Anda di halaman 1dari 5

Bima Demos Mahendra

NIM : 117
Biologi 6 C

A. Tabung Reaksi

 Fungsi tabung reaksi adalah sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia.
 Cara menggunakan tabung reaksi adalah ketika melakukan pemanasan, tabung reaksi
dijepit dengan menggunakan gegep dan diarahkan kedepan atau kesamping ditempat
tidak ada orang.
 Cara pemeliharaan tabung reaksi adalah dengan menggunakan sikat tabung untuk
membersihkan tabung reaksi yang telah digunakan kemudian dibilas dengan air.
 Jika tabug reaksi mengalami kerusakan seperti pecah, maka sebaikya tabung reaksi
diganti dengan yang baru agar tidak terjadi kesalahan dalam praktikum.
 Tabung reaksi biasanya digunakan dalam praktikum mengenai proses fotosintesis.
B. Pipet Tetes

 Fungsi pipet tetes adalah untuk membantu memindahkan cairan dari wadah yang satu
kewadah yang lain dalam jumlah yang sangat kecil tetes demi tetes.
 Cara menggunakan pipet tetes adalah dengan menekan bagian karet untuk
menggeluarkan udaranya terlebih dahulu sebelum dimasukkan kedalam zat cair,
kemudian bagian karet yang ditekan dilepaskan sehingga zat cair tersebut akan masuk
kedalam pipet tetes.
 Cara pemeliharaan pipet tetes adalah setelah pemakaian, dicuci kemudian disimpan
ditempat yang aman serta hindari dari benturan.
 Jika pipet tetes mengalami kerusakan seperti pecah pada kaca atau sobek pada karet,
sebaiknya diganti agar tidak terjadi kesalahan dalam praktikum
 Pipet tetes biasanya digunakan dalam praktikum respirasi atau struktur sel.
C. Mikroskop

 Fungsi mikroskop adalah untuk mengamati benda-benda yang terlihat kecil menjadi lebih
besar.
 Cara menggunakan mikroskop adalah:
1. Meletakkan mikroskop di tepi meja sehingga mudah untuk melakukann pengamatan.
2. Mengambil preparat yang telah disediakan dan meletakkan diatas meja mikroskop.
3. Memulai penggamatan dengan objektif berkekuatan rendah (10x), dengan bantuan
tombol pengatur kasar.
4. Selanjutnya gunakan lensa objektif dengan berbagai perbesara yang ada.
 Cara pemeliharaan mikroskop adalah dengan lensa dibersihkan secara berkala, kemudian
disimpan dilemari yang sejuk.
 Jika mikroskop mengalami kerusakan seperti terlepasya pemutar halus/kasar maka
sebaikya dipasagkan kembali jika tidak bisa sebaiknya hubungi pihak laboratorium untuk
membatu mengatasi masalah ini.
 Mikroskop biasanya digunakan dalam praktikum struktur sel, mekanisme transport
membran, dll.

D. Timbangan Analitik

 Fungsi timbangan analitik adalah alat yang digunakan untukmenimbang zat yang butuh
ketelitian tinggi dan dalam skala kecil.
 Cara menggunakan timbangan analitik adalah:
1.
Menyiapkan timbangan analitik dalam kondisi seimbang.
2.
Menancapkan stop kontak pada stavolt.
3.
Menekan tombol On kemudian tunggu hingga mucul angka 0,00 g.
4.
Meletakkan bahan diatas timbangan analitik
5.
Menunggu hingga menunggu hingga angka dilayar monitor timbangan analitik tidak
berubah-ubah dan sesuai dengan massa yang diinginkan.
6. Mengambil bahan yang telah ditimbang.
7. Menekan tombol off hingga tidak ada angka dilayar monitor timbangan analitik.
8. Melepas stop kontak dari stavolt.
 Cara pemeliharaan timbangan anlitik adalah dengan selalu menjaga kebersihan
timbangan dengan cara membersihkan timbangan. Cara membersihkannya yaitu dengan
membuka plat yang ada diatas timbangan tersebut, lalu bisa dibersihkan dengan lap.
 Jika timbangan analitik mengalami kerusakan seperti kesalahan pada nilai
pengukuranang tidak masuk akal, maka sebaiknya hunungi pihak laboratorium.
 Timbangan analiitik biasanya digunakan dalam praktikum respirasi

E. Pinset

 Pinset berfungsi sebagai alat pembantu dalam mengambil preparat segar agar tidak
terkontaminasi. Serta alat yang digunakan untuk mengambil atau menarik bagian alat-
alat tubuh dari hewan yang dibedah, memisahkan organ yang satu dengan organ yang
lainnya.
 Cara menggunakan pinset adalah menjepit bahan yang akan diambil dengan menekan
bagian tengan dari pinset.
 Cara pemeliharaan pinset adalah dengan selalu menjaga kebersihan pinset, serta
mencucinya jika telah dipakai.
 Jika pinset megalami kerusakan seperti berkarat maka sebaiknnya tidak usah digunakan,
agar tidak terjadi kesalahan dalam praktikum.
 Pinset biasanya digunakan dalam praktikum keanekaragaman hewan avertebrata dan
vertebrata.
F. Rak tabung

 Rak tabung berfungsi sebagai tempat penyimpanan tabung reaksi


 Cara menggunakan rak tabung adalah dengan meletakkan rak tabung diatas meja
kemudian letakkan tabung reaksi dalam rak tabung.
 Cara pemeliharaan rak tabung adalah dengan cuci rak tabung jika dalam keadaan kotor
saja.
 Jika rak tabung mengalami kerusakan seperti patah pada kayu, maka ambil patahan kayu
tersebut kemudian lem agar kembali menyatu.
 Rak tabung biasanya digunakan dalam praktikum mikrobiologi.
G. Filler

 Fungsi filler adalah sebagai alat penyedot untuk larutan yang berbahaya.
 Cara mengguunakan filler adalah dengan menekan filler sampai kempis, kemudian
meletakkan pipet kedalam larutan, lepaskan filer dan isi pipet sampai melebihi batas,
kemudian pindahkan larutan pada wadah yang lain dengan cara menekan filler.
 Cara memelihara filler adalah setelah pemakaian, cuci sampai bersih kemudian simpan
ditempat yang aman.
 Jika filler mengalami kerusakan seperti bolong atau sobek, sebaiknya tidak usah
digunakan kembali karena larutan tidak akan masuk kedalam pipet jika filler tersebut
berlubang.
Filler biasanya digunakan dalam praktikum mikrobiologi
H Labu semprot

 Labu semprot adalah alat yang digunakan untuk membersihkan atau menyemprot.
 Cara menggunakan labu semprot adalah dengan menekan bagian tengah labu seprot
kemuadian aquades akan keluar dari ujung labu semprot.
 Cara pemeliharaan labu semprot adalah dengan mencuci labu semprot jika dalam
keadaan kotor atau habis digunakan.
 Jika labu semprot mengalami kerusakan seperti sobek, maka sebaiknya diganti agar air
tidak keluar melalui lubang bekas sobek.

A. Bahan-bahan kimia berbahaya dapat dikelompokkan sebagai berikut :


 Explosif (mudah meledak) contohnya : kalium klorat, Trinitrotaluen(TNT),
natrium nitrat, gas bertekanan tinggi, campuran belerang, karbon dan kalium
klorat.
 Flamable (mudah terbakar) contohnya : metanol, eter, aseton, heksana, benzena,
uap ini dapat bergerak menuju api sejauh 3 meter
 Oxidazing Agent (bahan oksidator) contohnya : natrium nitrit/nitrat, kalium
klorat, kaporit, asam sendawa, alkena, alkilbenzena dan sebagainya. Sekalipun
tidak adaO2 dari luar dapat menyebabkan kebakaran .
 Bahan mudah terbakar oleh air, contohnya : logam Na, K dan asam sulfat pekat
 Bahan mudah terbakar oleh asam, contohnya : logam paduan Na dan K, senyawa
hidrida dan sebagainya .
 Gas bertekanan tinggi, misalnya gas-gas dalam tabung silinder dengan tekanan
tinggi.
 Bahan-bahan beracun contohnya : C02, CI2, benzena, Kloroform, sianida dan
sebagainya 8.
 Bahan korosif contohnya : anhidrida asam, alkali, asam sulfat, fenol dan
sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai