Anda di halaman 1dari 20

Tanggal : 1 Maret 2013

Asisten : Ryan Rachim Rivaldi

LAPORAN MIKROBIOLOGI PANGAN


PENGENALAN ALAT DAN TEKNIK PRAKTIKUM

Disusun oleh:
KELOMPOK 9
Nama: Florentina Dwi Putri Ayu Novianti
NPM : 240210140102

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKUTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PANGAN
JATINANGOR
2015
I. Tujuan
Mahasiswa dapat mengenal, menggunakan, dan mengerjakan peralatan
peralatan di Laboratorium Mikrobiologi.

II. Teori Dasar


Pada setiap laboratorium pasti mempunyai peralatan peralatan yang
akan digunakan selama praktikum berlangsung mulai dari alat yang kecil
seperti pipet sampai alat yang berat seperti oven dan inkubator. Semua alat
praktikum pasti mempunyai fungsi dan kegunaannya masing masing.
Berikut ini adalah beberapa contoh peralatan yang sering digunakan
dalam laboratorium:
1. Mikroskop Cahaya (Brightfield Microscope)
Salah satu alat untuk melihat sel mikroorganisme adalah
mikroskop cahaya. Dengan mikroskop kita dapat mengamati sel bakteri
yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Pada umumnya mata tidak
mampu membedakan benda dengan diameter lebih kecil dari 0,1 mm.
Berikut merupakan uraian tentang cara penggunaan, bagian-bagian dan
spesifikasi mikroskop cahaya. Bagian-bagian Mikroskop:
1. Eyepiece / oculars (lensa okuler)
Untuk memperbesar bayangan yang dibentuk lensa objektif.
2. Revolving nosepiece (pemutar lensaobjektif)
Untuk memutar objektif sehingga mengubah perbesaran.
3. Observation tube (tabung pengamatan / tabung okuler)
4. Stage (meja benda)
Spesimen diletakkan di sini
5. Condenser (condenser)
Untuk mengumpulkan cahaya supaya tertuju ke lensa objektif
6. Objective lense (lensa objektif)
Memperbesar spesimen
7. Brightness adjustment knob (pengatur kekuatan lampu)
Untuk memperbesar dan memperkecil cahaya lampu
8. Main switch (tombol on-off )
9. Diopter adjustmet ring (cincin pengatur diopter)
Untuk menyamakan focus antara mata kanan dan kiri
10. Interpupillar distance adjustment knob (pengatur jarak interpupillar)
11. Specimen holder (penjepit spesimen)
12. Illuminator (sumber cahaya)
13. Vertical feed knob (sekrup pengatur vertikal)
Untuk menaikkan atau menurunkan object glass
14. Horizontal feed knob (sekrup pengatur horizontal)
Untuk menggeser ke kanan / kiri objek glass
15. Coarse focus knob (sekrup fokus kasar)
Menaik turunkan meja benda (untuk mencari fokus) secara kasar dan
cepat
16. Fine focus knob (sekrup fokus halus)
Menaik turunkan meja benda secara halus dan lambat
17. Observation tube securing knob (sekrup pengencang tabung okuler)
18. Condenser adjustment knob (sekrup pengatur kondenser)
Untuk menaik-turunkan kondenser

2. Mikroskop stereo ( Zoom Stereo Microscope)


Mikroskop ini berfungsi untuk melihat objek yang membutuhkan
perbesaran tidak terlalu besar. Di Laboratorium Mikrobiologi, mikroskop
stereo biasanya digunakan untuk mengamati secara detail bentuk koloni
dan jamur. Berikut merupakan uraian tentang mikroskop stereo yaitu
1.Oculars eyepiece (lensa okuler)
2. Diopter adjustment ring (cincin pengaturdiopter)
3. Zoom control knob (sekrup pengaturpembesaran)
4. Focusing knob (sekrup pengatur fokus)
5. Stage plate (pelat tempat specimendiletakkan)
6. Stage clip (penjepit spesimen / preparat)

3. Autoclave
Autoclave adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan
yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas
bertekanan. Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2
atm dan dengan suhu 121oC (250oF). Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh
permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi2 (15 Psi = 15 pounds per square
inch). Lama sterilisasi yang dilakukanbiasanya 15 menit untuk 121oC.

4. Colony counter
Alat ini berguna untuk mempermudah perhitungan koloni yang tumbuh setelah
diinkubasi di dalam cawan karena adanya kaca pembesar. Selain itu alat
tersebut dilengkapi dengan skala/ kuadran yang sangat berguna untuk pengamatan
pertumbuhan koloni sangat banyak. Jumlah koloni pada cawan Petri dapat
ditandai dan dihitung otomatis yang dapat di-reset.

5. Pipet
Pipet ukur sering digunakan untuk memindahkan kultur secara steril.
Ukuran pipet yang sering digunakan adalah 1 ml, 5 ml, dan 10 ml. Pipet
dapat terbuat dari gelas atau plastik. Pipet gelas dapat disterilisasi dengan
cara dimasukan ke dalam selongsong logam atau dibungkus satu persatu
dengan kertas coklat untuk selanjutnya disterilisasi degan autoclave atau
oven.

6. Mikropipet (Micropippete) dan Tip


Mikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukupkecil,
biasanya kurang dari 1000 l. Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet,
misalnya mikropipet yang dapat diatur volume pengambilannya (adjustable
volume pipette) antara 1l sampai 20 l, atau mikropipet yang tidak bisa
diatur volumenya,hanya tersedia satu pilihan volume ( fixed volume pipette)
misalnya mikropipet 5 l. dalam penggunaannya, mukropipet memerlukan tip.

7. Cawan Petri (Petri Dish)


Cawan petri berfungsi untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme.
Medium dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas
sebagai penutup. Cawan petri tersedia dalam berbagai macam ukuran,
diameter cawan yang biasa berdiameter 15 cm dapat menampung media
sebanyak 15-20 ml, sedangkan cawan berdiameter 9 cm kira-kira cukup diisi
media sebanyak 10 ml.

8. Mortar dan Pestle


Mortar dan penumbuk ( pastle) digunakan untuk menumbuk atau
menghancurkan materi cuplikan, misal daging, roti atau tanah sebelum
diproses lebih lanjut.

9. Beaker Glass
Beaker glass merupakan alat yang memiliki banyak fungsi. Didalam
mikrobiologi, dapat digunakan untuk preparasi media media,menampung
akuades dll.

10. Pembakar Bunsen (Bunsen Burner)


Salah satu alat yang berfungsi untuk menciptakan kondisi yang steril adalah pembakar
bunsen. Api yang menyala dapat membuataliran udara karena oksigen
dikonsumsi dari bawah dan diharapkan kontaminan ikut terbakar dalam
pola aliran udara tersebut. Untuk sterilisasi jarum ose atau yang lain,
bagian api yang paling cocok untuk memijarkannya adalah bagian api
yang berwarna biru (paling panas). Perubahan bunsen dapat menggunakan bahan
bakar gas ataumetanol.

11. Tabung Durham


Tabung durham berbentuk mirip dengan tabung reaksi namun ukurannya lebih kecil
dan berfungsi untuk menampung/menjebak gas yang terbentuk akibat
metabolisme pada bakteri yang diujikan. Penempatannya terbalik dalam
tabung reaksi dan harus terendam sempurna dalam media (jangan sampai
ada sisa udara).

12. Jarum Inokulum


Jarum inokulum berfungsi untuk memindahbiakan mikroba untuk
ditanam/ditumbuhkan ke media baru. Jarum inokulum biasanya terbuat
dari kawat nichrome atau platinum sehingga dapat berpijar jika terkena panas.
Bentuk ujung jarum dapat berbentuk lingkaran (loop) dan disebut ose atau
inoculating loop / transfer loop, dan yang berbentuk lurus disebut inoculating needle /
Transfer needle. Inoculating loop cocok untuk melakukan streak di permukaan
agar, sedangkan inoculating needle cocok digunakan untuk inokulasi secara
tusukan pada agar tegak ( stabino culating ). Jarum inokulum ini akan sangat
bermanfaat saat membelah agar untuk preprasi Heinrichs Slide Culture.

13. Pipet Filler / Rubber Bulb


Filler adalah alat untuk menyedot larutan yang dapat dipasang pada pangkal
pipet ukur. Karet sebagai bahan filler merupakan karet yang resisten bahan kimia.
Filler memiliki 3 saluran yang masing-masing saluran memiliki katup. Katup yang
bersimbol A (aspirate) berguna untuk mengeluarkan udara dari gelembung. S
(suction) merupakan katup yang jika ditekan maka cairan dari ujung pipet
akantersedot ke atas. Kemudian katup E (exhaust ) berfungsi untuk
mengeluarkan cairandari pipet ukur.

III. Alat dan Bahan


1. Tabung reaksi
2. Cawan Petri
3. Jarum Inokulasai
4. Inkubator
5. Pipet
6. Waterbath
7. Autoclave
8. Lemari es
IV.Prosedur Praktikum
1. Cara memijarkan Ose
Pegang Ose dengan ibu jari, telunjuk, dan jari tengah.
Masukkan jarum secara tegak perlahan ke dalam api bagian biru, dari
ujung sampai semua bagian terbakar (warna merah).
Angkat Ose dari api, biarkan beberapa detik di udara, baru lakukan
inokulasi

2. Cara memegang cawan petri


Pegang pinggiran cawan dengan menggunakan ibu jari, jari telunjuk,
dan jari tengah. Sedangkan jari manis dan kelingking untuk menahan
alas cawan petri.
Lalukan pinggiran cawan di atas api, baru buka penutup (1/2 terbuka)
menggunakan telunjuk dan ibu jari
Setelah inokulasi selesai, lalukan lagi pinggiran cawan di atas api.
Apabila akan menuangkan medium ke dalam cawan, buka sumbat
tabung/Erlenmeyer dengan tangan kiri, lalukan leher tabung di atas
api. Ambil cawan petri, lalukan di atas api, buka tutup samapi
tebuka, tuangkan medium secara aseptis
Apabila tangan kiri tidak kuat memegang cawan petri, cawan dapat
disimpan di atas meja dan lakukan inokulasi secara biasa.

3. Cara memegang pipet


Keluarkan pipet steril dari selongsong logam.
Tutup kembali logam tempat pipet.
Pegang pipet menggunakan ibu jari pada bagian atas dan pegang
sisanya. Jangan sampai terkena garis ukurnya.

4. Cara subkultur
Beri nama pada tabung reaksi.
Letakan tabung di telapak tangan, tahan dengan ibu jari dan buat
bentuk V.
Panaskan jarum (Ose) di atas api samapi berwarna merah.
Dengan Ose yang sudah steril di tangan, buka tutup tabung.
Lalukan leher tabung di atas api sekali.
Pindahkan kultur dari tabung satu ke tabung lainnya menggunakan
Ose
Lalukan leher tabung di atas api sekali lagi.
Tutup atau sumbat kembali tabung reaksi.
Bakar jarum (Ose) kembali.
V. Hasil Pengamatan
1. Tabel Gambar dan Fungsi Alat
No Nama Gambar Fungsi

Alat optik untuk mengamati benda-


benda kasat mata yang berukuran
1 Mikroskop
mikro (contohnya
mikroorganisme).

Wadah untuk menumbuhkan,


2 Cawan Petri memelihara, dan menyimpan
mikroorganisme.

Wadah untuk menyimpan


mikroorganisme dalam medium
Tabung
3 cair atau padat.
reaksi
Digunakan pula ntuk alat
pengenceran.

Alat untuk memindahkan kultur


secara steril.
4 Pipet ukur
Memindahkan larutan dengan
volume yang diketahui.

Alat untuk memindahkan cairan


5 Pipet tetes namun volume yang
dipindahkan tidak diketahui.

Pipet Alat untuk mengambil dan


6 volume memindahkan larutan dengan
(10-25 ml) ukuran yang akurat.
Fin pipet
Pipet dengan ukuran yang lebih
akurat.
Fin pipet
7
dan fin tip
Fin tip
Alat untuk membantu
menggunakan fin pipet.

Alat untuk menyedot atau


mengeluarkan larutan, membantu
8 Bulb pipet untuk mengambil sampel dalam
pipet;dipasang di pangkal pipet
ukur.

Alat untuk memindahkan kultur


9 Ose
mikroorganisme.

Wadah penampung untuk


Beaker mengaduk, mencampur,
glass memanaskan cairan yang
10
(100-400 digunakan dalam laboratorium.
ml) Wadah untuk membuat media
dan membuat sampel cair.
Wadah untuk menampung
larutan, bahan atau cairan atau
media.
11 Erlenmeyer
Alat untuk pengamatan dan
pencampuran
(menghomogenkan) larutan.
Gelas ukur Mengukur volume suatu cairan atau
12
(10-25 ml) padatan yang dicairkan.

Alat untuk mengambil dan


13 Spatula memindahkan bahan kimia yang
berbentuk padat.

Mortar dan Alat untuk menumbuk dan


14
Pestle menghaluskan sampel.

Object glass
Untuk meletakkan objek yang akan
dilihat dengan menggunakan
Objek glass
mikroskop.
15 dan cover
Cover glass
glass
Digunakan sebagai penutup object
glass agar sample yang diteliti tidak
berpindah tempat.

Tabung Indikator suatu media untuk


16
durham menghitung dengan metode mpn.

Alat untuk memanaskan atau


17 Bunsen membakar.
Alat pensteril ruangan.
Alat untuk mensterilisasi alat alat
18 Autoklaf kaca menggunakan uap air
bertekanan tinggi.

Vorter Alat untuk mengocok tabung reaksi


19
Mixer agar lebih homogen.

Alat untuk membuat media atau


20 Waterbath menyimpan kultur mikroba dengan
cara mempertahankan temperatur

Colony Alat untuk menghitung jumlah


21
Counter koloni mikroba.

Botol Botol untuk menyimpan alcohol


22
semprot dan untuk sterilisasi.

Alat untuk mendudukkan atau


23 Rak Tabung
menyusun tabung reaksi.
Alat untuk menjepit tabung
reksi saat pemanasan.
Alat untuk membantu
24 Penjepit
mengambil kertas
saring/benda lain dalam
kondisi panas.

2. Cara Membuat Sumbat


Sediakan kapas dan kassa secukupnya.

Gulung kapas dengan rapi dan sesuaikan ukuran kapas tersebut dengan
lubang tabung reaksi.

Bungkus kapas tersebut dengan kassa, lalu simpul ujung kassa dengan
rapi.

Setelah sumbat jadi, pasangkan ke tabung reaksi. Sumbat yang baik adalah
sumbat yang mengeluarkan bunyi pada saat ditarik dari tabung reaksi.

3. Cara sterilisasi pipet ukur


Sediakan kertas putih berukuran panjang (1 kertas A4 dibagi 3-4
memanjang).

Pertama, balutkan kertas dengan rapi di bagian runcing ujung pipet ukur.
Kemudian tempel ujung kertas dengan rapi. Ujung kertas harus berada di
atas kertas dan dilekatkan dengan menggunakan label.

Setelah itu balutkan lagi kertas putih di ujung yang lain dari pipet ukur lalu
tempel pula ujung kertas ke kertas tersebut menggunakan label.

4. Cara sterilisasi cawan petri


Sediakan kertas putih kira kira berbentuk persegi.

Letakkan cawan petri di atas kertas tersebut dengan posisi tutup cawan
berada di bagian bawah.
Bungkus dengan rapi hingga semua bagian tertutup.

VI. Pembahasan
Pada praktikum kali pertama, kami membahas mengenai berbagai jenis
serta fungsi alat-alat yang digunakan selama praktikum dalam laboratorium
mikrobiologi pangan. Pengenalan alat-alat laboratorium beserta fungsi ini sangat
penting karena selain untuk mengenal alat apa saja yang digunakan juga untuk
menghindari kesalahan penggunaan alat selama melaksanakan praktikum maupun
saat melakukan penelitian di laboratorium.
Adapun alat-alat yang diperkenalkan yang kemudian akan digunakan
untuk tentang berbagai macam serta fungsi peralatan yang akan digunakan untuk
praktikum mikrobiologi pangan selanjutnya. Pengenalan alat-alat praktikum serta
mengetahui fungsi masing-masing peralatan ini sangat diperlukan untuk
meminimalisir terjadinya kesalahan saat menggunakan alat-alat di laboratorium.
Adapun alat-alat yang diperkenalkan dan akan digunakan untuk praktikum
selanjutnya diantaranya adalah sebagai berikut:
1 Mikroskop , Objek Glass dan Cover Glass
Mikroskop berfungsi untuk melihat dan mengamati objek yang sangat
kecil (mikroskopis) yang tidak kasat mata atau tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang. Mikroskop terdiri dari beberapa bagian yaitu, lensa okuler dan lensa
objektif, tabung mikroskop (tubus), makrometer (sekrup pemutar kasar),
micrometer (sekrup pemutar halus), revolver, reflektor, diagfarma, kondensor,
meja mikroskop, penjepit kaca, lengan mikroskop, kaki mikroskop, dan sendi
iklinasi (pengatur sudut). Objek glass adalah lempengan kaca tipis yang
digunakan untuk meletakan sampel yang akan diamati di mikroskop. Sedangkan
cover glass digunakan untuk menutupi sampel tersebut sehingga posisinya tidak
berubah.
2 Cawan Petri

Cawan petri berfungsi sebagai tempat menumbuhkan mikroorganisme


secara kuantitatif dan sebagai tempat pengujian sampel. Cara menggunakan
cawan petri yakni dengan memegang pinggiran cawan dengan menggunakan ibu
jari, telunjuk dan jari tengah, sedangkan jari manis dan kelingking menahan
bagian bawah cawan kemudian lalukan pinggiran cawan di atas api untuk
meyakinkan tidak adanya mikroorganisme yang menempel.

3 Tabung Reaksi
Tabung reaksi ini berfungsi untuk menyimpan organisme dalam medium
cair atau padat dan juga sebagai alat pengenceran. Tabung reaksi disimpan di
dalam rak tabung reaksi dan disusun secara teratur.
4 Pipet Ukur

Pipet ukur ini berfungsi untuk memindahkan kultur secara steril serta
untuk memindahkan larutan dengan volume yang diketahui. Ketika melakukan
pengambilan media cair dan pemindahan media cair harus berada di dekat api
agar tidak terkontaminasi.

5 Bulb Pipet

Bulb pipet digunakan untuk menyedot atau mengeluarkan larutan serta


membantu untuk mengambil sampel dalam pipet yang dapat dipasang pada
pangkal pipet ukur. Karet memiliki 3 saluran yang masing-masing saluran
memiliki katup. Katup yang bersimbol A berguna untuk mengeluarkan udara. S
merupakan katup yang jika ditekan maka cairan dari ujung pipet akan tersedot ke
atas. Kemudian katup E berfungsi untuk mengeluarkan cairan dari pipet ukur.

6 Ose

Ose berfungsi untuk memindahkan mikroorganisme, terdiri dari Ose lurus


(inoculating needle/transfer needle) untuk menanam mikroorganisme dan Ose
bulat (inoculating loop/transfer loop) untuk menggores mikroorganisme yang
biasanya berbentuk zig-zag. Ose biasanya terbuat dari kawat nichrome atau
platinum sehingga dapat berpijar jika terkena panas.

7 Beaker Glass

Beaker glass ini sebagai wadah penampung untuk mengaduk, mencampur,


memanaskan cairan yang digunakan dalam laboratorium. Dalam praktikum
mikrobiologi, beaker glass digunakan untuk membuat media dan membuat sampel
cair atau padatan yang dicairkan.

8 Labu Erlenmeyer

Labu Erlenmeyer digunakan untuk menampung larutan, bahan atau cairan


atau media serta untuk meracik dan menghomogenkan larutan. Dalam praktikum
mikrobiologi, erlenmeyer digunakan untuk pembiakan mikroba.
9 Gelas Ukur
Gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume suatu cairan atau padatan
yang dicairkan misalnya aquades. Gelas ukur sendiri memiliki skala volume
tertentu, ketika kita ingin mengukur volume larutan, sebaiknya volume tersebut
ditentukan berdasarkan meniskus cekung larutan.
10 Spatula
Spatula digunakan untuk memindahkan bahan kimia yang berbentuk padat
misalnya media yang digunakan untuk pertumbuhan mikroorganisme. Selain itu
membantu memindahkan padatan pada proses penimbangan.
11 Pipet Tetes, Pipet Volum, Fin Pipet dan Fin tip
Pipet tetes membantu memindahkan cairan dari wadah yang satu ke wadah
yang lain dalam jumlah yang sangat kecil tetes demi tetes. Pipet volum adalah alat
untuk memindahkan larutan dengan volume yang diketahui. Fin pipet adalah pipet
dengan ukuran yang lebih akurat. Sedangkan fin tip adalah alat untuk membantu
menggunakan fin pipet.
12 Tabung Durham
Tabung durham berfungsi sebagai indicator suatu media mengandung
koliform dengan metode MPN.
13 Waterbath
Waterbath merupakan alat untuk membuat media dan menyimpan kultur
mikroba. Waterbath menpunyai kelebihan yakni dapat menyalurkan panas lebih
cepat dan merata ke kultur dan terjadi proses aerasi selama pengocokan sehingga
dapat merangsang pertumbuhan mikroorganisme (terutama yang bersifat aerobik).
Kekurangan waterbath yaitu hanya dapat digunakan untuk menumbuhkan
organisme pada medium cair.
14 Autoclave
Autoclave digunakan untuk mensterilisasi bahan-bahan atau medium
basah seperti bahan makanan pada suhu 121oC selama 15 menit dalam tekanan 1
atm. Autoclave bekerja dengan cara memberikan udara panas dengan tekanan
tertentu. Prinsip penggunaan autoclave didasarkan pada mikroorganisme,
termasuk spora yang tahan panas, mudah terbunuh dengan panas lembab pada
temperatur sedikit di atas titik didih air.
15 Coloni Counter
Coloni counter digunakan untuk menghitung jumlah koloni mikroba.
16 Bunsen
Bunsen berfungsi untuk menjaga alat-alat dan tempat praktikum tetap
steril sehingga bunsen harus tetap dinyalakan ketika praktikum berlangsung.
Bunsen bisa digunakan untuk sterilisasi jarum ose dan juga alat praktikum yang
lainnya. Bagian api yang digunakan untuk memijarkan adalah bagian api yang
berwarna biru karena merupakan bagian api yang paling panas.
Selain diberi penjelasan tentang peralatan yang akan digunakan, kami juga
diajarkan cara membuat sumbat yang baik, cara mensterilkan pipet ukur, dan cara
memegang serta mensterilkan cawan petri. Semua hal di atas adalah dasar bagi
praktikan untuk mengerjakan praktikum-praktikum berikutnya.
Pembuatan sumbat yang paling sederhana adalah dengan menggunakan
kapas dan kain kassa. Sumbat kapas yang baik adalah sumbat yang mengeluarkan
bunyi khas plok saat ditarik dari ujung tabung reaksi. Bunyi tersebut
menunjukkan bahwa sumbat kapas mampu menahan udara yang masuk ke dalam
tabung sehingga tekanan udara di dalam tabung tetap atau dapat dipertahankan.
Dalam pensterilan pipet ukur dengan menggunakan kertas yang perlu
diperhatikan adalah bagaimana cara praktikan membungkus pipet tersebut.
Pembungkusan pipet harus benar benar teliti. Jangan sampai membungkus pipet
ukur terlalu erat ataupun terlalu longgar. Jika praktikan ingin menggunakan pipet
ukur yang telah disterilisasi, praktikan harus membuka kertas pembungkusnya
sesaat pipet ukur hendak digunakan. Hal ini bertujuan untuk menghindari
tercemarnya pipet dari mikroorganisme yang banyak beterbangan di udara. Selain
itu, bagian pipet yang pertama kali dibuka dari pembungkusnya adalah bagian
lubangnya, baru kemudian bagian runcing pipet tersebut.
Cawan petri biasanya dipegang oleh satu tangan saja dan setiap jari
mempunyai fungsinya sendiri-sendiri. Contohnya saja, jari telunjuk berfungsi
untuk menahan tutup cawan petri sementara ibu jari berfungsi untuk membuka
tutup cawan petri. Dalam hal membuka tutup cawan petri, tidak diperkenankan
membuka tutupnya terlalu lebar saat akan memasukkan suatu mikroorganisme.
Hal ini dilakukan untuk mencegah mikroorganisme lain yang berasal dari udara
ikut masuk pula ke cawan petri. Perlu diperhatikan pula, sebelum dan sesudah
menggunakan cawan petri, bagian pinggirnya harus dilalukan pada api dan dalam
pemakaianya juga harus selalu didekatkan ke api. Dalam hal pensterilan cawan
petri, posisi cawan petri sangat mempengaruhi hasil akhir. Harus diingat bahwa
bagian tutup cawan harus selalu berada di bawah. Hal ini bertujuan untuk
mencegah kondensasi uap yang terbentuk saat agar memadat untuk tidak jatuh ke
permukaan agar, saat dilakukan inkubasi cawan.
VII. Kesimpulan
1 Pengenalan dan pemahaman alat sebelum melaksanakan praktikum
sangatlah penting untuk memberikan kemudahan saat praktikum
berlangsung.
2 Pada praktikum mikrobiologi sebisa mungkin mengurangi kontiminasi
dengan lingkungan luar yang banyak mengandung mikroorganisme yang
tidak diinginkan. Praktikan harus sudah memakai jas lab, sarung tangan,
masker dan mengikat rambut sebelum memasuki laboratorium agar tidak
ada kontaminasi mikroba dari tubuh maupun pakaian praktikan
3 Kesterilan adalah hal yang sangat penting untuk selalu diperhatikan dan
dijaga selama praktikum mikrobiologi pangan berlangsung.

VIII. Saran
1 Alat-alat dalam praktikum mikrobiologi pangan haruslah steril. Oleh
karena itu setiap alat yang akan digunakan harus disterilisasi terlebih
dahulu.
2 Selain itu, selama praktikum praktikan diharapkan untuk menjaga
kesterilan dengan cara menggunakan jas lab, masker dan sarung tangan.
3 Praktikan harus menggunakan alat-alat praktikum secara hati-hati dan
sesuai dengan fungsinya.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Mikroskop. 2012. Terdapat di http://id.wikipedia.org/wiki/Mikroskop


(diakses 01 maret 2013)

Anonim. Petunjuk Praktikum Mikrobiolgi. 2012. Terdapat di


http://www.scribd.com/doc/16574529/petunjuk-praktikum-mikrobiologi
dasar (diakses 01 maret 2013)
Sukarminah, E, Sumanti, Debby M, dan Hanidah I. 2012. Mikrobiologi Pangan.
Jurusan Teknologi Industri Pangan. FTIP Universitas Padjadjaran.
Jatinangor.
Sumanti, Debby M., Een Sukarmina, Tita Rialita, In In Hanidah. 2013. Diktat
Penuntun Praktikum Mikrobiologi Pangan. Jurusan Teknologi Industri
Pangan. FTIP. Universitas Padjadjaran. Jatinangor.

Anda mungkin juga menyukai