Oleh:
Visca Julianti (1506828)
Assalamualaikum Wr. Wb
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan karuniannya, pada kesempatan kali ini penyusun bisa menyelasaikan proposal
judul “Pembuatan komponen Barrel, Pengunci spanbrickle, dan Spanbrickle pada
tailstock di Mesin Bubut Sinway” tepat pada waktunya. Penulisan proposal ini
dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pembuatan Tugas Akhir.
Akhir kata penyusun berharap semoga proposal ini dapat memberikan manfaat
bagi penyusun dan para pembaca umumnya, terutama kontribusi keilmuan. Semoga
Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua.
Aamiin.
Penulis
A. Judul
C. Batasan Masalah
Berhubung terbatasnya kesempatan dan tuntutan Tugas Akhir, maka
permbahasannya mencakup:
1. Masalah bahan-bahan yang digunakan.
2. Alat dan mesin yang digunakan.
3. Proses pembuatan komponen barrel, pengunci spanbrickle, dan
spanbrickle pada tailstock di mesin bubut sinway
4. Perhitungan waktu produksi dan biaya yang dikeluarkan untuk
produksi.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah pembuatan komponen, maka dapat
dikemukakan pada rumusan masalah adalah sebagai berikut :
E. Tujuan
Berdasarkan dengan rumusan masalah, maka tujuan dari analisis proses
pembuatan komponen pada mesin bubut adalah:
1. Dapat mengetahui jenis bahan apa yang digunakan untuk membuat
komponen. barrel, pengunci spanbrickle, dan spanbrickle pada tailstock
di mesin bubut sinway.
2. Dapat mengetahui alat apa saja yang digunakan pada proses pembuatan
komponen barrel, pengunci spanbrickle, dan spanbrickle pada tailstock
di mesin bubut sinway.
3. Tau akan langkah kerja dalam proses pembuatan komponen barrel,
pengunci spanbrickle, dan spanbrickle pada tailstock di mesin bubut
sinway.
4. Mahasiswa mengetahui waktu produksi dan biaya yang diperlukan untuk
Pembuatan komponen barrel, pengunci spanbrickle, dan spanbrickle
pada tailstock di mesin bubut sinway.
F. Manfaat
Manfaat dari pembuatan komponen barrel, pengunci spanbrickle, dan
spanbrickle pada tailstock untuk mesin bubut ini dapat membantu pihak
Universitas khususnya DPTM FPTK UPI dalam memfasilitasi sebuah part
tailstock untuk mahasiswa pada saat proses pengerjaan menggunakan mesin
bubut.
G. Landasan Teori
Tailstock atau kepala lepas merupakan komponen mesin bubut yang
digunakan untuk mendukung/menyangga sisi lain dari benda kerja (sisi pertama
benda kerja dipasang pada kepala tetap). Tailstock dapat bergerak sepanjang
jalan/rel pada mesin bubut. Selain dapat digerakkan, tailstock juga dapat diikat
di posisi mana saja sepanjang jalan/rel mesin bubut.
Pada tailstock biasanya terpasang sebuah center yang kaku (disebut dead
center) atau sebuah center yang dapat berputar (disebut live center). Center
yang terpasang pada tailstock dapat dilepas dan diganti dengan mata bor atau
reamer. Tentu saja penggunaan komponen yang terpasang pada tailstock mesin
bubut disesuaikan dengan kebutuhan pengerjaan (machining).
1. Kepala Lepas
Kepala tetap (tailstock) terpasang di bagian dalam pemandu gerak yang
ada pada bed dan dapat meluncur di sepanjang guideways pada posisi
tertentu yang disesuaikan dengan panjang benda kerja. Ekor tetap berfungsi
untuk menumpu benda kerja yang panjang
a) spindel
c) hand wheel
b) sleeve atau quil
d) set screw
e) base
f) clamping piece
g) clamping lever
2. Membubut
Langkah awal untuk membuat Fly cutter holder, adalah dengan
membubut benda untuk adaptor yang berbentuk silinder sehingga seperti pada
gambar kerja.
a. Pengertian
Mesin bubut adalah perkakas untuk memproduksi suatu benda yang
mempunyai gerak utama berputar. Gerakan putar inilah yang menyebabkan
terjadinya penyayatan oleh pahat bubut (tool) terhadap benda kerja. Jenis
pembubutan diantaranya adalah pembubutan lurus, pembubutan tirus,
pembubutan ulir, pembubutan alur, membubut atau membuat kartel
membubut eksentris, facing, pengeboran dan reaming.
𝑽𝒄 𝒙 𝟏𝟎𝟎𝟎
𝒏=
𝝅𝒙𝒅
(Wardaya, 2000)
Dimana: 𝑛 = Putaran mesin (rpm)
Vc = Kecepatan potong pahat (meter/menit)
𝑑 = Diameter benda kerja (mm)
2) Kedalaman Pemakanan
Kedalaman pemotongan (mm) dapat dilakuakn dengan
penyetelan. Kedalam pemotongan benda kerja berarti pengurangan garis
tengah benda kerja pada pembubutan memanjang, pada pada pembubutan
membidang atau muka berarti mengurangi panjang benda kerja. Besarnya
kedalaman pemotongan dapat dirumuskan sebagai berikut :
𝒅𝒐 − 𝒅𝒎
𝒂=
𝟐
(Wardaya, 2000)
Dimana: 𝑎 = Kedalaman pemotongan atau depth of cut (mm)
do = Diameter awal (mm)
dm = Diameter akhir (mm)
3) Kecepatan makan
Kecepatan pemakanan pada mesin bubut adalah gerakan
pemakanan oleh pahat dalam proses pembubutan. Besarnya kecepatan
pemakanan tergantung pada kehalusan permukaan potong pada benda
kerja yang dikehendaki. Rumus untuk mencari kecepatan pemakanan
adalah sebagai berikut :
𝒗𝒇 = 𝒇 𝒙 𝒏
(Wardaya, 2000)
Dimana: 𝑣𝑓 = Kecepatan pemakanan (cutting speed) (mm/min)
f = Makan atau feed (mm)
n = Putaran spindle (rpm)
4) Kecepatan Penghasil Geram
Kecepatan untuk menghasilkan geram dapat dirumuskan sebagai
berikut:
𝒁=𝑨𝒙𝒗
Dimana, penampang geram sebelumnya dipotong:
𝑨=𝒇𝒙𝒂
Jadi,
𝒁=𝒇𝒙𝒂𝒙𝒗
(Wardaya, 2000)
Dimana: 𝑍 = Kecepatan menghasilkan geram (mm3/min)
A = Penampang geram (mm2)
f = Makan atau feed (mm)
v = Kecepatan potong (m/menit)
Gambar 3 Putaran Mesin Bubut KNUTH
(Sumber: Manual Mesin Bubut KNUTH)
3. Frais
Langkah awal untuk membuat komponen barrel, pengunci spanbrickle,
dan spanbrickle, adalah dengan menggunakan mesin frais, lakukan proses
milling, dengan menggunakan pisau frais muka. Langkah selanjutnya, lakukan
proses milling pada benda kerja berbentuk balok, yang akan dijadikan komponen
barrel, pengunci spanbrickle, dan spanbrickle seperti pada gambar kerja.
a. Pengertian
Proses pemesinan frais adalah proses penyayatan benda kerja dengan
alat potong dengan mata potong jamak yang berputar. Proses penyayatan
dengan gigi potong yang banyak yang mengitari pahat ini bisa menghasilkan
proses pemesinan lebih cepat. Permukaan yang disayat bisa berbentuk datar,
menyudut, atau melengkung. Permukaan benda kerja bisa juga berbentuk
kombinasi dari beberapa bentuk. Mesin (Gambar 2.3) yang digunakan untuk
memegang benda kerja, memutar pahat, dan penyayatannya disebut mesin frais
(Milling Machine).
Gambar 1.3 Gambar skematik dari gerakan-gerakan dan komponen-
komponen dari (a) mesin frais vertikal tipe column and knee dan (b)
mesin frais horisontal tipe column and knee
(Sumber: Rahdiyanta, 2010 )
Gambar 1.4 Tiga Klasifikasi proses frais : (a) frais periperal/ slab
milling, (b) frais muka/ face milling, (c) frais jari /end milling
(Sumber: Rahdiyanta, 2010 )
1) Frais Periperal (Peripheral Milling )
Proses frais ini disebut juga slab milling, permukaan yang
difrais dihasilkan oleh gigi pahat yang terletak pada permukaan luar
badan alat potongnya. Sumbu dari putaran pahat biasanya pada
bidang yang sejajar dengan permukaan benda kerja yang disayat.
Sloting From
Circular
Face Mills Helical Mills and Side End Mills Relieved
Material Saw
Mills Cutters
inch mm Inch Mm inch Mm Inch mm inch mm inch Mm
Alumunium 0,020 0,50 0,016 0,40 0,012 0,3 0,010 0,25 0,006 0,15 0,005 0,13
Brass and
bronze 0,012 0,30 0,010 0,25 0,007 0,18 0,006 0,15 0,004 0,1 0,003 0,08
(medium)
Cash iron
0,016 0,40 0,013 0,33 0,010 0,25 0,008 0,2 0,005 0,13 0,004 0,1
(medium)
Machine
0,016 0,40 0,013 0,33 0,009 0,23 0,008 0,2 0,005 0,13 0,004 0,1
steel
Tool steel
0,014 0,35 0,011 0,28 0,008 0,2 0,007 0,18 0,004 0,1 0,004 0,1
(medium)
Stanless
0,010 0,25 0,008 0,2 0,006 0,15 0,005 0,13 0,003 0,08 0,003 0,08
steel
(Krar, Gill. Smid, 2011, hlm. 472)
5) Waktu Pemotongan
𝒍𝒕
𝒕 = 𝒗𝒇
𝒅𝒂
𝒍𝒕 = 𝒍𝒗 + 𝒍𝒘 + 𝒍𝒏 𝐥𝐧 = 𝒙𝟐
𝟐
6) Banyaknya pemakanan
Banyaknya pemakanan dinyatakan dalam persamaan sebagai
berikut:
𝒃
𝒛=𝒂
(Wardaya, 2005:5)
Dimana: 𝑧 = Banyaknya pemakanan
𝑏 = Tebal yang harus dipotong (mm)
a = Tebal pemotongan (mm)
a. Pengertian
Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat
pemotong yang arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin
tersebut (pengerjaan pelubangan). Sedangkan Pengeboran adalah
operasi menghasilkan lubang berbentuk bulat dalam lembaran-kerja
dengan menggunakan pemotong berputar yang disebut bor.
6) Spindel Head
Merupakan rumah dari konstruksi spindle yang digerakkan oleh
motor dengan sambungan berupa belt dan diatur oleh drill feed handle
untuk proses pemakananya.
7) Drill Feed Handle
Handel untuk menurunkan atau menekankan spindle dan mata
bor ke benda kerja ( memakankan).
8) Motor Listrik
Penggerak utama dari mesin bor adalah motor listrik, untuk
kelengkapanya mulai dari kabel power dan kabel penghubung,
fuse/sekring, lampu indicator, saklar on/off dan saklar pengatur
kecepatan.
Start
Pendahuluan
Pre-Desain
Uji Ahli
Tidak
Ya/Tidak
aakak
Ya
Pembelian
material dan Pembuatan
komponen
Assembly
Uji coba
Tidak
Ya/Tidak
aakak
Ya
Alat siap dipakai
Finish
I. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dalam penyusunan laporan tugas akhir ini
adalah:
Bab I pendahuluan, bab ini berisi judul, latar belakang, batasan masalah,
rumusan masalah, tujuan, manfaat, metode penelitian, sistematika penulisan.
Bab II kajian teori, bab ini berisi tentang tinjauan tentang pembuatan
komponen barrel, pengunci spanbrickle, dan spanbrickle pada tailstock di
mesin bubut sinway, tinjauan perencanaan Pembuatan komponen barrel,
pengunci spanbrickle, dan spanbrickle pada tailstock di mesin bubut sinway.
Bab III perancangan dan perhitungan, bab ini berisi tentang diagram alir,
desain gambar benda kerja, langkah kerja, perhitungan waktu kerja, dan
perhitungan biaya.
Bab IV kesimpulan dan saran, bab ini berisi tentang kesimpulan yang
diperoleh, serta saran-saran yang berhubungan dengan pembuatan komponen
barrel, pengunci spanbrickle, dan spanbrickle pada tailstock di mesin bubut
sinway.