Anda di halaman 1dari 17

Tugas Makalah Elemen Mesin

Thread and Fastener


Dosen:
Asrori, ST.,MT
NIP:197705172001121002

Disusun oleh:
Nama:

ARTHUR DIAZ PUTRA(1741220048)


Kelas: 2A D-IV TOE

POLITEKNIK NEGERI MALANG


JURUSAN TEKNIK MESIN
PRODI TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIK
2019
JENIS-JENIS DAN UKURAN ULIR (THREADS)

Pendahuluan
Ulir metrik dan imperial digunakan pada sekrup, baut, baut tap (stud) dan mur. Kemampuan
dalam mengidentifikasi ciri-ciri ulir dan juga apakah metrik atau imperial adalah penting untuk
dapat memilih sekrup, mur, baut dan baut tap dengan benar. Bagian ini akan menguraikan
ciri-ciri khusus ulir serta jenis-jenis ulir metrik dan imperial.

Ciri-ciri ulir
Sudut ulir (1)
Sudut yang terbentuk di antara sisi atau pinggir ulir dan bersudut 600 pada ulir metrik, National
Course (NC) dan National Fine (NF).

Jarak ulir (2)


Jarak ulir adalah jarak antara puncak satu ulir dengan puncak ulir selanjutnya. Contoh pada
gambar 1 adalah dari puncak ke puncak

Akar ulir (3)

Permukaan dasar yang mempertemukan sisi-sisi dari dua ulir yang berbekatan.

Puncak ulir (4)

Permukaan atas yang mempertemukan dua sisi ulir.

Ulir per inci (5)


Jumlah ulir dalam satu inci pada sepanjang ulir. Catatan: Untuk ulir metrik dipakai ulir per
sentimeter.

Diameter utama (6)


Diameter luar ulir yang diukur dari puncak ke puncak (crest) pada sisi yang berlawanan.

Ulir kasar dan halus


Pada ulir metrik dan imperial, terdapat ukuran halus dan kasar. Ulir kasar digunakan pada
material yang lebih lunak seperti besi-cor dan aluminium. Ulir yang lebih halus pada
umumnya digunakan bersama dengan mur karena dengan lebih banyak ulir per inci atau
sentimeter, ulir jenis ini lebih kuat.

Ulir dalam dan luar


Mur berulir dalam dan baut berulir luar (lihat gambar 2). Ulir dalam adalah ulir yang terletak
di dalam lubang mur atau lubang besi cor (casting). Ulir luar adalah ulir yang terletak di luar
baut atau baut tap.
Ciri-ciri ulir dalam dan luar sama.

Ulir metrik
Sistem ulir metrik berasal dari Eropa dan perlahan-lahan menggantikan sistem imperial di
seluruh dunia. Ulir metrik standar mempunyai sudut ulir 600, puncak ulir rata dan akar bundar
(lihat gambar 3). Letak kekuatan ulir ini adalah pada akar dan puncaknya. Puncak yang rata
berarti ulir tidak mudah rusak, tidak seperti jika puncaknya runcing. Akar yang bundar juga
menambah kekuatan ulir, dengan tidak bersudut runcing maka tidak terjadi pemusatan beban.

1 Puncak rata 3 Sudut ulir 600


2 Akar bundar

Ulir metrik halus dan kasar


Ada dua jenis ulir metrik: jarak halus dan jarak kasar. Perbedaan kedua ulir tersebut adalah
ulir halus mempunyai jarak dan radius akar yang lebih kecil (lihat gambar 4). Misalnya ulir
halus M10 mempunyai jarak ulir 0,75mm, 1mm atau 1,25mm dan radius akar 0,108mm,
0,144mm atau 0,180mm. Sedangkan ulir kasar M10 mempunyai jarak ulir 1,5mm dan radius
akar 0,217mm. Sudut ulirnya tetap sama tapi dengan radius akar ulir yang lebih kecil akan
memajukan ulir menjadi lebih dekat sehingga jaraknya lebih kecil dan jumlah ulir per
sentimeter lebih banyak.
1 Jarak ulir kasar M10 1,5mm. 3 Jarak ulir halus M10x0,75 0,75mm
2 Radius akar ulir kasar M10 4 Radius akar ulir halus M10x0,75
0,217mm 0,108mm

Istilah ulir metrik


Huruf 'M' di depan ukuran ulir berarti ulir metrik. Misalnya M10x0,75 berarti bahwa ulir
tersebut adalah ulir halus metrik dengan diameter luar 10mm dan jarak 0,75mm. Ulir kasar
metrik tidak menyebutkan jaraknnya, jadi M10 berarti bahwa ulir tersebut ulir kasar metrik
dengan diameter luar 10mm. Sebuah ulir kasar metrik 10mm mempunyai jarak ulir yang lebih
besar dari ulir halus metrik tapi tidak disebutkan pada ukurannya.

Ukuran ulir kasar dan halus metrik


Bagan berikut (lihat gambar 5) menampillkan sampel ukuran ulir halus dan kasar metrik dari
10 sampai 16mm. Ada juga ukuran metrik yang jauh lebih besar dari ini tetapi kisaran ukuran
ini akan mempermudah peserta pelatihan dalam mengidentifikasi dan memahami ukuran ulir
metrik.
Diameter Jarak ulir Radius akar
Ukuran ulir Jenis ulir
utama ulir
M10 Kasar 10 1,5 0,217
M10x0,75 Halus 10 0,75 0,108
M12 Kasar 12 1,75 0,253
M12x1,25 Halus 12 1,25 0,180
M14 Kasar 14 2 0,289
M14x1,5 Halus 14 1,5 0,217
M16 Kasar 16 2 0,289
M16x1,5 Halus 16 1,5 0,217

Ulir American National


Sistem Ulir American National banyak digunakan di seluruh dunia terutama pada kendaraan
atau mesin yang dibuat di USA. Jenis ulir ini disebut ulir imperial karena menggunakan sistem
ukuran imperial. Pada sistem ini ada tiga jenis ulir yang harus dapat kita identifikasi:
National Coarse (NC).
National Fine (NF).
Pipe (pipa).

Ulir American National mempunyai sudut ulir 600, puncak ulir rata dan akar. Letak kekuatan
ulir ini adalah pada akar dan puncaknya sehingga pembuatannya mudah. Akar yang rata
tidak sekuat akar bundar metrik tetapi cukup kuat untuk semua aplikasi pengencangan.
Puncak yang rata berarti ulir tidak mudah rusak, tidak seperti jika puncaknya runcing.

1 Puncak rata 3 Sudut ulir 600


2 Akar rata

Ulir National Coarse (NC) dan National Fine (NF)


Perbedaan antara ulir National Coarse dan National Fine adalah jumlah ulir per inci dan radius
akarnya. Ukuran NC dan NF biasanya menggunakan istilah ulir per inci daripada jarak ulir.
Misalnya 1 inci ulir NF mempunyai 14 ulir per inci sedangkan 1 inci ulir NC hanya mempunyai
8 ulir per inci (lihat gambar 7).

Istilah ulir National


Ulir National disingkat NF atau NC untuk mengidentifikasi ulir halus dan kasar. Ukurannya
menggunakan ukuran pecahan inci, misalnya ½, ¾ atau 1¼. Ukuran tersebut biasanya ada
di depan, misalnya ½ NF, ¼ NC.

Ukuran ulir National Coarse dan National Fine


Bagan berikut (lihat gambar 8) menampillkan sampel ukuran ulir National Fine dan Coarse
dari ¼ sampai 1 inci. Ada juga ukuran ulir National yang jauh lebih besar dari ini tetapi kisaran
ukuran ini akan mempermudah peserta pelatihan dalam mengidentifikasi dan memahami
ukuran ulir National.
National Fine National Coarse
Ukuran ulir Ulir per inci Ukuran ulir Ulir per inci
¼ 28 ¼ 20
5/16 24 5/16 18
3/8 24 3/8 16
7/16 20 7/16 14
½ 20 ½ 13
9/16 18 9/16 11
5/8 18 5/8 11
¾ 16 ¾ 10
7/8 14 7/8 9
1 14 1 8

Ulir pipa
Ulir pipa dibuat pada ujung pipa dan salah satu fungsinya adalah sebagai tempat di mana
disambungnya pipa hidrolik. Ulir luar digunakan di luar pipa dan ulir dalam digunakan pada
konektor. Ulir pipa hampir sama dengan ulir NC dan NF kecuali puncak dan akarnya yang
jauh lebih kecil. Selain itu, ulir pipa ditirus agar pemasangan makin kuat pada saat bagian-
bagiannya disekrup menjadi satu.

1 Ulir runcing 3 Puncak sempit


2 Akar sempit

Istilah ulir pipa


Ulir pipa disingkat PT. Ukurannya menggunakan ukuran pecahan inci, misalnya ½, ¾ atau
1¼. Ukuran tersebut biasanya ada di depan, misalnya ½ PT, ¼ PT.

Ukuran ulir pipa


Ukuran ulir pipa hampir sama dengan ukuran ukuran National.

Mengidentifikasi ukuran ulir


Sejauh ini telah kita ketahui lima jenis ulir yang berbeda, metrik halus (metric fine), metrik
kasar (metric coarse), national fine, national coarse dan ulir pipa. Ciri-ciri setiap bentuk ulir
telah diketahui tetapi dengan hanya melihat puncak rata dan akar bundar untuk
mengidentifikasi sebuah ulir tidaklah sangat praktis. Pertanyaan dapat muncul dalam
menghitung jumlah ulir per inci atau mengukur jarak ulir dan menentukan apakah ulir tersebut
kasar atau halus.
Agar pengidentifikasian ulir lebih mudah, maka sebuah alat khusus yang disebut thread gauge
dapat digunakan (lihat gambar 10 dan 11). Gauge tersebut dapat digunakan untuk semua
jenis ulir dan gauge pada gambar 10 adalah thread gauge metrik untuk ulir sampai jarak
6mm. Profil setiap ukuran ulir telah dibuat pada sebuah logam pendek yang bisa dibandingkan
dengan ulir pada mur atau baut. Jika profil tersebut cocok maka jarak ulir (metrik) atau jumlah
ulir per inci (imperial) dapat diketahui. Jika profil tersebut tidak cocok maka coba lagi yang lain
sampai didapatkan yang cocok. Setelah jarak ulir atau jumlah ulir per inci diketahui, jenis ulir
dapat dilihat pada bagan ulir.

FASTENERS.
Fastener atau pengencang digunakan untuk menggabungkan beberapa parts atau
komponen menjadi suatu komponen assembling. Fastener dipergunakan karena
komponen assembling tidak mungkin dibuat utuh dari satu bagian. Sehingga dibuat
dari beberapa parts atau komponen untuk mempermudah manufacturing pemasangan,
perawatan dan perbaikan. Bab ini akan membahas beberapa jenis fasteners yang sering
dipergunakan pada Alat berat

Fastener atau pengikat adalah suatu alat yang berupa batang atau tabung dengan alur
heliks pada permukaannya berfungsi untuk mengikat atau menguncikan suatu benda pada
permukaan benda lain. Kita lebih mengenalnya dengan istilah baut dan mur.

Baut dibedakan dua macam menurut arah putarannya ketika kita mengencangkannya, yaitu
ulir kanan (searah putaran jarum jam) dan baut ulir kiri (berlawanan arah jarum jam). Namun
sebagian besar baut yang kita jumpai merupakan baut ulir kanan.

Tipe-tipe Fastener

Menurut penggunaannya secara umum fastener dapat dibedakan menjadi


dua tipe berdasarkan bentuk kepala dan cara pengencangannya yaitu bolt/baut dan
screw/sekrup. Untuk mengencangkan baut menggunakan alat spanner dan wrench atau
kita lebih mengenalnya dengan kunci ring/kunci pas. Sedangkan untuk sekrup menggunakan
kunci L atau obeng untuk mengencangkannya.

1. Bolt

Bolt adalah fastener yang digunakan sebagai pengikat berpasangan dengan nut. Bentuk lain
bolt adalah cap screw. Disebut cap screw apabila dalam pemakaian sebagai fasteners
berpasangan terhadap lubang ulir. Dengan demikian bolt dan cap screw dibedakan
berdasarkan aplikasi pemakaiannya sebagai fastener.

a. Spesifikasi bolt .
Bentuk bolt terdiri atas Head body dan threat. Ukuran head berdasarkan jarak bidang rata
pada bagian Head. Ukuran head bolt menentukan beberapa ukuran kunci atau socket yang
dipergunakan. Ukuran bolt ditentukan oleh diameter puncak threat, sedangkan panjang bolt
diukur dan bagian bawah head ke bagian ujung thread ( bolt ). Beberapa bentuk
bolt memiliki ketentuan penentuan ukuran panjang yang berbeda
menunjukkan penunjukkan ukuran bolt.
Ukuran bolt ditentukan juga oleh ukuran thread. Berdasakan standarisasi Unifled Screw
Thread Standard, thread diukur dengan menghitung jumlah puncak ulir setiap inchi.
Berdasarkan Unifield screw Thread standard tersebut dinyatakan ukuran bolt dengan notasi
seperti berikut :

Thread dibedakan atas coarse thread ( kasar ) dan fine thread ( halus ) yang ditandai dengan
notasi UNC untuk coarse thread dan UNF untuk fine thread. Coarse thread memiliki alur
yang lebih dalam dan banyak digunakan. Fine thread memiliki alur thread kecil biasanya
digunakan pada bahan material tertentu, misal untuk pengikat parts yang tipis. Pada
Standarisasi Metric, ukuran ulir ditemukan dengan ukuran jarak antara puncak ulir terdekat.
Notasi yang digunakan untuk menyatakan ukuran ulir metric adalah sebagai berikut :

b. Tingkat ( Grade ) kekuatan bolt


Society of Automotive Engineers (SAE) menerbitkan standarisasi untuk mengklasifikasikan
united ( inch-series ) bolt capscrew pada beberapa grade berdasar material, treatment dan
tensiIe strength (kekuatan tariknya). Klasifikasi grade ditunjukan dengan tanda pada
permukaan atas head bolt. Tabel berikut menunjukan spesifikasi dan tanda bolt berdasarkan
standarisasi SAE.
Standarisasi Klasifikasi Grade bolt metric ditetapkan oleh International Standardization of
Organization ( ISO ). Klasifikasi berdasarkan kekuatan tensile(tarik) dan yield (luluh). Tanda
angka pada permukaan atas bolt menandakan klasifikasi kekuatannnya. Semua bolt dan
capscrew berdiameter diatas 4-mm memiliki tanda angka pada permukaan atas head bolt.
Tabel berikut menunjukkan klasifikasi dan tanda yang digunakan pada bolt metric.

Jenis Baut
Hex bolt

Merupakan baut yang paling umum digunakan pada pekerjaan konstruksi dan machinery. Ciri
umum dari hex bolt adalah kepalanya yang berbentuk segi enam (hexagonal). Hex bolt bisa
digunakan bersamaan dengan nut/mur atau juga bisa digunakan pada lubang yang sudah di-
tap. (tapped hole). Hex bolt dengan ulir penuh biasanya disebut juga tap bolt.
Lag bolt

Merupakan baut dengan ujung baut lancip menyerupai konstruksi wood screw namun memiliki
ukuran ulir yang lebih besar. Lag bolt kebanyakan digunakan pada pekerjaan konstruksi
lapangan / landscaping.

Carriage bolt

Disebut juga plow bolt. Memiliki kepala berbentuk bulat dan terdapat

bagian yang berbentuk persegi tepat di bawah kepala bautnya.


Konstruksi persegi ini akan menekan masuk ke dalam material atau benda kerja dan
menghasilkan ikatan yang sangat kuat.

Eye bolt

Adalah baut dengan ujung berupa cincin. Digunakan untuk


mengaitkan tali atau rantai. Salah satu kegunaannya adalah untuk memindahkan peralatan-
peralatan industri yang berat dengan memasang eye bolt pada peralatan tersebut sebagai
kaitan rantai untuk katrol.
Flange bolt

Flange bolt merupakan jenis baut yang pada bagian bawah kepala
bautnya terdapat bubungan/flens. Flens yang terdapat pada bagian bawah kepala baut
dirancang untuk memberikan kekuatan cengkeraman baut seperti halnya jika menggunakan
washer/ring.

Hanger bolts

Baut ini memiliki ulir untuk kayu di salah satu ujungnya dan ulir untuk
mesin di ujung lainnya.

2. Nuts

Nuts merupakan fastener, aplikasi pemakaiannya sebagai pengikat berpasangan dengan


bolt. Nut berbentuk segi enam ( Hexagon ) atau segi empat dengan lubang berulir kasar atau
halus pada bagian tengahnya sesuai dengan bolt pasangannya. American Society For
Testing Material ( ASTM ) dan SAE memberikan standarisasi untuk kelas kekuatan nuts.
Metric nuts yang biasa digunakan di USA klasifikasikan menjadi 5,9 dan 10. Angka ini
ditujukan kekuatan tarik ( tensile stregth ) tertinggi dari screw atau bolt yang harus digunakan
untuk mencegah kerusakan. Nut memiliki tiga dimensi penting yaitu ketebalan, lebar ( ukuran
kunci ) dan diameter dalam. Gambar berikut menunjukkan berbagai jenis bentuk nuts.
3. Washer.

Washer merupakan cincin penutup yang dipergunakan antara bolt ataupun terhadap parts
atau component yang diikat. Berdasarkan fungsinya washer terdapat dalam beberapa
bentuk.

1. Plain washer, mendistribusikan beban pengikat dengan


permukaan yang lebih luas dibanding bolt atau nut, juga mencegah permukaan part
yang diikat.
2. Helical spring washer digunakan untuk menjamin agar bolt atau nut kencang ( tidak
mudah kendor ) pada parts atau component yang menerima getaran atau vibrasi.
3. Toothed lock washer digunakan untuk menjamin agar bolt atau nut tidak mudah
kendor akibat getaran atau vibrasi. Aplikasi penggunaannya mirip dengan washer
spring. Toothed lock washer ini banyak digunakan pada pemasangan nut pada
terminal kabel.

Gambar berikut ini menunjukkan berbagai macam jenis washer :

4. Screw.

Screw merupakan salah satu jenis fastener bentuknya hampir sama dengan bolt atau
capscrew, tetap memiliki ukuran kecil sebagai pengencang screw berpasangan dengan nut
atau lubang tread. Driver yang digunakan sebagai pengencang berupa screw driver, Kunci
L atau socket screwdriver. Gambar di bawah menunjukkan berbagai jenis screw. Tapping
screw digunakan untuk pengikat pada panel cover yang terbuat dari sheet metal, aluminium,
perunggu atau kuningan.
Jenis Screw/sekrup
Wood screw

Merupakan tipe baut dengan ulir yang lebar dan permukaan


shanks yang halus untuk mengikat dua material bersama. Seperti namanya wood
screw digunakan pada pekerjaan-pekerjaan dengan material kayu. Namun bisa juga
digunakan untuk pekerjaan dengan material lunak lainnya seperti plastik.

Machine screw

Machine screw adalah jenis sekrup yang seluruh bagian batangnya memiliki ulir dan
digunakan bersama dengan mur.

Bisa juga digunakan pada bagian-bagian yang sudah memiliki lubang berulir.
Terdapat variasi untuk machine screw yaitu thread cutting machine
screw. Keistimewaan thread cutting machine screw adalah adanya pembuat ulir atau thread
cutting pada ujungnya.

Variasi lain dari machine adalah set screw. Screw jenis ini hanya berupa
batang dengan ulir di seluruh bagian batangnya dan slot berbentuk segi enam di salah satu
ujungnya untuk mengencangkan (slot untuk kunci L).

Socket Screw

Socket screw adalah machine screw dengan kepala sekrup berbentuk tabung dengan slot
segienam untuk mengencangkan. Untuk mengencangkan socket screw ini menggunakan
kunci L. Untuk beberapa sekrup jenis ini biasa terdapat bagian halus yang tidak berulir pada
bagian batangnya

5. Studs.
Studs merupakan salah satu jenis fastener berupa steel rod yang memiliki ulir atau thread
pada kedua bagian ujungnya. Salah satu thread dikencangkan pada parts atau komponen,
sedangkan salah satu ujungnya mengikat part dengan menggunakan nut. Gambar berikut
menunjukkan bentuk stud dan pemasangannya sebagai pengikat.
6. Pins.

Secara umum pin digunakan sebagai fastener pada bagian part atau komponen yang
saling bergerak selain itu pin juga digunakan sebagai lock, sebagai pelurus posisi parts yang
saling disambungkan. Berbagai bentuk pin ditunjukkan pada gambar berikut :

Fungsi masing – masing pin :

 Cotter pin berfungsi sebagai lock pada elevis pin, stopped nut dan caste nut. Dowel
pin berfungsi sebagai pelurus ( alignment ) terhadap komponen yang diikat.
 Clevis pin digunakan sebagai pin engsel untuk U yoke pada linkage
dalam pemasangan dilengkapi cotter pin sebagai lock.
 Spring pin berfungsi sebagai pengikat yang bersifat self locked pin, spring pin
berbentuk cylinder spring yang berukuran oversize terhadap lubang pin sehingga
pada saat dipasang terhadap gaya tekan dari spring pin terhadap lubang.
 Quick lock pin digunakan sebagai lock terhadap pin dengan kemudahan untuk
membuka atau melepas pin.
 Tapper pin digunakan sebagai lock terhadap dua komponen yang dipasang tetap.
 Grooved pin digunakan sebagai fastener seperti spring pin.
 Spring lock pin merupakan fastener digunakan berpasangan dengan elevis pin
mempermudah melepas dan memasang bagian yang saling berhubungan..

7. Snap ring.

Snap ring merupakan pendukung yang berfungsi sebagai pengunci penempatan posisi atau
penahan ( retainer ), contoh menempatkan dan menahan posisi shaft pada hole. Macam –
macam bentuk snap ring ditunjukkan pada gambar berikut :
8. Clamps.

Clamp yang digunakan untuk pengikat pada penyambungan hose ke pipa


logam, clamp digunakan sebagai pengikat agar tidak terjadi kebocoran
cairan atau udara, clamp ini disebut hose clamp. Bentuk clamp lain yang digunakan
adalah wire rope clamp yang digunakan sebagai clamp untuk penyambungan
wire rope. Gambar berikut menunjukkkan berbagai jenis clamp.

9. Key.

Key atau pasak digunakan sebgai lock antara roda sisi atau pulley terhadap shaft. Trehadap
dua jenis key yaitu rectangular atau square key dan woodruff key seperti ditunjukkan pada
gambar dibawah ini :
Daftar pustaka :

1. https://cvotolabour.blogspot.com/2017/03/thread-and-fastener.html
2. http://basicmechaniccourse.blogspot.com/2016/04/pengetahuan-dasar-mesin-
bagian_28.html
3. https://www.tokosiyem.com/apa-itu-fastener/

Anda mungkin juga menyukai