18508134045/ B
FAKULTAS TEKNIK
g. Acme Thread
B. TOLERANSI ULIR
Seperti halnya poros dan lubang, maka untuk mur dan baut juga berlaku hal yang
sama dalam kaitannya dengan masalah toleransi. Untuk mendefinisikan daerah
toleransi dari ada tiga hal yang perlu diperhatikan yaitu garis nol sebagai garis
profil dasar, penyimpangan fundamental dan posisi daerah toleransi. Untuk ulir
baut biasanya daerah toleransinya adalah e, g, dan h. Sedangkan untuk ulir mur
daerah toleransinya adalah G dan H.
Untuk suaian yang sering digunakan pada pasangan antara mur dan baut adalah
H/g, H/h dan G/h. Misalnya :
untuk ulir M6, digunakan pasangan 6H/6g, untuk ulir M12 x 1.25, digunakan
pasangan 5H/4h, untuk ulir M20 x 2, digunakan pasangan 7G/6h.
Gambar 4.22. di bawah ini menunjukkan posisi daerah toleransi untuk ulir mur
dan baut.
Gambar 4.22 Posisi daerah toleransi mur dan baut dengan simbol H, G dan e, g, h.
Dari gambar di atas, penyimpangan fundamental dari mur dan baut dapat dihitung
dengan rumus-rumus sebagai berikut :
C. KELAS ULIR
Ukuran ulir uar dinyatakan dengan diameter luar, diameter efektif ( diameter
dimana tebal profil dan tebal alur dalam arah sumbu adalah sama ), dan diameter
inti. Untuk ulir dalam, ukuran tersebut dinyatakan dengan diameter efektif ,
ukuran pembatas yang diizinkan, dan toleransi
Atas dasar besarnya toleransi, ditetapkan kelas ketelitian sbb:
D. CARA PEMBACAAN
Keterangan :
a. artinya diameter baut
b. artinya panjang baut
c. artinya panjang ulir atau dareah dekat efektif
d. artinya lebar yang sejajar dari kepala baut yang menunjukkan ukuran kunci yang dapat
digunakan untuk memasang atau melepas baut
e. artinya jarak antar ulir baut
Ada dua standar ukuran baut yang digunakan yaitu dengan skala inchi dan dengan skala
metrik.