A. Tujuan Pembelajaran
Rumusan tujuan pembelajaran belum memuat unsur a,b c, dan d ( Audiens, behavior,
condition dan degree)
Setelah mempelajari materi ini, peserta diklat dapat:
a. Menjelaskan teknik pembubutan ulir
b. Menggunakan teknik pembubutan ulir
c. Menjelaskan teknik memperbesar lubang
d. Menggunakan teknik memperbesar lubang
e. Menjelaskan teknik merimer pada mesin bubut
f. Menggunakan teknik merimer pada mesin bubut
B. Uraian Materi
Teknik Pembubutan Benda Kerja
Yang dimaksud teknik pembubutan benda kerja adalah, bagaimana cara melakukan
berbagai macam proses pembubutan yang dilakukan dengan menggunakan prosedur
dan tata cara yang dibenarkan oleh dasar-dasar teori pendukung yang disertai
penerapan kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan (K3L) pada saat melaksanakan
proses pembubutan. Banyak teknik pembubutan yang harus diterapkan dalam proses
pembubutan diantaranya, bagaimana teknik pemasangan pahat bubut, meratakan
permukaan ujung benda kerja (facing), membuat lubang senter, membubut rata/ lurus,
mengalur, mengulir, memotong, menchamper, mengkartel, merimer dll.
.
Gambar 2. 3 Ulir tunggal kiri dan arah ulir
Selain itu ulir juga memiliki standar nama ukuran yang baku, diantaranya
diameter terbesar atau nomilal (mayor diameter), diameter tusuk (pitch
diameter) dan diameter terkecil atau diameter kaki (minor diameter). Nama ulir
bagian luar dan ulir bagian dalam dapat dilihat pada (Gambar 2.4). Sedangkan
mama-nama bagian ulir luar secara lengkap dapat dilihat pada (Gambar 2.5).
Batres Tread
Jenis ulir Batres Treadatau biasa disebut ulir gergaji terdapat dua jenis yaitu,
pertama: ulir gergaji dengan sudut total ulirnya 45º dan kedalaman ulirnya 0,75
P (Gambar 2.12a), kedua: ulir gergaji dengan sudut total ulirnya 50º dan
kedalaman ulirnya sama yaitu 0,75 P (Gambar 2.12b).
- Pemotongan Zig-zag
Yang dimaksud pemotongan ulir dengan cara zig-zag adalah, proses
pembubutan ulir dilakukan dengan cara pemakanan bervariasi yaitu
pemakanan sampai pada kedalaman ulir tidak hanya tegak lurus
menggunakan eretan lintang saja, melainkan pemakanan divariasi dengan
menggeser eretan atas sebagai dudukan pahat ulir arah kekanan atau kekiri.
(Gambar 2.17). Keuntungan cara pemotongan ulir seperti ini adalah hasil
pembubutan dan beban pahat ringan. Sedangkan kekurangannya adalah
prosesnya lebih lama dan prosesnya memerlukan ketrampilan khusus. Cara
pemotongan seperti ini disarankan hanya digunakan untuk pemotongan ulir
yang memiliki ukuran gang/kisar besar.
Persiapan Mesin
Persiapan mesin sebelum melaksanakanpembubutan ulir diantaranya:
- Chek kondisi mesin dan yakinkan bahwa mesin siap digunakan
- Aktifkan sumber listrik dari posisi OF kearah ON
- Tetapkan besarnya putaran mesin dan arah pemakananan
- Persiapkan susunan roda gigi dalam kotak gigi (gear box) dan atur handel-
handelnya sesuai dengan jenis dan kisar ulir/gang yang akan dibuat
berdasarkan tabel yang tersedia pada mesin.
- Apabila pengepasan ulir sudah standar sesuai ketentuan, benda kerja baru
boleh dilepas dari pencekamnya.
Pelaksaan Pengeboran
- Siapkan benda kerja yang akan dilakukan pengeboran dan cekam benda
kerja dengan kuat. Untuk benda kerja yang berukuran pendek, pemasangan
benda kerjanya diusahakan tidak terlalu menonjol keluar dari mulut rahang
mesin bubut agar tidak bergetar.
- Ratakan permukaan ujung benda kerja sebelum membuat lubang senter bor.
Pembubutan diameter dalam dapat dilakukan untuk menghasilkan diameter dalam yang
lurus atautirus (Gambar. 2.24). Untuk diameter yang lurus, pemotongannya dapat
dilakukan secara manual dan otomatis. Sedangkan untuk diameter yang tirus, hanya
dapat dilakukan secara manual dengan menggeser eretan atas kecuali menggunakan
perlengkapan tirus (taper attachment) baru dapat dilakukan pemotongan secara
otomatis.
Untuk mendapatkan hasil lubang sesuai toleransi dan suaian yang diinginkan, garis
sumbu rimer harus benar-benar sepusat dengan garis sumbu lubang yang akan direamer
(Gambar 2.44). Untuk merimer lubang lurus yang tembus, sebaiknya kedalamannya
dilebihkan kurang lebih 1/3 dari mata sayatnya (Gambar 1.45), hal ini dilakukan agar
lubang benar-benar lurus. Untuk mereamer lubang tirus, disarankan lubang yang akan
direamer sebelumnya dibuat bertingkat terlebih dahulu dengan tujuan agar rimer tidak
menerima beban yang berat (Gambar 2.46).
Selain itu agar mendapatkan hasil yang maksimal (suaian dan kehalusan tercapai) dan
reamer yang digunakan awet, pada saat meramer harus menggunakan putaran mesin
yang sesuai dan selalu menggunakan air pendingin atau oli. Contoh pemasangan rimer
tangkai tirus pada kepala lepas dan penggunaan pada mesin bubut, dapat dilihat pada
(Gambar 2.47)
Gambar 2. 28 Contoh pemasangan rimer tangkai tirus pada kepala lepas dan penggunaan
pada mesin bubut