BAB 6
PRINSIP PEMOTONGAN DAN PENUNJUKAN KHUSUS
CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Umum : Setelah mempelajari Bab ini mahasiswa diharapkan memahami dan
mengerti tentang prinsip pemotongan benda kerja dan penggambaran
konstruksi khusus komponen permesinan.
DESKRIPSI SINGKAT
Mengingat banyaknya konstruksi komponen permesinan mempunyai geometris yang
kompleks sehingga sering timbul kesulitan dalam penunjukan bagian bagian spesifik
(khusus). Untuk menyelesaikan permasalahan ini maka teknik penyelesaiannya
dilakukan dengan cara pembedahan/pemotongan pada bagian-bagian tertentu guna
memperjelas bentuk dan ukuran yang diinginkan. Teknik Pemotongan dapat dilakukan
dengan pemotongan penuh, setengah dan sebagian. Disamping konstruksi yang rumit
juga terdapat konstruksi khusus yang sulit digambarkan seperti roda gigi, ulir, pegas
dan lainnya maka ISO menentukan standar penggambarannya seperti yang dibahas pada
akhir bab ini.
51
POKOK BAHASAN
6.1 Pengertian Pemotongan
Mengingat geometris komponen begitu komplek sehingga kadang-kadang bentuk
bagian dalamnya sulit digambarkan, untuk memperjelas hal tersebut maka dalam
bayangan pikiran, kita membelah/menggergaji benda pada bagian yang ingin
ditunjukkan secara mendetail. Proses pembelahan dalam bayangan ini disebut
pemotongan. Bagian yang kena potong harus di arsir dengan garis tipis bersudut 45 o
terhadap sumbu bidang potong dan bidang potong ditunjukkan dengan garis sumbu
yang ujung-ujung/belokan potongan dipertebal. Sesuai dengan ketentuan, khususnya
seperti baut, poros, tulang penguat dan pasak tidak boleh dipotong arah memanjang.
Contoh lainnya
sudut. Roda gigi mempunyai geometris yang cukup komplek, ada yang
berbentuk evolvente dan ada juga yang sikloid . Karena bentuknya yang cukup
sulit digambarkan maka menurut ISO, penggambaran Roda Gigi ini
distandardkan menurut modul (m) dan jumlah giginya (z) dengan persamaan
umun sebagai berikut :
Contoh
Rencanakan ukuran sepasang Roda Gigi untuk memindahkan putaran dan tenaga motor
Listrik 1600 rpm menjadi 600 rpm pada putaran Kompressor bila :
a. Sumbu poros sejajar
b. Sumbu poros motor dan Kompressor 90o dengan modul 3 mm
Penyelesaian :
mendapat beban axial (arah beban sejajar dengan sumbu poros). Adapun bentuk
dan cara penggambarab bearing tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini.