Disusun oleh:
Nama:
Pendahuluan
Ulir metrik dan imperial digunakan pada sekrup, baut, baut tap (stud) dan mur. Kemampuan
dalam mengidentifikasi ciri-ciri ulir dan juga apakah metrik atau imperial adalah penting untuk
dapat memilih sekrup, mur, baut dan baut tap dengan benar. Bagian ini akan menguraikan
ciri-ciri khusus ulir serta jenis-jenis ulir metrik dan imperial.
Ciri-ciri ulir
Sudut ulir (1)
Sudut yang terbentuk di antara sisi atau pinggir ulir dan bersudut 600 pada ulir metrik, National
Course (NC) dan National Fine (NF).
Permukaan dasar yang mempertemukan sisi-sisi dari dua ulir yang berbekatan.
Ulir metrik
Sistem ulir metrik berasal dari Eropa dan perlahan-lahan menggantikan sistem imperial di
seluruh dunia. Ulir metrik standar mempunyai sudut ulir 600, puncak ulir rata dan akar bundar
(lihat gambar 3). Letak kekuatan ulir ini adalah pada akar dan puncaknya. Puncak yang rata
berarti ulir tidak mudah rusak, tidak seperti jika puncaknya runcing. Akar yang bundar juga
menambah kekuatan ulir, dengan tidak bersudut runcing maka tidak terjadi pemusatan beban.
Ulir American National mempunyai sudut ulir 600, puncak ulir rata dan akar. Letak kekuatan
ulir ini adalah pada akar dan puncaknya sehingga pembuatannya mudah. Akar yang rata
tidak sekuat akar bundar metrik tetapi cukup kuat untuk semua aplikasi pengencangan.
Puncak yang rata berarti ulir tidak mudah rusak, tidak seperti jika puncaknya runcing.
Ulir pipa
Ulir pipa dibuat pada ujung pipa dan salah satu fungsinya adalah sebagai tempat di mana
disambungnya pipa hidrolik. Ulir luar digunakan di luar pipa dan ulir dalam digunakan pada
konektor. Ulir pipa hampir sama dengan ulir NC dan NF kecuali puncak dan akarnya yang
jauh lebih kecil. Selain itu, ulir pipa ditirus agar pemasangan makin kuat pada saat bagian-
bagiannya disekrup menjadi satu.
FASTENERS.
Fastener atau pengencang digunakan untuk menggabungkan beberapa parts atau
komponen menjadi suatu komponen assembling. Fastener dipergunakan karena
komponen assembling tidak mungkin dibuat utuh dari satu bagian. Sehingga dibuat
dari beberapa parts atau komponen untuk mempermudah manufacturing pemasangan,
perawatan dan perbaikan. Bab ini akan membahas beberapa jenis fasteners yang sering
dipergunakan pada Alat berat
Fastener atau pengikat adalah suatu alat yang berupa batang atau tabung dengan alur
heliks pada permukaannya berfungsi untuk mengikat atau menguncikan suatu benda pada
permukaan benda lain. Kita lebih mengenalnya dengan istilah baut dan mur.
Baut dibedakan dua macam menurut arah putarannya ketika kita mengencangkannya, yaitu
ulir kanan (searah putaran jarum jam) dan baut ulir kiri (berlawanan arah jarum jam). Namun
sebagian besar baut yang kita jumpai merupakan baut ulir kanan.
Tipe-tipe Fastener
1. Bolt
Bolt adalah fastener yang digunakan sebagai pengikat berpasangan dengan nut. Bentuk lain
bolt adalah cap screw. Disebut cap screw apabila dalam pemakaian sebagai fasteners
berpasangan terhadap lubang ulir. Dengan demikian bolt dan cap screw dibedakan
berdasarkan aplikasi pemakaiannya sebagai fastener.
a. Spesifikasi bolt .
Bentuk bolt terdiri atas Head body dan threat. Ukuran head berdasarkan jarak bidang rata
pada bagian Head. Ukuran head bolt menentukan beberapa ukuran kunci atau socket yang
dipergunakan. Ukuran bolt ditentukan oleh diameter puncak threat, sedangkan panjang bolt
diukur dan bagian bawah head ke bagian ujung thread ( bolt ). Beberapa bentuk
bolt memiliki ketentuan penentuan ukuran panjang yang berbeda
menunjukkan penunjukkan ukuran bolt.
Ukuran bolt ditentukan juga oleh ukuran thread. Berdasakan standarisasi Unifled Screw
Thread Standard, thread diukur dengan menghitung jumlah puncak ulir setiap inchi.
Berdasarkan Unifield screw Thread standard tersebut dinyatakan ukuran bolt dengan notasi
seperti berikut :
Thread dibedakan atas coarse thread ( kasar ) dan fine thread ( halus ) yang ditandai dengan
notasi UNC untuk coarse thread dan UNF untuk fine thread. Coarse thread memiliki alur
yang lebih dalam dan banyak digunakan. Fine thread memiliki alur thread kecil biasanya
digunakan pada bahan material tertentu, misal untuk pengikat parts yang tipis. Pada
Standarisasi Metric, ukuran ulir ditemukan dengan ukuran jarak antara puncak ulir terdekat.
Notasi yang digunakan untuk menyatakan ukuran ulir metric adalah sebagai berikut :
Jenis Baut
Hex bolt
Merupakan baut yang paling umum digunakan pada pekerjaan konstruksi dan machinery. Ciri
umum dari hex bolt adalah kepalanya yang berbentuk segi enam (hexagonal). Hex bolt bisa
digunakan bersamaan dengan nut/mur atau juga bisa digunakan pada lubang yang sudah di-
tap. (tapped hole). Hex bolt dengan ulir penuh biasanya disebut juga tap bolt.
Lag bolt
Merupakan baut dengan ujung baut lancip menyerupai konstruksi wood screw namun memiliki
ukuran ulir yang lebih besar. Lag bolt kebanyakan digunakan pada pekerjaan konstruksi
lapangan / landscaping.
Carriage bolt
Disebut juga plow bolt. Memiliki kepala berbentuk bulat dan terdapat
Eye bolt
Flange bolt merupakan jenis baut yang pada bagian bawah kepala
bautnya terdapat bubungan/flens. Flens yang terdapat pada bagian bawah kepala baut
dirancang untuk memberikan kekuatan cengkeraman baut seperti halnya jika menggunakan
washer/ring.
Hanger bolts
Baut ini memiliki ulir untuk kayu di salah satu ujungnya dan ulir untuk
mesin di ujung lainnya.
2. Nuts
Washer merupakan cincin penutup yang dipergunakan antara bolt ataupun terhadap parts
atau component yang diikat. Berdasarkan fungsinya washer terdapat dalam beberapa
bentuk.
4. Screw.
Screw merupakan salah satu jenis fastener bentuknya hampir sama dengan bolt atau
capscrew, tetap memiliki ukuran kecil sebagai pengencang screw berpasangan dengan nut
atau lubang tread. Driver yang digunakan sebagai pengencang berupa screw driver, Kunci
L atau socket screwdriver. Gambar di bawah menunjukkan berbagai jenis screw. Tapping
screw digunakan untuk pengikat pada panel cover yang terbuat dari sheet metal, aluminium,
perunggu atau kuningan.
Jenis Screw/sekrup
Wood screw
Machine screw
Machine screw adalah jenis sekrup yang seluruh bagian batangnya memiliki ulir dan
digunakan bersama dengan mur.
Bisa juga digunakan pada bagian-bagian yang sudah memiliki lubang berulir.
Terdapat variasi untuk machine screw yaitu thread cutting machine
screw. Keistimewaan thread cutting machine screw adalah adanya pembuat ulir atau thread
cutting pada ujungnya.
Variasi lain dari machine adalah set screw. Screw jenis ini hanya berupa
batang dengan ulir di seluruh bagian batangnya dan slot berbentuk segi enam di salah satu
ujungnya untuk mengencangkan (slot untuk kunci L).
Socket Screw
Socket screw adalah machine screw dengan kepala sekrup berbentuk tabung dengan slot
segienam untuk mengencangkan. Untuk mengencangkan socket screw ini menggunakan
kunci L. Untuk beberapa sekrup jenis ini biasa terdapat bagian halus yang tidak berulir pada
bagian batangnya
5. Studs.
Studs merupakan salah satu jenis fastener berupa steel rod yang memiliki ulir atau thread
pada kedua bagian ujungnya. Salah satu thread dikencangkan pada parts atau komponen,
sedangkan salah satu ujungnya mengikat part dengan menggunakan nut. Gambar berikut
menunjukkan bentuk stud dan pemasangannya sebagai pengikat.
6. Pins.
Secara umum pin digunakan sebagai fastener pada bagian part atau komponen yang
saling bergerak selain itu pin juga digunakan sebagai lock, sebagai pelurus posisi parts yang
saling disambungkan. Berbagai bentuk pin ditunjukkan pada gambar berikut :
Cotter pin berfungsi sebagai lock pada elevis pin, stopped nut dan caste nut. Dowel
pin berfungsi sebagai pelurus ( alignment ) terhadap komponen yang diikat.
Clevis pin digunakan sebagai pin engsel untuk U yoke pada linkage
dalam pemasangan dilengkapi cotter pin sebagai lock.
Spring pin berfungsi sebagai pengikat yang bersifat self locked pin, spring pin
berbentuk cylinder spring yang berukuran oversize terhadap lubang pin sehingga
pada saat dipasang terhadap gaya tekan dari spring pin terhadap lubang.
Quick lock pin digunakan sebagai lock terhadap pin dengan kemudahan untuk
membuka atau melepas pin.
Tapper pin digunakan sebagai lock terhadap dua komponen yang dipasang tetap.
Grooved pin digunakan sebagai fastener seperti spring pin.
Spring lock pin merupakan fastener digunakan berpasangan dengan elevis pin
mempermudah melepas dan memasang bagian yang saling berhubungan..
7. Snap ring.
Snap ring merupakan pendukung yang berfungsi sebagai pengunci penempatan posisi atau
penahan ( retainer ), contoh menempatkan dan menahan posisi shaft pada hole. Macam –
macam bentuk snap ring ditunjukkan pada gambar berikut :
8. Clamps.
9. Key.
Key atau pasak digunakan sebgai lock antara roda sisi atau pulley terhadap shaft. Trehadap
dua jenis key yaitu rectangular atau square key dan woodruff key seperti ditunjukkan pada
gambar dibawah ini :
Daftar pustaka :
1. https://cvotolabour.blogspot.com/2017/03/thread-and-fastener.html
2. http://basicmechaniccourse.blogspot.com/2016/04/pengetahuan-dasar-mesin-
bagian_28.html
3. https://www.tokosiyem.com/apa-itu-fastener/