Ring Baut Pembuangan Oli Mesin Mobil yang Wajib Diganti Setiap Ganti Oli Mesin (Ryan
Fasha - )
Begitu juga dengan kekencangan berlebihan, drat pada karter oli bisa rusak.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hal ini agar menjaga baut terhindar dari selek dan untuk mesin agar kekencangannya merata.
Setiap baut memiliki ukuran kekencangan yang berbeda-beda.
Adu Small SUV di IIMS, Chery Omoda 5 VS Grand Vitara VS Wuling Alvez
Recommended by
Semakin besar ukuran baut maka akan semakin besar angka kekencangannya.
Ryan/GridOto.com
mengencangkan baut menggunakan kunci torsi
(Baca Juga: Mudik Lebaran Pakai Mobil Warna Putih, Begini Tips Merawat Catnya)
"Kalau melihat baut yang di kepalanya tertulis angka kode seperti 8, atau 10 itu merupakan
diameter ulir baut tersebut. Jadi untuk baut yang terdapat angka 8 berarti tingkat
kekencangannya mencapai 9,8 N.m atau 7,2 lbf.ft," ucap Sugiyanto selaku pemilik bengkel
Auto Clinic yang beralamat di Harapan Indah, Bekasi.
automotivesupercenter.com
Ilustrasi membuang oli mesin dengan membuka baut pembuangan oli atau drain plug
Baca Juga: Tips Beli Mobil Bekas, Dampak Kalau Malas Ganti Filter Oli Mesin
Jangan lupa juga untuk mengganti gasket drain plug setiap ganti oli.
Jika tidak diganti maka potensi rembes pada baut oli bisa saja terjadi.
Jadi penting banget nih sob memperhatikan kekencangan baut pembuangan oli mesin.
Lebih dari itu, punya konsekuensi baut atau mur menjadi dol bahkan patah.
Skubek retro injeksi ini punya batasan torsi 8 N.m atau 1,8 kgf.m buat mur silinder head-nya.
Baca Juga : Nah, Harga Matic Ini Lebih Murah dari Yamaha NMAX Berfitur Canggih
Dijual di Indonesia
Baca Juga : Berburu Helm Branded Seken Setengah Harga, Gerainya Sederhana
Sedangkan untuk bautnya, 12 N.m atau 1,2 kgf.m.
Buat ketahui keakuratan torsi pengencangan, kudu pakai kunci momen alias kunci torsi.
Sayangnya belum tentu semua bengkel umum atau sobat punya, karena harga kuncinya yang
cukup mahal.
"Jika memang tools terbatas, masih ada cara lain yang bisa digunakan. Yaitu, menambahkan
sekitar 1/8 putaran lagi setelah dikencangkan pakai tangan," ungkap Sarwono Edhi, Technical
Training Development PT Astra Honda Motor (AHM).
Baca Juga : Mau Beli Helm Branded Seken? Perhatikan Kondisi Ini Biar Gak Ketipu
Caranya begini! Masukkan mur atau baut pakai tangan lebih dulu.
Setelah masuk atau diputar 2/3 ulir, lanjutkan memutarnya pakai kunci hingga kencang.
Tiap produsen kunci sudah mempertimbangkan aspek ini. Ambil contoh, panjang kunci 12
mm dengan 22 mm, pasti berbeda ukuran," tutup Edhi.
Dalam penggunaannya, bentuk dan ukuran baut sangat beragam. Mulai dari panjang baut,
diameter baut, jenis ulir, hingga ukuran kekuatan tarik (torque) yang dapat ditahannya.
Namun begitu, adakalanya baut yang dipasang di mobil ini dapat mengalami kerusakan,
mulai dari slek, dol, aus, hingga patah sehingga diperlukan perbaikan atau penggantian baut
dengan yang baru.
Nah, untuk memilih baut penggantinya, kita tidak dapat mengganti secara asal. Apalagi, jika
baut tersebut digunakan pada komponen penting dalam mesin, seperti misalnya baut
connecting rod, cylinder head, rocker arm shaft cap,baut oil pump, dan lain-lain.
Oleh karena itu, diperlukan pembacaan dan pengukuran terhadap ukuran baut sehingga baut
yang baru bisa dipasangkan dengan benar dan tidak merusak komponen mobil yang ada.
Nah, pada artikel kali ini, Ombro akan berbagi tips tentang cara membaca ukuran baut
sehingga kita tidak salah dalam memilih baut pengganti yang baru. Dibawah berikut ini
adalah cara membaca ukuran baut...
Daftar isi
Sebelum membaca ukuran baut, hal terpenting yang wajib kita ketahui terlebih dahulu adalah
bagian-bagian baut dan spesifikasinya. Bagian-bagian baut ini dapat memperjelas ukuran
standar yang digunakan baut tersebut sehingga akan mempermudah dalam menentukan hasil
saat membaca ukuran baut tersebut.
B (width accross flats) adalah ukuran lebar kepala baut bagian yang sejajar. Ukuran ini sama
dengan ukuran kunci yang digunakan untuk membuka atau mengencangkan baut tersebut.
Misalnya berukuran 10mm maka kunci yang digunakan adalah 10mm.
L (Length) adalah panjang baut secara keseluruhan
TL (Thread Length) adalah panjang ulir
P (Pitch) adalah jarak antara puncak ulir satu dengan ulir yang lainnya
D (Diameter) adalah diameter ulir baut. Untuk ukuran metrik, diameter ini akan menjadi
penanda dan ukuran kode baut.
Dari bagian-bagian baut diatas, terdapat beberapa bagian penting yang kerap menjadi
penanda di dalam kode ukuran baut yaitu pada bagian B (lebar kepala baut), Diamater ulir
baut (D), Pitch (P) dan Length (L).
II. Ketahui standar ukuran baut yang digunakan
Setelah kita mengetahui bagian-bagian baut dan spesifikasinya, langkah selanjutnya adalah
memahami standar ukuran baut yang digunakan. Saat ini diketahui ada beberapa standar
ukuran baut di dunia, namun yang paling umum digunakan dalam industri otomotif hanya
dua, yaitu baut ukuran metrik (milimeter) dan baut ukuran Whitworth (inch), berikut
penjelasannya
Standard ukuran baut metrik merupakan standar ukuran baut yang paling umum digunakan di
seluruh dunia, Ukuran ini yang dikenal dengan sebutan ISO Metric. Ukuran baut metrik
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Berikut ini adalah contoh kode dan cara membaca ukuran baut yang menggunakan ukuran
metrik
M8x1.25 2 LH L:35mm
Artinya :
Dibawah berikut adalah contoh tabel ukuran baut metrik yang umum digunakan dalam
industri otomotif khususnya mobil
Thread nominal diameter B = Lebar kepala baut D = Diameter ulir (mm) P = Pitch (mm)
M5 8 mm 5 mm 0.80 mm
M6 10 mm 6 mm 1.00 mm
M8 12 mm 8 mm 1.25 mm
Thread nominal diameter B = Lebar kepala baut D = Diameter ulir (mm) P = Pitch (mm)
M10 14 mm 10 mm 1.25 mm
1.50 mm
M12 17 mm 12 mm 1.25 mm
1.75 mm
M14 22 mm 14 mm 1.50 mm
2.00 mm
M16 24 mm 16 mm 1.50 mm
2.00 mm
M18 27 mm 18 mm 1.50 mm
Sebagai contoh cara membaca ukuran baut metrik seperti tabel diatas, maka kita bisa
berkesimpulan bahwa:
Standar baut ukuran inchi lebih dikenal dengan sebutan whitworth yang berasal dari
singkatan British Standard Whitworth (BSW). Selain BSW, standar baut ukuran inchi ini juga
ada yang menggunakan ukuran UNC,UNS,UNEF dan UNF, namun karena tidak terlalu
familiar maka pada postingan kali ini hanya ombro batasi pada ukuran BSW saja.
Untuk standar baut ukuran inchi ini memiliki beberapa ciri khusus yang digunakan sebagai
kode bautnya. Berikut ciri-ciri baut yang menggunakan ukuran whitworth
Berikut adalah contoh kode dan cara membaca ukuran baut yang mengunakan ukuran
whitworth
W 3/8" x 16
Artinya:
Dibawah berikut adalah contoh tabel ukuran baut whitworth yang umum digunakan dalam
industri otomotif khususnya mobil
Thread nominal diameter B = Lebar kepala baut (DIN,mm) D = Diameter (Inch) P = Pitch (Inch)
1/2 22 mm 0.0769
9/16 - 0.0833
5/8 27 mm 0.0909
Jika secara fisik tidak terdapat ciri-ciri dan tanda-tanda yang ditampilkan pada baut tersebut,
maka untuk mengetahui cara membaca ukuran baut ini kita perlu melakukan pengukuran
terhadap baut tersebut. Dengan begitu kita bisa mengetahui ukuran yang pas untuk
menemukan baut pengganti dengan ukuran yang sama. Dan untuk mengetahui ukuran baut
tersebut, kita memerlukan dua alat bantu yaitu jangka sorong (vernier caliper) dan thread
pitch gauge.
Baca juga :
Lebar kepala baut diukur dari sisi-sisi yang sejajar. Untuk mengukur lebar kepala baut ini
gunakanlah jangka sorong atau vernier caliper. Lebar kepala baut akan menentukan ukuran
kunci yang akan digunakan untuk membuka atau mengencangkan baut tersebut. Misalnya
saat diukur, lebar kepala baut memiliki ukuran sebesar 14mm, maka kunci yang bisa
digunakan untuk membuka atau mengencangkan baut ini adalah kunci 14mm.
Diameter ulir baut dapat diukur dengan jangka sorong. Letakkan jangka sorong pada bagian
ulir baut tepat di bagian tengahnya untuk menentukan diameter baut tersebut. Diameter ini
bisa menentukan ukuran baut.
Untuk mengukur pitch kita membutuhkan alat ukur bernama thread pitch gauge. Alat ini
dipasangkan sejajar dengan ulir baut, namun untuk menentukannya kita perlu memilih ukuran
pitch yang tepat. Perhatikan contoh pengukuran pitch ulir baut yang tepat seperti gambar
dibawah ini
Hal terakhir yang perlu dilakukan adalah mengukur panjang baut. Untuk panjang baut bisa
menggunakan jangka sorong sebagai alat ukurnya. Hal yang perlu diperhatikan saat
mengukur panjang baut ini adalah panjang ulirnya. Jadi untuk mendapatkan ukuran yang
sama, kita juga perlu menyamakan panjang ulir baut yang baru dengan baut yang diukur.
Dengan mengetahui cara membaca ukuran baut tersebut maka kita bisa menentukan baut
pengganti yang sama, atau digunakan untuk memilih ukuran tap atau snai untuk memperbaiki
ulir baut yang rusak.