Sebuah LAN terdiri dari perangkat lunak dan komputer untuk desain, yang
diatur oleh seperangkat aturan yang disebut protokol. Sistim CAD/CAM
akan mengaktifkan kontrol data handling dan penganan error, sementara
komputer menghasilkan dan menerima sinyal, dan media yang membawa
sinyal. Protokol mendefinisikan logika, kelistrikan, dan spesifikasi fisik
jaringan. Protokol yang sama harus diikuti agar dalam jaringan terjadi
komunikasi yang efektif antara satu sama lainnya.
n L
tm (1)
Vf
Vf f N (2)
Vc
N (3)
D
f = kecepatan pemakanan (feeding) , mm/putaran
Pada proses milling dan gurdi, laju pemakanan akan bergantung pada jumlah mata
pemotongnya,
Vf f z z N (4)
Daya potong pada proses pemesinan dapat diketahui melalui dua pilihan
perhitungan yaitu menggunakan nilai daya potong spesifik atau menggunakan
kecepatan potong spesifik. Kali ini yang akan digunakan adalah rumusan daya
pemotongan teoritik (Pc , watt) secara umum dengan menggunakan nilai daya
potong spesifik,
Pc K MRR (5)
Metal removal rate (MRR) adalah volume material yang dihasilkan dari proses
pemotongan per menit dan dapat dituliskan sebagai,
MRR Vc d f (6)
Torsi pada spindle mesin juga akan mempengaruhi proses optimalisasi daya
pemotongan, oleh karena itu perlu juga untuk mengetahui rumusan torsi (Nm),
Pm
T (7)
2 N
(2909) (60)
f 0,45 mm
(198,75) (1,25) (500) putaran
Dapat diartikan apabila kita menggunakan nilai kecepatan potong lebih kecil dari
0,45 mm/putaran maka motor listrik masih dapat berfungsi dan menghasilkan waktu
proses pemesinan yang lebih cepat.
Nilai yang berlaku adalah yang berada dibawah garis kurva, bila suatu proses
pemesinan dengan parameter tertentu menggunakan kecepatan putar 2000 rpm
maka hasil perhitungan berupa daya pemotongan yang dikonversi ke daya motor
sebesar 10 kW masih bisa dilakukan di mesin ini. Bila perhitungan berada di atas
kurva maka motor akan rusak. Namun perhitungan ini masih harus diuji oleh nilai
torsi nya, apakah melebihi batas atau tidak, bila nilai torsi nya adalah 40 Nm maka
strategi pemotongan ini masih bisa dilakukan.
Langkah tersebut di atas merupakan sebuah metode yang lazim digunakan pada
proses roughing suatu pemotongan di mesin CNC memanfaatkan laju pemakanan
tinggi yang dikenal dengan High Feed Machining.