Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

THREADS AND FASTENERS

(Diajukan untuk Memenuhi Mata Kuliah Elemen Mesin)

Oleh :

DWI RIZKY RAMDANI

NIM ; 1741220032

KELAS 2C

PROGRAM STUDI D-IV TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIK

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI MALANG

2018
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan dan karunia-Nya akhirnya kami
dapat menyusun makalah Threads and Fasteners ini. Makalah ini merupakan materi yang dibuat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Elemen Mesin. Makalah ini tidak akan tersusun dengan baik tanpa
adanya bentuan dari pihak pihak yang bersangkutan. Tak lupa dari itu,kami selaku pembuat makalah
ini memohon maaf apabila ada kesalahan, kekurangan, serta ketidaksempurnaan pada pembuatan
makalah ini.

Malang, Maret 2019

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Suatu komponen yang ada dalam mesin pasti membutuhkan yang namanya mur dan
baut. Karena dua komponen itu berfungsi untuk mengunci serta untuk merapatkan
komponen yang satu dengan komponen yang lainnya. Contoh sedarhana yang sering
dijumpai dalam kehidupan sehari hari yaitu memasang body pada sepeda motor. Agar
body sepeda motor tersebut dapat menyatu dengan rangka sepeda motor maka diperlukan
mur dan baut. Prinsip kerja mur dan baut sendiri adalah ulir pada baut akan mengikuti
alur ulir pada mur yang kemudian diputar searah jarum jam. Dengan begitu dua
komponen tersebut dapat dikunci atau dirapatkan dengan sepasang mur dan baut
tersebut.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah yang akan
dibahas adalah:
a. Apa definisi threads and fastener serta apa saja jenis jenis threads and fastener?
b. Apa saja aplikasi threads and fastener dalam industri?

1.3. Tujuan
Tujuan diabuatnya makalah ini adalah:
a. Untuk mengetahui apa definisi dari threads and fastener serta apa saja jenis jenisnya
b. Untuk mengetahui kegunaan threads and fastener dalam industri
BAB II
PEMBAHASAN

Threads (Ulir)
2.1. Pengertian Threads (Ulir)
Threads adalah alur-alur yang melilit pada sebuat batang baja / poros dengan ukuran
tertentu. Ulir  pada baut dengan struktur spiralnya berfungsi untuk mengencangkan benda
dengan mengubah gerakan rotary menjadi linear. Jika dilihat dari bentuknya drat dapat
dibedakan dengan sebutan Male Thread (Ulir/drat luar) dan Female Thread (ulir/drat
dalam).

Penggunaan ulir banyak sekali ditemui dalam kehidupan sehari-hari, karena ulir
berfungsi sebagai pengikat, selain itu ulir juga berfungsi sebagai penggerak suatu benda.

Ulir yang berbentuk spiral dapat diputar ke kanan searah jarum jam maupun ke kiri
berlawanan arah jarum jam. Arah pergerakan baut sendiri ada dua yaitu ke dalam
(menjauhi orang), atau keluar (mendekati orang). Berdasarkan kesepakatan umum, arah
tersebut dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan seperti pada gambar.

2.2. Jenis Jenis Threads (Ulir)


2.2.1. Ulir segitiga
Jenis ulir ini banyak ditemui dan diantaranya adalah:
a. Ulir Metris
Ulir metris merupakan ulir segitiga dengan sudut puncak 60° dan keseluruhan
dimensi dalam satuan metris. Simbol dari ulir ini adalah "M" contohnya M8 x 1,25
adalah ulir metris dengan diameter 8 mm dan pitch 1,25 mm.

b. Ulir Whitworth
Ulir whitworth merupakan ulir segitiga dengan sudut puncak 55° dan keseluruhan
dimensi dalam satuan british (inchi). Simbol dari ulir ini adalah "W", contohnya W
⅜" x 20 TPI adalah ulir whitworth dengan diameter ⅜" dan terdapat 20 Thread per
Inch (jumlah puncak ulir tiap jarak 1 inchi)
c. Ulir Pipa
 NPT Connections

NPT (National Pipe Thread) Seal populer digunakan di U.S dan Canada. NPT
male adapter mempunyai ulir meruncing (taper) yang sesuai dengan NPT female
adapter. Keduanya akan mengunci, karena male adapter mempertegang female
fitting sampai didapat sekian tenaga untuk menahan pressure. 

 
 BSP Connections

Ada 2 tipe ulir BSP yaitu tipe Paralel dan tipe Taper (meruncing):  
Ulir Taper, atau BSPT (British Standard Pipe Thread) memiliki diameter yang
tidak konstan (melebar/mengecil) sepanjang batang ulirnya. Dinotasikan dengan
huruf R.
Seklias BSPT sama dengan NPT kecuali sudut ulirnya (antara crest dan root)
adalah 550 (sementara sudut NPT adalah 600). Dengan demikian, NPT male dapat
masuk dalam kategori BSPT fitting tetapi tidak akan mengunci (longgar). BSPT
fitting populer di China dan Jepang tapi jarang digunakan di Amerika. Seperti
NPT, Thread Sealant diperlukan untuk mengunci male dan female bersamaan.
contohnya R ⅜" yaitu ulir standar pipa untuk diameter pipa ⅜"

 BSPP Connections

Tipe ulir Paralel adalah BSPP (British Standard Pipe Parallel Thread), dan
disebut juga BSPF / BSPM (British Standard Pipe Fitting / British Standard Pipe
Mechanical Thread). Dinotasikan dengan huruf G.

                

BSPP adalah tipe ulir yang paling sering digunakan. Tipe ini adalah fitting ulir
paralel, yang mempunyai diameter konstan, dan menggunakan seal ring untuk
menguncinya (Sealing). Bonded ring seal dipasang antara punggung male fitting
dan muka female fitting dan menjepit. BSPP pressure gauge mempunyai longer
male thread dan menggunkan ring untuk menekan dasar male fitting dan dasar
lubang female BSPP sehingga membuat pressure tight seal. Tidak perlu Thread
Sealant untuk membuat seal pada BSPP.

d. Ulir UNF (Unified Fine threads)

Ulir UNF (Unified Fine Thread) merupakan jenis ulir dengan dimensi gabungan dari
metris dan british. Ulir ini mempunyai sudut puncak ulir 60° dan dimensi ukuran
dalam satuan british (inchi). Ulir ini kebanyakan digunakan di negara Amerika
Serikat dan Kanada. simbol yang digunakan adalah "UNF" contoh UNF ⅜" x 24
TPI yaitu ulir UNF dengan ukuran diameter ⅜" dan jumlah ulir tiap inchi 24.

e. Ulir UNC (Unified Coarse Threads)

Ulir UNC (Unified Coarse Threads) Merupakan versi kasar dari ulir UNF. Kasar
disini yang dimaksud adalah jumlah ulir tiap inchi yang lebih sedikit dari ulir UNF
sehingga tampak kasar. Simbol yang digunakan adalah "UNC" Contohnya ⅜ - 16
UNC adalah ulir UNC dengan diameter ⅜" dan jumlah ulir tiap inchi 16

2.2.2. Ulir Segiempat


Ulir segiempat merupakan ulir dengan bentuk profil segi empat, biasanya digunakan
untuk beban berat misalnya pada pembuka pintu air bendungan dan ulir pada
tanggem. ulir segiempat disimbolkan dengan huruf "Sq" dan berdimensi inchi
contohnya Sq ⅜" x 8 TPI yaitu ulir segiempat dengan diameter ⅜" dan jumlah ulir
tiap inchi adalah 8.

2.2.3. Ulir Trapesium


Ulir Trapesium merupakan ulir dengan profil trapesium dengan sudut puncak 30°.
Ulir ini biasanya digunakan pada ulir penggerak pada eretan dan leadscrew pada
mesin bubut. Ulir ini disimbolkan dengan huruf "Tr" dengan dimensi metris
contohnya Tr 18 x 4 adalah ulir trapesium dengan diameter 18 mm dan jarak puncak
ulir 4 mm.

2.2.4. Ulir Acme (Acme Threads)


Ulir Acme merupakan ulir dengan profil trapesium dengan sudut puncak 29°. Ulir ini
biasanya digunakan pada eretan dan leadscrew. ulir ini disimbolkan dengan "Acme"
dengan dimensi dalam satuan inchi.

2.2.5. Ulir Bulat


Ulir bulat merupakan ulir dengan profil setengah lingkaran pada bagian lembah dan
puncak ulir. Ulir ini biasanya digunakan untuk mentranmisikan daya/gerakan secara
halus dengan tanpa kelonggaran. Jenis lain dari ulir bulat ini adalah ulir edison yaitu
ulir yang digunakan pada lampu bohlam.
2.2.6. Ulir Bola (Ball Screw)
Ulir bola merupakan ulir yang biasanya dipasangkan dengan mekanisme bola-bola
baja. Ulir ini biasanya digunakan pada penggerak mesin CNC karena hampir tidak
ada kelonggaran dengan jarak yang presisi.

2.2.7. Ulir Tanduk


Ulir tanduk merupakan ulir yang berbentuk segitiga, akan tetapi bukan segitiga sama
kaki, melainkan berbentuk seperti tanduk. Ulir ini biasanya digunakan sebagai
pengunci tarikan seperti pengunci collet dan pada tutup pasta gigi.
2.2.8. Ulir Majemuk
Ulir majemuk merupakan ulir yang mempunyai lebih dari satu belitan ulir. Ulir ini
biasanya digunakan untuk penggerak dengan kecepatan tinggi. bentuk profil ulir
majemuk bisa segitiga, segiempat, trapesium, bola dan sebagainya.

Fasteners
2.1. Pengertian Fastener

Fastener atau pengunci adalah suatu alat yang berupa batang atau tabung dengan
alur heliks pada permukaannya. Fastener berfungsi untuk mengikat atau menguncikan
suatu benda pada permukaan benda lain. Fastener lebih dikenal dengan
istilah mur dan baut. Baut dibedakan dua macam menurut arah putarannya ketika kita
mengencangkannya, yaitu ulir kanan (searah putaran jarum jam) dan baut ulir kiri
(berlawanan arah jarum jam). Namun sebagian besar baut yang kita jumpai merupakan
baut ulir kanan.
 

2.2. Jenis Jenis Fasteners


Fastener dapat dibedakan menjadi beberapa macam, diantaranya:
1. Bolt
Bolt adalah fastener yang digunakan sebagai pengikat berpasangan dengan nut. Bentuk
lain dari bolt adalah cap screw. Disebut cap screw dikarenakan apabila dalam
pemakaian sebagai fastener berpasangan terhadap lubang ulir. Dengan demikian bolt
dan cap screw dibedakan berdasarkan aplikasi pemakaiannya sebagai fastener. Berbagai
macam bolt dan cap screw ditunjukkan pada gambar berikut :

(Gambar Bolt)

a.  Spesifikasi bolt .
Bentuk bolt terdiri atas Head body dan threat. Ukuran head diukur berdasarkan
jarak bidang rata pada bagian head. Ukuran head bolt menentukan beberapa ukuran
kunci atau socket yang dipergunakan. Ukuran bolt ditentukan oleh diameter puncak
threat, sedangkan panjang bolt diukur dan   bagian bawah head ke bagian ujung thread
(bolt). Beberapa bentuk bolt memiliki ketentuan penentuan ukuran panjang yang
berbeda menunjukkan penunjukkan ukuran bolt. Ukuran bolt ditentukan juga oleh
ukuran thread. Berdasakan standarisasi Unifled Screw Thread Standard, thread diukur
dengan menghitung jumlah puncak ulir setiap inchi. Berdasarkan Unifield screw
Thread standard tersebut dinyatakan ukuran bolt dengan notasi seperti berikut :

Thread dibedakan atas coarse thread ( kasar ) dan fine thread ( halus ) yang


ditandai dengan notasi UNC untuk coarse thread dan UNF untuk fine thread. Coarse
thread memiliki alur yang lebih dalam dan banyak digunakan. Fine thread memiliki
alur thread kecil biasanya digunakan pada bahan material tertentu, misal untuk
pengikat parts yang tipis. Pada standarisasi metric, ukuran ulir ditemukan dengan
ukuran jarak antara puncak ulir terdekat. Notasi yang digunakan untuk menyatakan
ukuran ulir metric adalah sebagai berikut :

 b.  Tingkat ( Grade ) Kekuatan Bolt


 Society of Automotive Engineers (SAE) menerbitkan standarisasi untuk
mengklasifikasikan united ( inch-series ) bolt capscrew pada beberapa grade
berdasarkan material, treatment, dan tensiIe strength (kekuatan tariknya). Klasifikasi
grade ditunjukan dengan tanda pada permukaan atas head bolt. Tabel berikut
menunjukan spesifikasi dan tanda bolt berdasarkan standarisasiSAE.

  Standarisasi Klasifikasi Grade bolt metric ditetapkan oleh International


Standardization of Organization ( ISO ). Klasifikasi tersebut
berdasarkan kekuatan tensile (tarik) dan yield (luluh). Tanda angka pada permukaan
atas bolt menandakan klasifikasi kekuatannnya. Semua bolt dan cap
screw berdiameter diatas 4-mm memiliki tanda angka pada permukaan atas head
bolt. Tabel   berikut menunjukkan klasifikasi dan tanda yang digunakan pada bolt
metric.

2.  Nuts
Nuts merupakan fastener.Aplikasi pemakaiannya sebagai pengikat berpasangan dengan 
bolt. Nut berbentuk segi enam (hexagon) atau segi empat dengan lubang berulir kasar
atau halus pada bagiantengahnya sesuai dengan bolt  pasangannya. American Society
For Testing Material ( ASTM ) dan SAE memberikan standarisasi untuk kelas
kekuatan nuts. Metric nuts yang biasa digunakan di USA diklasifikasikan menjadi 5,9
dan 10. Angka ini ditujukan   kekuatan tarik ( tensile stregth ) tertinggi dari screwatau b
olt yang harus digunakan untuk mencegah kerusakan.  
Nut memiliki tiga dimensi penting yaituketebalan, lebar ( ukuran kunci ) dan  
diameter dalam. Gambar berikut menunjukkan berbagai jenisbentuk nuts.

  3.  Washer.
Washer merupakan cincin penutup yang dipergunakan antara bolt ataupun
terhadap parts atau component yang diikat. Berdasarkan fungsinya washer terdapat
dalam beberapa bentuk.
o Plain washer, mendistribusikan beban pengikat dengan permukaan yang lebih luas
dibanding bolt atau nut, juga mencegah permukaan part yang diikat.
o Helical spring washer digunakan untuk menjamin agar bolt atau nut kencang
( tidak mudah kendor ) pada parts atau component yang menerima getaran atau
vibrasi.
o Toothed lock washer digunakan untuk menjamin agar bolt atau nut tidak mudah
kendor akibat getaran atau vibrasi. Aplikasi penggunaannya mirip   dengan washer
spring. Toothed lock washerini banyak digunakan pada pemasangan nut pada
terminal kabel. 
 Gambar berikut ini menunjukkan berbagai macam jenis washer :

  4.  Screw
      Screw merupakan salah satu jenis fastener bentuknya hampir sama dengan  
bolt atau cap screw, tetap memiliki ukuran kecil sebagai pengencang screw
berpasangan dengan nut atau lubang tread. Driver
yang digunakan sebagai   pengencang berupa screw driver, Kunci L atau socket
screwdriver. Gambar di bawah menunjukkan berbagai jenis screw. Tapping
screw digunakan untuk pengikat padapanel cover yang terbuat dari sheet
metal, aluminium, perunggu atau   kuningan.
  5.  Studs
   Studs merupakan salah satu jenis fastener berupa steel rod yang memiliki ulir atau
thread pada kedua bagian ujungnya. Salah satu thread dikencangkan pada parts atau
komponen, sedangkan salah satu ujungnya mengikat part dengan menggunakan nut.
Gambar berikut menunjukkan bentuk stud dan  pemasangannya sebagai pengikat.

 6.  Pins
     
Secara umum pin digunakan sebagai fastener pada bagian part atau   komponen yang sa
ling bergerakselain itu pin juga digunakan sebagai lock, sebagai pelurus posisi parts
yang saling disambungkan. Berbagai bentuk pin   ditunjukkan pada gambar berikut :

Fungsi masing – masing pin :
 Cotter pin berfungsi sebagai lock pada elevis pin, stopped nut dan caste   nut. Dowel
pinberfungsi sebagai pelurus ( alignment ) terhadap komponen   yang diikat.
 Clevis pin digunakan sebagai pin engsel untuk U yoke pada linkage dalam pemasangan
dilengkapi cotter pin sebagai lock.
 Spring pin berfungsi sebagai pengikat yang bersifat self locked pin, spring pin
berbentuk cylinder spring yang berukuran oversize terhadap lubang pin sehingga pada
saat dipasang terhadap gaya tekan dari spring pin terhadap   lubang.
 Quick lock pin digunakan sebagai lock terhadap pin dengan kemudahan untuk
membuka atau melepas pin.
 Tapper pin digunakan sebagai lock terhadap dua komponen yang   dipasang tetap.
 Grooved pin digunakan sebagai fastener seperti spring pin.
 Spring lock pin merupakan fastener digunakan berpasangan dengan elevis pin
mempermudah melepas dan memasang bagian yang saling   berhubungan..

7.  Snap ring.


  Snap ring merupakan pendukung yang berfungsi sebagai pengunci penempatan
posisi atau penahan ( retainer ), contoh menempatkan dan menahan posisi shaft pada
hole. Macam – macam bentuk snap ringditunjukkan pada gambar   berikut :

8.  Clamps.
   Clamp yang digunakan untuk pengikat pada penyambungan hose ke pipa logam,
clamp digunakan sebagai pengikat agar tidak terjadi kebocoran cairan   atau udara,
clamp ini disebut hose clamp. Bentukclamp lain yang digunakan   adalah wire rope
clamp yang digunakan sebagai clamp untuk penyambungan  wire rope. Gambar berikut
menunjukkkan berbagai jenis clamp.
9.  Key
  Key atau pasak digunakan sebgai lock antara roda sisi atau pulley terhadap  
shaft. Terdapat dua jenis key yaitu rectangular atau square key dan woodruff key seperti
ditunjukkan pada gambar dibawah ini :
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan yang terdapat pada bab II di atas, dapat disimpulkan bahwa:
1. Threads (ulir) adalah alur-alur yang melilit pada sebuat batang baja / poros dengan
ukuran tertentu. Threads berfungsi untuk mengencangkan benda dengan mengubah gerakan
rotary menjadi linear. Threads (ulir) terdiri dari berbagai macam bentuk,diantaranya ulir
metric, ulir whitworth, ulir segiempat, ulir trapesium, ulir bola, dan lai lain.
2. Fastener atau pengunci adalah suatu alat yang berupa batang atau tabung dengan
alur heliks pada permukaannya. Fastener berfungsi untuk mengikat atau menguncikan suatu
benda pada permukaan benda lain. Fastener terdiri dari berbagai macam, diantaranya bolt,
nuts, washer, screw, dan lain lain.

3.2. Saran

Saran kami dari penyusunan makalah ini adalah agar makalah ini yaitu perlunya
penambahan referensi yang lebih lengkap agar dapat digunakan sebagai literatur maupun
referensi bagi mahasiswa lain yang sedang membutuhkan serta dapat digunakan sebagai
bahan pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

http://basicmechaniccourse.blogspot.com/2016/04/pengetahuan-dasar-mesin-bagian_28.html
http://machiningtool.blogspot.com/2014/09/macam-macam-jenis-ulir-types-of-thread.html
http://wfbaskoro2011.blogspot.com/2012/07/tipe-ulir-drat-npt-bspp-dan-bspt_05.html

Anda mungkin juga menyukai