Oleh:
Hormat Penulis
Muh. Muazdzamzam Lil Abrori
2
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.2 Tujuan....................................................................................................................1
1.3 Manfaat..................................................................................................................2
1.2.1Koloni Bakteri...............................................................................................3
2.3Komponen Sitoplasma.............................................................................................8
2.3.2 Ribosom........................................................................................................9
2.4 Endospora...............................................................................................................9
PENUTUP..........................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................11
3.2 Saran.......................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................12
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari penyusunan paper ini yaitu sebagai berikut:
1.2.1 Untuk bisa mengetahui morfologi dari bakteri .
1.2.2 Untuk dapat memahami struktur bakteri seperti apa.
1.2.3 Dapat mengetahui apa saja komponen sitoplasma pada bakteri.
1.2.4 Dapat memahami dan mengerti apa itu endospora.
1.2.5 Pemenuhan kewajiban tugas yang diberikan dosen pada mata kuliah ini.
1.3 Manfaat
Manfaat dari penyusunan paper ini yaitu:
1.3.1 Bisa memberikan penjelasan mengenai apa itu morfologi bakteri.
1.3.2 Memberikan pemahaman mengenai struktur bakteri dan komponen sitoplasma
pada bakteri.
1.3.3 Untuk Memehami dan mengerti mengenai apa itu ensospora.
1.3.4 Memberikan pemahaman dan pengertian mengenai tugas yang di berikan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gambar 1.3 Gambaran umum struktur sel bakteri ( Sumber: Ferdiez, 1987)
1. Flagela atau Filamen
Axial Flagel merupakan alat gerak bagi bakteri yang berpangkal pada
protoplas serta tersusun atas senyawa protein yang disebut flagelin. Bentuk flagela
seperti rambut yang teramat tipis dan mencuat menembus dinding sel. Adapun
panjangnya beberapa kali lebih panjang dari selnya namun diameternya jauh lebih
kecil dari diameter selnya. Jumlah flagel tiap bakteri bisa berbeda-beda.
Berdasarkan jumlah dan lokasi pelekatan flagela, tipe flagela pada sel bakteri
menampakkan bentuk yang khas. Beberapa jenis bakteri seperti memiliki satu flagela
pada bagian salah satu ujung sel yang disebut monotrik pada Pseudomonas. Tipe
flagela yang tersusun atas banyak flagela yang letaknya pada satu ujung sel dikenal
sebagai tipe lofotrik, sedangkan apabila letak flagella pada kedua ujung sel dinamakan
tipe amfitrik. Flagela yang tersebar pada seluruh permukaan sel, yang disebut peritrik
seperti yang ada pada kelompok enterobakteri motil seperti Salmonella atau Bacillus.
Gambar 1.5. Pili seks ketika konjugasi antar 2 sel Sumber : Charles C. Brinton,Jr. 2006
3. Kapsul atau Glycocalyx
Kapsul merupakan lapisan lendir yang menyelubungi dinding sel bakteri. Pada
umumnya kapsul tersusun atas senyawa polisakarida, polipeptida atau protein-
polisakarida (glikoprotein). Ukuran kapsul bisa berbeda dimana dipengaruhi oleh
medium tempat tumbuhnya. Di bawah mikroskop, dalam campuran tinta India kapsul
kelihatan lebih terang mengelilingi sel. Kapsul juga dapat diwarnai secara khusus. Sel
bakteri yang tidak membentuk kapsul dan secara serologi dapat bereaksi dengan
serum antikapsul, dikatakan menghasilkan mikrokapsul.
4. Dinding Sel Bakteri
Dinding sel pada bakteri berfungsi untuk memberi bentuk sel, memberi
kekuatan, melindungi sel dan menyelenggarakan pertukaran zat antara sel dengan
lingkungannya. Hal ini dapat diperlihatkan melalui plasmolisis, dengan mengisolasi
partikel selubung sel setelah sel bakteri mengalami kerusakan secara mekanik, atau
dengan penghancuran oleh lisozim. Jika seluruh sel atau selubung sel diisolasi
kemudian diberi lisozim, partikel dinding sel bakteri (bukan archeabakteria) dapat
lisis dengan perlakuan lisozim tersebut dan membentuk protoplast (Bakteri Gram
positif) dan spheroplas (Bakteri Gram negatif).
5. Membrane Sitoplasma
Membrane sitoplasma merupakan lapisan bilayer terdiri atas protein dan
fosfolipid. Fungsinya sebagai barier selektif ion – ion ke dalam dan keluar sel, bersifat
semipermeabel terhadap molekul – molekul yang larut dalam air. Di membrane
sitoplasma terdapat permeases yakni molekul protein spesifik sebagai transport
molekul – molekul kecil ke dalam sel. Mengandung beberapa enzim lain untuk
sintesis dinding sel bakteri dan sintesis ATP.
Pada bakteri Gram-positif terdapat struktur pelipatan membran plasma ke
bagian dalam yang disebut mesosom. Mesosom biasanya terlihat sebagai kantung
sitoplasma penghubung-membran yang terdiri dari lamela (lembaran), tubuler (bentuk
tabung) atau struktur vesikuler (kantung); semuanya sering dihubungkan dengan septa
pembelahan sel. Penempelan mesosom kepada kromatin DNA dan membran, dapat
dilihat pada irisan tipis di bawah mikroskop electron.
2.4 Endospora
Endospora merupakan sebuah fase yang dilakukan oleh beberapa bakteri, seperti
Bacillus dan Clostridium memproduksi bentuk pertahanan hidup pada kondisi yang
tidak menguntungkan. Proses ini dikenal sebagai sporulasi. Spora bakteri berbeda
dengan spora pada jamur. Spora bakteri tidak mempunyai fungsi sebagai alat
reproduksi. Endospora ini tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrem seperti suhu yang
tinggi, kekeringan, senyawa kimia beracun (disinfektan, antibiotik) dan radiasi sinar
UV. Endospora dapat disebut sebagai fase tidur dari bakteri. Endospora mampu
bertahan sampai kondisi lingkungan kembali menguntungkan, kemudian membentuk
proses germinasi, dan membentuk bakteri sel tunggal.
Endospora yang sebenarnya merupakan suatu badan yang sangat membias
terbentuk dalam sel bakteri vegetatif. Ukuran, bentuk, dan posisi spora dalam sel induk,
sifatnya relatif tetap, menandai suatu spesies. Sampul spora termasuk lapisan
peptidoglikan yang kaku, dengan perbedaan komposisi dari sel vegetatif induknya.
Antigen permukaan spora biasanya berbeda dari yang dimiliki bentuk batang vegetatif.