Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengukuran adalah suatu teknik untuk mengaitkan suatu bilangan pada suatu sifan
fisis yang membandingkannya dengan suaty besaran standar yang telah diterima sebagai
suatu besaran. Sebelum mengukur sesuatu, kita harus memiliki suatu satuan bagi masing-
masing besaran yang akan diukur untuk keperluan pengukuran. Dalam fisika, terdapat
besaran dan satuan fundamental yang diturunkan yaitu panjang, massa, waktu dan muatan
listrik. Besaran yang lainnya merupakan hasil turunan dari keempat besaran fundamental ini.
Mikrometer sekrup adalah sebuah alat ukur besaran panjang yang cukup presisi. Mikrometer
mempunyai tingkat ketelitian hinggan 0,01 mm. Penggunaan mikrometer sekrup biasanya
untuk mengukur diameter benda melingkar yang kecil seperti kawat atau kabel. Jangka
sorong adalah salah satu alat ukur yang memiliki kegunaab yang sama, tetapi makalah ini
akan menjelaskan tentang micrometer sekrup lebih dalam. Mikrometer sekrup dan jangka
sorong memiliki fungsi yang sama yaitu menghitung (mengukur) besaran panjang.
Mikrometer sekrup punya ketelitian 10 kali lebih teliti dari jangka sorong. Kalau jangka
sorong 0,1 mm, mikrometer sampai 0,01 mm. Mikrometer yang pertama diciptakan oleh
William Gascoigne pada abad ke-17 sebagai alat pengukurann yang lebih presisi dibanding
jangka sorong.

Dalam melakukan pengerjaan tune up dan overhaul alat-alat pengukuran sangat


penting, alat ukur juga sangat membantu. Oleh karena itu pengukuran sangat penting dalam
melakukan pekerjaan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan mikrometer sekrup?
2. Apa yang dimaksud dengan telescoping gauge?
3. Apa yang dimaksut dengan dial indikator?

1.3 Tujuan
1. Untuk memahami mikrometer sekrup
2. Untuk memahami mikrometer sekrup
3. Untuk memahami dial indikator

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Mikrometer sekrup

2.1.1 Pengertian Mikrometer Sekrup

Mikrometer sekrup adalah sebuah alat ukur besaran panjang yang cukup presisi.
Mikrometer mempunyai tingkat ketelitian hinggan 0,01 mm. Penggunaan mikrometer sekrup
biasanya untuk mengukur diameter benda melingkar yang kecil seperti kawat atau kabel.

Mikrometer ada 2 jenis, mircrometer outside digunakan untuk mengukur diameter


luar dan micrometer inside dugnakan untuk mengukur kedalaman atau diameter dalam.

2.1.2 Bagian-Bagian dari Micrometer Sekrup

Secara standar bagian-bagian mikrometer sekrup terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut

2
Adapun bagian-bagian mikrometer sekrup adalah sebagai berikut:

1. Bingkai (Frame)

Bingkai ini berbentuk huruf C terbuat dari bahan logam yang tahan panas serta
dibuat agak tebal dan kuat. Tujuannya adalah untuk meminimalkan peregangan dan
pengerutan yang mengganggu pengukuran. Selain itu, bingkai dilapisi plastik untuk
meminimalkan transfer panas dari tangan ketika pengukuran karena jika Anda
memegang bingkai agak lama sehingga bingkai memanas sampai 10 derajat celcius,
maka setiap 10 cm baja akan memanjang sebesar 1/100 mm.

2. Landasan (Anvil)

Landasan ini berfungsi sebagai penahan ketika benda diletakan diantara anvil dan
spindle.

3. Spindle (gelendong)

Spindle ini merupakan silinder yang dapat digerakan menuju landasan.

4. Pengunci (lock)

Pengunci ini berfungsi sebagai penahan spindle agar tidak bergerak ketika
mengukur benda.

5. Sleeve

Tempat skala utama.

6. Thimble

Tempat skala nonius berada.

7. Ratchet Knob

Untuk memajukan atau memundurkan spindel agar sisi benda yang akan diukur
tepat berada diantara spindle dan anvil.

3
2.1.3 Fungsi dari Mikrometer Sekrup

Mikrometer berfungsi untuk mengukur panjang/ketebalan/diameter dari benda-benda


yang cukup kecil seperti lempeng baja, aluminium, diameter kabel, kawat, lebar kertas, dan
masih banyak lagi. Penggunaan mikrometer sekrup sangat luas, intinya adalah mengukur
besaran panjang dengan lebih presisi.

2.1.4 Cara Menggunakan Mikrometer Sekrup

Menggunakan mikrometer sekrup tidak sulit. Berikut 5 langkah menggunakan alat ukur
mikrometer sekrup :
1. Pastikan pengunci dalam keadaan terbuka.
2. Lakukan pengecekan ketika apakah poros tetap dan poros geser bertemu skala dan skala
nonius utama menunjukkan angka nol.
3. Buka rahang dengan menggerakkan pemutar ke arah kiri sampai benda dapat masuk ke
dalam rahang.
4. Letakkan benda dintara poros tetap dan poros geser lalu tutup kembali rahang hingga tepat
menjepit benda.
5. Putarlah Pengunci agar pemutar tidak bisa bergerak lagi. Dengarkan bunyi ―klik yang
muncul.

2.1.5 Skala Mikrometer Sekrup

Ada dua skala dalam mikrometer sekrup yaitu:

1. Skala utama

4
Skala mikrometer sekrup ini tiap satuannya sama dengan 1 mm, ditengah-tengah
angka skala tersebut ada angka tengahnya. angka skala atas 1,2,3,4, dst angka skala
bawah 0.5, 1.5, 2.5, dst

2. kala Nonius/ Skala Putar

Di skala putar terdapat angka 1 sampai 5 (kelipatan 5). Tiap skala ini berputar
mundur sekali maka skala utama bertambah 0,5 mm. Sehingga 1 skala putar = 0,5/50
=0,01 mm

2.1.6 Cara Membaca Mikrometer Sekrup

Untuk membaca hasil pengukuran pada mikrometer sekrup dapat dilakukan dengan
langkah sebagai berikut :

1) Menentukan nilai skala utama yang terdekat dengan selubung silinder (bidal) dari
rahang geser (skala utama yang berada tepat di depan/berimpit dengan selubung
silinder luar rahang geser).
2) Menentukan nilai skala nonius yang berimpit dengan garis mendatar pada skala
utama.

Hasil pengukuran dinyatakan dalam persamaan :

Hasil = Skala Utama + (Skala Nonius x skala terkecil mikrometer sekrup) = Skala Utama
+(Skala Nonius yang berimpit x 0,01 mm)

Contoh pengukuran mikrometer sebagai berikut :

Panjang yang terbaca dari mikrometer sekrup di atas adalah

Skala Utama…………………..5,5 mm

5
Skala Putar (26×0,01)……..0,26 mm

Panjang Benda……………….. 5,76 mm

Penyajian Data pada Hasil Pembacaan Mikrometer Sekrup

Ketelitian mikrometer sekrup atau skala terkecil mikrometer sekrup adalah seperseribu
centimeter atau 0,001 cm atau 0,01 mm.

Misalkan dari sebuah pengukuran yang dilakukan diperoleh nilai tebal sebuah keping uang
logam adalah 3,25 mm.

Maka penyajian atau pelaporan data dari tebal keping uang logam adalah :

(3,25 ± 0,005) mm, ini dalam millimeter bukan centimeter.

Jadi, cara pelaporan data hasil pengukuran alat ini mengikuti pola berikut:

L= X±∆X

x = hasil yang kita baca dari micrometer

Δx =ketidakpastiannya

Δ x =1/2 × ketelitian alat.

Sebagai contoh jika mikrometer skrup yang kita gunakan memiliki ketelitian atau skala
terkecilnya adalah 0,01 mm, maka ketidakpastiannya:

Δ x =1/2 × 0,01 mm =0,005 mm

Angka inilah yang harus ditambahkan setelah tanda±

6
Aplikasi Mikrometer Sekrup

Adapun aplikasi mikrometer sekrup dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut :

Dalam kehidupan sehari-hari, mikrometer sekrup sangat penting. Karena, alat inilah
yang mempunyai tingkat ketelian paling tinggi dalam mengukur panjang. Kerap kali alat ini
digunakan untuk mengukur tebal kertas, diameter kawat tipis, tebal plat tipis yang
memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi. Alat ini biasanya difungsikan untuk mengukur
diameter benda- benda berukuran milimeter atau beberapa centimeter saja.

2.2 Telescoping Gauge

2.2.1 Fungsi telescoping gauge


Telescoping gauge berfungsi untuk mengukur diameter dalam suatu benda yang
memiliki diameter yang kecil atau yang tidak dapat diukur dengan alat ukur micrometer
dalam.

2.2.3 Komponen Telescoping Gauge


Alat ukur telescoping gauge memiliki handle atau grip (pemegang) yang
dihubungkan pada bagian cross piece. Selain itu pada telescoping gauge juga terdapat
plunger yang digunakan untuk mengukur diameter dalam suatu benda. Bagian dalam
plunger terdapat pegas, sehingga plunger dapat ditekan. Telescopic plunger dapat dikunci
dengan menggunakan sekrup pengunci (locking screw atau juga bisa disebut lock nut)
dengan cara memutarnya sehingga posisi telescopic plunger tidak akan bergeser atau
berubah-ubah.

Alat ukur telescoping gauge ini terdapat berbagai macam ukuran sehingga jika akan
menggunakan telescoping gauge sesuaikan ukuran lubang yang akan diukur dengan ukuran
alat.

7
Pengukuran menggunakan alat ukur telescoping gauge membutuhkan perasaan atau feel
agar hasil pengukurannya dapat tepat. Feel ini dapat diperoleh jika operator atau pengukur
sering melakukan pengukuran menggunakan alat telescoping gauge ini.

2.2.3 Cara Penggunaan Telescoping Gauge

8
Cara menggunakan telescoping gauge :

 Kendorkan locking screw agar telescopic plunger bebas


 Tekan telescopic plunger dan kemudian kencangkan locking screw.
 Masukkan telescoping gauge ke lubang yang akan diukur.
 Lepaskan telescopic plunger dengan cara kendorkan locking screw agar
telescopic plunger dapat mengembang sesuai dengan ukuran lubang yang
akan diukur.
 Goyang-goyangkan telescoping gauge agar tepat pada bagian tengah lubang
untuk mendapatkan ukuran diameter lubang yang tepat.
 Kencangkan locking screw agar posisi telescopic plunger tidak berubah-
ubah.
 Keluarkan telescoping gauge dari lubang dengan hati-hati.
 Ukur panjang telescopic plunger dengan contact menggunakan jangka
sorong atau micrometer luar (untuk mendapatkan tingkat ketelitian yang
lebih baik dari jangka sorong).
 Baca hasil pengukuran pada jangka sorong atau micrometer luar.
 Setelah selesai melakukan pengukuran, kembalikan peralatan-peralatan
yang digunakan.

Perawatan yang perlu dilakukan agar alat telescoping gauge ini dapat awet yaitu
dengan cara selalu simpan alat ukur ini pada tempat yang benar dan jangan lupa ketika
selesai mengukur dengan alat ini, selalu lepaskan atau bebaskan plunger dengan memutar
locking srew agar pegas di dalam plunger tidak cepat rusak.

2.3 Dial Indikator

9
2.3.1 Pengertian Dial Indikator

dial indicator adalah alat ukur yang dipergunakan untuk memeriksa penyimpangan yang sangat kecil
dari bidang datar, benda bulat, benda permukaan lengkung, memeriksa kerataan dari permukaan benda,
memeriksa penyimpangan eksentris, memeriksa
kesejajaran permukaan benda, menyetel kesentrisan benda pada pencekam
mesin bubut, memeriksa penyimpangan bantalan pada poros engkol.

2.3.2 Fungsi Dial Indikator

 Memeriksa kerataan dari permukaan benda


 Memeriksa penyimpangan yang kecil pada bidang datar, benda bulat, benda
permukaan lengkung
 Memeriksa penyimpangan eksentris
 Memeriksa kesejajaran permukaan benda
 Menyetel kesentrisan benda pada pencekam mesin bubut

2.3.3 Bagian-bagian Dial Indikator

 Jarum Panjang :
Jarum panjang ini akan langsung bergerak jika bagian bidang sentuh tertekan oleh benda
kerja. Nilai pergerakan dari jarum panjang tersebut tergantung pada hasil kali antara skala
dengan angka yang di tunjuk jarum panjang dial gauge tersebut. contohnya : dial gauge skala
0,01 mm, apabila jarum panjang menunjuk angka 10 berarti 0,01 x 10 = 0,1 mm.

 Jarum Pendek :
Jarum pendek akan bergerak satu step/ruas, jika jarum panjang berputar dari angka nol
sampai angka nol lagi (satu putaran). contohnya : nilai pergerakan satu ruas dari jarum
pendek adalah 0,01 mm x 100 = 1 mm (ini jika nilai skala 0,01 mm).
Jadi, jika jarum pendek berputar sampai satu putaran berarti 1 x 10 = 10 mm.

 Batas Toleransi :
Batas toleransi pada alat ini terdapat dua batas toleransi dan dapat digeser kekiri dan kekanan
sesuai dengan yang kita inginkan untuk melihat batas pergerakan jarum panjang kekiri atau
kekanan, ketika proses pengukuran benda kerja.

 Bidang sentuh benda kerja :


Bagian ini akan bergerak naik atau turun jika bersentuhan dengan permukaan benda kerja
saat benda kerja bergerak terhadap bidang sentuh tersebut. Jarum panjang akan bergerak
kearah kanan jika bidang sentuh bergerak kearah atas. Jarum panjang akan bergerak
kekiri jika bidang sentuh bergerak ke bawah.

10
Contoh
Setelah benda kerja diputar-putar pada skala nonius menunjukkan angka 0.12 mm dan skala
utama nol (0) maka kelengkungan poros tersebut adalah 0,12 mm.

2.3.4 Cara Mengukur Dengan Menggunakan Dial Indikator

1. Masukkan tangkai dial indicator pada lubang pengunci yang ada pada tiang
dial indicator, kemudian kencangkan baut pengencangnya.

2. Masukkan bagian dial indikator yang terdapat skala dan jarum pad a tangkai
dial indikator kemudian kencangkan.

3. Baca gambar kerja kemudian Bersihkan benda kerja dari kotoran Kemudian
lakukan pengukuran , yang pertama hidupkan aliran magnet pada dial indikator
tersebut dengan memindahkan tombol yag ada pada bagian bawah ke posisi on.

4. Posisikan jarum dial indikator tepat dia atas permukaan benda kerja sampai
menyentuh atau terjadi gesekan antara jarum dengan benda kerja.

5. Kemudian benda kerja digeserkan ke kanan atau ke kiri apabila jarum pada
dial indikator itu berputar searah jarum jam maka benda kerja tersebut permukaanya
cembung atau menonjol ke atas, sedangkan apabila jarum pada dial indikator berputar
berlawanan dengan arah jarum jam maka benda tersebut cekung.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

12
Dalam melakukan pengerjaan tune up dan overhaul alat-alat pengukuran
sangat penting, alat ukur juga sangat membantu. Oleh karena itu pengukuran sangat penting
dalam melakukan pekerjaan.

3.2. Saran
Penulis menyadari jika dalam tulisan ini masih banyak kekurangan. Karena itu penulis
berharap masukan dan saran yang membangun demi sempurnanya makalah ini.

Daftar Rujukan
https://www.scribd.com/doc/257453906/Tugas-Makalah-Meerza-Dial-Tekan-Dial-
Indicator

http://webmakalah2.blogspot.com/2016/05/dial-indikatorr.html
13
mahasiswa-sibuk.blogspot.com/2012/01/mikrometer-sekrup.html

www.academia.edu/6719170/Makalah_mikrometer_sekrup

https://www.teknik-otomotif.com/2017/11/fungsi-telescoping-gauge-dan-cara.html

14

Anda mungkin juga menyukai