha sampai dasar
e. Gips berjalan, gips tungkai panjang atau pendek yang dibuat lebih kuat. Dapat disertai telapak
untuk berjalan.
f. Gips tubuh, melingkar di batang tubuh.
g. Gips sipka, melibatkan sebagian batang tubuh dan satu atau dua ekstremitas (gips spika tunggal
atau ganda).
h. Gips spika bahu jaket tubuh yang melingkari batang tubuh dan bahu serta siku.
i. Gips spika pinggul, melingkari batang tubuh dan ekstremitas bawah; dapat berupa gips spika
tunggal ganda.
3. Daerah yang akan dipasang gips dicukur, dibersihkan, dan dicuci dengan sabun, kemudian
5. Posisikan dan pertahankan bagian yang akan di gips dalam posisi yang ditentukan dokter selama
prosedur.
6. Pasang spongs rubbs (bahan yang menyerap keringat) pada bagian tubuh yang akan dipasang gips,
pasang dengan cara yang halus dan tidak mengikat. Tambahkan bantalan (padding) didaerah
7. Masukkan gips dalam baskom berisi air, rendam beberapa saat sampai gelembung-gelembung dari
gips habis keluar. Selanjutnya, diperas untuk mengurangi jumlah air dalam gips.
8. Pasang gips secara meratapada bagian tubuh, pembalutan gips secara melingkar mulai dari distal
ke proksimal tidak terlalu kendur atau terlalu ketat. Pada waktu membalut, lakukan dengan gerakan
berkesinambungan agar terjaga ketimpangtindihan lapisan gips. Dianjurkan dalam jarak yang tetap
(kira-kira 50% dari lebar gips). Lakukan dengan gerakan yang berkesinambungan agar terjaga
9. Setelah selesai pemasangan haluskan tepinya potong serta bentuk dengan pemotongan gips cutter.
10. Bersihkan partikel bahan gips dari kulit yang terpasang gips.
11. Potong gips selama pengerasan dan pengeringan dengan telapak tangan. Jangan diletakkan pada
permukaan keras atau pada tepi yang tajam dan hindari tekanan pada tekanan pada gips.