Anda di halaman 1dari 10

TUGAS AKHIR MODUL 6 PABRIKASI LOGAM DAN MANUFAKTUR

Rangkuman materi dari modul 6 fabrikasi logam dan manufaktur sebagai berikut:

I. Sambungan Baut
Sambungan mur baut banyak digunakan pada sambungan konstruksi mesin, sasis,
konstruksi jembatan, konstruksi bangunan rangka baja, mesin automotive dan elemen
elemen mesin lainnya
1. Jenis- jenis Ulir.
 Ulir metris
Pada baut baut atau mur yang mempunyai standar metris ,untuk menunjukan atau
memberikan tanda pada baut atau mur tersebut yaitu dengan huruf M sebagai simbol
dari ulir metris kemudian diikuti dengan angka yang menyatakan ukuran diameter luar
dari ulir dan kisar ulir .

Profil ulir metris (ISO Metric) mempunyai bentuk profil segi tiga dengan sudut
puincak 60o . Penampang dari sepasang profil ulir metris yang terdiri dari mur
dan baut atau ulir luar dan ulir dalam serta ukurannya dapat dilihat pada gambar
berikut:
Gambar 1. 3 Profil ulir metris
Ukuran standar ulir metris
o H1 = 0,541266 p
o D1 = D – 1,082532 p
o D2 = D – 0,64951 p
Ukuran baut Metris
Ukuran dari kedalaman ulir pada baut adalah : d = 0,61. p
Ukuran diameter minor atau ukuran diameter terkecil pada baut menjadi :
md. = M D - 2.d = MD – 2(0,61).p = MD – 1,22.p
Gambar 1.
 Ulir Whitwort

Ulir whitwort adalah jenis ulir segi tiga dengan sudut puncak 55 derajat , ulir
whitwort ini mempunyai satuan inchi . Penunjukan ulir whitwort yaitu dengan
Mekanika Teknik dan Elemen Mesin - 13
huruf W , kemudian diikuti dengan dua angka , angka pertama menunjukan
ukuran diameter luar dan angka yang kedua menunjukan jumlah kisar tiap satu
inchi .

Gambar ulir Whithwort

Bentuk standar profil ulir whitwort (BSW) dapat dilihat pada gambar berikut
 Ulir UNC
Ulir UNC termasuk ulir segi tiga yang mempunyai satuan inchi seperti ulir
Whitwort, hanya sudut puncaknya mempunyai sudut 60 derajat dan profilnya
sama dengan profil ulir metris . Penunjukan ulir Uni diawali dengan angka yang
menyatakan nomor ulir atau diameter ulir luar dan jumlah kisar tiap inchi

Gambar Profil Ulir UNC

II. Penyambungan Keling


Sambungan keling termasuk metoda penyambungan yang sederhana. Sambungan paku
keling sangat kuat dan tidak dapat dilepas lagi, jika dilepas maka akan terjadi kerusakan pada
sambungan tersebut.
Penggunaan metoda penyambungan dengan paku keling banyak digunakan untuk
penyambungan pelat-pelat alumnium, yang sulit disolder atau dilas.
Gambar bagian-bagian paku keling

Gambar 2.2. Contoh macam-macam paku keling (a) solid, (b) tubular, (c) split dan (d)
compression (Kalpakjian, 2009: 940)
Desain sambungan
paku keling dapat berupa sambungan lap joint, joggled lap joint, single strap butt joint
atau double strap butt joint

Gambar 2.5. Contoh desain sambungan pelat dengan paku keling.

Pada sambungan keling berimpit dapat dilakukan dengan cara memasang satu baris
paku keling dan disebut sambungan berimpit keling tunggal. Apabila dipasang dua baris
paku keling dinamakan sambungan berimpit keling ganda dan tiga baris paku keling
dinamakan sambungan berimpit keling triple.

Gambar Sambungan berimpit keling tunggal, ganda dan triple


IV. Pengujian Mutu Sambungan

a. Pemeriksaan Dasar Komponen dan Pengendalian Mutu Sambungan Sekrup

Struktur sambungan batang tarik baja memiliki kapasitas dengan macam-macam tipe kegagalan

Berdasarkan jenis pembebanan yang terjadi pada baut, maka kerusakan yang mungkin terjadi
tergantung dari jenis pembebanan yang dominan. Jenis-jenis pembebanan yang bisa terjadi pada
baut antara lain beban tarik, beban puntir, beban geser dan ulir baut terkena beban geser

(1) beban Tarik (2) beban puntir

(3) beban geser (4) ulir baut terkena geser

Gambar. Kerusakan baut karena beberapa beban

b. Pemeriksaan Dasar Komponen dan Pengendalian Mutu Sambungan Keling


Hal-hal yang harus diperhatikan pada proses penyambungan keeling agar
diperoleh hasil penyambungan yang baik adalah:
 Gaya Penekanan harus sesuai dengan kebutuhan
 Menggunakan alat yang tepat
 Lubang pengelingan harus tegak lurus dengan permukaan, sesuai dan sesumbu
dengan
diameter paku keling.

 Proses pembentukan kepala keling harus sesumbu dengan lubang dan paku
keeling
Kerusakan dapat terjadi pada sambungan paku keling akibat menerima beberapa
beban antara lain sebagai berikut:
 Robek (tearing) pada bagian pinggir dari plat
Robek pada bagian pinggir dari pelat dapat terjadi jika margin (m) kurang dari 1,5
d
dengan diameter d = diameter paku keeling

Gambar Kerusakan tearing sejajar garis gaya

 Robek pada garis sumbu lubang paku keeling


Robek pada garis sumbu lubang paku keling dan bersilangan dengan garis gaya.

Gambar Kerusakan robek pada garis sumbu lubang paku keeling

 Beban geser paku keeling


Kerusakan sambungan paku keling bisa terjadi karena beban geser

Gambar Kerusakan shearing sambungan paku keeling


 Crushing paku keeling

Gambar Kerusakan crushing sambungan paku keeling

c. Pemeriksaan Dasar Komponen dan Pengendalian Mutu Sambungan Solder


Pemeriksaan proses sambungan solder dilakukan untuk menjamin kualitas hasil
lasan yang dibuat sesuai dengan ketentuan dan standar yang digunakan. Pemeriksaan
tersebut dilakukan selama proses penyambungan, sebelum penyambungan, dan setelah
penyambungan.

Pemeriksaan pada kesiapan peralatan solder, seperti pada pemanas, aksesoris yang
digunakan, alat bantu solder, dan bahan tambah.
1) Memastikan penggunaan logam pengisi yang akan digunakan sudah sesuai dengan
spesifikasi yang tercantum pada WPS.
2) Persiapan desain pengelasan seperti sudut penyolderan, kebersihan dan kehalusan
permukaan benda kerja.
3) Memastikan persiapan untuk pengkondisian sambungan, seperti pemanasan awal dan
akhir dan perlakuan panas setelah penyambungan yang akan dilakukan
4) Pemeriksaan pada persiapan juru patri yang akan melakukan proses penyolderan.
Pemeriksaan ini termasuk pada status kualifikasi, kemampuan, dan pengalaman juru

Pengujian mekanik antara lain sebagai berikut:


1) Uji tarik (tensile test), pengujian untuk mengukur kekuatan akhir dari sambungan
solder.
2) Uji tekan (bend test), dilakukan untuk mengukur tingkat kebaikan struktur dan
elastisitas sambungan solder.
3) Uji kekerasan (hardness test), dilakukan untuk mengukur kekerasan, baik ketahanan
terhadap pemakaian mekanis maupun keelastisan material. Terdapat empat jenis untuk
menguji kekerasan, yaitu Brinell, Rockwell, Vickers, dan Shore.
4) Uji tumbak (impact test), kekuatan logam solder untuk mencapai titik rusaknya dapat

Gambar Pengujian partikel magnetic


Gambar Uji cairan penetrant

d. Pemeriksaan Dasar Komponen dan Pengendalian Mutu Sambungan Las Titik


Pemeriksaan proses pengelasan dilakukan untuk menjamin kualitas hasil lasan yang
dibuat sesuai dengan ketentuan dan standar yang digunakan
Kondisi-kondisi selama pengelasan juga mempengaruhi hasil las titik adalah sebagai
berikut
 Pemeriksaan sebelum pengelasan
 Pemeriksaan selama proses penyambungan
 Pengujian Hasil lasan
 Kondisi-kondisi Pengelasan
Gumpalan Gumpalan
besar
kecil

(a) arus kecil (b) arus besar

Gambar gumpalan yang terjadi karena arus

Gumpalan kecil gumpalan besar

(a) waktu singkat (b) waktu lama

Gambar gumpalan karena waktu pengelasan

Anda mungkin juga menyukai