Anda di halaman 1dari 21

ELEMEN MESIN

“SAMBUNGAN ULIR PENGIKAT”


DOSEN PENGAMPU : ALFAT KHAHARSYAH, M.Pd.

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3 :

DWI AJI PRAEETYO (2018006036)

DEVA AQSAL IRYAWANTO(2018006037)

MUH. NURSEPTIANTO(2018006038)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA


YOGYAKARTA 2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang ”elemen mesin
sub bab “sambungan ulir pengikat”” ini. Makalah ini merupakan laporan yang
dibuat sebagai bagian dalam memenuhi kriteria mata kuliah. Salam dan salawat kami
kirimkan kepada junjungan kita tercinta Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, para
sahabatnya serta seluruh kaum muslimin yang tetap teguh dalam ajaran beliau.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih ada kekurangan disebabkan oleh
kedangkalan dalam memahami teori, keterbatasan keahlian, dan tenaga penulis.
Semoga segala bantuan, dorongan, dan petunjuk serta bimbingan yang telah diberikan
kepada kami dapat bernilai ibadah di sisi Allah Subhana wa Taala. Akhir kata,
semoga makalah ini dapat bermanfat bagi kita semua, khususnya bagi penulis
sendiri.

Gunungkidul, februari 2020


DAFTAR ISI

COVER…………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….ii

KATA PENGANTAR…………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………..

A.    Latar Belakang………………………………………………………………


B.     Rumusan Masalah……………………………………………………..........

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………

A.    Pengertian……………………………………………………………………

B.    FUNGSI SAMBUNGAN ULIR……………………………………………


C.   KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN SAMBUNGAN ULIR ……
D. ISTILAH PADA ULIR ………………………..

E.   JENIS – JENIS ULIR……………………………………..


F.   PEMILIHAN BAUT DAN MUR………………,.………
G.   PEMBEBANAN AKSIAL MUR………………………………………

H. TEGANGAN KONTAK PERMUKAAN……………………………….

I. TEGANGAN GESER PADA ULIR...................................................

J. CONTOH SOAL...............................................................................

BAB III PENUTUP………………………………………………………………….

A.    Kesimpulan....................................................................................................................
B.     Saran..............................................................................................................................
Daftar Pustaka...................................................................................................................

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Makna sambungan yang dipahami dalam bidang pemesinan, tidak jauh


berbeda dengan apa yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, yaitu
menghubungkan antara satu benda dengan lainnya. Sebagaimana yang diketahui,
manusia tidak dapat memproduksi sesuatu dalam sekali kerja. Hal ini tidak lain
karena keterbatasan manusia dalam menjalani prosesnya. Oleh sebab itu benda yang
dibuat manusia umumnya terdiri dari berbagai komponen, yang dibuat melalui proses
pengerjaan dan perlakuan yang berbeda. Sehingga untuk dapat merangkainya menjadi
sebuah benda utuh, dibutuhkanlah elemen penyambung.
Melihat fungsinya, elemen penyambung sudah pasti akan ikut mengalami
pembebanan saat benda yang dirangkainya dikenai beban. Ukurannya yang lebih
kecil dari elemen yang disambung mengakibatkan beban terkonsentrasi padanya.
Efek konsentrasi beban inilah yang harus diantisipasi saat merancang sambungan,
karena sudah tentu akan bersifat merusak.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Dapat mengetahui apa itu sambungan ulir pengikat .
2. Mengetahui macam – macam sambungan ulir.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN

Ulir adalah suatu bentuk tertentu yang berupa alur miring (helix) yang kontinyu
pada permukaan silindris. Sambungan ulir dimaksudkan untuk memasang elemen
konstruksi mesin agar terhindar dari gerakan antara sesamanya.

Sambungan Ulir merupakan jenis dari sambungan semi permanent (dapat


dibongkar pasang). Sambungan ulir terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu baut dimana
memiliki ulir di bagian luar dan Mur dimana memiliki ulir di bagian dalam.
B. FUNGSI SAMBUNGAN ULIR
Dilihat dari kontruksi yang memiliki ulir (yang dapat di bongkar pasang)
sambungan ulir memiliki fungsi teknis utama, yaitu:
 Digunakan pada bagian mesin yang memerlukan sambungan dan pelepasan tanpa
merusak bagian mesin.
 Untuk memegang dan penyesuaian dalam perakitan atau perawatan.
C. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN SAMBUNGAN ULIR
Ditinjau dari sisi teknik sambungan ulir memiliki keuntungan dan kerugian
sebagai berikut;
Keuntungan Sambungan Ulir
1. Mempunyai reliabilitas (kehandalan) tinggi dalam operasi.
2. Sesuai untuk perakitan dan pelepasan komponen.
3. Suatu lingkup yang luas dari sambungan baut diperlukan untuk beberap kondisi
operasi.
4. Lebih murah untuk diproduksi dan lebih efisien.
Kerugian Sambungan Ulir :
1. Konsentrasi tegangan pada bagian ulir yg tidak mampu menahan berbagai
kondisi beban.
D. ISTILAH PADA ULIR

Nama bagian – bagian ulir :


1.sudut ulir

2. puncak ulir luar

3. jarak bagi

4.diameter inti dari ulir luar

5.diameter luar dari ulir luar

6.diameter dalam dari ulir dalam

7. diameter luar dari ulir dalam

I :kisar

d 2: Diameter efektif

Β: sudut kisar
Peristilahan yang sering dijumpai pada ulir antar lain:
Jarak bagi (pitch), ialah jarak antara ulir yang satu dengan ulir berikutnya.

Kisar (lead) ialah jarak antara ulir yang satu dengan ulir yang lain dalam satu lilitan.

Untuk ulir tunggal, kisar = 1 x pitch

Untuk ulir ganda, kisar = 2 x pitch

Untuk ulir triple, kisar = 3 x pitch

Ulir dapat juga berupa ulir kanan dan ulir kiri, dimana ulir kanan akan bergerak maju
bila diputar searah jarum jam, dan ulir kiri akan maju bila diputar berlawanan putaran
jarum jam.

Diameter inti (core diameter), ialah diameter terkecil pada ulir.


Diameter mayor, ialah diameter terbesar atau terluar pada ulir.

Diameter jarak bagi (pitch diameter), ialah diameter antara diameter inti dan diameter
terluar.
E. JENIS – JENIS ULIR
Berdasarkan bentuk profil penampang, ulir dapat dibedakan menjadi ulir segitiga,
persegi, trapesium, gigi gergaji dan bulat. Bentuk persegi, anicium dan gigi gergaji pada
umumnya dipakai untuk penerus daya, sedangkanulir bulat dipakai untuk menghindari
kemacetan saat pemasangan dari kotoran. Bentuk segi tiga banyak dipakai untuk
pengikatan.

Menurut jarak bagi, ulir segi-3 diklasifikasikan menjadi ulir kasar, ulir lembut dan
ulir sangat lembut. Seri ulir kasar dipakai untuk keperluan umum seperti baut dan
mur. Seri ulir lembut dipakai pada bagian-bagian yang sangat tipis dan banyak
getaran. Penggolongan menurut bentuk kepalanya yaitu: segi enam, soket segi enam,
kepala persegi. Baut dan mur dapat dibagi menjadi :
 Baut untuk pemakaian khusus (b. pondasi, b. penahan, b. mata/ kait dan b. kereta).
 Sekrup mesin
 Sekrup penetap
 Mur
 Baut penjepit (baut tembus, baut tap, baut tanam).
Jenis – jenis sekrup tersebut ditunjukkan pada gambar berikut ini.

 Baut penjepit (baut tembus, baut tap, baut tanam).

 Baut untuk pemakaian khusus (b. pondasi, b. penahan, b. mata/ kait dan b. kereta).

 Sekrup mesin

a. macam kepala bulat alur silang b. macam kepala beralur lurus


b. macam kepala beralur lurus d. macam kepala rata alur silang

c. macam panci

 Sekrup penetap

 Mur
Tabel Ukuran standar ulir kasar metris

F. PEMILIHAN BAUT DAN MUR


Pemilihan baut dan mur yang digunakan untuk pengikat dimaksudkan untuk
mencegah kecelakaan atau kerusakan pada konstruksi mesin. Gaya yang bekerja pada
baut dapat berupa:
- Beban aksial bersama dengan puntira
- Beban geser
- Beban tumbukan aksial
Jenis-jenis kerusakan pada baut antara lain putus karena tarikan, putus karena puntiran,
tergeser dan ulir lumur atau dol. Bentuk-bentuk kerusakan ditunjukkan seperti gambar
dibawah.
G. PEMBEBANAN AKSIAL MURNI

Misal beban tarik aksial murni sebesar W kg, diameter inti baut d 1 [mm], maka tegangan
tarik yang terjadi, t adalah:

W
≤σa
π/4.d 2
t = 1

dengan:
a = tegangan tarik ijin bahan baut

Harga a tergantung dari macam bahan, misal SS, SC atau SF.

SS = baja untuk konstruksi biasa, sebagai contoh:

SS 41 B, B = 40 kg/mm2

SS 50 B, B = 50 kg/mm2

Gambar 5. 11 Pembebanan aksial pada ulir

B = tegangan tarik maksimum

SC = baja karbon

SF = baja karbon tempa

Jika difinis tinggi, angka keamanan 6  8


Jika difinis biasa, angka keamanan 8  10

Contoh material untuk baut dan mur dapat dilihat pada tabel 2. Harga a = σB/ Sf ,
misal bahan S35C mempunyai tegangan tarik maksimum σB = 50 kg/mm , maka
2

tegangan tarik ijin bahan baut bila difinis tinggi, a = 50/8 = 6,25 kg/mm2. Tegangan
geser ijin,

a = ( 0,5  0,75) a.

TABEL BAHAN UNTUK BAUT

jenis tipe standar lambing perlakuan kekuatan keteranga


terhadap panas tarikan
(kg/mm2
baja karbon S 20C - 40
untuk kontruksi S35C - 50
mesin(jis S40C - 60
G3102) S45C - 70
baut baja karbon SS40B - 40
untuk kontruksi
dan
biasa (JIS G SS50B - 50
muer 3101)

baja batangan S20 C- - 50


difinis dingin B - 60
S35 C-
B
BERIKUT JIKA DENGAN DIAGRAM

baja karbon untuk kontruksi Mesin(jis


2
kekuatan tarikan (kg/mm ) G3102)
70

60

50
S40C S45C
S35C
40 S 20C

baja karbon untuk kontruksi biasa (JIS G


3101)

kekuatan tarikan (kg/mm2 )

40

50

SS50B
SS40B
baja batangan difinis dingin

kekuatan tarikan (kg/mm2 )

60

50

S35 C-B

S20 C-B

H. TEGANGAN KONTAK PERMUKAAN

Selain tegangan tarik pada inti ulir, pada permukaan ulir yang berkaitan juga
timbul tegangan tekan. Tegangan tekan yang terjadi:

dengan:

h = tinggi profil yang menahan gaya

z = jumlah lilitan ulir

d2 = diameter efektif ulir baut

W = beban aksial
qa = tekanan kontak ijin

Harga tekanan kontak ijin dari beberapa bahan dapat diberikan pada tabel berikut.

Bila persamaan tegangan tekan diatas dipenuhi maka ulir tidak akan lumur. Ulir yang
baik, h  75 % dari kedalaman penuh. Jumlah ulir Z, dan tinggi mur H (mm) dapat
dihitung dari persamaan :

W
Z = π .d2.h.qa

H = Zxp

dengan:

p = jarak bagi ulir

Menurut standar, H = (0,8 ÷ 1) d

Tegangan kontak ijin dari beberapa bahan

BAHAN TEKANAN PERMUKAAN YANG DI


IJINKAN (q 2)(kg/mm2
untuk pengikat untuk penggerak
ulir dalam
ulir luar

baja liat baja liat atau perunggu 3 1


baja baja liat atau perunggu 4 1,3
keras
baja besi cor 1,5 0,5
keras
I. TEGANGAN GESER PADA ULIR

Akibat beban tarikan W akan mengakibatkan juga tegangan geser pada ulir dalam
W
maupun luar. Tegangan geser pada ulir luar, b = π .d 1 .k . p. z

Geseran pada ulir


(1) Ulir luar
(2) Ulir dalam

Pembebanan geser pada akar ulir

Tegangan geser pada ulir dalam, n adalah :


W
n = π .D. j. p.z

dengan:

b = tegangan geser pada baut (ulir luar) n = tegangan geser pada mur (ulir
dalam)

k = 0,84 j = 0,75

5.7 PEMBEBANAN GESER

Bila baut menerima beban geser murni W kg, maka tegangan geser yang terjadi , 
adalah :

W
π/ 4.d
 = 12

Tegangan geser yang terjadi masih dapat diterima selama tidak melebihi harga
tegangan geser yang diijinkan (a).
CONTOH SOAL

1.Hitung beban tarik untuk baut M20 dan M36. Beban baut dianggap tidak ada

tegangan awal (pengencang), tegangan tarik ijin baut 2000 kg/cm2.

Jawab:
1. Diket:
Spesifikskasi ulir M20 : diameter terluar = 20,00= 20 mm, d1 = 17,294 mm
M36 : diameter luar = 36 mm, d1 = 31,67 mm
a= 2000 kg/ cm2
Ditanyakan:
W?
Jawab:
W1= a.π/4.d12
W1= 2000x 3,14/4 x 17,2942 = 469559,424 kg

W2= 2000x 3,14/4 x 31,672= 1574692,573 kg

2.Baut mata menerima beban tarik sebesar 1000 kg. Tentukan ukuran baut jika
tegangan tarik ijin tidak melebihi 1000 kg/cm2.

2. Diket :
W= 1000 kg
a= 1000kg/cm2
Ditanya:
D1?
Jawab:
W= a.π/4.d12
1000= 1000x 0,785 x d12
D12= 1000/ ( 1000 x 0.785 ) = 1,273
D1= Г1273 = 1,128 cm: 11,28 mm= M12
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sambungan Ulir adalah sambungan yang menggunakan kontruksi ulir untuk
mengikat dua atau lebih komponen permesinan. Ulir: garis atau alur/profil
melingkar yang melilit pada silinder yang mempunyai sudut kisar atau uliran
tetap.

 Ulir Luar (male) : Ulir yang dipotong pada bagian luar suatu bentuk silindris.
 Ulir Dalam (female): Ulir yang dipotong pada bagian dalam suatu bentuk
silindris.
 Ulir kanan: Pasangan ulir akan menyatu saat diputar searah jarum jam.
 Ulir kiri: Pasangan ulir akan menyatu saat diputar berlawanan arah jarum jam.

Baut adalah pengikat berulir luar yang desain masuk kelubang dalam perakitan dan
biasanya dikencangkan atau dilepaskan dengan puntiran dari nut pasangannya.

Contoh Sambungan Baut

Screw (sekrup) adalah pengikat berulir luar yang dapat dimasukkan kedalam lubang
bagian rakitan yang telah ada preform ulir dalam atau ulir yang dibentuk langsung,
dikencangkan atau dilepas dengan memuntir kepalanya.
DAGTAR PUSTAKA
https://thadinugroho.wordpress.com/2014/09/03/pengertian-sambungan-ulir/
(pada 29 februari 2020)
DIKTAT ELMEN MESIN HALAMAN 30 SUB BAB SAMBUNGAN ULIR
MATERI SAMBUNGAN ULIR (FORMAT PDF )

Anda mungkin juga menyukai