Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN HASIL IDENTIFIKASI

LOGAM FERRO (HEX BOLT / BAUT


SEGIENAM)

OLEH :

M. IKRAR ZIAULHAQ

44223009

JURUSAN TEKNIK MESIN


PRODI TEKNIK PEMBANGKIT ENERGI
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2023 / 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Atas berkat rahmat dan hidayahnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan salah satu tugas yang berjudul “Laporan Hasil
Identifikasi Logam Ferro (Hex Bolt)”, tak lupa pula salam dan salawat kepada junjungan kita
Nabi Muhammad Saw. Yang menjadi rahmatan lil alamin bagi kita penghuni alam semesta.
Tugas ini merupakan salah satu diantara tugas mata kuliah Teknologi bahan di program studi
pembangkit energi. Dengan dibuatnya tugas laporan ini penulis berharap agar tugas ini dapat
menjadi pengetahuan yang bermanfaat khususnya dalam mata kuliah teknologi bahan ini.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan

Logam adalah sebuah unsur kimia yang memiliki sifat yang kuat, liat, keras dan
mampu menghantarkan listrik atau energi panas. Logam juga memiliki titik cair yang
tinggi. Selain itu, logam berasal dari bijih logam dan untuk mendapatkannya dengan
cara penambangan. Logam diidentifikasikan menjadi Logam Ferro dan Logam Non
Ferro dimana memiliki sifat – sifat serta kegunaan yang berbeda-beda. Pada laporan
kali ini akan membahas mengenai identifikasi benda Logam Ferro yaitu Hex Bolt.

1.2 Rumusan Masalah

Mengidentifikasi jenis material benda (Hex Bolt), serta proses pembuatan dan
standarisasinya.

1.3 Tujuan Identifikasi

1. Untuk mengetahui apa itu Hex Bolt


2. Untuk mengetahui Jenis material Hex Bolt
3. Untuk mengetahui Proses Pembuatan Hex Bolt, dan
4. Untuk Mengetahui Standarisasi yang Digunakan pada Hex Bolt
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Apa itu Hex Bolt

Hex adalah singkatan dari kata hexagonal, yaitu bentuk segi enam. Maka dari itu, baut
ini mempunyai bentuk kepala segi enam. Kekuatan dari baut ini tidak perlu diragukan,
karena terbuat dari campuran carbon steel, alloy steel dan stainless steel.

Bagian terluarnya dilapisi oleh kadium atau seng plating, sehingga membuatnya anti
karat. Berkat susunan material tersebut, banyak konstruksi besar yang menggunakan
baut ini.

Hex bolt termasuk dalam logam ferro atau yang mengandung besi. Logam ferro
adalah logam yang mengandung besi sebagai unsur utama. Karena hex bolt biasanya
terbuat dari baja (steel), yang merupakan paduan atau campuran logam besi dan
karbon, maka dapat dikategorikan sebagai logam ferro.

Baja, yang umumnya digunakan untuk pembuatan hex bolt, adalah paduan yang
terdiri dari besi dan karbon, dan seringkali mengandung elemen paduan tambahan
seperti nikel, mangan, krom, dan lainnya. Kehadiran besi membuatnya
menjadi logam ferro.

Jenis logam ferro pada Hex bolt ini adalah baja lunak yang memiliki komposisi
campuran besi dan karbon, kadar karbon 0,1 % - 0,3%, yang mempunyai sifat dapat di
tempa dan diliat.

Berikut gambar hex bolt:


2.2 Jenis Material Hex Bolt

Hex bolts, juga dikenal sebagai baut heksagonal, adalah jenis baut yang memiliki
kepala heksagonal dan benang sepanjang batangnya. Material yang digunakan untuk
membuat hex bolts dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan aplikasi dan
lingkungan penggunaan. Beberapa material umum yang digunakan untuk pembuatan
hex bolts meliputi:

1. Baja Karbon (Carbon Steel):

Baja karbon adalah pilihan umum untuk hex bolts karena memiliki kekuatan yang
baik dan relatif ekonomis. Baja karbon umumnya diberi perlakuan panas untuk
meningkatkan kekuatan.

2. Baja Paduan (Alloy Steel):

Baja paduan mengandung unsur-unsur tambahan seperti mangan, nikel, krom,


atau molibdenum untuk meningkatkan kekuatan, kekerasan, dan ketahanan
terhadap korosi. Baja paduan sering digunakan dalam lingkungan yang lebih keras
atau untuk aplikasi dengan beban berat.

3. Baja Tahan Karat (Stainless Steel):

Baja tahan karat sangat tahan terhadap korosi dan oksidasi. Ini membuatnya ideal
untuk penggunaan di lingkungan yang memerlukan ketahanan terhadap cuaca, air,
atau bahan kimia tertentu.

4. Baja Tahan Karat Martensitik atau Baja Tahan Karat Pengerasan (Martensitic
Stainless Steel):

Baja jenis ini memiliki tingkat kekerasan yang tinggi dan kekuatan yang baik.
Mereka sering digunakan dalam aplikasi yang memerlukan ketahanan terhadap
keausan dan korosi.

5. Baja Paduan Boron (Boron Alloy Steel):

Baja ini mengandung boron sebagai unsur tambahan. Baja paduan boron dapat
memiliki kekuatan yang tinggi dan kekerasan yang baik setelah perlakuan panas.

6. Baja Galvanis (Galvanized Steel):

Hex bolts yang dilapisi dengan lapisan galvanis memiliki ketahanan yang lebih
baik terhadap korosi karena lapisan zinc yang melindungi permukaannya.

7. Baja Paduan Titanium (Titanium Alloy):

Titanium memiliki kekuatan yang tinggi dan kepadatan yang rendah. Ini sering
digunakan di lingkungan yang memerlukan kekuatan struktural tinggi dengan
berat yang ringan.
2.3 Proses Pembuatan

Proses pembuatan Hex Bolt dengan mesin pembuat otomatis / mesin heading;

1. Pemotongan

Benda kerja dipotong dengan ukuran yang telah disesuaikan. Satu buah silinder
untuk mur memiliki panjang 100 mm.

2. Pengikiran

Kalau ukuran benda kerja tidak sesuai, haluskan dengan kikir sesuai dengan
ukuran yang ditentukan, yaitu 100 mm.

3. Pembubutan

Benda kerja hasil pemototngan tersebut lalu dibubut dengan mesin bubut sampai
mencapai diameter 9,8. Lakukanlah pembubutan secara bertahap agar objek tidak
patah dan tidak pula merusak mata pisau bubut. Proses ini membutuhkan air
pendingin (cooler) agar suhu mata pisau dan objek tidak terlalu tinggi.

4. Pembentukan Kepala Baut

Kalau sudah mendapat ukuran yang diinginkan, tempellah kertas dengan


berbentuk segi enam yang sudah disiapkan, gunting dan tempel dikedua ujung
silinder. Jepit benda dengan menggunakan ragum, lalu kikir setiap sisi silinder
tersebut dengan mengikuti alur kertas segi enam luas permukaan yang sama.

5. Penyenaian

Langkah berikutnya, jepit objek dengan ragum. Kalau posisi objek sudah diatur,
maka ujung benda kerja (permukaan yang dibubut) disnai (dibuat alur) sampai
panjang tertentu. Lakukan proses ini secara bertahap.

Adapun cara pembuatan Hex Bold dengan mesin bubut, berikut langkah langkahnya ;

1. Buatlah diameter yang akurat sesuai dengan yang diinginkan atau sesuai dengan
mur yang akan dipasangkan. Di bagian akhir, kita akan membuat alur pembebas
pahat (undercut).

2. Kamu harus menentukan posisi gear (roda gigi) yang sesuai dengan kisar/pitch
dari ulir yang akan dibuat. Kalau posisi gear (roda gigi) dan seluruh tuas
pengaturnya sudahsesuai dengan yang diinginkan, maka kamu bisa beralih
kelangkah berikutnya.

3. Siapkan pahat bubut ulir. Cara mengasahnya ini sekilas hampir sama dengan jenis
drat yang sudah dibuat. Ulir metric bersudut 60 derajat sedangkan withworth
6. Hal lainnya yang harus kamu perhatrikan disini jangan melepas tuas sebelum
proses pembuatan drat selesai. Karena kamu perhatikan disini adalah jangan
melepas tuas sebelum proses pembuatan drat selesai. Karena kalau dilepas,
kemungkinan kamu harus melakukan penyetelan ulnang ke alur pemakanan awal.

7. Pada saat pemakanan, perhatikan dengan baik skala ukuran yang ada dituas eretan
melintang. Aturlah angkanya menjai di posisi tertentu atau 0 untuk memudahkan
proses pemakanan berikutnya. Fyi, kedalam pemakanan kurang lebih 0,1 mm.

8. Saat akan kembali posisi awal, lepaskan pahat dari benda kerja. Setelah itu,
kembalikan ke tiitk pemakanan yang sudah ditandai tadi, untuk pemakanan
berikutnya ditambah 0,1 mm. Begitu seterusnya sampai kamu menghasilkan ulir
yang pas dengan murnya.

2.4 Standarisasi Hex Bolt

Standarisasi yang digunakan untuk hex bolt, seperti standar ukuran, bahan, dan
spesifikasi lainnya, dapat bervariasi tergantung pada negara atau organisasi yang
mengeluarkan standar tersebut. Beberapa standar yang umum digunakan untuk hex
bolt adalah:

1. ISO (International Organization for Standardization):

ISO 4014: Hexagon head bolts - Product grades A and B

ISO 4017: Hexagon head screws - Product grades A and B

2. DIN (Deutsches Institut für Normung - German Institute for Standardization):

DIN 931: Hexagon head bolts with partial thread

DIN 933: Hexagon head bolts with full thread

3. ANSI/ASME (American National Standards Institute/American Society of


Mechanical Engineers):

ANSI/ASME B18.2.1: Square, Hex, Heavy Hex, and Askew Head Bolts and Hex,
Heavy Hex, Hex Flange, Lobed Head, and Lag Screws (Inch Series)

ANSI/ASME B18.2.3.1M: Metric Heavy Hex Structural Bolts

4. BS (British Standards):

BS 1768: Specification for Hexagon High Tensile Bolts

BS 1083: Specification for Black Bolts and Nuts Suitable for Electroplating
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan identifikasi yang dilakukan, hex bold / baut berbahan paduan karbon dan
besi sangat berperan penting dalam pengaplikasiannya mulai dari eksterior, otomotif
untuk kelautan; pesisir, dan lingkungan yang bersuhu tinggi. Proses pembuatannya
melibatkan langkah-langkah seperti pemotongan dan pengkikiran, pembubutan,
pembentukan kepala baut, serta penyenaian. Standarisasi juga menjadi faktor penting
dalam memastikan kualitas dan keamanan Hex bolt. Oleh karena itu, pemahaman
terhadap jenis baut, proses pembuatannya, dan standarisasi yang terkait sangatlah
penting.
1.
2. Baja Paduan Titanium (Titanium Alloy): Titanium memiliki kekuatan yang tinggi
dan kepadatan yang rendah. Ini sering digunakan di lingkungan yang memerlukan
kekuatan struktural tinggi dengan berat yang ringan.

Anda mungkin juga menyukai