Anda di halaman 1dari 14

LAMPIRAN 1: MATERI SAMBUNGAN ULIR DAN SAMBUNGAN KELING

A. SAMBUNGAN MUR BAUT (ULIR)


Sambungan mur baut adalah salah satu bentuk sambungan tidak permanen. Sambungan
ini dapat dilepas dan dirakit kembali sesuai keadaan yang diinginkan. Mur adalh ulir atau drat
yang terdiri dari ulir dalam, sedangkan baut adalah ulir atau drat yang terdiri dari ulir luar.

1. Fungsi Mur Baut


Adapun fungsi dari mur baut itu sendiri, yaitu:
a. Mengikat beberapa bagian menjadi satu
Ulir sebagai pengikat digunakan untuk menyambung atau mengikat beberapa komponen
agar dapat dibuka atau dilepas kembali, baik untuk sambungan yang bergerak maupun
sambungan yang tidak dapat bergerak.
b. Pemindah tenaga
Penggunaan ulir sebagai pemindah tenaga adalah pada batang ulir ragum, dongkrak ulir,
poros transportir pada mesin bubut, dan sebagainya.

2. Macam-Macam Ulir
Ada beberapa macam ulir antara lain ulir segitiga, ulir segiempat, ulir trapesium. Pada
umumnya ulir yang dipakai untuk menyambung adalah ulir segita. Ulir segitiga ada tiga macam,
yaitu ulir metris, ulir whitworth, dan ulir UNI.
a. Ulir Metris
1) Penunjukan Ulir Metris
Pada baut-baut atau mur yang mempunyai standar metris, untuk menunjukkan atau
memberi tanda pada baut atau mur tersebut yaitu dengan huruf M sebagai simbol dari ulir
metris kemudian diikuti dengan angka yang menyatakan ukuran diameter luar dari ulir dan
kisar ulir.
Contoh M 10 x 1,5
M : menyatakan jenis ulir yaitu Metris
10 : menyatakan diameter luar ulir yaitu 10 mm
1,5 : menunjukkan kisar ulir yaitu 1,5 mm
2) Profil Ulir Metris
Profil ulir metris (ISO Metric) mempunyai bentuk profil segitiga dengan sudut 600.
Penampang dari sepasang profil ulir metris yang terdiri dari mur dan baut beserta ukurannya
dapat dilihat pada gambar berikut:

Keterangan:
D1 : Diameter dalam mur (mm) H1 : Tinggi kaitan (mm)
D2 : Diameter efektif mur (mm) r : radius = 0,125 . p
D : Diameter luar mur (mm) p : Kisar atau pitch (mm)
H : 0,86603 . p
3) Ukuran Standar Ulir Metris:
H1 : 0,541266 . p
D1 : D – 1,082532 . p
D2 : D – 0,64951 . p
Ukuran baut metris

Ukuran dari kedalaman ulir pada baut adalah:


d = 0,61 . p
Ukuran diameter minor atau diameter terkecil pada baut:
md = MD – 2.d
Ukuran tinggi ulir pada mur:
h = 0,54 . p
Ukuran diameter minor atau diameter terkecil pada mur:
md = MD – 2.h

Keterangan:
MD : Diameter ulir terbesar untuk mur dan baut
md : Diameter ulir terkecil untuk mur dan baut
p : Kisar atau pitch
d : Dalam ulir pada baut
h : Tinggi ulir pada mur

b. Ulir Whitwor
1) Penunjukan Ulir Whitwort
Pada baut-baut atau mur yang mempunyai standar whitwort, untuk menunjukkan atau
memberi tanda pada baut atau mur tersebut yaitu dengan huruf W sebagai simbol dari ulir
whitwort kemudian diikuti dengan angka yang menyatakan ukuran diameter luar dari ulir dan
banyaknya kisar tiap inchi.
Contoh W ½” x 13
W : menyatakan jenis ulir yaitu Whitwort
½” : menyatakan diameter luar ulir yaitu ½ inchi
13 : menunjukkan jumlah kisar ulir yaitu 13 buah tiap inchi
2) Profil Ulir Whitwort
Profil ulir whitwort mempunyai bentuk profil segitiga dengan sudut 550. Penampang dari
sepasang profil ulir whitwort yang terdiri dari mur dan baut beserta ukurannya dapat dilihat
pada gambar berikut:

Keterangan:
H = 0,0960 . p
h = 0,640 . p
R = 0,137 . p
p = kisar ulir (pitch)
p = 1/n dimana n = jumlah ulir tiap inchi

c. Ulir UNC
1) Penunjukan Ulir UNC
Ulir UNC termasuk ulir segitiga yang mempunyai satuan inchi seperti ulir whitwort yang
sudut puncaknya mempunyai sudut 600 dan profilnya sama dengan profil ulir metris.
Contoh ¾” – 10 UNC
¾” : menyatakan diameter ulir luar yaitu ¾ inchi
10 : menyatakan jumlah kisar tiap inchi yaitu 10 buah
UNC : menunjukkan jenis ulir UNC
2) Profil Ulir UNC
Profil ulir UNC mempunyai bentuk profil segitiga dengan sudut 600 sama seperti ulir
metris. Penampang dari sepasang profil ulir whitwort yang terdiri dari mur dan baut beserta
ukurannya dapat dilihat pada gambar berikut:

Keterangan:
1 inchi = 25,4 mm
H1 = Tinggi kaitan dalam satuan (mm)
D1 = Diameter dalam ulir (mm)
D2 = Diameter efektif (mm)
D = Diameter luar dalam satuan inchi
p = Pitch = 1/n
n = Jumlah ulir tiap satuan inchi
Ukuran dari kedalaman ulir pada baut adalah
d = 0,61 . p
Ukuran diameter minor atau ukuran diameter terkecil pada baut:
md = MD – 2.d

Ukuran tinggi ulir pada mur:


h = 0,54.p
Ukuran diamater minor atau diameter terkecil dai mur:
md = MD – 2.h

3. Macam-Macam Bentuk Mur


Adapun macam-macam bentuk mur adalah sebagai berikut:

Keterangan:
a. Mur Segienam
b. Mur Segiempat
c. Mur dengan Pengencang Kunci Pas
Keterangan:
d. Mur dengan Pengencang Tuas
e. Mur dengan Pengencang Martil Plastik
f. Mur dengan Penjamin

g. Mur Kontra
h. Mur Mahkota
i. Mur dengan Skrup Inset
j. Mur dengan Flens yang dapat Menjepit

k. Mur dengan Ring Fiber


l. Ring Penjamin
4. Macam-Macam Bentuk Kepala Baut
Adapun macam-macam bentuk kepala baut adalah sebagai berikut:

Keterangan:
a. Baut Kepala Segienam
b. Baut Kepala Silinder dengan Ulir Obeng
c. Baut Kepala Cembung
d. Baut Kepala Persing Datar
e. Baut Kepala Silinder dengan Kunci Segienam Dalam
f. Baut Kepala Silinder Kunci Segienam

B. SAMBUNGAN KELING
1. Fungsi Sambungan Keling
Sambungan keling merupakan sambungan permanen yang berfungsi untuk
menyambung pelat-pelat atau profil-profil dengan menggunakan elemen penyambung berupa
paku keling. Paku keling biasanya dibuat dari bahan baja, alumunium, dan sebagainya.

2. Macam-Macam Paku Keling


Adapun macam-macam paku keling yaitu sebagai berikut:
3. Syarat Sambungan Keling
Untuk membuat sambungan keling harus memperhatikan syarat-syarat berikut:
a. Sambungan dengan syarat kuat
Sambungan keling yang hanya memerlukan kekuatan saja dan tidak memerlukan
tingkat kerapatan yang tinggi. Contohnya untuk kontruksi jembatan dan bangunan.
b. Sambungan dengan syarat rapat
Sambungan keling yang hanya memerlukan kerapatan saja dan tidak memerlukan
tingkat kekuatan yang tinggi. Contohnya untuk tangki zat cair dan bejana tekanan rendah.
c. Sambungan dengan syarat kuat dan rapat
Sambungan keling yang hanya memerlukan kerapatan dan kekuatan yang tinggi.
Contohnya untuk ketel uap dan tabung bertekanan tinggi.

4. Cara Membuat Sambungan Keling


Pembuatan sambungan dengan paku keling dapat dilakukan dengan beberapa cara,
yaitu dengan cara manual (paku keling dipukul palu), dengan cara memakai riveter, dengan
cara memakai mesin pres, dan denga cara memakai paku keling ujung ledak. Untuk lebih
jelasnya bisa dilihat pada gambar berikut:
5. Macam-Macam Sambungan Kelling
Ada 4 macam sambungan keling, yaitu sambungan tumpang/berimpit, sambungan bilah
tunggal, sambungan bilah ganda, dan sambungan rowe.

Keterangan:
a. Sambungan Tumpang dengan Satu Baris Paku Keling
b. Sambungan Tumpang dengan Dua Baris Paku Keling
c. Sambungan Tumpang dengan Tiga Baris Paku Keling
LAMPIRAN 2: SOAL TES URAIAN
PERTANYAAN

1. Sebutkan tujuan dibuatnya sambungan!


2. Sebutkan macam-macam sambungan beserta fungsinya!
3. Jelaskan perbedaan antara Ulir Metris, Ulir Whitwort, dan Ulir UNC!
4. Apakah arti dari kode ulir berikut:
a. M 10 x 1,5
b. W 3/8” x 16
c. 3/8” – 16 UNC
5. Sebutkan syarat-syarat untuk mebuat sambungan keling!
6. Jelaskan keuntungan sambungan las dan kerugian sambungan las!
7. Sebutkan macam-macam sambungan las dan buatlah gambar dari setiap sambungan
tersebut!
8. Tentukanlah diameter terkecil dan tinggi ulir mur dan baut untuk membuat uir ISO Metric
yang mempunyai ukuran dasar 12 mm dan kisar 1,5 mm!
9. Hitung diameter minor dari ulir Whitwort ¾ inchi, jika kedalaman ulir 0,64 inchi!

KUNCI JAWABAN

1. Sebutkan tujuan dibuatnya sambungan!


- Membentuk kontruksi menurut yang dikehendaki
- Memudahkan waktu pemasangan, pemeliharaan, dan penggantian
- Kontruksi dapat dibuat dari berbagai macam jenis bahan
- Mendapatkan bagian yang dapat bergerak, diam, dapat dilepas atau tidak dapat dilepas

2. Sebutkan macam-macam sambungan beserta fungsinya!


- Sambungan permanen
Sambungan permanen atau sambungan tetap yaitu sambungan yang tidak dapat dilepas,
apabila ingin melepas sambungan tersebut caranya adalah dengan merusaknya. Contoh
sambungan permanen adalah sambungan las, sambungan solder atau patri, sambungan keling,
sambungan lipat, sambungan dengan bahan perekat.
- Sambungan non permanen
Sambungan non permanen atau sambungan sementara yaitu sambungan yang dapat
dilepas tanpa merusak komponennya. Contoh sambungan permanen adalah sambungan mur
baut atau sekrup, sambungan pasak/pen, sambungan ring pegas.

3. Jelaskan perbedaan antara Ulir Metris, Ulir Whitwort, dan Ulir UNC!
a. Ulir Metris
- Sudut puncak 600
- Satuan (mm)
- Kode huruf (M)
b. Ulir Whitwort
- Sudut puncak 550
- Satuan (Inchi)
- Kode huruf (W)
c. Ulir UNC
- Sudut puncak 600
- Satuan (inchi)
- Kode huruf (UNC)

4. Apakah arti dari kode ulir berikut:


a. M 10 x 1,5
Huruf M = Menyatakan jenis ulir metris dengan sudut puncak 600
Angka 10 = Menyatakan ukuran diameter luar ulir 10 mm
Angka 1,5 = Menyatakan jarak antara puncak ulir 1,5 mm
b. W 3/8” x 16
Huruf W = Menyatakan jenis ulir whitwort dengan sudut puncak 550
Angka 3/8” = Menyatakan ukuran diameter luar ulir 3/8 inchi
Angka 16 = Menyatakan jumlah puncak ulir adalah 12 gang tiap inchi
c. 3/8” – 16 UNC
Huruf UNC = Menyatakan jenis ulir UNC dengan sudut puncak 600
Angka 3/8” = Menyatakan ukuran diameter luar ulir 3/8 inchi
Angka 16 = Menyatakan jumlah puncak ulir adalah 16 gang tiap inchi

5. Sebutkan syarat-syarat untuk mebuat sambungan keling!


- Sambungan dengan syarat kuat
Sambungan keling yang hanya memerlukan kekuatan saja dan tidak memerlukan
tingkat kerapatan yang tinggi.
- Sambungan dengan syarat rapat
Sambungan keling yang hanya memerlukan kerapatan saja dan tidak memerlukan
tingkat kekuatan yang tinggi.
- Sambungan dengan syarat kuat dan rapat
Sambungan keling yang hanya memerlukan kerapatan dan kekuatan yang tinggi.

6. Jelaskan keuntungan sambungan las dan kerugian sambungan las!


a. Keuntungan Sambungan Las
- Lebih rapat (tidak bocor)
- Lebih kuat (tahan lama)
- Lebih ringan (tidak memerlukan bilah)
b. Kerugian Sambungan Las
- Terjadinya tegangan-tegangan dan penyusutan

7. Sebutkan macam sambungan las dan buatlah gambar setiap sambungan tersebut!
a. Sambungan Tepi
b. Sambungan Tumpul

c. Sambungan Tumpang

d. Sambungan Las T
e. Sambungan Sudut

8. Tentukanlah diameter terkecil dan tinggi ulir mur dan baut untuk membuat uir ISO
Metric yang mempunyai ukuran dasar 12 mm dan kisar 1,5 mm!
a. Ukuran-ukuran ulir baut
- Kedalaman ulir
d = 0,61 . p
= 0,61 . 1,5
= 0,92 mm
- Diameter minor atau terkecil baut
md = MD – 2.d
= 12 – 2 (0,92)
= 12 – 1,82
= 10,18 mm
b. Ukuran-ukuran ulir pada mur
- Tinggi ulir
h = 0,54 . p
= 0,54 x 1,5
= 0,81
- Diameter minor atau terkecil pada mur
md = MD – 2.h
= 12 – 2(0,81)
= 12 – 1,62
= 10,38 mm

9. Hitung diameter minor dari ulir Whitwort ¾ inchi, jika kedalaman ulir 0,64 inchi!
- Kedalaman Ulir
d = 0,64 . p
= 0,64 . 1/10 inchi
= 0,064 inchi
- Diameter Minor
md = MD – 2.d
= 0,75 – 2 (0,064)
= 0,75 – 0,128
= 0,622 inchi

Anda mungkin juga menyukai