Disusun Oleh :
Nabila Intifa Ulya (P1337434319042)
IV. Prinsip
Penentuan trigliserida setelah pemisahan enzimatik dengan lipoprotein lipase.
Indikatornya adalah quinoneimine yang dihasilkan dari 4-aminoantipyrine dan 4-
chlorophenol oleh hidrogen peroksida di bawah reaksi katalitik peroksidase.
V. Dasar Teori
Trigliserida adalah salah satu jenis lemak yang banyak ditemukan di dalam darah.
Trigliserida dihasilkan oleh organ hati, namun sebagian besar berasal dari makanan,
seperti daging, keju, susu, nasi, minyak goreng, dan mentega.
Lemak dari makanan yang dikonsumsi akan dipecah dan diubah menjadi energi.
Setiap lemak yang tidak digunakan tubuh, akan diubah menjadi trigliserida dan
disimpan di sel lemak. Ketika dibutuhkan, trigliserida akan dilepaskan untuk
digunakan sebagai energi.
Ketika asupan trigliserida dari makanan melebihi jumlah yang dibutuhkan tubuh,
akan terjadi peningkatan kadar trigliserida dalam darah. Trigliserida yang tinggi
diduga dapat memicu penebalan pada dinding pembuluh darah, sehingga berisiko
terjadi stroke dan serangan jantung.
Di dalam darah hanya ada 3 jenis lemak dasar, yaitu kolesterol,trigliserida dan
fosfolipid. Oleh karena sifat lemak yang tidak dapat larutdalam air (sedangkan darah
kita terdiri dari air sebagai komponen utama),maka 3 bentuk lemak tersebut harus
bercampur dengan zat pelarut untuk dapat beredar dalam darah. Zat tersebut adalah
suatu jenis protein yang disebut Apoprotein (disingkat Apo). Senyawa lemak
(gabungan dari 3 jenis lemak diatas) yang bergabung dengan Apo membentuk
lipoprotein (LP). Jadi LP adalah kolesterol + trigliserida + fosfolipid +
Apo(Tenggara, 2008).
Seperti sudah dijelaskan, bahwa trigliserida (TG) adalah salah satu bentuk dari 3
lemak dasar manusia. Tidak seperti kolesterol yang disimpan dalam jaringan hati
atau dinding pembuluh darah, TG akan disimpan dalam sel lemak dibawah kulit
(yang menjadikan six pack abs sangat sulit diperoleh). Kadar TG yang tinggi akan
merubah metabolisme VLDLmenjadi suatu bentuk large VLDL. Bentuk L-VLDL ini
akan menjadi LDLyang sangat mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada
akhirnya akan memperberat kandungan kolesterol pembuluh darah (Tenggara,2008).
Trigliserida dibentuk dengan menggabungkan gliserol dengan tiga molekul asam
lemak . Molekul gliserol memiliki tiga hidroksil (HO-) kelompok. Setiap asam lemak
mempunyai karboksil grup (HOOC-). Pada trigliserida, kelompok hidroksil dari
gliserol yang bergabung dengan kelompok karboksil asam lemak untuk
membentuk ester obligasi (Nancy,2008).
Alat : Bahan :
Tabung reaksi Reagen Diasys Trygllycerides
Mikropipet FS*
Blue tip dan Yellow tip Serum
Tisu
Fotometer
VII. Prosedur Pemeriksaan
1. Persiapan sampel
Campur dan inkubasi selama 10 menit pada suhu 20°C – 25°C atau 5 menit pada
suhu 37°C. Ukur absorbance sampel dan standar terhadap blanko reagen dalam
waktu 60 menit.
2. Persiapkan fotometer 30 menit sebelum digunakkan
3. Pengaturan fotometer
Panjang gelombang : 546 nm
Faktor : 200
Program : c/st
VIII. Hasil
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=9nFOBDYT8tE
Pemeriksaan (1)
IX. Pembahasan
Nilai rujukan yang digunakan yaitu normal apabila kadar trigliserida < 200
mg/dL dikatakan tinggi apabila kadar trigliserida 200 – 400 mg/dL dan parah apabila
kadar trigliserida > 400 mg/dL. Pada pemeriksaan didapat hasil kadar 102,9 mg/dL
sehingga dapat disimpulkan bahwa kadar trigliserida dari pemeriksaan tergolong
normal.
X. Simpulan
Dari pemerikaan tersebut dapat disimpulkan bahwa kadar trigliserida pada serum
yang diperiksa tergolong normal karena hasil yang didapat < 200 mg/dL.