Anda di halaman 1dari 10

2.1.

5 Tap

Tap adalah suatu alat yang berfungsi untuk membuat ulir dalam (ulir untuk mur).
Khususnya ulir yang berdiameter kecil dengan tangan dan dimanakan dalam hal ini tap
tangan untuk membedakan penggunaannya dengan yang dipakai mesin. Bahannya
tersebut dari baja karbon atau baja suat cepat (HSS) yang dikeraskan.

Jenis - jenis tap:

tap nomer 1 ( Taper) yaitu ujung sangat tirus ,dipergunakan untuk


mengetap permukaan benda kerja.
tap nomer 2 ( plug) yaitu ujung agak tirus atau hanya sedikit
pemakaianya setelah tap nomer 1.
tap nomer 3 (dhoming) yaitu ujungnya tidak tirus dipakai setelah tap
nomer 1 dan 2 juga untuk membuat ulir pada lubang yang tidak tembus

Gambar 1. Jenis-jenis Tap

Tap memiliki beberapa macam ukuran dan tipe sesuai dengan jenis ulir yang
dihasilkan apakah itu Ulir Metrik ataupun Ulir Withworth. Berikut arti huruf dan angka
yang tertera pada Tap . Contoh penulisan spesifikasi tap adalah sebagai berikut:

A. Tap M10 x 1,5.

M = Jenis ulir metrik


10 = Diameter nominal ulir dalam mm

1,5 = Kisar ulir

B. Tap W 1/4 x 20, W 3/8 x 16

W = Jenis ulir Witworth

= Diameter nominal ulir dalam inchi

20 = Jumlah gang ulir sepanjang satu inchi

Alat Bantu yang dipakai untuk menggunakan tap, supaya dalam pemakainannya
lebih mudah. Dibutuhkan kunci pemegang tap atau tangkai tap. Pemegang tap
bentuknya ada 3 macam ( Gambar 2 ), yaitu:

1. tipe batang,

2. tipe penjepit,

3. tipe amerika.

Gambar 2. Pemegang Tap


Sebelum melakukan pengetapan, benda kerja harus dibor terlebih dahulu
dengan ukuran diameter bor tertentu. Penentuan diameter lubang bor untuk tap
ditentukan dengan rumus:

D = D K

Keterangan:

D = Diameter bor, satuan dalam mm/inchi

D = Diameter nominal ulir, satuan dalam mm/inchi

K = Kisar (gang).

Setelah dibor, kemudian kedua bibir lubang dicamfer dengan bor persing di
mana kedalamannya mengikuti standar cemper mur.Bentuk standar mur dan baut untuk
bermacam-macan jenis sudah ditentukan secara internasional dan ini dapat ditemukan
dalam buku gambar teknik mesin atau tabel-tabel mur/baut

Cara Mengetap.

1. Buatlah lubang dengan bor pada benda kerja

2. Gunakan bor persing untuk membuat camfer pada lubang tadi.

3. Ambil mata Tap sesuai dengan yang diinginkan dan pasangkan pada tangkainya.

4. Jepit benda kerja pada ragum secara benar dan kuat

5. Tempatkan mata tap tegak lurus pada lubang (periksa dengan menggunakan
siku-siku)

6. Mulailah melakukan pengetapan dengan urutan pertama, yaitu Tap no.1


(Intermediate Tap), kemudian dilanjutkan dengan Tap no. 2 (Tapper Tap) untuk
pembentukan ulir,dan terakhir Tap no. 3 (Botoming Tap) dipergunakan untuk
penyelesaian/finishing.

7. Sebelum mengetap berikan sedikit pelumas pada Tap. Putar Tap secara
perlahan searah jarum jam. Pemutaran Tap hendaknya dilakukan 270 maju
searah jarum jam, kemudian diputar mundur 90 berlawanan arah jarum jam
dengan tujuan untuk memotong tatal, selanjutnya kembalikan pada posisi awal
dan putar lagi 270 maju searah jarum jam dan mundur lagi 90 berlawanan
arah jarum jam, demikian seterusnya sampai selesai.

8. Lakukan ceking ulir agar ulir yang dibuat sesuai baut yang akan digunakan.

Gambar 3. Urutan pembuatan Tap

2.1.6 Snei
Sney adalah suatu alat yang berfungsi untuk membuat ulir luar (ulir untuk baut).
Khususnya ulir yang berdiameter kecil yang terbuat dari baja karbon tinggi atau baja kecepatan
tinggi bentuknya bulat mempunyai gigi-gigi pemotong ditengahnya. Sney berfungsi untuk
membuat baut sebagai pasangan dari benda kerja yang telah di tapSalah satu macam snei
ialah suatu cakram dengan lubang berulir ditengah (pusat). Awal ulir pada kedua sisinya
dichamper sehingga membentuk tirus, untuk memusatkan alat pemotong ulir tersebut pada
benda kerja dan mempercepat proses pemotongan. Lubang-lubang yang seragam, sejajar
dengan sumbu ulir dan berhenti di bagian ulir, menimbulkan sisi-sisi potong, alur-alur pemotong
beram dan ruang untuk membuang beram. Alat pemotong ulir ini dibelah pada satu tempat
untuk memungkinkan pengaturan lebarnya secara terbatas. Pemotong ulir ini di sekelilingnya
dilengkapi dengan lubang-lubang penyetel yang berbentuk kerucut untuk mengatur pemotong
ulir dalam tangkai alat pemotong ulir.

a. Snei pejal
Snei jenis ini berbentuk segi enam atau bulat. Untuk memudahkan dalam
penguliran awal maka pada snei jenis ini tidak seluruh mata potongnya sama besar,
tetapi sedikit tirus pada bagian mata pemotong awal. Dengan demikian benda kerja
dapat masuk ke dalam snei sedikit mudah.

Gambar . Snei pejal

b. Snei Bercelah (Split die)


Snei jenis ini banyak digunakan untuk pembuatan ulir luar, karena ia
memiliki kelebihan dari pada snei pejal. Kelebihan tersebut antara lain besar
diameternya dapat diperbesar dan diperkecil sampai ukuran standarnya. Dengan
demikian pada waktu penguliran pendahuluan diameternya diperbesar dan pada
waktu finishing diameternya dikembalikan pada ukuran standarnya. Pengaturan
tersebut dengan menggunakan baut penyetel.

Untuk membuat ulir dengan menggunakan snei dibutuhkan alat bantu


yaitu pemegang snei. Pada pemegeng snei ini dilengkapi dengan baut-baut
pengikat, agar snei tidak ikut berputar saat melakukan pemotongan/penguliran

Langkah kerja pembuatan ulir dengan snei adalah sebagai berikut:

1. Mengatur posisi snei dan tangan

Kedudukan gigi snei harus diatur agar bagian tirusnya


menghadap ke bawah, dengan demikian snei akan cepat mengulir pada
benda kerja. Dengan menempatkan snei pada batang benda kerja dan
kedudukan kedua tangan dekat dengan rumah snie . Tekanlah snei itu
sambil diputar perlahan-lahan dengan posisi tegak lurus terhadap benda
kerja.
2.Mengatur posisi tangan setelah pemakanan

Apabila snei sudah terasa memakan benda kerja, maka


pindahkanlah kedudukan tangan kita pada ujung gagang snei supaya
pemutarannya lebih ringan, dalam hal ini tidak perlu lagi ditekan.

3.Pemutaran snei

Apabila bahan yang akan disnei memiliki sifat liat, pemutaran snei
harus bolak-balik arah jarum jam . Pemutaran searah jarum jam
merupakan langkah penguliran, sedangkan pemutaran berlawanan arah
jarum jam untuk memutuskan bram (pendekatan besarnya sudut sama
dengan pada saat mengetap). Selain itu, dengan membolak-balik arah,
snei akan berperan menahan batang yang diulir tersebut tidak bengkok
akibat panas dan jangan lupa selama menyenai pakailah oli pelumas bila
diperlukan.

2.1.7 Stempel
Angka dan Huruf

Stempel
huruf adalah alat yang digunakan untuk memberi tanda huruf pada besi dengan cara
memukulnya dengan keras, sedangkan stempel angka adalah alat yang digunakan untuk
memberi tanda angka pada besi dengan cara memukulnya dengan keras, dan usahakan sekali
pukul. Stempel dibuat dari baja perkakas, yang diperlakukan panas seperti dikeraskan dan
ditemper (60 62 HRc). Pada batang stempel dituliskan tanda identitas dan ukurannya (tinggi
huruf, angka, atau tanda lainnya). Dalam penggunaannya, tanda identitas harus menghadap ke
pemakai. Stempel digunakan untuk menandai/memberi identitas suatu produk/benda kerja yang
terbuat dari logam. Stampel ini juga dapat digunakan sebagai tanda kepemilikan masing
masing siswa. Biasanya digunakan nomor induk atau nomor absen siswa yang bersangkutan.
Stempel terbuat dari baja paduan yang tidak dikeraskan karena sifatnya harus ulet
(tought) dan cukup keras bisa mengalahkan benda yang distempel. Stempel digunakan untuk
menandai/memberi identitas suatu produk/benda kerja yang terbuat dari logam. Namun
demikian produk/ benda kerja yang terbuat dari logam digunakan pada logam yang keras.
Spesifikasi stempel dibedakan menurut ukuran dan jenis huruf/angka.

Jenis huruf ada yang timbul dan ada pula yang masuk. Ukuran stempel ditentukan oleh
ukuran tinggi huruf/angka dan ukuran yang banyak dipakai mulai dari 2 mm sampai 10 mm.
Penyetempelan dilakukan pada permukaan benda kerja yang lebih lunak dari stempelnya,
permukaan benda kerja harus dilukis terlebih dahulu, diberi garis-garis pembantu supaya
hasil penyetempelan bisa lurus.

Stempel tidak boleh digunakan pada bidang yang telah dikeraskan atau bahan kasar
(raw), jika digunakan untuk itu, maka stempel tersebut akan cepat rusak. Penandaan dengan
batang stempel (cap) harus dilakukan dengan seksama dan teliti demi memperoleh hasil
penyetempelan yang teratur dan rapi. Oleh karena itu sebelum melakukan penyetempelan
maka batang stempel yang akan digunakan diatur lebih dulu sedemikian rupa sesuai dengan
urutan atau bacaan tanda yang akan dibuat, untuk mempercepat pekerjaan dan menghindari
kesalahan. Karena masing-masing tanda tersedia satu buah saja dan jika kebutuhannya lebih
dari satu, maka diisi salah satu saja, sedangkan yang lainnya dikosongkan.

Gambar, Stempel Huruf atau Angka

Langkah Penyetempelan

Sebelum penyetempelan dilaksanakan, semua stempel yang akan digunakan


disusun terlebih dahulu dengan susunan seperti apa adanya identitas yang akan dibuat.

Selanjutnya, agar stempel bisa tepat lurus pada garis bantu yang dibuat.

Gambar
Pada benda kerja, maka perlu dilakukan hal-hal berikut.

1. Pegang dan posisikan stempel di atas benda kerja

2. Tarik hingga terasa stempel tepat pada garis bantu, kemudian tegak berdirikan posisi
stempel.

3. Pukul stempel cukup ringan hingga huruf/angka terlihat di atas permukaan.

4. Jika posisi huruf/angka sudah sesuai dengan yang diinginkan, letakkan kembali stempel
pada posisi semula kemudian pukul secukupnya hingga angka/huruf yang dibuat
memenuhi syarat.

5. Setelah penyetempelan identitas selesai, selanjutnya ratakan permukaan dengan kikir


halus hingga permukaan huruf/angka terlihat rata.

Anda mungkin juga menyukai