MUH. NURSEPTIANTO(2018006038)
COVER…………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….ii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………
A. Pengertian……………………………………………………………………
J. CONTOH SOAL...............................................................................
A. Kesimpulan....................................................................................................................
B. Saran..............................................................................................................................
Daftar Pustaka...................................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Ulir adalah suatu bentuk tertentu yang berupa alur miring (helix) yang kontinyu
pada permukaan silindris. Sambungan ulir dimaksudkan untuk memasang elemen
konstruksi mesin agar terhindar dari gerakan antara sesamanya.
3. jarak bagi
I :kisar
d 2: Diameter efektif
Β: sudut kisar
Peristilahan yang sering dijumpai pada ulir antar lain:
Jarak bagi (pitch), ialah jarak antara ulir yang satu dengan ulir berikutnya.
Kisar (lead) ialah jarak antara ulir yang satu dengan ulir yang lain dalam satu lilitan.
Ulir dapat juga berupa ulir kanan dan ulir kiri, dimana ulir kanan akan bergerak maju
bila diputar searah jarum jam, dan ulir kiri akan maju bila diputar berlawanan putaran
jarum jam.
Diameter jarak bagi (pitch diameter), ialah diameter antara diameter inti dan diameter
terluar.
E. JENIS – JENIS ULIR
Berdasarkan bentuk profil penampang, ulir dapat dibedakan menjadi ulir segitiga,
persegi, trapesium, gigi gergaji dan bulat. Bentuk persegi, anicium dan gigi gergaji pada
umumnya dipakai untuk penerus daya, sedangkanulir bulat dipakai untuk menghindari
kemacetan saat pemasangan dari kotoran. Bentuk segi tiga banyak dipakai untuk
pengikatan.
Menurut jarak bagi, ulir segi-3 diklasifikasikan menjadi ulir kasar, ulir lembut dan
ulir sangat lembut. Seri ulir kasar dipakai untuk keperluan umum seperti baut dan
mur. Seri ulir lembut dipakai pada bagian-bagian yang sangat tipis dan banyak
getaran. Penggolongan menurut bentuk kepalanya yaitu: segi enam, soket segi enam,
kepala persegi. Baut dan mur dapat dibagi menjadi :
Baut untuk pemakaian khusus (b. pondasi, b. penahan, b. mata/ kait dan b. kereta).
Sekrup mesin
Sekrup penetap
Mur
Baut penjepit (baut tembus, baut tap, baut tanam).
Jenis – jenis sekrup tersebut ditunjukkan pada gambar berikut ini.
Baut untuk pemakaian khusus (b. pondasi, b. penahan, b. mata/ kait dan b. kereta).
Sekrup mesin
c. macam panci
Sekrup penetap
Mur
Tabel Ukuran standar ulir kasar metris
Misal beban tarik aksial murni sebesar W kg, diameter inti baut d 1 [mm], maka tegangan
tarik yang terjadi, t adalah:
W
≤σa
π/4.d 2
t = 1
dengan:
a = tegangan tarik ijin bahan baut
SS 41 B, B = 40 kg/mm2
SS 50 B, B = 50 kg/mm2
SC = baja karbon
Contoh material untuk baut dan mur dapat dilihat pada tabel 2. Harga a = σB/ Sf ,
misal bahan S35C mempunyai tegangan tarik maksimum σB = 50 kg/mm , maka
2
tegangan tarik ijin bahan baut bila difinis tinggi, a = 50/8 = 6,25 kg/mm2. Tegangan
geser ijin,
60
50
S40C S45C
S35C
40 S 20C
40
50
SS50B
SS40B
baja batangan difinis dingin
60
50
S35 C-B
S20 C-B
Selain tegangan tarik pada inti ulir, pada permukaan ulir yang berkaitan juga
timbul tegangan tekan. Tegangan tekan yang terjadi:
dengan:
W = beban aksial
qa = tekanan kontak ijin
Harga tekanan kontak ijin dari beberapa bahan dapat diberikan pada tabel berikut.
Bila persamaan tegangan tekan diatas dipenuhi maka ulir tidak akan lumur. Ulir yang
baik, h 75 % dari kedalaman penuh. Jumlah ulir Z, dan tinggi mur H (mm) dapat
dihitung dari persamaan :
W
Z = π .d2.h.qa
H = Zxp
dengan:
Akibat beban tarikan W akan mengakibatkan juga tegangan geser pada ulir dalam
W
maupun luar. Tegangan geser pada ulir luar, b = π .d 1 .k . p. z
dengan:
b = tegangan geser pada baut (ulir luar) n = tegangan geser pada mur (ulir
dalam)
k = 0,84 j = 0,75
Bila baut menerima beban geser murni W kg, maka tegangan geser yang terjadi ,
adalah :
W
π/ 4.d
= 12
Tegangan geser yang terjadi masih dapat diterima selama tidak melebihi harga
tegangan geser yang diijinkan (a).
CONTOH SOAL
1.Hitung beban tarik untuk baut M20 dan M36. Beban baut dianggap tidak ada
Jawab:
1. Diket:
Spesifikskasi ulir M20 : diameter terluar = 20,00= 20 mm, d1 = 17,294 mm
M36 : diameter luar = 36 mm, d1 = 31,67 mm
a= 2000 kg/ cm2
Ditanyakan:
W?
Jawab:
W1= a.π/4.d12
W1= 2000x 3,14/4 x 17,2942 = 469559,424 kg
2.Baut mata menerima beban tarik sebesar 1000 kg. Tentukan ukuran baut jika
tegangan tarik ijin tidak melebihi 1000 kg/cm2.
2. Diket :
W= 1000 kg
a= 1000kg/cm2
Ditanya:
D1?
Jawab:
W= a.π/4.d12
1000= 1000x 0,785 x d12
D12= 1000/ ( 1000 x 0.785 ) = 1,273
D1= Г1273 = 1,128 cm: 11,28 mm= M12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sambungan Ulir adalah sambungan yang menggunakan kontruksi ulir untuk
mengikat dua atau lebih komponen permesinan. Ulir: garis atau alur/profil
melingkar yang melilit pada silinder yang mempunyai sudut kisar atau uliran
tetap.
Ulir Luar (male) : Ulir yang dipotong pada bagian luar suatu bentuk silindris.
Ulir Dalam (female): Ulir yang dipotong pada bagian dalam suatu bentuk
silindris.
Ulir kanan: Pasangan ulir akan menyatu saat diputar searah jarum jam.
Ulir kiri: Pasangan ulir akan menyatu saat diputar berlawanan arah jarum jam.
Baut adalah pengikat berulir luar yang desain masuk kelubang dalam perakitan dan
biasanya dikencangkan atau dilepaskan dengan puntiran dari nut pasangannya.
Screw (sekrup) adalah pengikat berulir luar yang dapat dimasukkan kedalam lubang
bagian rakitan yang telah ada preform ulir dalam atau ulir yang dibentuk langsung,
dikencangkan atau dilepas dengan memuntir kepalanya.
DAGTAR PUSTAKA
https://thadinugroho.wordpress.com/2014/09/03/pengertian-sambungan-ulir/
(pada 29 februari 2020)
DIKTAT ELMEN MESIN HALAMAN 30 SUB BAB SAMBUNGAN ULIR
MATERI SAMBUNGAN ULIR (FORMAT PDF )