Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembuatan produk dari bahan logam sudah banyak dilakukan oleh
perusahaan dan industri besar khususnya di indonesia. Berbagai macam bahan
bangunan, aksesoris rumah dan sebagainya yang tidak terlepas dari proses
produksi. Seluruh dari kegiatan produksi tentunya harus memperhatikan
aktivitas yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut, seperti perencanaan
waktu pembuatan, biaya, persiapan alat dan bahan, keselamatan dan kesehatan
kerja (K3), pengetahuan dan cara pengaplikasian ilmu proses produksi
pembuatan Tralis angin-angin bagian atas.
Perkembangan ilmu pengetahuan dimana mahasiswa dituntut untuk
membuat dan menyelesaikan suatu karya akhir dimana proyek ini melatih
kemampuan mahasiswa untuk meningkatkan keahlian jika masuk dalam dunia
kerja. Untuk itu sebagai calon engineer, kemampuan untuk selalu mengikuti
perkembangan teknologi dan meningkatkan keahlian harus kita lakukan. Salah
satu cara yang dapat kita tempuh agar kita tidak ketinggalan, yakni kita harus
mampu melakukan dan menyelesaikan suatu proyek dalam hal ini proyek
akhir yang dikerjakan pembuatan Tralis angin-angin bagian atas.
Berkaitan dengan kemajuan teknologi maka disarankan agar dapat
meningkatkan kualitas dari Pendidikan Teknik Mesin itu sendiri, sehingga
mahasiswa mampu bersaing didunia industri yang sedang berkembang
berdasarkan bidang keahlian masing-masing.

1
1.2 RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada
penyusunan laporan ini adalah bagaimana mendesain Tralis angin-angin
bagian atas ?
1.3Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penyusunan
laporan perencanaan mesin ini adalah untuk mengetahui bagaimana
mendesain Tralis angin-angin bagian atas, cara pembuatan Tralis angin-angin
bagian atas.
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penyusunan laporan perencanaan ini adalah dapat
menambah pengetahuan mengenai desain Tralis angin-angin bagian atas,
prosedur pembuatan Tralis angin-angin bagian atas.

1.5 Data Awal Perencanaan


Data spesifikasi awal perencanaan desain Tralis angin-angin bagian
atas sebagai berikut:

Tabel 1. Data Awal Perencanaan


No Komponen Spesifikasi (Ukuran)
1 Tinggi 123 cm
2 Lebar Keseluruhan 470 cm
3 Lebar Kolom Pembatas 74 cm
Total Keseluruhan Kolom
4 444 cm
Sebanyak 6 Pembatas
5 Ukuran Tiang Pembatas 5,2 cm

2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Jenis-Jenis Bahan

1. Besi
a. Pengertian Besi
Besi diketahui sebagai unsur yang paling banyak membentuk bumi, yaitu
kira-kira 4,7-5% pada kerak bumi. Besi adalah logam yang dihasilkan dari bijih
besi dan jarang dijumpai dalam keadaan bebas, kebanyakan besi terdapat dalam
batuan dan tanah sebagai oksida besi, seperti oksida besi magnetit (Fe3O4)
mengandung besi65%, hematite (Fe2O3) mengandung 60-75% besi, limonet
(Fe2O3 . H2O) mengandung besi 20% dan siderit (Fe2CO3). Dalam kehidupan,
besi merupakan logam paling biasa digunakan dari pada logam-logam yang lain.
Hal ini disebabkan karena harga yang murah dan kekuatannya yang baik sreta
penggunaannya yang luas.
Seiring dengan perkembangan zaman banyak teknologi baru yang
bermunculan untuk menghasilkan besi . Salah satu sebabnya adalah karena besi
memiliki kegunaan yang sangat banyak dan terlebih lagi karena bijih besi yang
relatif melimpah dipenjuru dunia. Oleh karena itu penting untuk kita mempelajari
lebih lanjut mengenai besi tersebut.
b. Macam-Macam Jenis Besi
1) Besi Assental
BesiAssental sendiri sebenanya adalah salah satu besi yang mempunyai
penampakan dari warna yang bermacam. Ada Assental yang memiliki warna
putih, namun ada juga yang memiliki warna abu-abu. Untuk wujudnya sendiri,
Assental memiliki format yang bulat atau lazimnya disebut dengan round bars dan
mempunyai format segi empat atau kotak yang awam disebut dengan square bars.
Malahan ada sebagian tipe besi Assental juga disebut juga dengan shafting bar,
dimana jenis besi ini umumnya sering dipakai untuk cara kerja pembuatan
sparepart mobil, mur, baut dan juga beberapa funiture lain seperti tempat duduk,
rak dan masih banyak yang lainnya.

3
Gambar 11. Besi Assental
(Sumber:google.com)
2) Besi Beton
Besi beton adalah besi yang diterapkan untuk penulangan konstruksi beton
atau yang lebih diketahui sebagai beton bertulang. Beton bertulang yang
mengandung batang tulangan dan direncanakan menurut pendapat bahwa bahan
tersebut bekerja sama dalam memikul gaya-gaya. Beton bertulang bersifat unik
dimana dua macam bahan yakni besi tulangan dan beton diaplikasikan secara
beriringan. Tulangan menyediakan gaya tarik yang tidak dimiliki beton dan
mampu membendung gaya tekan. Secara umum besi beton tulangan mengacu
pada dua format yakni besi polos (plain bar) dan besi ulir (deformed bar/BJTD).

Gambar 12. Besi Beton


(Sumber:google.com)

3) Besi Siku
Besi siku adalah besi yang formatnya siku atau mempunyai sudut 90
derajat. Panjang besi siku ini yakni 6 meter. Umumnya, besi siku dipakai untuk
membikin rak besi, tower air, konstruksi tangga, dan konstruksi besi lainnya.
Macam besi ini banyak diaplikasikan karena profilnya yang kokoh dan tahan lama

4
sehingga pantas untuk kebutuhan konstruksi bentang panjang karena dapat
bertahan hingga bertahun – tahun. Besi siku juga mempunyai ukuran lebar dan
ketebalan yang berbeda – beda sehingga konsumen bisa memilih sesuai dengan
kebutuhan. Ukuran besi siku cukup bervariasi mulai dari 2 cm, 3 cm, 4 cm, dan 5
cm. Besi siku memang pantas untuk dipakai dalam struktur teknik dan pemakaian
standar secara lazim. Tapi sama halnya seperti besi – besi lain, besi siku juga
mempunyai keterbatasan untuk membendung muatan sehingga besi siku kurang
sesuai untuk diaplikasikan dalam konstruksi-konstruksi besi yang terlalu berat.

Gambar 13. Besi Siku


(Sumber:google.com)

4) Besi WF
Wide Flange kerap diterapkan dalam konstruksi baja. Besi WF yaitu salah
satu besi yang mempunyai energi sungguh-sungguh tinggi pada daya tekan
maupun daya tarik. Tak heran jika besi WF dihasilkan salah satu elemen struktur
dengan batas yang total untuk membendung muatan dan tarik, seperti menahan
variasi muatan tarik aksial, tekan aksial. Malahan, besi ini mempunyai kepadatan
yang tinggi sehingga tak akan terlalu berat dalam kapasitas muat muatan
melainkan memberikan format struktur bahan atau konstruksi yang diaplikasikan
menjadi lebih efisien.

5
Gambar 14. Besi WF
(Sumber:google.com)

5) H-Beam
Besi H Beam merupakan sebuah balok baja yang dalam istilah inggris
diketahui dengan Hot Rolled. Seperti namanya, besi ini mempunyai format huruf
H yang lebar dan acap kali diterapkan dalam pembangunan konstruksi gedung,
jembatan, atau lainnya. Baja profil H Beam dilengkapi dengan dimensi ukuran
lebar dan alat pendengaran yang sama tapi pada besi WF, menjadi lebih lebar
dibagian kupingnya. Apabila ukuran dimensinya merupakan 100 mm x 100 mm
karenanya ini yakni ukuran profil H Beam, tetapi sekiranya dimensinya sudah
berbeda umpamanya 200 mm x 100 mm karenanya ini tergolong sebagai profil
WF.

Gambar 15. H-beam


(Sumber:google.com)

6
6) Expanded Metal
Expanded metal yakni salah satu macam logam bentang yang mana
progres pembuatan dari plat yang mempunyai format lubang, format wajik yang
sebetulnya tersambung tanpa ada proses untuk pengelasan dan juga casting
sehingga kemungkinan besar dianggap jauh lebih kuat dan jauh lebih bendung
lama. Expanded Metal memiliki berat yang berbeda-beda layak dengan ragam dan
ukurannya. Dengan berat yang berbeda-beda hal yang demikian, tentu antara satu
tipe dengan tipe yang lain memiliki fungsi yang tak sama sehingga, ketika hendak
memakai untuk tujuan tertentu umpamanya, Anda harus mencari yang tepat.

Gambar 16. Expanded Metal


(Sumber:google.com)

7) Hollow (Hitam, Galvanil, Galvanis)


Besi hollow hitam ,galvanil, galvanis ini adalah pelapisan finishing yang
berupa 97% elemen coating zinc dan 1% faktor coating almunium serta sisanya
faktor bahan lain. Untuk pengaplikasian besi hollow yang satu ini haruslah diberi
anti karat dan ragam cat yang baik agar bendung lebih lama meski nantinya
diterpa hujan serta panas.

7
Gambar 17. Hollow (Hitam, Galvanil, Galvanis)
(Sumber:google.com)

8) Hollow Galvalum
Produk besi hollow yang diproduksi dan dikeluarkan oleh tiap-tiap pabrik
ini akan mempunyai kwalitas yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, harga yang ada
untuk tiap-tiap variasi besi hollow ini pun juga berbeda. Semakin bagus
kualitasnya karenanya telah pasti harganya akan semakin mahal pula. Melainkan,
besi hollow yang dijual di pasaran ini pastinya mempunyai standar ukuran.
Diketahui bahwa dari ragam-tipe jenis besi hollow kotak ini berukuran 6 meter
namun ketebalannya berbeda beda yang dimulai dari 0.6 mm, 0.7 mm, 0.8 mm,
hingga hingga 1.7 mm. Hollow galvalume ini bahkan memiliki ketahanan yang
lebih baik dari karat atau korosi jikalau dibandingkan dengan galvanise. Sebab
kualitasnya yang bagus ini maka otomatis harga dari galvalume ini malahan akan
lebih mahal dari galvanise.

Gamba 18. Hollow Galvalum


(Sumber: google.com)

8
9) Pipa Hitam
Pipa hitam adalah sebuah rongga berbentuk lingkaran yang yakni dari besi
sehingga lebih bendung kepada beban. Pipa hitam mempunyai ketebalan,
diameter, dan panjang yang berbeda – beda. Tiap ketebalannya
mempertimbangkan harga pipa hitam hal yang demikian. Pipa hitam bisa
diterapkan sebagai saluran air, tiang billboard, tiang listrik, rangka bangunan,
sebagai pengalir cairan dalam bentuk bentuk seperti pertambangan minyak, pabrik
oli dan lain-lain. Pipa hitam ini mempunyai ukuran yang berjenis-jenis sehingga
menjadikannya lebih praktis dan efisien.

Gambar 19. Pipa Hitam


(Sumber:google.com)

10) Pipa Hitam Galvanis


Pipa besi galvanis harus melalui proses (galvanisasi) sebelum di pasarkan.
Galvanisasi sendiri merupakan sebuah pengerjaan pencampuran dengan zat
antikarat yang bertujuan untuk cara kerja laju korosi menghalangi yang dilapisi.
Dibutuhkan waktu yang lebih banyak dalam pengerjaan progres pipa
besigalvanis. Tak hanya itu, cuma yang objek juga lebih tinggi untuk
melaksanakan instalasi variasi pipa yang satu ini. Pemotongan dan penyambungan
antarpipa dengan fitting patut presisi. Adapun untuk proses penyambungan, Anda
akan karenanya membutuhkan drat dengan mengaplikasikan alat senai di tiap-tiap
ujung pipa.

9
Gambar 20. Pipa Hitam Galvanis
(Sumber:google.com)

11) Pipa Kotak


Pipa kotak adalah sebuah selongsong berbentuk kotak yang dipakai untuk
mengalirkan fluida, cairan atau gas. Pipa Kotak biasanya digunakan sebagai
rangka kursi pada mobil. Pipa variasi ini banyak juga dipakai untuk proyek-
proyek bagus perumahan, ruko bagus umumnya komersial seperti mall, rumah
sakit, pabrik, sekolah, apartment.

Gambar 21. Pipa Kotak


(Sumber:google.com)

12) Pipa Pancang


Pipa pancang baja yakni salah satu bahan konstruksi yang paling sering
digunakan untuk membuat jembatan. Meski demikian, tak sedikit bangunan lain
yang mengguankan pipa pancang baja sebagai material pondasinya, seperti
contohnya bangunan pabrik, hotel, apartemen, serta bangunan bertingkat lainnya.
Pipa pancang baja diketahui dikenal kuat sehingga cakap cakap muatan dengan
muatan yang sangat besar. Macam material ini biasa diaplikasikan sebagai

10
pondasi bangunan yang berada di dipakai wilayah atau berair dengan struktur
tanah rapuh. Dengan pipa pancang baja, bangunan bisa berdiri kokoh karena
ujung tiang bawahnya telah bersandar pada lapisan tanah keras di menyusun
dalam bumi.

Gambar 22. Pipa Pancang


(Sumber:google.com)

13) Pipa Schedule


Pengertian pipa sch 40 yakni pipa yang memiliki schedule 40. Sch atau
schedule sendiri mempunyai pengertian sebuah parameter ketebalan pipa yang
mempunyai dari diukur ketebalan pipa kepada diameter dalam (ID) yang
mengahsilkankkuatan dalam menahan tekanan, dimana Sch sesuai didasarkan
pada standar ANSI (American National Standards Institute). Schedule ini,
mempunyai nomor dan bervariasi dalam tiap-tiap NPS (Nominal Pipe Size,
dengan ukurannya berupa inch). Untuk lebih jelasnya, 4” pipa dengan schedule
40, mempunyai ketebalan dinding yang berbeda pada 14” pipa dengan schedule
40, schedule yang sama.

Gambar 23. Pipa Schedule

11
(Sumber:google.com)

14) UNP dan CNP


Besi Kanal C yang populer dikalangan user dan pasar disebut
besi CNP yaitu material hasil pabrikasi dari bahan plat Koil yang disusun dengan
membutuhkan cuting dan banding sehingga menjadi seperti hurup C yang metode
pada gambar. Ukuran panjangstandart besi CNP merupakan 6 meter dengan
dimensi ukuran dan ketebalan yang berbeda.Akan namun ketebalan material CNP
terbatas hingga 3,2mm saja yang tersedia dipasaran. Kegunaan material CNP
diaplikasikan untuk bahan konstrusi bangunan sebagai tahanan atau ranggka atap
selain sebagai bahan kostruksi bangunan material CNP juga diaplikasikan untuk
pabrikator otomotif dan industri.

Gambar 24. UNP dan CNP


(Sumber:google.com)

2.2 Desain

Desain merupakan seni terapan dan rekayasa yang berintegrasi dengan


teknologi. Desain dikenakan dalam bentuk sebuah rencana dalam hal ini dapat
berupa gambar, model, maupun deskripsi. Jadi, desain merupakan sebuah konsep
tentang sesuatu yang dirancang untuk membuat suatu karya atau produk.
Mendesain suatu produk berbahan logam dapat menggunakan aplikasi AutoCAD,
terdapat ukuran tebal, tinggi, panjang lebar, dan lain-lain yang dapat dibuat untuk
menghasilkan suatu produk. AutoCAD dapat digunakan untuk tujuan tertentu
dalam menggambarkan atau merancang dengan bantuan komputer dalam
pembentukan model serta ukuran dua dan tiga dimensi.

12
Desain dalam proyek ini dibuat dengan melakukan pengukuran bagian
pintu tinggi, lebar dan lainnya. Untuk mendesain proyek ini menggunakan
aplikasi autoCAD.

2.3 Perencanaan Alat dan Bahan

Perencanaan bahan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk


merencanakan bahan apa saja yang diperlukan untuk kegiatan produksi. Untuk
produksi pembuatan tralis, pagar, dan lain-lain secara umum adalah plat baja, baja
batangan,besi siku,besi beton , pipa dan lain-lain.
1) Bahan
a. Hollow
Besi hollow hitam, galvanil, galvanis ini adalah pelapisan finishing yang
berupa 97% elemen coating zinc dan 1% faktor coating almunium serta sisanya
faktor bahan lain. Untuk pengaplikasian besi hollow yang satu ini haruslah diberi
anti karat dan ragam cat yang baik agar bendung lebih lama meski nantinya
diterpa hujan serta panas.

Gambar 25. Besi Hollow


(Sumber: google.com)

b. Kawat Las
Kawat las atau elektroda adalah suatu material yang digunakan untuk
melakukan pengelasan listrik yang berfungsi sebagai pembakar yang akan
menimbulkan busur nyala.

13
Gambar 27: kawat Las
(Sumber: google.com)

c. Besi Beton
Besi beton merupakan besi yang digunakan untuk penulangan konstruksi beton
atau yang lebih dikenal sebagai beton bertulang. Beton bertulang yang
mengandung batang tulangan dan direncanakan berdasrkan anggapan bahwa
bahan tersebut bekerja sama dalam memikul gaya-gaya.

d. Cat
Merupakan suatu produk yang digunakan untuk melindungi dan memperindah
suatu objek atau permukaan dengan melapisinya menggunakan suatu lapisan
berpigmen maupun tidak berwarna (pernis). Cat dapat digunakan pada hampir
semua jenis objek, antara lain untuk menghasilkan suatu karya seni, untuk
mencegah korosi atau kerusakan oleh air.

14
Gambar 28. Cat
(Sumber: google.com)

e. Tinner
Tinner adalah zat cair yang digunakan untuk mengencerkan cat kayu dan besi,
politur serta bahan-bahan finishing lainnnya. Bahan finishing biasanya merupakan
bahan padat yang sifatnya kental sehingga sulit untuk diaduk dan diratakan tanpa
diencerkan terlebih dahulu.

Gambar 29. Tinner


Sumber: google.com

2) Alat

15
a. Meteran
Meteran dikenal sebagai pita ukur atau sebagai roll meter yang merupakan
alat ukur panjang yang bisa digulung dengan panjang 25-50 meter. Meteran ini
sering digunakan oleh tukang bangunan atau pengukur lebar jalan. Ketelitian
pengukuran dengan roll meter hingga 0,5 mm. Roll meter ini pada umumnya
dibuat dari bahan plastik atau plat besi tipis. Satuan yang dipakai dalam roll meter
yaitu mm atau cm, feet atau inch.

Gambar 30. Meteran


Sumber: google.com
b. Penggaris Siku
Penggaris siku merupakan tolak ukur pertama terhadap hasil kerja dalam
hubungannya perakitan, kestabilan konstruksi dan ketepatan sudut pemotongan.

Gambar 31. Penggaris siku


Sumber: google.com

c. Gerinda Tangan

16
Mesin gerinda merupakan alat yang digunakan untuk melakukan
pengikisan, penajaman, pengasahan, atau pemotongan pada sebuah benda kerja
sehingga menghasilkan permukaan yang halus dengan tingkat ketelitian yang
tinggi. Body grinder dapat terbuat dari logam atau plastik. Ukuran gerinda
diklasifikasikan berdasarkan kecepatan (rpm) dan ukuran grinding wheel yang
digunakan. Portable power grinder digunakan untuk menggerinda hasil
pengelasan, menghaluskan permukaan dan membersihkan karat. Portable power
grinder digunakan di tempat yang tidak memungkinkan untuk mencekam benda
kerja di pedestal grinder. Portable power grinder dipegang dengan tangan dan
dioperasikan di atas bidang yang dikerjakan.

Gambar 32. Gerinda tangan


(Sumber: google.com)
d. Mesin las
Mesin las merupakan mesinyang dapat menyambung besi menjadi satu
rangkaian utuh sehingga dapat membentuk sebuah bentuk yang diinginkan atau
dibutuhkan. Prinsip kerja mesin las adalah dengan cara membakar besi atau
menyambung dua bagian logam atau lebih dengan menggunakan energi panas.

Gambar 33. Mesin Las


Sumber: google.com

BAB III

17
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Metodologi

1. Pengukuran
Pengukuran merupakan penentuan suatu besaran, dimensi, atau kapasitas bahan
yang akan digunakan. Pengukuran dilakukan pada bahan sesuai dengan ukuran
desain yang sudah ditentukan dan melakukan penggoresan pada bagian yang
sudah diukur.
2. Pemotongan
Pemotongan adalah proses pemisahan benda padat menjadi dua atau lebih.
Pemotongan dilakukan dengan menggunakan alat yang sudah disediakan yaitu
gerinda potong dimana dengan gerinda dapat mempermudah dan pemotongan
lebih cepat selesai.
3. Pengelasan
Pengelasan adalah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara
mencairkan sebagian logam dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan
tanpa logam penambah yang menghasilkan sambungan yang kontinyu. Dapat
dikatakan bahwa las merupakan sambungan dari beberapa batang logam yang
menggunakan energi panas.
4. Finishing
Finishing merupakan proses akhir dalam suatu proses produksi, beberapa
proses finishing di antaranya adalah sebagai berikut:
a. Penghalusan
Penghalusan merupakan proses menghaluskan permukaan logam yang tidak
rata. Adapun proses penghalusan dapat menggunakan peralatan gerinda tangan.
Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda
kerja seperti merapikan hasil pemotongan, menghaluskan, merapikan hasil las,
dan lain-lain.
b. Pengecatan
Pengecatan dilakukan untuk melindungi dan memperindah suatu objek atau
permukaan dengan melapisinya menggunakan suatu lapisan berpigmen maupun

18
tidak berwarna (pernis). Cat dapat digunakan untuk mencegah korosi atau
kerusakan oleh air pada tralis.
3.2 Desain Tralis Angin-Angin Bagian Atas

BAB IV
PENUTUP

19
4.1 Kesimpulan

Dari hasil pengerjaan proyek akhir maka dapat disimpulkan bahwa


pada desain Tralis angin-angin bagian atas menggunakan aplikasi autoCAD
untuk mempermudah menentukan ukuran yang diinginkan, dan melakukan
pengerjaan pengukuran, pemotongan, perataan permukaan, pengelesan, dan
finishing dengan melakukan pengecatan berwarna hitam pada bagian tralis.
4.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan sehubungan dengan proyek
akhir ini sebaiknya bahan yang digunakan harus memiliki kualitas yang bagus
agar lebih aman dan lebih tahan lama dari kerusakan serta karatan.

20

Anda mungkin juga menyukai