KELAS ULIR
Disusun Oleh :
Astana Aji Wikantara
19508334043
Dosen Pengampu :
Surono S.Pd., M.Pd.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan petunjuk-Nya. Sehingga
makalah yang berjudul “Metrologi Industri Kelas Ulir” dapat diselesaikan.
Terima kasih penyusun ucapkan kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
penyusunan makalah ini sehingga makalah dapat tersusun rapi. Makalah ini penyusun buat
guna memenuhi tugas mata kuliah Metrologi Industri dengan dosen pengampu bapak Surono
S.Pd., M.Pd.
Penulisan makalah diharapkan dapat menambah wawasan mengenai kelas ulir bagi
pembaca. Terlepas dari itu, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi terciptanya makalah yang lebih baik
lagi.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Daftar isi..................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................4
A. Latar belakang..................................................................................................4
B. Tujuan ..............................................................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN..........................................................................................5
A. Jenis Ulir...........................................................................................................5
B. Fungsi Ulir........................................................................................................11
C. Istilah Penting Pada Ulir...................................................................................11
BAB 3 PENUTUP...................................................................................................14
A. Kesimpulan ......................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................15
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem ulir sudah dikenal dan sudah digunakan oleh manusia sejak beberapa abad yang
lalu. Tujuan diciptakannya sistem ulir ini pada dasarnya adalah mendapatkan cara yang mudah
untuk menggabungkan atau menyambung dua buah komponen sehingga gabungan ini menjadi
satu kesatuan unit yang bermafaat sesuai dengan fungsinya. Sebelum teknologi industri maju
pembuatan ulir hanya dilakukan dengan tangan dan sudah tentu hasilnya kasar.
Ulir merupakan bentuk bidang miring heliks yang ditentukan dengan memindahkan
sebuah titik dengan kecepatan sudut dan linear seragam di sekitar suatu sumbu. Ulir memiliki
tiga fungsi dasar dalam sistem mekanis, yaitu untuk menyediakan kekuatan penjepit/pengikat,
membatasi atau mengontrol gerakan, dan mengirimkan daya. Ulir mengonversi gerak putar
menjadi gerak linear.
Ulir merupakan salah satu komponen yang sangat berguna dalam kehidupan khususnya
pada bidang permesinan. Contohnya digunakan pada mur dan baut sebagai sambungan serta
pemindah daya pada mesin-mesin. Setiap jenis ulir memiliki fungsi yang berbeda-beda. Ulir
digolongkan berdasarkan beberapa kategori, yaitu menurut arah gerakan ulir, menurut jumlah
ulir tiap gang, dan menurut bentuk sisi ulir. Dalam pembuatan sebuah produk yang memiliki
ulir, seorang operator dan perancang harus tahu ulir apa yang harus digunakan. Maka dari itu
makalah ini dibuat untuk membantu mengidentifikasi jenis ulir operator atau perancang bisa
menentukan ulir apa yang digunakan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Jenis-Jenis Ulir
Secara umum jenis ulir dapat dilihat dari gerakan ulir, jumlah ulir dalam tiap gang
(pitch) dan bentuk permukaan ulir. Bisa juga jenis ulir ini dilihat dari standar yang
digunakan, misalnya ulir Whitworth, ulir metrik dan sebagainya.
Menurut arah gerakan ulir dapat dibedakan dua macam ulir yaitu ulir kiri dan ulir
kanan. Untuk mengetahui apakah suatu ulir termasuk ulir kiri atau ulir kanan dilihat
arah kemiringan sudut sisi ulir. Atau bisa juga dicek dengan memutar pasangan dari
komponen-komponen yang berulir misalnya mur dan baut. Apabila sebuah mur
dipasangkan pada baut yang kemudian diputar ke kanan (searah jarum jam) ternyata
murnya bergerak maju maka ulir tersebut termasuk ulir kanan.
Sebaliknya, bila mur diputar arahnya ke kiri (berlawanan dengan arah jarum jam)
ternyata murnya bergerak maju maka ulir tersebut termasuk ulir kiri. Jadi, pada ulir
kanan, kalau akan melepaskan mur dari bautnya maka mur harus diputar ke kiri.
Sedangkan pada ulir kiri, untuk melepaskan murnya adalah dengan memutar mur ke
kanan. Yang paling banyak digunakan adalah ulir kanan.
Dilihat dari banyaknya ulir tiap gang maka ulir dapat dibedakan menjadi ulir
tunggal dan ulir ganda. Ulir ganda artinya dalam satu putaran (dari puncak ulir yang
satu ke puncak ulir yang lain) terdapat lebih dari satu ulir, misalnya dua ulir, tiga ulir
dan empat ulir. Untuk ulir ganda ini biasanya disebutkan berdasarkan jumlah ulirnya,
contohnya ganda dua, ganda tiga dan ganda empat. Misal pada ulir ganda dua satu
putaran pada ulir dapat memindahkan jarak dua kali lebih panjang dari pada satu
putaran pada ulir tunggal.
5
Gambar. Ulir tunggal dan ulir ganda
Ulir Segitiga
Ulir segitiga merupakan ulir dengan bentuk profil segitiga. Ulir ini paling sering
digunakan pada sambungan mur dan baut. Ulir segitiga dibedakan menjadi beberapa
jenis, yaitu:
a. Ulir Metris (ISO)
Ulir metris merupakan ulir segitiga dengan sudut puncak 60° dan keseluruhan
dimensi dalam satuan metris (mm). Simbol dari ulir ini adalah "M" contoh M10×1,5
adalah ulir metris dengan diameter 10 mm dan pitch 1,5 mm.
Ulir whitworth merupakan ulir segitiga dengan sudut puncak 55° dan
keseluruhan dimensi dalam satuan british (inch). Simbol dari ulir ini adalah "W",
contohnya W
⅜"×20 TPI adalah ulir whitworth dengan diameter ⅜" dan terdapat 20 thread per inch.
6
Gambar Ulir Whitworth
Ulir british association merupakan ulir segitiga dengan sudut puncak 47,5° dan
keseluruhan dimensi dalam satuan metris.
d. Ulir Unified
Ulir ini merupakan jenis ulir dengan dimensi gabungan dari metris dan
british. Ulir ini mempunyai sudut puncak ulir 60° dan dimensi ukuran dalam
satuan inch. Ulir ini kebanyakan digunakan di negara Amerika Serikat dan
Kanada. Simbol yang digunakan adalah "UNF", contoh UNF ⅜" × 24 TPI,
artinya ulir UNF dengan ukuran diameter ⅜" dan jumlah ulir tiap inch 24.
2) Unified Coarse Thread
Ulir ini merupakan versi kasar dari ulir UNF. Kasar disini dimaksudkan
adalah jumlah ulir tiap inch yang lebih sedikit dari ulir UNF sehingga tampak
kasar. Simbol yang digunakan adalah "UNC" contohnya ⅜ - 16 UNC adalah ulir
UNC dengan diameter ⅜" dan jumlah ulir tiap inch 16.
Ulir Segiempat
Merupakan ulir dengan bentuk profil segi empat, biasanya digunakan untuk beban
berat. Misalnya pada pembuka pintu air bendungan dan ulir pada tanggem. Ulir
segiempat disimbolkan dengan huruf "Sq" dan berdimensi inchi contohnya Sq ⅜" × 8
TPI yaitu ulir segiempat dengan diameter ⅜" dan jumlah ulir tiap inchi adalah 8.
Ulir Trapesium
8
Merupakan ulir dengan profil trapesium dengan sudut puncak 45°. Biasa digunakan
pada ulir penggerak pada eretan dan leadscrew pada mesin bubut. Ulir ini disimbolkan
dengan huruf "Tr" dengan dimensi metris contohnya Tr 18 × 4 adalah ulir trapesium
dengan diameter 18 mm dan jarak puncak ulir 4 mm.
Ulir Acme
Merupakan ulir dengan profil trapesium dengan sudut puncak 29°, biasa digunakan
pada eretan dan leadscrew. Ulir ini disimbolkan dengan "Acme" dengan dimensi dalam
satuan inch.
9
Ulir Bulat
Merupakan ulir dengan profil setengah lingkaran pada bagian lembah dan puncak
ulir. Biasa digunakan untuk mentranmisikan daya/gerakan secara halus dengan tanpa
kelonggaran. Jenis lain dari ulir bulat ini adalah ulir edison yaitu ulir yang digunakan
pada lampu bohlam.
Merupakan ulir yang biasanya dipasangkan dengan mekanisme bola-bola baja dan
digunakan pada penggerak mesin CNC karena hampir tidak ada kelonggaran dengan
jarak yang presisi.
Ulir Tanduk
Merupakan ulir berbentuk segitiga tetapi bukan segitiga sama kaki melainkan
berbentuk seperti tanduk. Biasa digunakan sebagai pengunci tarikan seperti pengunci
collet dan pada tutup pasta gigi.
10
Gambar Ulir Tanduk
B. Fungsi Ulir
Dengan adanya sistem ulir memungkinkan kita untuk menggabungkan atau menyambung
beberapa komponen menjadi satu unit produk jadi. Berdasarkan hal ini maka fungsi dari ulir
secara umum dapat dikatakan sebagai berikut:
a. Sebagai alat pemersatu, artinya menyatukan beberapa komponen menjadi satu unit barang
jadi. Biasanya yang digunakan adalah ulirulir segi tiga baik ulir yang menggunakan standar
ISO, British Standard maupun American Standard.
b. Sebagai penerus daya, artinya sistem ulir digunakan untuk memindahkan suatu daya
menjadi daya lain misalnya sistem ulir pada dongkrak, sistem ulir pada poros berulir
(transportir) pada mesin-mesin produksi, dan sebagainya. Dengan adanya sistem ulirini maka
beban yang relatif berat dapat ditahan/diangkat dengan daya yang relatif ringan. Ulir segi
empat banyak digunakan disini.
c. Sebagai salah satu alat untuk mencegah terjadinya kebocoran, terutama pada sistem ulir
yang digunakan pada pipa. Kebanyakan yang dipakai untuk penyambungan pipa ini adalah
ulir-ulir Whitworth.
11
1. Kelas Ulir
Ukuran ulir luar dinyatakan dengan diameter luar, diameter efektif ( diameter di
mana tebal profil dan tebal alur dalam arah sumbu sama ) dan diameter inti. Untuk ulir
dalam, ukuran tersebut dinyatakan dengan diameter efektif, ukuran pembatas yang
diizinkan, dan toleransi. Atas besarnya toleransi, ditetapkan kelas ketlitian sebagai
berikut :
Untuk ulir metris : kelas 1, 2, dan 3
Untuk ulir UNC, UNF, UNEF : kelas 3A, 2A, dan 1A untuk ulir luar
kelas 3B, 2B, dan 1B untuk ulir dalam
Perlu di terangkan bahwa ketelitian tertinggi dalam standar JIS adalah kelas 1, untuk
patokan yang di pakai dalam pemilihan kelas dalam JIS adalah sebagai berikut:
a. Kelas teliti ( kelas 1 ) untuk ulir teliti
b. Kelas sedang ( kelas 2 ) untuk pemakaian umum
c. Kelas kasar ( kelas 3 ) untuk ulir yang sukar di kerjakan misalnya ukir dalam dari
lubang yang Panjang.
Sedangkan dalam standar Amerika ketelitian tertinggi adalah 3A atau 3B. Untuk
patokan yang dipakai dalam pemilihan kelas dalam standar Amerika adalah sebagai
berikut :
a. Kelas 1 adalah ulir dengan toleransi yang paling rendah, dan digunakan untuk
keperluan-keperluan biasa, pertukangan, rumah tangga, dll.
b. Kelas dua memiliki kualitas yang lebih tinggi dan toleransi yang lebih ketat
yang cocok digunakan pada mesin-mesin dan peralatan industri.
c. Kelas 3 memiliki toleransi yang paling tinggi untuk keperluan-keperluan
khusus.
12
Semakin tinggi kelas, maka harganya juga semakin mahal. Kode A digunakan untuk ulir
eksternal dan kode B untuk ulir internal.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa ulir merupakan bentuk
bidang miring heliks yang ditentukan dengan memindahkan sebuah titik dengan kecepatan
sudut dan linear seragam di sekitar suatu sumbu. Sistem ulir digunakan pada mur dan baut
sebagai sambungan serta pemindah daya pada mesin-mesin. Jenis ulir digolongkan
berdasarkan (a) menurut arah gerakan ulir, yaitu ulir kanan dan ulir kiri, (b) menurut jumlah
ulir tiap gang, yaitu ulir tunggal, ulir ganda dua, dan ulir ganda tiga, serta (c) menurut bentuk
sisi ulir, yaitu ulir segitiga, ulir segi empat, ulir trapezium, ulir acme, ulir bulat, ulir, bola, dan
ulir tanduk. Pada ulir segitiga dibedakan lagi menjadi ulir metris, ulir whitworth, ulir british
13
association, dan ulir unified. Ulir memiliki fungsi sebagai alat pemersatu mesin, pencegah
kebocoran, dan sebagai penerus daya. Karena ulir ini kompleks jadi ada beberapa hal penting
yang harus di ingat seperti kelas ulir, diameter ulir, diameter pit, dll.
14
DAFTAR PUSTAKA
Gustani, Dita. Terminologi, Klasifikasi dan Standar Ulir.
https://www.academia.edu/22414874/Ulir . Diakses pada tanggal 30 Desember 2020
Sularso . 2004. Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin. Jakarta: Pradnya Paramita
15