Anda di halaman 1dari 12

SAMBUNGAN BAUT

Disusun oleh:
Nama : Julio Timbuleng
Nim : 19 031 031
Sem/Kls : 2-B

Jurusan Teknik Mesin Produksi Perawatan D4


Macam Macam Ulir
1. Ulir metris
Pada baut baut atau mur yang mempunyai standar metris ,untuk menunjukan atau
memberikan tanda pada baut atau mur tersebut yaitu dengan huruf M sebagai simbol
dari ulir metris kemudian diikuti dengan angka yang menyatakan ukuran diameter
luar dari ulir dan kisar ulir . Penunjukan ulir ini selain terdapat pada mur atau baut
juga terdapat pada sney dan tap .

Profil ulir metris (ISO Metric) mempunyai bentuk profil segi tiga dengan sudut puincak 60o.
2. Ulir whitwort
Ulir whitwort adalah jenis ulir segi tiga dengan sudut puncak 55 derajat , ulir
whitwort ini mempunyai satuan inchi . Penunjukan ulir whitwort yaitu dengan huruf W
, kemudian diikuti dengan dua angka , angka pertama menunjukan ukuran diameter
luar dan angka yang kedua menunjukan jumlah kisar tiap satu inchi .

Bentuk standar profil ulir whitwort (BSW) dapat dilihat pada gambar berikut :
3. Ulir UNC
Ulir UNC termasuk ulir segi tiga yang mempunyai satuan inchi seperti ulir Whitwort,
hanya sudut puncaknya mempunyai sudut 60 derajat dan profilnya sama dengan profil
ulir metris . Penunjukan ulir Uni diawali dengan angka yang menyatakan nomor ulir
atau diameter ulir luar dan jumlah kisar tiap inchi
4. Ulir Standar Pabrik
Sebagai kebijakan dari pabrik otomotip untuk mempermudah dalam perakitan atau
perawatan , spesifikasi dari baut dilengkapi dengan nomor part , tanda pada kepala
baut, dan ukuran panjang maupun diameter dasar . Simbol dan penjelasan dari tanda
kepala baut tersebut dapat dilihat pada gambar berikut .

Simbol baut-pabrik untuk kelas pengerasan , diameter dan panjang baut yang
digunakan pada kendaraan dapat dilihat pada gambar berikut :
2. Bentuk kepala baut / sekeruf
Bentuk kepala sekeruf mempunyai bermacam macam diantaranya kepala sekeruf
dengan bentuk sok , untuk memutarkan sekeruf tersebut diperlukan obeng sok
biasanya berupa kunci L . Sekeruf dengan kepala trapezium dengan alur lurus atau alur
menyilang, sekeruf dengan kepala segi enam atau segi empat. Macam macam bentuk
kepala baut tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :
Perhitungan Sambungan Baut/Ulir
1. Tegangan tarik pada baut
Baut baut yang digunakan untuk sambungan dengan beban tarik atau beban aksial ,
dimana arah gayanya searah dengan sumbu baut , dan daerah yang berbahaya yaitu
kemungkinan baut itu putus adalah pada penampang yang mempunyai ukuran diameter
terkecil yaitu pada penampang x-x seperti terlihat pada gambar berikut.

Jika suatu baut mempunyai ukuran diameter dalam atau diameter terkecil d1[mm]
endapatkan gaya tarik akibat dari gaya aksial sebesar F [N] maka tegangan tarik pada
baut dapat dihitung dengan persamaan berikut :
𝐹
𝜎  𝑡 =
𝐴
 
Keterangan :
o = tegangan tarik
o F = Gaya tarik
o A = luas penampang
Jika baut mempunyai ukuran diameter terkecil adalah d1 mm maka luasnya
penampangnya adalah :
A=

Dengan memasukan persamaan A = pada persamaaan maka dapat


Supaya baut tidak patah saat dibebani maksimum , hendaknya nilai tegangan tarik
yang terjadi sama atau lebih kecil dari tegangan tarik yang diizinkan .

Atau dengan cara memasukan vaktor keamanan pada persamaan di atas , maka
tegangan tarik yang di izinkan adalah :

  Tegangan tarik putus


=
= Tegangan tarik yang di izinkan
V = vaktor keamanan
Tegangan Geser pada Kepala Baut

Lihat gambar di atas, gaya aksial pada baut , selain menyebabkan tegangan tarik pada
batang baut juga menyebabkan pula tegangan geser pada kepala baut . Jika gaya aksial
yang bekerja pada baut adlah F [ N ] , tinggi kepala baut mempunyai ukuran h [mm]
dan diameter baut d [ mm ] , tegangan geser pada kepala baut dapat dihitung dengan
persamaan berikut :
Tegangan geser adalah :
 = ……………. [N/mm2 ]

dan A = luas penampang yang tergeser yaitu :


Luas bidang yang tergeser merupakan luas selimut silinder , dengan panjang berupa
keliling silinder dan tingginya adalah h mm , maka luasnya adalah :
 …………..[mm2]
maka tegangan geser pada kepala baut menjadi :
 = ……………. [N/mm2 ]

 
Keterangan :
o = Tegangan geser pada kepala baut dalam satuan [N/mm 2]
o A = Luas penampang yang tergeser dalam satuan [mm 2]
o d = Diameter baut dalam satuan [mm]
o h = Tinggi kepala baut dalam satuan [mm]
Contoh 3:
Suatu penarik /peregang tali seperti terlihat pada gambar, mendapat beban F = 4000 N, bahan baut ST 40 C dengan
faktor keamanan 6, Hitunglah ukuran diameter baut yang akan digunakannya .
Jawaban
  :
Kekuatan / tegangan baut dapat dilihat pada tabel, yaitu untuk bahan ST 40 C,tegangan tariknya= 600 N/mm 2.
Tegangan yang di izinkan :
= 600/6 = 100 N/mm2 .
D
  1 = = 22,56 mm

Jika kita menggunakan ulir metris maka ukuran yang mendekati adalah M 26 X3
dengan ukuran d1 = 23,10 mm .
Contoh 1.6:
Jika kepala baut pada contoh di atas menggunakan M16 yang mempunyai
ukuran d = 16 mm dan tinggi kepala baut 0,7 d , hitung tegangan geser pada
kepala baut tersebut.
Penyelesaian :
Diketahui : Beban Aksial pada kepala baut : F = 20.000[N]
- Ukuran tinggi kepala baut h = 0,7 d
- Diameter baut d = 16 mm
Ditanyakan
  tegangan geser pada kepala baut :
Jawaban
  : =

Ukuran h = 0,7d = 0,7 X 16 = 11,2 mm


maka :

 = = = 35,54 [N/mm2]
Demikian Presentasi Saya Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai