Anda di halaman 1dari 10

2014-2015

FASTENER
Bold and Nut

Nama : Alif Mega Ramadhani


Kelas : X Teknik Alat Berat 1

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG


DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 SINGOSARI
Jalan Raya Mondoroko No.3 Singosari Telp (0341)458138
fax 458199 Website : www.smkn1sgs.sch.id
Email : smkn_1sgs@yahoo.com
Daftar Isi
1. Definisi.................................................................................................................. 3
2. Ulir Bolt dan Nut UNC, UNF, UNEF, Metris, dan Inchi ........................................ 3
3. Material Bolt dan Nut. ........................................................................................... 5
4. Penandaan Bolt. ..................................................................................................... 6
5. Grade Kukuatan dan Ulir Bolt. .............................................................................. 7
6. Jenis Bahan Pelapis Bolt dan Nut........................................................................... 9

2
Definisi
Bolt dan Nut merupakan alat pengikat yang penting. Untuk mencegah kecelakaan atau kerusakan
pada mesin, sebabfungsi dari mur & baut adalah sebagai alat penyambung atau pengikat komponen
yang satu dengan yang lainnya, agar menjadi satu kesatuan yang kokoh dan terbentuk sesuai dengan
keinginan perancangnya. Teknik penyambungan dengan menggunakan baut dan mur relatif lebih
aman, karena lebih mudah dipasang dan dibongkar.

Pemilihan bolt dan nut harus di lakukan secara seksama agar mendapatkan ukuran yang sesuai.
Untuk menentukan ukuran mur dan baut, berbagai faktor harus diperhatikan seperti :sifat gaya yang
bekerjapada baut, syarat kerja, kekuatan bahan, dan kelas ketelitiannya. Gunakan perkakas yang benar
untuk mengencangkan atau melonggarkan baut.

Ulir Bolt dan Nut UNC , UNF, UNEF, Metris, dan Inchi
Ada dua standard yang banyak digunakan yaitu UNS (Unified National Standard) yang
digunakan di Inggris, Canada dan Amerika serikat; dan Standard Internasional ISO yang digunakan
kebanyakan negara Eropa dan Asia.Berdasarkan ukuran dan kualitas, UNS mengklasifikasikan thread
menjadi tiga tipe yaitu : coarse pitch (UNC), fine pitch (UNF), dan extra-fine pitch (UNEF).
Sedangkan ISO mengklasifikasikan dua seri yaitu coarse dan fine thread Berdasarkan toleransi ulir
yang berpasangan, UNS mendefinisikan tiga “fit” kelas, yang diberi label kelas 1, kelas 2, dan kelas 3.
Kelas 1 adalah ulir dengan toleransi yang paling rendah, dan digunakan untuk keperluan biasa,
pertukangan, rumah tangga, dll. Kelas dua memiliki kualitas yang lebih tinggi dan toleransi yang lebih
ketat yang cocok digunakan pada mesin-mesin dan peralatan industri. Kelas 3 memiliki toleransi
yang paling tinggi untuk keperluan khusus. Semakin tinggi kelas, maka harga juga semakin mahal.
Kode A digunakan untuk ulir eksternal dan kode B untuk ulir internal.

Perbedaan Ulir UNF, UNC, dan UNEF


Ulir UNF / Unified Fine Thread
Tipe fine thread memiliki kualitas yang lebih tinggi dan lebih tahan terhadap “loosening” dari efek
getaran. Ulir ini mempunyai sudut puncak ulir 60° dan dimensi ukuran dalam satuan british (inchi).
Simbol yang digunakan adalah "UNF" contoh UNF ⅜" - 24 TPI yaitu ulir UNF dengan ukuran diameter
⅜" dan jumlah ulir tiap inchi 24.

Ulir UNC / Unified Coarse Thread


Tipe coarse adalah yang paling umum dan disarankan digunakan untuk keperluan “ordinary” dimana
sambungan sering dilepas-pasang, atau dipasangkan dengan material yang lebih lunak. Merupakan versi
kasar dari ulir UNF. Kasar disini maksudnya adalah jumlah ulir tiap inchi yang lebih sedikit dari ulir UNF
sehingga tampak kasar. Simbol yang digunakan adalah "UNC" contohnya ⅜ - 16 UNC adalah ulir UNC
dengan diameter ⅜" dan jumlah ulir tiap inchi 16.

Ulir UNEF / Unified National Extra Fine


Sedangkan extra-fine thread digunakan untuk keperluan khusus seperti sambungan yang sangat tipis
dimana diperlukan baut yang sangat kecil/ sangat pendek. . simbol yang digunakan adalah "UNEF"
contohnya ⅜ - 32 adalah ulir UNEF dengan diameter ⅜" dan jumlah ulir tiap inchi 32.

3
Perbedaan Ulir pada bolt matric dan inchi

Perbedaan antara bolt Matric dan Inchi terletak pada jumlah gang pada tiap 1 inchi, contoh :

1. W ½”x19= ulir withwourth diameter nominal ½ “ dengan 11 gang dalam 1 inchi


2. Sedang untuk matric M12x1,75 = ulir matrik dengan D nominal 12 mm dengan jarak
antar ulir 1,75 mm

Ulir Metris Ulir Withworth


● Simbol dinyatakan dalam huruf M ● Simbol dinyatakan dalam huruf W
● Satuan milimeter ● Satuan inchi
● Sudut puncak ulir 60 0
● Sudut puncak ulir 550
●Memakai istilah jarak antara puncak ulir (kisar) ● Memakai istilah jumlah gang per inchi

4
Mateial Bolt dan Nut
Tampilan luar bolt dan nut mewakili material pembuatnya. Lebih detail bisa dilihat dari warna.
Baut umumnya terbuat dari kuningan, besi, atau baja.

Kuningan adalah paduan logam tembaga dan logam


seng dengan kadar tembaga antara 60-96% massa. Dalam
perdagangan dikenal 3 jenis kuningan, yaitu : kawat kuningan
(brass wire) kadar tembaga antara 62-95%, pipa kuningan
(seamless brass tube) kadar tembaga antara 60-90%, dan plat
kuningan (brass sheet) kadar tembaga antara 60-90%.

Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi yang banyak
digunakan untuk kehidupan manusia sehari-hari yang tampilannya
secara kasat mata terlihat mengilap seperti krom. Besi mempunyai
nilai ekonomis yang tinggi. Salah satu kelemahan besi adalah mudah
mengalami korosi. Korosi menimbulkan banyak kerugian karena
mengurangi umur pakai berbagai barang atau bangunan yang
menggunakan besi. Korosi dapat dicegah dengan mengubah besi
menjadi tahan karat (stainless steel), akan tetapi proses ini terlalu
mahal.

Baja adalah logam paduan, logam besi sebagai unsur


dasar dengan beberapa elemen lainnya, termasuk karbon.
Penambahan kandungan karbon pada baja dapat meningkatkan
kekerasan (hardness) dan kekuatan tariknya (tensile strength),
namun di sisi lain membuatnya menjadi getas (brittle) serta
menurunkan keuletannya (ductility). Kekuatan material dari
baja lebih kuat ketimbang besi. Pasalnya proses pembuatannya
melalui tahap pengecoran, dalam kondisi baja masih cair
kemudian langsung didinginkan sehingga tak menimbulkan
rongga di dalam. Karena tahan terhadap panas mesin, baut
jenis ini lebih tahan pemuaian dan tidak melenting. Umum
yang dijajakan di pasaran, berwarna gelap atau tepatnya kelabu
agak kehitaman, yang menggunakan material baja hitam. Baja
hitam diyakini lebih kuat dari bahan lainnya. Sangat efektif
untuk baut pengikat cylinder head. Karena lebih tahan panas
dan tidak memuai.

5
Penandaan Bolt
Penandaan pada bolt biasanya dapat diperoleh pada head bolt. Penandaan pada head
bolt akan menginformasikan tentang tensil stregth pada bolt. Head bolt dengan garis radial
menginformasikan bahwa bolt merupakan Bolt jenis tensile stregth inchi. Sedangkan Head
bolt dengan angka menginformasikan bahwa bolt dengan tensile stregth dalam metris.
Perbedaan keduanya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

6
Grade Bold
Penggunaan bolt dan nut untuk struktur dan aplikasi beban yang besar, maka baut harus
dipilih berdasarkan proof strength Sp seperti yang dispesifikasikan di SAE dan ISO. Standar-standar
ini mengklasifikasikan grade baut berdasarkan material, heat treatment, dan proof strength minimum.
Proof strength adalah tegangan dimana baut akan mulai mengalami “permanent set”. Nilainya sangat
dekat dengan kekuatan yield material, tetapi lebih rendah. Grade atau kelas baut dapat dilihat dari
tanda pada kepala baut Tabel 8.4 dan 8.5 menunjukkan standard baut SAE dan ISO.

SAE
Society of Automotive Engineers ( SAE ) menerbitkan standarisasi untuk mengklasifikasikan unified (
inch series ) bolt pada beberapa grade berdasar material, treatment dan tensiIe strength ( kekuatan
tariknya ). Klasifikasi grade ditunjukan dengan tanda pada permukaan atas head bolt Tabel berikut
menunjukan spesifikasi dan tanda bolt berdasarkan standarisasi SAE.

7
ISO
Standarisasi Klasifikasi Grade bolt metric ditetapkan oleh International Standardization of Organization (
ISO ). Klasifikasi berdasarkan atas kekuatan tensile dan yield. Tanda angka pada permukaan atas bolt
menandakan klasifikasi kekuatannnya. Semua bolt dan capscrew berdiameter diatas 4-mm memiliki tanda
angka pada permukaan atas head bolt. Tabel berikut menunjukkan klasifikasi dan tanda yang digunakan
pada bolt metric.

Grade Ulir

Ukuran ulir luar dinyatakan dengan diameter luar, diameter efektif( diameter dimana tebal profil dan
tebal alur dalam arah sumbu adalah sama ), dan diameter inti. Untuk ulir dalam, ukuran tersebut
dinyatakan dengan diameter efektif, ukuran pembatas yang diizinkan, dan toleransi. Atas dasar
besarnya toleransi, ditetapkan kelas ketelitian sebagai berikut:

Untuk ulir metris : kelas 1, 2 dan 3


Untuk ulir UNC, UNF, UNEF : kelas 3A, 2A, dan 1A, untuk ulir luar .
Kelas 3B, 2B, dan 1B untuk ulir dalam. Perlu diterangkan bahwa ketelitian tertinggi dalam standar
JTS adalah kelas 1, dan dalam standar Amerika adalah 3A atau3B .

Patokan yang di pakai untuk pemilihan kelas amerika adalah sebagai berikut:

Kelas teliti ( kelas 1 dalam JTS ) untuk ulir teliti.


Kelas sedang ( kelas 2 dalam JTS ) untuk pemakaian umum.
Kelas kasar ( kelas 3 dalam JTS ) untuk ulir yang sukar dikerjakan, misalnya ulir dalam dari
lubang yang panjang.

8
Jenis Bahan Pelapis Bold dan Nut
Pelapisan material / Coating material adalah material yang terdiri dari: adhesive, sealant, dan
lubricant yang di gunakan untuk proses assembly komponen yang pemakaiannya dengan cara
dioleskan.

1. ADHESIVE
Adalah bahan perekat yang digunakan untuk merekatkan dua material agar terikat dengan
kuat dengan beban getaran dan puntiran yang sangat kuat agar ikatan bolt tidak mudah
terlepas. Contoh product adhesive yaitu:

Thread locking adhesive


Untuk menjamin hasil rakitan dengan mencegah kendornya nut atau bolt akibat getaran.

 Threadlocker 243: Adhesive berkekuatan sedang untuk pemakaian umum, cocok untuk
bolt hingga M36
 Removable threadlocker 242: Adhesive berkekuatan sedang untuk bolt hingga M36 dan
dapat dibuka kembali menggunakan kunci biasa.
 Permanen threadlocker 262: Adhesive berkekuatan tinggi untuk mengunci segala bolt
yang harus menghadapi goncangan dan getaran hebat.
 High strength threadlocker 271: Adhesive berkekuatan sangat tinggi untuk bolt sampai
M36, dan untuk bolt yang tidak akan dibuka kembali.

2. SEALANT
Sealant atau cairan perapat adalah suatu bahan yang digunakan untuk menutup celah antara
dua benda yang ditempelkan, untuk mencegah terjadinya kebocoran fluida atau gas. Yang
termasuk bahan sealant antara lain:

Thread sealing / pipe sealant


Menjamin pencegahan kebocoran dicelah – celah ulir. Mengisi celah yang sangat tahan
terhadap zat kimia. Berfungsi sebagai pelumas pada pemasangan ulir pipa, mencegah
gesekan serta memberikan torsi yang konstan.

 Thread sealant 565: Cepat kering, tahan bahan pelarut, menyegel seketika pada tekanan
rendah, kekuatan dapat diatur untuk memudahkan pembongkaran kembali.
 Thread sealant 577: Cepat kering dan kental, menyekat dengan cepat, bila sudah
mongering kekuatan seal dapat mencapai titik ledak pipa.
 Thread sealant 567: Sealant pipa untuk pemakaian pada stainless steel dan sambungan
metal, sangat efektif untuk tekanan tinggi. Memiliki ketahanan tinggi terhadap bahan
pelarut.

9
3. LUBRICANT
Lubricant atau pelumasan, berfungsi untuk melumasi dua benda yang bergesekan agar tidak
terjadi keausan atau jammed (macet) karena karat. Aplikasi lubricant disini adalah sebagai
anti seize yang berguna untuk melumasi thread bolt agar memudahkan dalam pelepasan
kembali. Penggunaan anti seize sendiri hanya untuk bolt pada posisi tertentu, seperti bolt
yang terkena temperature tinggi, atau bolt yang menyebabkan mudah berkarat, agar mudah
dibuka kembali saat pembongkaran.

 Molybdenum Disulphide Lubricant (LM-P)


Dapat diberikan pada bearing dan shaft pada proses press fitting untuk mrncegah
bearing dan shaft lengket atau mencegah karat.
 Molybdenum Disulphide Grease (LM-G)
Dapat diberikan pada bagian Sliding, untuk mencegah bunyi berdecit.

PEMBERIAN THREAD LOCK PADA BOLT

 Bersihkan oli atau grease yang menepmpel pada bagian ulir yang akan diberi thread
lock maupun pasangannya, dengan menggunakan cairan pembersih. Juga bersihkan air
yang menempel pada bagian tersebut dengan angin bertekanan. Kekuatan
pengencangan akan berkurang 70 % bila ada oli atau grease, dan thread lock akan
mengapung tidak bisa mengeras bila kena air.
 Berikan thread lock disekililing ulir, sisakan 1 - 2 ulir bagian ujung bolt yang tidak
diberi thread lock. Jika pemberian thread lock terlalu banyak, ciran akan masuk
kedalam lubang ulir dan akan menyebabkan tejebak didalam dan bisa mengakibatkan
patah pada bolt atau pecah pada housing.
 Jangan menanmbah pengencangan atau pengendoran pada bolt yang sudah
dikencangkan sebelumnya, karena thread lock sudah mengeras dan tidak dapat
diharapkan lagi pengencangan tambahan.

10

Anda mungkin juga menyukai