Anda di halaman 1dari 63

PENDAHULUAN

Deskripsi Modul, Relevansi, dan Petunjuk Belajar

Selamat berjumpa, selamat mempelajari Modul Dasar –dasar Praktika dalam Mata
Kuliah Media (MK) Reagensia. Modul praktika ini terdiri dari empat belas (14) kegiatan
belajar praktikum laboratorium.
Modul yang sedang Anda pelajari ini merupakan modul pertama Praktika Mata
Kuliah (MK) Media Reagensia. Modul praktika ini berisi keterampilan-keterampilan yang
berhubungan dengan pembuatan bahan reagan dan media yang digunakan untuk keperluan
kegiatan yang berkaitan dengan laboratorium.
Modul ini berisi empat belas (14) kegiatan belajar. Setelah selesai mempelajari
setiap kegiatan belajar Anda diminta untuk mendemonstrasikan prosedur pada kegiatan
belajar tersebut serta menilainya berdasarkan lembar unjuk kerja yang dilampirkan.Jika
Anda berhasil mendapatkan nilai batas lulus (75) maka Anda dapat melanjutkan pada
kegiatan belajar berikutnya. Setelah menyelesaikan 14 kegiatan belajar pada modul ini
Anda diperbolehkan mengikuti evaluasi sumatif Ujian Praktikum Tengah Semester untuk
mengetahui sejauh mana Anda terampil dalam melaksanakan prosedur-prosedur pembuatan
reagen dan media untuk keperluan laboratorium.
Untuk mengikuti kegiatan pembelajaran praktik laboratorium ini, Anda para
mahasiswa akan dibagi dalam kelompok-kelompok dengan jumlah anggota sebanyak 5-6
mahasiswa atau dalam 10 kelompok . Masing-masing kelompok akan mengikuti
pembelajaran praktek laboratorium sesuai jadual yang tercantum dalam rencana
pembelajaran semester (RPS). Sebelum mengikuti kegiatan ini, Anda dianjurkan untuk
membaca setiap kegiatan belajar dan menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk
praktikum. Di awal pembelajaran akan dilakukan apersepsi dengan tutor, kemudian tutor
akan memberi kesempatan kepada Anda untuk mendemonstrasikan prosedur pada kegiatan
belajar yang sedang Anda pelajari. Bila anda kurang jelas anda boleh bertanya kepada
tutor. Setelah Anda menyelesaikan unjuk kerja, maka akan diberikan umpan balik dari hasil
unjuk kerja Anda untuk perbaikan sebelum Ujian Praktik Sumatif.
Empat belas (14) kegiatan belajar praktika yang akan Anda pelajari pada modul
dasar ini adalah sebagai berikut:
Kegiatan praktikum 1: Pembuatan Reagen Kimia Kualitatif Bahan Dasar Padatan
Kegiatan praktikum 2: Pembuatan Reagen Kimia Kualitatif Bahan Dasar Asam Pekat
Kegiatan praktikum 3 : Pembuatan Reagen Kimia Kuantitatif Bahan Dasar Padatan
Kegiatan praktikum 4 : Pembuatan Reagen Kimia Kuantitatif Bahan Dasar Asam Pekat
Kegiatan praktikum 5 : Pengenceran Larutan Induk
Kegiatan praktikum 6 : Pembuatan Giesma 10%
Kegiatan praktikum 7 : Pembuatan Larutan HCl 0,1 N dan EDTA
Kegiatan praktikum 8 : Pembuatan Reagen Kimia Klinik I (Stainhelmer Malbin)
Kegiatan praktikum 9 : Pembuatan Reagen Kimia Klinik II ( Benedict dan Fehling)
Kegiatan praktikum 10: Pembuatan Media Padat
Kegiatan praktikum 11: Pembuatan Media Cair
Kegiatan praktikum 12: Pembuatan Motil
Kegiatan praktikum 13: Pembuatan Gula-Gula
Kegiatan praktikum 14: Pembuatan Gram A B C D
Modul ini akan Anda selesaikan dalam waktu 14 x 170 menit pembelajaran
praktika di laboratorium. Semoga Anda dapat mempelajari modul ini dengan baik. Bila
Anda sudah selesai membaca modul ini dan telah mencoba mempraktekkan prosedur pada
setiap kegiatan belajar, silahkan Anda menilai kemampuan keterampilan Anda.
Selamat Belajar, jangan pernah ragu untuk mencoba dan tetap berlatih !
Kegiatan Praktikum 1
PEMBUATAN REAGEN KUALITATIF BAHAN DASAR PADATAN

 170 Menit
Laboratorium Kimia Dasar

A. TUJUAN PRAKTIKUM

Setelah Anda menyelesaikan kegiatan praktikum 6, selama 1 x 170 menit


praktika di laboratorium, diharapkan Anda dapat:
1. Mengetahui cara pembuatan reagen kualitatif bahan dasar padatan
2. Mengetahui cara penyimpanan reagen kualitatif bahan dasar padatan
3. Mengetahui kegunaan reagen kualitatif bahan dasar padatan

B. DASAR TEORI
A
Larutan adalah campuran homogen L yang komponennya terdiri atas pelarut
dan zat terlarut. Larutan disebut juga sebagai
A campuran homogen dua zat atau lebih.
Dalam pekerjaan sehari-hari di laboratorium, biasanya kita membuat larutan salah
T
satunya secara kualitatif. Dalam membuat larutan secara kuantitatif maka sebaiknya
kita memperhatikan konsentrasi larutan& terlebih dahulu.
Reagen kualitatif adalah reagen B yang dalam pembuatannya tidak
membutuhkan ketelitian yang tinggi, bahan-bahan tidak harus murni, dan
A
pengukuran ( volume atau berat ) juga tidak memerlukan ketelitian tinggi. Bila
memerlukan penimbangan. H
A
N

1. Alat
1. Gelas kimia
2. Kertas saring
3. Corong
4. Gelas ukur
5. Neraca analitik
6. Kertas timbang
7. Batang pengaduk
2. Bahan
1. Reagen kimia bahan padatan
2. Aquadest

D. PROSEDUR PEMBUATAN

1. Indikator PP 1% 100 ml
Perhitungan
Gram = 1/100 x 100 ml = 1 gram
Jadi indikator PP yang ditimbang adalah 1 gram
Alat dan Bahan
Alat:
1. Neraca Analitik
2. Gelas ukur
3. Gelas kimia
4. Kertas timbang
5. Sendok kimia/spatel
6. Pipet tetes
7. Batang pengaduk
8. Corong

Bahan:
1. Indikator PP
2. Alkohol
3. Aquades

Prosedur Kerja
1. Ditimbang serbuk PP sebanyak 1 gram
2. Masukan ke dalam beacker glass
3. Larutkan dengan 1 : 1 ( aquadest : alcohol ) sampai add 100ml
4. Disimpan dalam botol tertutup
5. Beri etiket nama reagen, konsentrasi, volum dan tanggal pembuatan

2. K2CrO4 5% 50 ml
Perhitungan
Gram = 5/100 x 50 ml = 2,5 gram
Jadi K2CrO4 yang ditimbang adalah 2,5 gram
Alat dan Bahan
Alat:
1. Neraca Analitik
2. Gelas ukur
3. Gelas kimia
4. Kertas timbang
5. Sendok kimia/spatel
6. Pipet tetes
7. Batang pengaduk
8. Corong

Bahan:
1. K2CrO4
2. Aquades

Prosedur kerja
1. Ditimbang serbuk K2CrO4 2.5 gram
2. Masukan kedalam beacker glass
3. Larutkan dengan aquades sampai add 50 ml
4. Disimpan dalam botol tertutup
5. Beri etiket nama reagen, konsentrasi, volum dan tanggal pembuatan

3. Fe Allum 10% 25 ml
Perhitungan
Gram = 10/100 x 25 ml = 10 gram
Jadi Fe Allum yang di tibang adalah 10 gram
Alat dan Bahan
Alat:
1. Neraca Analitik
2. Gelas ukur
3. Gelas kimia
4. Kertas timbang
5. Sendok kimia/spatel
6. Pipet tetes
7. Batang pengaduk
8. Corong

Bahan:
1. Fe Allum
2. Aquades

Prosedur kerja
1. Ditimbang serbuk Fe Allum 10 gram
2. Masukan kedalam beacker glass
3. Larutkan dengan aquades sampai add 25 ml
4. Disimpan dalam botol tertutup
5. Beri etiket nama reagen, konsentrasi, volum dan tanggal pembuatan

4. KI 20% 50 ml
Perhitungan
Gram = 20/100 x 50 ml = 10 gram
Jadi KI yang di timbang adalah 10 gram
Alat dan Bahan
Alat:
1. Neraca Analitik
2. Gelas ukur
3. Gelas kimia
4. Kertas timbang
5. Sendok kimia/spatel
6. Pipet tetes
7. Batang pengaduk
8. Corong

Bahan:
1. KI
2. Aquades

Prosedur kerja
1. Ditimbang serbuk KI 0,25 gram
2. Masukan kedalam beacker glass
3. Larutkan dengan aquades sampai add 50 ml
4. Disimpan dalam botol tertutup
5. Beri etiket nama reagen, konsentrasi, volum dan tanggal pembuatan

5. Amillum 1% 25 ml
Perhitungan
Gram = 1/100 x 25 ml = 0,25 gram
Jadi Amillum yang ditimbang adalah 0,25 gram
Alat dan Bahan
Alat:
1. Neraca Analitik
2. Gelas ukur
3. Gelas kimia
4. Kertas timbang
5. Sendok kimia/spatel
6. Pipet tetes
7. Batang pengaduk
8. Corong

Bahan:
1. Amillum
2. Aquades

Prosedur kerja
1. Ditimbang serbuk Amillum 10 gram
2. Masukan kedalam beacker glass
3. Larutkan dengan aquades sampai add 25 ml
4. Disimpan dalam botol tertutup
5. Beri etiket nama reagen, konsentrasi, volume dan tanggal pembuatan
Kegiatan Praktikum 2
PEMBUATAN REAGEN KUALITATIF BAHAN DASAR ASAM
PEKAT

 170 Menit
Laboratorium Kimia Dasar

A. TUJUAN PRAKTIKUM

Setelah Anda menyelesaikan kegiatan praktikum 6, selama 1 x 170 menit


praktika di laboratorium, diharapkan Anda dapat:
1. Mengetahui cara pembuatan reagen kualitatif bahan dasar asam
2. Mengetahui cara penyimpanan reagen kualitatif bahan dasar asam
3. Mengetahui kegunaan giemsa reagen kualitatif bahan dasar asam

B. DASAR TEORI

Asam (yang sering diwakili dengan rumus umum HA) secara umum
merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan
A
dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat
memberi proton (ion H+) kepada zat lainL(yang disebut basa), atau dapat menerima
pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu
A asam bereaksi dengan suatu basa dalam
reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat
T
(ditemukan dalam cuka) dan asam sulfat (digunakan dalam baterai atau aki mobil).
Asam umumnya berasa masam, tapi cairan & asam pekat sangat berbahaya dapat
merusak kulit dan hati-hati mata, jika terpercik
B asam pekat bisa berakibat kebutaan.
Jika kena asam pekat harus langsung dicuci dengan air mengalir sampai benar-benar
bersih.
A
H
A
N

1. Alat
1. Gelas kimia
2. Corong
3. Gelas ukur
4. Pipet ukur
5. Botol reagen
2. Bahan
1. Aquadest

D. PROSEDUR PEMBUATAN

1. Menghitung volume asam pekat yang dibutuhkan


2. Memasukkan asam pekat ke dalam gelas kimia dengan pipet ukur
3. Ukur volume aquadest dengan gelas ukur
4. Masukan ke dalam gelas kimia
5. Lakukanlah homogenisasi
6. Memasukkan reagen ke dalam botol reagen yang sudah disediakan
Kegiatan Praktikum 3
PEMBUATAN REAGEN KUANTITATIF BAHAN DASAR
PADATAN

 170 Menit
Laboratorium Kimia Dasar

A. TUJUAN PRAKTIKUM

Setelah Anda menyelesaikan kegiatan praktikum 6, selama 1 x 170 menit


praktika di laboratorium, diharapkan Anda dapat:
1. Mengetahui cara pembuatan reagen kuantitatif bahan dasar padatan
2. Mengetahui cara penyimpanan reagen kuantitatif bahan dasar padatan
3. Mengetahui kegunaan reagen kuantitatif bahan dasar padatan

B. DASAR TEORI

Larutan adalah campuran homogen yang komponennya terdiri atas pelarut


A
dan zat terlarut. Larutan disebut juga sebagai campuran homogen dua zat atau lebih.
L
Dalam pekerjaan sehari-hari di laboratorium, biasanya kita membuat larutan salah
satunya secara kuantitatif. Dalam membuatA larutan secara kuantitatif maka
sebaiknya kita memperhatikan konsentrasi larutan terlebih dahulu.
T
Konsentrasi larutan menyatakan secara kuantitatif komposisi zat terlarut dan
pelarut di dalam larutan. Konsentrasi & umumnya dinyatakan dalam perbandingan
jumlah zat terlarut dengan jumlah totalBzat dalam larutan, atau dalam perbandingan
jumlah zat terlarut dengan jumlah pelarut. Konsentrasi larutan merupakan suatu
A
label larutan, agar larutan tersebut bisa memberikan gambaran atau informasi
tentang perbandingan jumlah zat terlarut Hdan jumlah pelarutnya.
A
N

1. Alat
1. Neraca analitik
2. Labu ukur
3. Gelas kimia
4. Kertas timbang
5. Sendok kimia/spatel
6. Pipet tetes
7. Batang pengaduk
8. Corong

2. Bahan
1. Reagen kimia bahan padatan
2. Aquadest

D. PROSEDUR PEMBUATAN

1. NaOH 0,1 N 500 ml


Perhitungan
gram valensi
N = Mr x volume(liter )
gram 1
0,1 = 40 x 0,5
gram = 2,0000 gram
Jadi, NaOH yang ditimbang adalah 2,0000 gram.

Alat dan Bahan


Alat:
1. Neraca analitik
2. Labu ukur
3. Gelas kimia
4. Kertas timbang
5. Sendok kimia/spatel
6. Pipet tetes
7. Batang pengaduk
8. Corong

Bahan:
1. NaOH
2. Aquades

Cara Pembuatan
1. Menyiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan.
2. Melakukan penimbangan terhadap zat yang akan dilarutkan menggunakan
neraca analitik.
3. Menuangkan zat yang telah ditimbang ke dalam gelas kimia.
4. Menuangkan sedikit pelarut ke dalam gelas kimia untuk melarutkan zat
dan mengaduknya menggunakan batang pengaduk.
5. Memasang corong pada labu ukur.
6. Menuangkan zat yang telah dilarutkan dalam gelas kimia ke dalam labu
ukur sekaligus untuk membilas sisa zat yang ada di dalam gelas kimia.
7. Menambahkan pelarut sedikit demi sedikit sampai setengah volume dari
labu ukur dan melakukan homogenisasi dengan cara melingkar sampai zat
larut sempurna.
8. Setelah zatlarut sempurna, tambahkan pelarut sampai kurang lebih 1 cm di
bawah garis tanda (tanda tera).
9. Menambahkan pelarut dengan bantuan pipet tetes sampai tanda tera.
10. Menutup labu ukur dan membolak balikkannya sampai benar-benar
tercampur homogen.
11. Larutan disimpan dalam botol simpan.
12. Botol simpan diberi label yang berisi informasi nama larutan, konsentrasi,
tanggal pembuatan dan nama pembuat larutan.

2. Asam Oksalat 0,1 N 250 ml


Perhitungan
gram valensi
N = Mr x volume(liter )
gram 2
0,1 = 90 x 0,25
gram = 1,1250 gram
Jadi, NaOH yang ditimbang adalah 1,1250 gram.

Alat dan Bahan


Alat:
1. Neraca analitik
2. Labu ukur
3. Gelas kimia
4. Kertas timbang
5. Sendok kimia/spatel
6. Pipet tetes
7. Batang pengaduk
8. Corong

Bahan:
1. Asam Oksalat
2. Aquades
Cara Pembuatan
1. Menyiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan.
2. Melakukan penimbangan terhadap zat yang akan dilarutkan menggunakan
neraca analitik.
3. Menuangkan zat yang telah ditimbang ke dalam gelas kimia.
4. Menuangkan sedikit pelarut ke dalam gelas kimia untuk melarutkan zat
dan mengaduknya menggunakan batang pengaduk.
5. Memasang corong pada labu ukur.
6. Menuangkan zat yang telah dilarutkan dalam gelas kimia ke dalam labu
ukur sekaligus untuk membilas sisa zat yang ada di dalam gelas kimia.
7. Menambahkan pelarut sedikit demi sedikit sampai setengah volume dari
labu ukur dan melakukan homogenisasi dengan cara melingkar sampai zat
larut sempurna.
8. Setelah zatlarut sempurna, tambahkan pelarut sampai kurang lebih 1 cm di
bawah garis tanda (tanda tera).
9. Menambahkan pelarut dengan bantuan pipet tetes sampai tanda tera.
10. Menutup labu ukur dan membolak balikkannya sampai benar-benar
tercampur homogen.
11. Larutan disimpan dalam botol simpan.
12. Botol simpan diberi label yang berisi informasi nama larutan,
konsentrasi, tanggal pembuatan dan nama pembuat larutan.

3. NaCl 0,1 N 500 Ml


Perhitungan
gram valensi
N = Mr x volume(liter )
gram 1
0,1 = 58 ,5 x 0,5
gram = 2,9250 gram
Jadi, NaCL yang ditimbang adalah 2,9250 gram.

Alat dan Bahan


Alat:
1. Neraca analitik
2. Labu ukur
3. Gelas kimia
4. Kertas timbang
5. Sendok kimia/spatel
6. Pipet tetes
7. Batang pengaduk
8. Corong

Bahan:
1. NaCL
2. Aquades

Cara Pembuatan
1. Menyiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan.
2. Melakukan penimbangan terhadap zat yang akan dilarutkan menggunakan
neraca analitik.
3. Menuangkan zat yang telah ditimbang ke dalam gelas kimia.
4. Menuangkan sedikit pelarut ke dalam gelas kimia untuk melarutkan zat
dan mengaduknya menggunakan batang pengaduk.
5. Memasang corong pada labu ukur.
6. Menuangkan zat yang telah dilarutkan dalam gelas kimia ke dalam labu
ukur sekaligus untuk membilas sisa zat yang ada di dalam gelas kimia.
7. Menambahkan pelarut sedikit demi sedikit sampai setengah volume dari
labu ukur dan melakukan homogenisasi dengan cara melingkar sampai zat
larut sempurna.
8. Setelah zatlarut sempurna, tambahkan pelarut sampai kurang lebih 1 cm di
bawah garis tanda (tanda tera).
9. Menambahkan pelarut dengan bantuan pipet tetes sampai tanda tera.
10. Menutup labu ukur dan membolak balikkannya sampai benar-benar
tercampur homogen.
11. Larutan disimpan dalam botol simpan.
12. Botol simpan diberi label yang berisi informasi nama larutan, konsentrasi,
tanggal pembuatan dan nama pembuat larutan.

4. KSCN 0,1 N 250 ml


Perhitungan
gram valensi
N = Mr x volume(liter )
gram 1
0,1 = 97,18 x 0,25
gram = 2,4295gram
Jadi, KSCN yang ditimbang adalah 2,4295 gram.

Alat dan Bahan


Alat:
1. Neraca analitik
2. Labu ukur
3. Gelas kimia
4. Kertas timbang
5. Sendok kimia/spatel
6. Pipet tetes
7. Batang pengaduk
8. Corong

Bahan:
1. KSCN
2. Aquades

Cara Pembuatan
1. Menyiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan.
2. Melakukan penimbangan terhadap zat yang akan dilarutkan menggunakan
neraca analitik.
3. Menuangkan zat yang telah ditimbang ke dalam gelas kimia.
4. Menuangkan sedikit pelarut ke dalam gelas kimia untuk melarutkan zat
dan mengaduknya menggunakan batang pengaduk.
5. Memasang corong pada labu ukur.
6. Menuangkan zat yang telah dilarutkan dalam gelas kimia ke dalam labu
ukur sekaligus untuk membilas sisa zat yang ada di dalam gelas kimia.
7. Menambahkan pelarut sedikit demi sedikit sampai setengah volume dari
labu ukur dan melakukan homogenisasi dengan cara melingkar sampai zat
larut sempurna.
8. Setelah zatlarut sempurna, tambahkan pelarut sampai kurang lebih 1 cm di
bawah garis tanda (tanda tera).
9. Menambahkan pelarut dengan bantuan pipet tetes sampai tanda tera.
10. Menutup labu ukur dan membolak balikkannya sampai benar-benar
tercampur homogen.
11. Larutan disimpan dalam botol simpan.
12. Botol simpan diberi label yang berisi informasi nama larutan,
konsentrasi, tanggal pembuatan dan nama pembuat larutan.

5. K2Cr2O7 0,1 N 250 ml


Perhitungan
gram valensi
N = Mr x volume(liter )
gram 6
0,1 = 294 x 0,25
gram = 1,2250 gram
Jadi, K2Cr2O7 yang ditimbang adalah 1,2250 gram.

Alat dan Bahan


Alat:
1. Neraca analitik
2. Labu ukur
3. Gelas kimia
4. Kertas timbang
5. Sendok kimia/spatel
6. Pipet tetes
7. Batang pengaduk
8. Corong

Bahan:
1. NaOH
2. Aquades

Cara Pembuatan
1. Menyiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan.
2. Melakukan penimbangan terhadap zat yang akan dilarutkan menggunakan
neraca analitik.
3. Menuangkan zat yang telah ditimbang ke dalam gelas kimia.
4. Menuangkan sedikit pelarut ke dalam gelas kimia untuk melarutkan zat
dan mengaduknya menggunakan batang pengaduk.
5. Memasang corong pada labu ukur.
6. Menuangkan zat yang telah dilarutkan dalam gelas kimia ke dalam labu
ukur sekaligus untuk membilas sisa zat yang ada di dalam gelas kimia.
Kegiatan Praktikum 4
PEMBUATAN REAGEN KUANTITATIF BAHAN DASAR ASAM
PEKAT

 170 Menit
Laboratorium Kimia Dasar

A. TUJUAN PRAKTIKUM

Setelah Anda menyelesaikan kegiatan praktikum 6, selama 1 x 170 menit


praktika di laboratorium, diharapkan Anda dapat:
1. Mengetahui cara pembuatan reagen bahan dasar asam
2. Mengetahui cara penyimpanan reagen bahan dasar asam
3. Mengetahui kegunaan reagen bahan dasar asam

B. DASAR TEORI

Asam (yang sering diwakili dengan rumus umum HA) secara umum
A
merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan
L modern, asam adalah suatu zat yang
dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi
dapat memberi proton (ion H+) kepada A zat lain (yang disebut basa), atau dapat
menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu
T
basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam
asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam & sulfat (digunakan dalam baterai atau aki
mobil). Asam umumnya berasa masam,Btapi cairan asam pekat sangat berbahaya
dapat merusak kulit dan hati-hati mata, jika terpercik asam pekat bisa berakibat
A
kebutaan. Jika kena asam pekat harus langsung dicuci dengan air mengalir sampai
benar-benar bersih. H
A
N

1. Alat
1. Gelas kimia
2. Labu ukur
3. Corong
4. Gelas ukur
5. Pipet ukur
6. Botol reagen
2. Bahan
1. Asam pekat
2. Aquadest

D. PROSEDUR PEMBUATAN

1. HNO3 6N 250 ml
Perhitungan
Diketahui:
HNO3 6N 250 ml
p = 1,42 g/ml
konsentrasi = 70%
Mr = 63
Valensi = 1
10. p . k . valensi
¿=
mr
10 x 1,42 x 70 x 1
¿
63

= 15,78 N
N 1.V 1=N 2. V 2
15,78 x V 1=6 x 250
V 1=95,06 ml
Alat dan Bahan
Alat:
1. Labu ukur
2. Gelas kimia
3. Pipet ukur
4. Corong
5. Botol reagen

Bahan:
1. HNO3
2. Aquadest

Cara Pembuatan
1. Menghitung volume HNO3 yang dibutuhkan
2. Memasukkan HNO3 ke dalam gelas kimia dengan pipet ukur 50 ml
3. Memasukkan HNO3 ke dalam labu ukur melalui dinding labu ukur
4. Memasukkan aquadest ke dalam labu ukur sampai titik tera
5. Melakukan homogenisasi dengan cara melingkar
6. Memasukkan ke dalam botol reagen yang sudah disediakan

2. H2SO4 0,1N 100 ml

Perhitungan
Diketahui:
H2SO4 0,1N 100 ml
p = 1,84 g/ml
konsentrasi = 96%
Mr = 98
Valensi = 2
10. p . k . valensi
¿=
mr
10 x 1,84 x 96 x 2
¿
98
= 36,04 N
N 1.V 1=N 2. V 2
36,04 x V 1=0,1 x 100
V 1=0,28 ml
Alat dan Bahan
Alat:
1. Labu ukur
2. Gelas kimia
3. Pipet ukur
4. Corong
5. Botol reagen

Bahan:
1. H2SO4
2. Aquadest

Cara Pembuatan
1. Menghitung volume H2SO4 yang dibutuhkan
2. Memasukkan H2SO4 ke dalam gelas kimia dengan pipet ukur 10 ml
3. Memasukkan H2SO4 ke dalam labu ukur melalui dinding labu ukur
4. Memasukkan aquadest ke dalam labu ukur sampai titik tera
5. Melakukan homogenisasi dengan cara melingkar
6. Memasukkan ke dalam botol reagen yang sudah disediakan
3. H2SO4 2N 50 ml

Perhitungan
Diketahui:
H2SO4 2N 50 ml
p = 1,84 g/ml
konsentrasi = 96%
Mr = 98
Valensi = 2
10. p . k . valensi
¿=
mr
10 x 1,84 x 96 x 2
¿
98
= 36,04 N
N 1.V 1=N 2. V 2
36,04 x V 1=2 x 50
V 1=2,77
Alat dan Bahan
Alat:
1. Labu ukur
2. Gelas kimia
3. Pipet ukur
4. Corong
5. Botol reagen

Bahan:
1. H2SO4
2. Aquadest

Cara Pembuatan
1. Menghitung volume H2SO4 yang dibutuhkan
2. Memasukkan H2SO4 ke dalam gelas kimia dengan pipet ukur 10 ml
3. Memasukkan H2SO4 ke dalam labu ukur melalui dinding labu ukur
4. Memasukkan aquadest ke dalam labu ukur sampai titik tera
5. Melakukan homogenisasi dengan cara melingkar
6. Memasukkan ke dalam botol reagen yang sudah disediakan

4. HNO3 2N 100 ml

Perhitungan
Diketahui:
HNO3 2N 100 ml
p = 1,42 g/ml
konsentrasi = 70%
Mr = 63
Valensi = 1

10. p . k . valensi
¿=
mr
10 x 1,42 x 70 x 1
¿
63
= 15,78 N
N 1.V 1=N 2. V 2
15,78 x V 1=2 x 100
V 1=12,67
Alat dan Bahan
Alat:
1. Labu ukur
2. Gelas kimia
3. Pipet ukur
4. Corong
5. Botol reagen

Bahan:
1. HNO3
2. Aquadest

Cara Pembuatan
1. Menghitung volume HNO3 yang dibutuhkan
2. Memasukkan HNO3 ke dalam gelas kimia dengan pipet ukur 10 ml
3. Memasukkan HNO3 ke dalam labu ukur melalui dinding labu ukur
4. Memasukkan aquadest ke dalam labu ukur sampai titik tera
5. Melakukan homogenisasi dengan cara melingkar
6. Memasukkan ke dalam botol reagen yang sudah disediakan

5. HCl 0,1N 100 ml

Perhitungan
Diketahui:
HCl 0,1N 100 ml
p = 1,19 g/ml
konsentrasi = 37%
Mr = 36,5
Valensi = 1
10. p . k . valensi
¿=
mr
10 x 1,19 x 37 x 1
¿
36,5
=12,06 N
N 1.V 1=N 2. V 2
12,06 x V 1=0,1 x 100
V 1=0,83

Alat dan Bahan


Alat:
1. Labu ukur
2. Gelas kimia
3. Pipet ukur
4. Corong
5. Botol reagen

Bahan:
1. HCl
2. Aquadest

Cara Pembuatan
1. Menghitung volume HCl yang dibutuhkan
2. Memasukkan HCl ke dalam gelas kimia dengan pipet ukur 10 ml
3. Memasukkan HCl ke dalam labu ukur melalui dinding labu ukur
4. Memasukkan aquadest ke dalam labu ukur sampai titik tera
5. Melakukan homogenisasi dengan cara melingkar
6. Memasukkan ke dalam botol reagen yang sudah disediakan
Kegiatan Praktikum 5
PENGENCERAN LARUTAN INDUK

 170 Menit
Laboratorium Kimia Dasar

A. TUJUAN PRAKTIKUM

Setelah Anda menyelesaikan kegiatan praktikum 6, selama 1 x 170 menit


praktika di laboratorium, diharapkan Anda dapat:
1. Mengetahui cara pengenceran larutan induk
2. Mengetahui cara pengenceran larutan induk
3. Mengetahui cara pengenceran larutan induk

B. DASAR TEORI

Pengenceran adalah membuat larutan supaya encer dengan cara menambah


pelarutnya. Dalam kimia, pengenceran diartikan pencampuran yang bersifat homogen
A
antra zat terlarut dan pelarut dalam larutan. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam
L
larutan disebut zat terlarut atau solut, sedangkan zat yabg jumlahnya lebih banayk
daripada zat-zat lain dalam larutan disebutApelarut atau solven.
Pengenceran dapat dihitung dengan rumus
T
M1.M2 = M2.V2
Dimana: &
M1= konsentrasi mula-mula B
M2= konsentrasi setelah pengenceran
V1= volume mula-mula
A
V2= volume setelah pengenceran H
A
N

1. Alat
1. Gelas kimia
2. Pipet ukur
3. Corong
4. Labu ukur
5. Botol reagen
2. Bahan
1. Aquadest
2. HCl

D. PROSEDUR PEMBUATAN

1. Dihitung volume dari larutan HCl 37% yang akan dibutuhkan untuk membuat
pengenceran HCl 0,2 M sebanyak 50 ml
2. Bahan dipipet menggunakan pipet volume sesuai dengan volumeHCl 0,2 M
yang telah dihitung yaitu 0,8291ml
3. Kemudian larutan dituangkan ke dalam labu takar dan ditambahkan dengan
aquadest hingga tanda tera (50ml)
4. Dihomogenkan lalu dimasukan kedalam botol reagen yang sudah disediakan.
Kegiatan Praktikum 6
PEMBUATAN LARUTAN GIEMSA 10%

 170 Menit
Laboratorium Hematologi

A. TUJUAN PRAKTIKUM

Setelah Anda menyelesaikan kegiatan praktikum 6, selama 1 x 170 menit


praktika di laboratorium, diharapkan Anda dapat:
1. Mengetahui cara pembuatan giemsa 10%
2. Mengetahui cara penyimpanan giemsaA10%
3. Mengetahui kegunaan giemsa 10% L

A
B. DASAR TEORI
T
Pewarnaan giemsa adalah pulasan & yang terdiri dari eosin, metilin azur dan
metilen blue. Giemsa ini berguna untukBmewarnai sel darah dan melakukan fiksasi
sendiri dengan metil alkohol. Kualitas dari Giemsa mempengaruhi hasil pewarnaan
A
pada sediaan hapusan darah. Kualitas Giemsa dikatakan baik apabila giemsa dibuat
H sudah disimpan lebih dari 1 hari.
baru dan dikatakan kurang baik apabila giemsa
A
N

1. Alat
1. Gelas kimia
2. Kertas saring
3. Corong
4. Gelas ukur
5. Neraca analitik
2. Bahan
1. Giemsa stain 1 gram
2. Methanol 65 ml
3. Gliserol 40 ml
4. Aquadest
5. Larutan buffer
D. PROSEDUR PEMBUATAN

1. Timbang 1 gram giemsa stain, masukan kedalam gelas kimia


2. Larutkan dengan methanol seditik demi seditik
3. Tambahkan 40 ml gliserol dan homogenkan kurang lebih 1-2 hari
4. Jika akan melakukan pewarnaan dengan menggunakan larutan giemsa, maka
larutan terlebih dahulu harus diencerkan dengan larutan buffer dengan
perbandingan 1:9 (1 ml giemsa : 9 ml larutan buffer)
5. Selain larutan buffer giemsa dapat diencerkan dengan menggunakan aquadest
dengan perbandingan 1:9 (1 ml giemsa : 9 ml aquadest)
Kegiatan Praktikum 7
A. PEMBUATAN LARUTAN HCL 0.1 N

 170 Menit
Laboratorium Hematologi

A. TUJUAN PRAKTIKUM

Setelah Anda menyelesaikan kegiatan praktikum 6, selama 1 x 170 menit


praktika di laboratorium, diharapkan Anda dapat:
1. Mengetahui cara pembuatan HCl 0,1 NA
2. Mengetahui cara penyimpanan HCl 0,1L N
3. Mengetahui kegunaan HCl 0,1 N
A
B. DASAR TEORI T
&
HCl 0,1 N digunakan dalam pemeriksaan
B hemoglobin dengan metode sahli.
Larutan ini mengubah darah menjadi hematin asam. Perubahan darah menjadi
A
hematin membuat perubahan warna larutan sehingga dapat dibandingkan dengan
warna standar. H
A
N

1. Alat
1. Gelas kimia
2. Corong
3. Gelas ukur
4. Pipet ukur
5. Botol reagen
2. Bahan
1. HCl 0,83 ml
2. Aquadest 100 ml

D. PROSEDUR PEMBUATAN

1. Ukur 100 ml aquadest masukan kedalam gelas kimia


2. Pipet 0,83 ml HCl pekat dengan menggunakan pipet ukur
3. Campurkan kedalam aquadest yang sudah disiapkan tadi
4. Homogenkan larutan di dalam lemari asam
5. Masukan kedalam botol reagen dan diberi label.

B. PEMBUATAN LARUTAN EDTA

 170 Menit
Laboratorium Hematologi

A. T U J U A N P R A K T I K U M

C.
Setelah Anda menyelesaikan kegiatan praktikum 6, selama 1 x 170 menit
praktika di laboratorium, diharapkan Anda dapat:
1. Mengetahui cara pembuatan EDTA
2. Mengetahui cara penyimpanan EDTA
3. Mengetahui kegunaan EDTA

B. DASAR TEORI

EDTA 10% digunakan sebagai antikoagulan untuk mencegah koagulasi sel


darah. Reagen ini digunakan pada hampir semua pemeriksaan yang bersangkutan
dengan darah vena.

1. Alat
1. Gelas kimia
2. Corong
3. Gelas ukur
4. Neraca analitik
5. Botol reagen
2. Bahan
1. EDTA 10 gram
2. Aquadest 100 ml
D. PROSEDUR PEMBUATAN

1. Ukur 100 ml aquadest masukan kedalam gelas kimia


2. Timbang 10 gram EDTA lalu masukan kedalam gelas kimia
3. Larutkan dengan aquadest 100 ml sambil dihomogenkan
4. Setalah dihomogenkan masukan larutan ke dalam botol reagen dan berikan
label.
Kegiatan Praktikum 8
PEMBUATAN REAGEN KIMIA KLINIK I (STERN HAIMER
MALBINE)

 170 Menit
Laboratorium Kimia Klinik

A. TUJUAN PRAKTIKUM

A praktikum 6, selama 1 x 170 menit


Setelah Anda menyelesaikan kegiatan
praktika di laboratorium, diharapkan AndaLdapat:
1. Mengetahui cara pembuatan reagen Stainhelmer Malbine
A
2. Mengetahui cara penyimpanan reagen Stainhelmer Malbine
3. Mengetahui kegunaan reagen StainhelmerT Malbine
&
B. DASAR TEORI B
A
Stern heimer malbine adalah pewarna supravital yang umum digunakan yang
mengandung kristal violet dan safranin. H
A
N

1. Alat
1. Beaker glass
2. Spatula
3. Gelas ukur
4. Labu ukur
5. Neraca analitik
2. Bahan
1. Gentian violet 100 mg
2. Safranin 250 mg
3. Amonium oksalat 25 mg
4. Alkohol 96% 10 ml
5. Aquadest 89,62 ml
D. PROSEDUR PEMBUATAN

1. Timbang semua bahan dengan menggunakan neraca analitik.


2. Siapkan 10 ml alkohol 96% dan aquadest 89,62 ml
3. Masukan semua bahan kedalam beaker glass lalu pindahkan ke dalam labu ukur
untuk dihomogenkan
4. Masukan ke dalam botol reagen dan beri etiket.
Kegiatan Praktikum 9
PEMBUATAN REAGEN KIMIA KLINIK II (BENEDICT &
FEHLING)

 170 Menit
Laboratorium Kimia Klinik

B. TUJUAN PRAKTIKUM

Setelah Anda menyelesaikan kegiatan praktikum 6, selama 1 x 170 menit


praktika di laboratorium, diharapkan Anda dapat:
1. Mengetahui cara pembuatan Benedict dan Fehling
2. Mengetahui cara penyimpanan Benedict dan Fehling
3. Mengetahui kegunaan Benedict dan Fehling

C. DASAR TEORI

Reagen benedict adalah reagen kimia yang biasa digunakan untuk mendeteksi
adanya gula pereduksi, tapi bahan pereduksi lainnya juga dapat memberikan hasil
positif. Larutan benedict dapat digunakan untuk menguji adanya glukosa dalam urine.
Beberapa gula seperti glukosa disebut gula pereduksi karena mereka mampu
A
mentransfer hidrogen ke senyawa lain, proses yang disebut reduksi. Ketika gula
pereduksi dicampur dengan larutan Lbenedict dan dipanaskan maka akan
menyebabkan reagen benedict berubah A warna. Warna yang ditimbulkan dari hijau
sampai merah bata tergantung pada jumlah jenis gula.
T
Larutan Fehling adalah suatu larutan yang digunakan dalam uji kimia untuk
membedakan antara karbohidrat larut dalam& air dan gugus fungsional keton dan
sebagai suatu uji untuk monosakarida. UjiB ini dikembangkan oleh ahli kimia Jerman
yaitu Herman von Fehling pada tahun 1849. Larutan fehling terdiri dari larutan
fehlinng A dan larutan fehling B.
A
H
A
N

1. Benedict
 Alat
1. Beaker glass
2. Gelas ukur
3. Labu ukur 1000 ml
4. Batang pengaduk
5. Gelas arloji
6. Spatula
7. Waterbath
8. Botol reagen
9. Neraca analitik
 Bahan
1. CuSO4.5H2O 17,3 gram
2. Natrium Sitrat 173 gram
3. Natrium Karbonat 100 gram
4. Aquadest 1000 ml
2. Fehling A
 Alat
1. Beaker glass
2. Gelas ukur
3. Labu ukur 100 ml
4. Gelas arloji
5. Spatula
6. Botol reagen
7. Neraca analitik
 Bahan
1. CuSO4. 5H2O 35 gram
2. Aquadest 1000 ml
3. Fehling B
 Alat
1. Beaker Glass
2. Gelas ukur
3. Labu ukur 1000 ml
4. Gelas arloji
5. Spatula
6. Botol reagen
7. Neraca analitik
 Bahan
1. Kalium Natrium Tartrat 173 gram
2. NaOH 60 gram
3. Aquadest 1000 ml
D. PROSEDUR PEMBUATAN

1. Benedict
1. Timbang semua bahan dengan menggunakan neraca analitik dan gelas
arloji.
2. Masukkan semua bahan ke dalam beaker glass
3. Lalu homogenkan dengan batang pengaduk
4. Masukkan ke dalam waterbath yang sudah dipanaskan
5. Aduk hingga larutan tersebut panas
6. Dinginkan dan masukkan ke dalam botol reagen dan beri etiket.
2. Fehling A
1. Timbang CuSO4.5H2O sebanyak 35 gram dengan menggunakan neraca
elektrik dan gelas arloji.
2. Masukkan ke dalam beaker glass.
3. Tambahkan dengan aquadest sampai 1000 ml lalu pindahkan ke labu ukur,
kemudian homogenkan.
4. Masukkan ke dalam botol reagen dan beri etiket.
3. Fehling B
1. Timbang kalium Natrium Tartrat sebanyak 173 gram dan NaOH sebanyak
60 gram dengan menggunakan nerca elektrik dan gelas arloji
2. Masukkan ke dalam beaker glass.
3. Tambahkan dengan aquadest sampai 1000 ml, lalu pindahkan ke dalam
labu ukur kemudian homogenkan
4. Masukkan ke dalam botol reagen dan beri etiket.
Kegiatan Praktikum 10
PEMBUATAN MEDIA PADAT
 170 Menit
Laboratorium Mikrobiologi

C. TUJUAN PRAKTIKUM

Setelah Anda menyelesaikan kegiatan praktikum 6, selama 1 x 170 menit


praktika di laboratorium, diharapkan Anda dapat:
1. Mengetahui cara pembuatan media padat
2. Mengetahui cara penyimpanan media padat
3. Mengetahui kegunaan media padat

D. DASAR TEORI MA
CA
Media adalah tempat tumbuhMmikrorganisme.
- Mengandung nutrisi: air,
sumber energi, sumber karbon, sumberMnitrogen,
A sumber mineral, sumber senyawa
C A
penerima elektron, faktor pertumbuhan. Media padat: menggunakan 1,5% agar.
Fungsi Media: M
a.Menumbuhkan mikroorganisme ME
DI
b.Untuk mengisolasi mikroorganisme tertentu
A
c.Untuk mengidentifikasi mikroorganisme
DA
d.Untuk mempelajari kemampuan penghambatan
N
pertumbuhan mikroorganisme.
CA
RA
PE
MB
UA
1. Nutrien Agar (NA) TA
NY
A
Nutrien agar adalah media umum untuk uji air dan produk.
Nutrien agar juga digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari
mikroorganisme yang tidak selektif, dalam artian mikroorganisme
heterotrof. Media ini merupakan media sederhana yang dibuat
dari ekstrak daging, pepton, dan agar.

Alat :

 Erlenmeyer  Timbangan analitik


 Beaker glass  Hotplate
 Batang pengaduk  Autoclave
 Cawan petri  kapas

Komposisi:

 Bacto ekstar 3  NaCl 5


gram gram
 Bacto pepton 10  Aquadest 1
gram Liter
 Bacto agar 15
gram

Perhitungan:
NA yang tersedia 20 gram dalam 1 liter. Misal akan membuat
sebanyak 200 ml, maka:

v1 v2
=
m1 m2

1000 200
=
20 m2

m 2 = 4000
1000
m 2 = 4 + 2 = 6 gram

Cara pembuatan:
1. Timbang nutrien agar sebanyak 6 gram, masukkan ke dalam
Erlenmeyer
2. Tambahkan aquades 200 ml dan homogenkan
3. Pansakan diatas penangas air sambil diaduk hingga larut
sempurna (jangan sampai mendidih)
4. Turunkan dari penangas air, tutup dengan kapas kering dan
diberi label
5. Sterilkan dengan autoclave dengan suhu 121° C dalam waktu
15 menit
6. Keluarkan dari autoclave kemudian tuang dalam cawan petri
dengan aseptis
7. Biarkan dingin, simpan dalam kulkas

2. Endo Agar (EA)

Endo agar adalah media padat (solid plating media).


Digunakan untuk menumbuhkan bakteri yang hidup di usus,
misalnya Eschericia coli. Media ini mengandung natrium sulfat dan
“basic fuchsin” yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri
gram positif. Asam yang dihasilkan dari perombakan laktosa dapat
dideteksi dengan asetaldehida dan natrium sulfit.

Alat :

 Erlenmeyer  Timbangan analitik


 Beaker glass  Hotplate
 Batang pengaduk  Autoclave
 Cawan petri  kapas
Komposisi:

 Bacti ekstrak daging 3  Na2SO3 2,5


gram gram
 Bacto pepton  Bacto agar 15
10 gram gram
 NaCl 5  Basic fuchsin 10 % 4 ml
gram  Aquadest 1
 Bacto laktosa liter
10 gram

Perhitungan:
Endo agar yang tersedia 41,5 gram dalam 1 liter. Misalkan
membuat endo agar 200 ml, maka:
v1 v2
=
m1 m2

1000 200
=
41,5 m2

m 2 = 8300
1000
m 2 = 8,3 + 2 = 10,3 gram

Cara pembuatan:
1. Timbang Endo Agar sebanyak 10,3 gram, masukkan ke dalam
Erlenmeyer
2. Tambahkan aquades 200 ml dan homogenkan
3. Pansakan diatas penangas air sambil diaduk hingga larut
sempurna (jangan sampai mendidih)
4. Turunkan dari penangas air, tutup dengan kapas kering dan
diberi label
5. Sterilkan dengan autoclave dengan suhu 121° C dalam waktu
15 menit
6. Keluarkan dari autoclave kemudian tuang dalam cawan petri
dengan aseptis
7. Biarkan dingin, simpan dalam kulkas

3. MacConkey Agar (MCA)


Media ini merupakan media padat dan media alfferensial
digunakan untuk seleksi dan pertumbuhan Enterobacteriaceae
dan bakteri gram negatif yang berbentuk batang seperti
Eschericia coli. Garam-garam empedu dan Kristal violet di dalam
media ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri gram positif
dan gram negatif.

Alat :

 Erlenmeyer  Timbangan analitik


 Beaker glass  Hotplate
 Batang pengaduk  Autoclave
 Cawan petri  kapas

Komposisi:

 Bacto pepton  Bacto agar


17 gram 13,5 gram
 Proteosa pepton  Bacto nectral rea
3 gram 0,03 gram
 Bacto lactosa  Bacto Kristal read
10 gram 0,001 gram
 Garam empedu  Aquadest
1,5 gram 1 liter
 NaCl
5 gram

Perhitungan:
MCA yang tersedia 50 gram dalam 1 liter. Misal akan membuat
MCA sebanyak 200 ml, maka:
v1 v2
=
m1 m2
1000 200
=
50 m2

m 2 = 10000
1000
m 2 = 10 + 2 = 12 gram

Cara pembuatan:
1. Timbang MCA sebanyak 12 gram, masukkan ke dalam
Erlenmeyer
2. Tambahkan aquades 200 ml dan homogenkan
3. Pansakan diatas penangas air sambil diaduk hingga larut
sempurna (jangan sampai mendidih)
4. Turunkan dari penangas air, tutup dengan kapas kering dan
diberi label
5. Sterilkan dengan autoclave dengan suhu 121° C dalam waktu
15 menit
6. Keluarkan dari autoclave kemudian tuang dalam cawan petri
dengan aseptis
7. Biarkan dingin, simpan dalam kulkas

4. Blood Agar Plate (BAP)

Media ini digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme


yang sulit untuk dibiakkan dan juga untuk membedakan kelompok
mikroorganisme yang melisis atau tidak melisiskan butir darah
merah.

Alat :
 Erlenmeyer  Timbangan analitik
 Beaker glass  Hotplate
 Batang pengaduk  Autoclave
 Cawan petri  kapas

Komposisi:

 Ekstrak daging  Basic fuchsin 10 %


3 gram 4 ml
 Bacto pepton  Na2CO3
10 gram 2,5 gram
 NaCl  Aquadest
5 gram 1 liter
 Laktosa  Darah “O” 5 %
10 gram
 Bacto agar
15 gram

Perhitungan:
BAP menggunakan nutrien agar dan darah “O” 5 %
Misalkan BAP yang akan dibuat sebanyak 200 ml
NA yang tersedia sebanyak 20 gram dalam 1 liter
Akan dibuat 200 ml, maka:
v1 v2
=
m1 m2

1000 200
=
20 m2

m 2 = 4000
1000
m 2 = 4 + 2 = 6 gram
Darah “O” yang dibutuhkan sebanyak:
v=¿ 5 X 200
100
v=¿ 10 ml

Cara pembuatan
1. Timbang NA sebanyak 6 gram, masukkan ke dalam Erlenmeyer
2. Tambahkan aquades 200 ml dan homogenkan
3. Pansakan diatas penangas air sambil diaduk hingga larut
sempurna (jangan sampai mendidih)
4. Turunkan dari penangas air, tutup dengan kapas kering dan
diberi label
5. Sterilkan dengan autoclave dengan suhu 121° C dalam waktu
15 menit
6. Keluarkan dari autoclave kemudia ditambahkan dengan darah
“O” 10 ml
7. Homogenkan lalu tuang dalam cawan petri dengan aseptis
8. Biarkan dingin, simpan dalam kulkas.

5. NA miring

Media nutrient agar miring adalah media padat dalam


tabung reaksi yang memiliki permukaan lebih luas yang berfungsi
untuk menumbuhkan dan menyimpan stok biakan murni bakteri.
Biakan murni biasanya menggunakan mikroorganisme tak selektif
(mikroorganisme heterotrof).

Alat :

 Erlenmeyer  Timbangan analitik


 Beaker glass  Hotplate
 Batang pengaduk  Autoclave
 Cawan petri  Kapas

Komposisi:
 Bacto ekstar 3  NaCl 5
gram gram
 Bacto pepton 10  Aquadest 1
gram Liter
 Bacto agar 15
gram

Perhitungan:
NA yang tersedia 20 gram dalam 1 liter. Misal akan membuat
sebanyak 200 ml, maka:
v1 v2
=
m1 m2

1000 200
=
20 m2

m 2 = 4000
1000
m 2 = 4 + 2 = 6 gram

Cara pembuatan:
1. Timbang nutrien agar sebanyak 6 gram, masukkan ke dalam
Erlenmeyer
2. Tambahkan aquades 200 ml dan homogenkan
3. Pansakan diatas penangas air sambil diaduk hingga larut
sempurna (jangan sampai mendidih)
4. Turunkan dari penangas air, tuang ke dalam tabung reaksi lalu
tutup dengan kapas
5. Sterilisasi di autoclave dengan suhu 121° C selama 15 menit
6. Keluarkan dari autoclave lalu taruh tabung reaksi dengan posisi
miring hingga memadat
7. Simpan di dalam kulkas

D. CATATAN

Dalam pembuatan media padat, hasil akhir perhitungan


ditambahkan 2 gram.
Kegiatan Praktikum 11
PEMBUATAN MEDIA CAIR
 170 Menit
Laboratorium Mikrobiologi

A. TUJUAN PRAKTIKUM

Setelah Anda menyelesaikan kegiatan praktikum 6, selama 1 x 170 menit


praktika di laboratorium, diharapkan Anda dapat:
1. Mengetahui cara pembuatan media cair
2. Mengetahui cara penyimpanan media cair
3. Mengetahui kegunaan media cair

B. DASAR TEORI
MA
CA
Media adalah tempat tumbuhMmikrorganisme.
- Mengandung nutrisi: air,
sumber energi, sumber karbon, sumberMnitrogen,
A sumber mineral, sumber senyawa
CA
penerima elektron, faktor pertumbuhan. Media cair: menggunakan broth. Fungsi
Media: M
a.Menumbuhkan mikroorganisme ME
DI
b.Untuk mengisolasi mikroorganisme tertentu
A
c.Untuk mengidentifikasi mikroorganisme
DA
d.Untuk mempelajari kemampuan penghambatan
N
pertumbuhan mikroorganisme.
CA
RA
PE
MB
UA
1. Nutrient Broth (NB) TA
NY
A
Nutrient Broth (NB) adalah media yang berbentuk cair
dengan bahan dasar ekstrak beef dan pepton. Perbedaan
konsentris antara nutrient agar dan nutrient broth yaitu nutrient
agar berbentuk padat dan nutrient broth berbentuk cair. Susunan
kimia sama-sama sintetik. Fungsi kimia baik nutrient agar maupun
nutrient broth adalah sebagai medium umum yaitu sebagai media
untuk pertumbuhan bakteri.

Alat:

 Erlenmeyer  Timbangan analitik


 Beaker glass  Hotplate
 Batang pengaduk  Autoclave
 Tabung reaksi  Kapas

Komposisi:

 Bacto ekstrak beef 3 gram


 Bacto pepton 10 gram

Perhitungan:
NB yang tersedia 8 gram dalam satu liter, misal akan dibuat 200
ml,maka:

v1 v2
=
m1 m2

1000 200
=
8 m2

m 2 = 1600
1000
m 2 = 1,6 gram

Cara pembuatan:

1. Timbang NB sebanyak 1,6 gram, masukkan ke dalam


Erlenmeyer
2. Tambahkan aquades 200 ml dan homogenkan
3. Pansakan diatas penangas air sambil diaduk hingga larut
sempurna (jangan sampai mendidih)
4. Turunkan dari penangas air, tuang ke dalam tabung reaksi lalu
tutup dengan kapas
5. Sterilisasi di autoclave dengan suhu 121° C selama 15 menit
6. Keluarkan dari autoclave lalu biarkan dingin
7. Simpan di dalam kulkas

2. Methyl Red/Vogoes Prokauer (MR/VP) Broth

MR-VP Menengah (Glukosa Phospate Broth)


direkomendasikan untuk kinerja tes metil merah dan voges
proskauer dalam diferensiasi dari kelompok coli-aerogenes.

Alat:

 Erlenmeyer  Timbangan analitik


 Beaker glass  Hotplate
 Batang pengaduk  Autoclave
 Tabung reaksi  Kapas
 Spuit 5 ml  Plastic bening
 Karet

Komposisi:
 Pepton from alent 7 gram
 Glukosa 5 gram
 Phosphate buffer 5 gram

Perhitungan:
MR yang tersedia sebanyak 17 gram dalam 1 liter. Misal membuat
200 ml, maka:
v1 v2
=
m1 m2

1000 200
=
17 m2

m 2 = 3400
1000
m 2 = 3,4 gram

Cara pembuatan:

1. Timbang NB sebanyak 1,6 gram, masukkan ke dalam


Erlenmeyer
2. Tambahkan aquades 200 ml dan homogenkan
3. Pansakan diatas penangas air sambil diaduk hingga larut
sempurna (jangan sampai mendidih)
4. Turunkan dari penangas air, tuang ke dalam tabung reaksi
sebanyak 5 ml menggunakan spuit
5. Tutup mulut tabung dengan kapas kering, masukkan ke dalam
plastic bening dan ikat plastic sekuat mungkin kemudia beri
label
6. Sterilkan pada autoclave dengan suhu 121°C selama 15 menit
7. keluarkan dari autoclave biarkan dingin
8. Simpan dalam kulkas

D. CATATAN

Tidak ada
Kegiatan Praktikum 12
PEMBUATAN MEDIA DAN REAGEN DALAM PENGAMATAN
MOTILITAS MIKROORGANISME
 170 Menit
Laboratorium Mikrobiologi

A. TUJUAN PRAKTIKUM

Setelah Anda menyelesaikan kegiatan praktikum 6, selama 1 x 170 menit


praktika di laboratorium, diharapkan Anda dapat:
1. Mengetahui cara pembuatan media dan reagen dalam pengamatan motilitas
mikroorganisme
2. Mengetahui cara penyimpanan media dan reagen dalam pengamatan motilitas
mikroorganisme
3. Mengetahui kegunaan media dan M A reagen dalam pengamatan motilitas
mikroorganisme CA
M-
MA
B. DASAR TEORI C A
M
Motilitas adalah kemampuan MsuatuE organisme untuk bergerak secara
DI
independen menggunakan energi metabolik. Motilitas ditentukan secara genetik,
A
tetapi mungkin dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Motilitas suatu organisme dapat
DA
diamati dengan menggunakan bantuan N media.
CA
RA
PE
MB
UA
1. SIM Medium TA
NY
A
Kegunaannya yaitu untuk membedakan golongan kuman
enteric berdasarkan produksi sulfide, indol dan motilitas
(pergerakan).

Alat:

 Erlenmeyer  Timbangan analitik


 Beaker glass  Hotplate
 Batang pengaduk  Autoclave
 Tabung reaksi  Kapas
 Spuit 5 ml  Plastic bening
 karet

Komposisi:

 Pepton from casein  Na2S2O3 0,3


20 gram gram
 Pepton from meat  Agar 3
6 gram gram
 NH4 Iron (III) citrate  Aquadest 1
0.2 gram liter

Perhitungan:
SIMM Medium yang tersedia sebanyak 30 gram dalam 1 liter. Misal
membuat 200 ml,maka:
v1 v2
=
m1 m2

1000 200
=
30 m2

m 2 = 6000
1000
m 2 = 6 gram

Cara pembuatan:
1. Timbang SIM Medium sebanyak 6 gram, masukkan ke dalam
Erlenmeyer
2. Tambahkan aquades 200 ml dan homogenkan
3. Pansakan diatas penangas air sambil diaduk hingga larut
sempurna (jangan sampai mendidih)
4. Turunkan dari penangas air, tuang ke dalam tabung reaksi
sebanyak 5 ml menggunakan spuit
5. Tutup mulut tabung dengan kapas kering, masukkan ke dalam
plastic bening dan ikat plastic sekuat mungkin kemudia beri
label
6. Sterilkan pada autoclave dengan suhu 121°C selama 15 menit
7. keluarkan dari autoclave biarkan dingin
8. Simpan dalam kulkas

2. Motilitas Indole Ornithine (MIO) Medium

Media MIO merupakan media yang digunakan untuk


mengetahui adanya pergerakan bakteri, kemampuan
menghasilkan indol, serta kemampuan bakteri bereaksi memecah
ornitin.

Alat:

 Erlenmeyer  Timbangan analitik


 Beaker glass  Hotplate
 Batang pengaduk  Autoclave
 Tabung reaksi  Kapas
 Spuit 5 ml  Plastic bening
 karet

Komposisi:

 Approximate formula per  Dextrose 1,5 gram


liter purified water  L-Omitthine
 Pancreatic digest of casein Monohychloride 5 gram
9,5 gram  Bromeresol purple
 Pancreatic digest of 0,02 gram
gelatin 10 gram  Agar
 Yeast extract 2 gram
3 gram

Perhitungan:
MIO medium yang tersedia sebanyak 31 gram dalam 1 liter. Misal
membuat 200 ml, maka:
v1 v2
=
m1 m2

1000 200
=
31 m2

m 2 = 6200
1000
m 2 = 6,2 gram

Cara pembuatan:
1. Timbang MIO Medium sebanyak 6,2 gram, masukkan ke
dalam Erlenmeyer
2. Tambahkan aquades 200 ml dan homogenkan
3. Pansakan diatas penangas air sambil diaduk hingga larut
sempurna (jangan sampai mendidih)
4. Turunkan dari penangas air, tuang ke dalam tabung reaksi
sebanyak 5 ml menggunakan spuit
5. Tutup mulut tabung dengan kapas kering, masukkan ke
dalam plastic bening dan ikat plastic sekuat mungkin
kemudia beri label
6. Sterilkan pada autoclave dengan suhu 121°C selama 15
menit
7. keluarkan dari autoclave
8. Simpan dalam suhu 2-8 °C

3. Reagen Kovac
Reagen kovac adalah pereaksi yang digunakan untuk tes
indole diagnostik, untuk menentukan kemampuan organisme
untuk memisahkan indole dari asam amino triptofan .

Alat:

 Beaker glass  Pipet tetes


 Timbangan anaitik  Batang pengaduk
 Gelas ukur  Botol reagen

Komposisi:

 p-Dimethylaminobenzaldehyde 5g
 Amyl alcohol 75 ml
 HCl (concentrate) 25 ml

Cara pembuatan:
1. Timbang p-Dimethylaminobenzaldehyde sebanyak 5 gram,
masukkan kedalam gelas beker (sesuaikan ukuran)
2. Larutkan dengan amyl alcohol sebanyak 75 ml, aduk
menggunakan batang pengaduk
3. Masukkan sedikit demi sedikit HCl sebanyak 25 ml sambil terus
diaduk
4. Masukkan dalam botol reagen, simpan pada suhu 4°C

D. CATATAN

Tidak ada
Kegiatan Praktikum 13
PEMBUATAN MEDIA GULA-GULA

 170 Menit
Laboratorium Mikrobiologi

A. TUJUAN PRAKTIKUM

Setelah Anda menyelesaikan kegiatan praktikum 6, selama 1 x 170 menit


praktika di laboratorium, diharapkan Anda dapat:
1. Mengetahui cara pembuatan media gula-gula
2. Mengetahui cara penyimpanan media gula-gula
3. Mengetahui kegunaan media gula-gula

B. DASAR TEORI

Media gula-gula termasuk media identifikasi. Media identifikasi adalah


pembenihan yang digunakan untuk menentukan jenis bakteri. Biasanya digunakan
beberapa media bersama-sama. Disebut media gula-gula karena terbuat dari
beberapa gula-gula seperti glukosa, laktosa, manosa, maltosa dan sakarosa. Media
gula-gula adalah air pepton yang ditambah larutan tertentu. Tujuannya adalah untuk
mengetahui bakteri memfermentasi karbohidrat.
Media gula-gula digunakan dalam tes mikrobiologi khususnya untuk
identifikasi bakteri dan melihat fermentasi oleh bakteri dengan ditandai berubahnya
warna indikator phenol red dari merah ke kuning.
A
L
A
T
D
A
1. Alat: N
 Tabung durham B  Label etiket
 Beaker glass A  Batang pengaduk
 Erlenmeyer  Kapas
 Autoclave H  Karet
 Kertas pH A
2. Bahan
N

 Pepton 5  Maltose powder 5


gram gram
 Glukosa powder 5 gram  Manitol powder 5
 Sukrosa powder 5 gram gram
 Laktosa powder 5 gram  Phenol red 0,0005
gram
 Aquades 500 ml

D. PROSEDUR PEMBUATAN

1. Siapkan alat dan bahan (semua harus steril)


2. Mengatur pH aquadest
Untuk menghindari kesalahan pembuatan media khususnya
media T S I A, salah satunya harus memperhatikan pH
aquadest yang digunakan. pH aquadest yang di atur pH nya
sesuai dengan volume yang akan kita gunakan.
pH aquadest untuk media Gula-gula yaitu 7,0, jika pH masih
dibawah ketentuan atau cenderung ke asam (<7), maka harus
ditambahkan KOH 40%  tetes demi tetes hingga mencapai pH
yang digunakan. Dan jika diatas ketentuan atau cenderung ke
basa,(>7), maka harus ditambahkan HCL tetes demi tetes
hingga mencapai pH yang digunakan.
3. Membuat air peptone.
Air peptone dibuat dengan melarutkan 3 gr kaldu dalam 300 ml
aquades menggunakan gelas kimia. Setelah itu air peptone
yang telah dibuat dituang ke dalam 3 Erlenmeyer yaitu
glukosa, sukrosa, dan maltosa masing-masing 100 ml.
Kemudian panaskan Erlenmeyer ke dalam waterbath agar
larutan dapat larut sempurna. Setelah larut, angkat dari lampu
spiritus kemudian saring ke erlenmeyer...
4. Menuang larutan ke dalam tabung.
Sebelum menuang, tabung-tabung harus lebih dahulu
disiapkan dan diisi tabung durham. Tiap tabung diisi 3 ml.
tabung yang dipakai sebanyak 10 buah. Sebelum tabung-
tabung ditutup dengan kapas, durhamnya dipastikan telah
terisi oleh larutan gula-gula atau tidak ada lagi udara di dalam
durham.
5. Mensterilkan gula-gula
Proses strilisasi dilakukan di dalam autoclave selama 15 menit
setelah mencapai suhu 121°C.
6. Menyimpan media
Media yang telah steril didinginkan dan selanjutnya disimpan di
dalam lemari es sampai siap digunakan.
Kegiatan Praktikum 14
PEMBUATAN CAT GRAM A B C DAN D

 170 Menit
Laboratorium Mikrobiologi

A. TUJUAN PRAKTIKUM

Setelah Anda menyelesaikan kegiatan praktikum 6, selama 1 x 170 menit


praktika di laboratorium, diharapkan Anda dapat:
1. Mengetahui cara pembuatan cat gram MA A, B, C, dan D
2. Mengetahui cara penyimpanan cat gram
C A A, B, C, dan D
3. Mengetahui kegunaan cat gram A, B, M -C, dan D
MA
CA
B. DASAR TEORI M
CA
T
Pewarnaan gram merupakan salah satu metode pewarnaan ganda yang
GR
digunakan sebagai dasar pengamatan dan awal dari identifikasi bakteri. Pewarnaan
AM
gram bertujuan untuk mengidentifikasi Abentuk
,
dan sifat-sifat morfologi bakteri.
B ,
C
DA
N
D
1. Cat Gram A : Kristal Violet
Berwarna ungu karena mengandung kristal violet. Cat gram
A merupakan cat primer yang akan memberikan warna
mikroorganisme target.

Alat:

 Beaker glass  Pipet tetes


 Timbangan anaitik  Batang pengaduk
 Gelas ukur  Botol reagen
 Kertas saring

Komposisi:

 Kristal violet 2
gram
 Alkohol 95% 20 ml
 Aquadest 80
ml
 Amonium oksalat 0,8
gram

Cara pembuatan :
1. Menggerus Kristal violet lalu dilarutkan ke dalam alkohol 95 %,
kemudian aduk
2. Saring menggunakan kertas saring, jadilah larutan 1
3. Larutkan ammonium oksalat dengan aquades, kemudian aduk
4. Saring menggunakan kertas saring, jadilah larutan 2
5. Campurkan larutan 1 dan larutan 2 lalu homogenkan
6. Simpan dalam botol reagen

2. Cat gram B : Iodine


Pemberian larutan mordan atau yang digunakan adalah
larutan lugol dimaksudkan untuk meningkatkan afinitas
pengikatan zat warna oleh bakteri sehingga pengikatan zat warna
oleh bakteri menjadi lebih kuat. Setelah penambahan larutan lugol
zat warna akan lebih jelas terlihat dan zat warna lebih sulit
dilarutkan.

Alat:

 Beaker glass  Pipet tetes


 Timbangan anaitik  Batang pengaduk
 Gelas ukur  Botol reagen

Komposisi:

 Iodium 1 gram
 Kalium iodida 2 gram
 Aquadest 300ml

Cara pembuatan:
1. Campurkan iodium dan kalium iodide dalam mortar dan
haluskan
2. Masukan bubuk ke dalam gelas beaker sesuai ukuran yang
dibutuhkan
3. Tambahkan aquades lalu diaduk hingga larut
4. Masukkan dalam botol reagen

3. Cat Gram C : Alkohol

Alkohol merupakan solvent organik yang berfungsi untuk


membilas atau melunturkan kelebihan zat warna pada sel bakteri.

Alat:
 Beaker glass  Pipet tetes
 Timbangan anaitik  Batang pengaduk
 Gelas ukur  Botol reagen

Komposisi:

 Aseton 30 ml
 Alkohol absolut 70 ml

Cara pembuatan:
1. Campurkan kedua bahan dalam gelas beker
2. Aduk menggunakan batang pengaduk hingga homogen
3. Masukkan ke dalam botol reagen

4. Cat Gram D : Safranin

Safranin merupakan cairan kimia yang juga digunakan pada


proses pewarnaan gram. Pada pewarnaan gram safranin
menghasilkan warna merah yang menandakan bahwa bakteri
tersebut merupakan bakteri gram negatif.

Alat:

 Beaker glass  Pipet tetes


 Timbangan anaitik  Batang pengaduk
 Gelas ukur  Botol reagen
Komposisi:

 Safranin 0,5 gram


 Alkohol absolut 10 ml
 Aquades s/d 100 ml

Cara pembuatan:
1. Campurkan safranin dan alkohol absolut dalam gelas beaker
2. Aduk menggunakan batang pengaduk hingga larut
3. Tambahkan aquades hingga 100 ml, lalu saring menggunakan
kertas saring
4. Masukkan dalam botol reagen

D. CATATAN

Tidak ada
G.
D
A
F
T
A
R
P
Berry & Kohn’s, 1996, OPERATING ROOM TECHNIQUE, 8th edition, Mosby-Yearbook,
U
Inc Bookrags (2006). Antiseptic. http://www.bookrags.com/sk/antiseptik
Encyclopedia of Surgery: A Guide for Patients ST and Caregivers, Aseptic Technique.
http://www.surgeryencyclopedia.com/A-Ce/Aseptic-Technique.htm
A
Engender Health,(2001), AsepticTechnique.http://www.engenderhealth.org/IP/About/ip.pdf
K
Medical Education Division, Brookside Associates Ltd., (2008), Scrub, Gown, and Glove
A
Procedure.http://www.brooksidepress.org/Products/Scrub_Gown_and_Glove_Procedu
res/Index.htm

Anda mungkin juga menyukai