Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dwi Arum Permatasari

NIM : 1809511097

Kelas : D

1. Jelaskan bagaimana mekanisme penyebaran Q fever dari sapi penderita ke dokter hewan
yang memeriksanya
Jawaban :
Q fever dapat menular melalui kontak langsung dengan sumber penular yang terinfeksi,
juga partikel debu yang terkontaminasi agens penyebab. Hewan mamalia yang terinfeksi
umumnya akan mengeluarkan bakteri pada urine, feses, susu, dan plasenta dari fetus yang
dilahirkan. Mekanisme penyebaran Q fever dari sapi ke dokter hewan dapat terjadi melalui
urine, feses, susu, dan plasenta dari fetus dilahirkan hal tersebut bisa terjadi ketika sedang
kontak langsung pada saat menangani sapi.
2. Gejala klinis yang tampak pada sapi dan manusia yang tertular
Jawaban :
Gejala klinis Q fever pada hewan umumnya bersifat subklinis, biasanya ditandai dengan
penurunan nafsu makan dan gangguan pernapasan dan reproduksi, berupa abortus.
Sedangkan gejala klinis pada manusia yaitu demam mirip gejala influenza dan sering kali
diikuti dengan pneumonia.
3. Metode diagnosa yang bisa dilakukan
Jawaban :
Q-fever merupakan penyakit yang memiliki gejala klinis yang kurang spesifik dan sulit
dideteksi sehingga menyulitkan proses diagnosis. Diagnosis yang dapat dilakukan
diantaranya dengan test serologi seperti Immunofluoresence assay (IFA) untuk melihat
adanya antibodi spesifik khususnya immunoglobulin M (IgM), complement fixation test
(CFT), dan Enzim-linked immunosorbent assay (ELISA). Metode deteksi lain yang juga
dapat dilakukan adalah dengan pemeriksaan DNA menggunakan tehnik PCR.
4. Pencegahan dan pengobatan
Jawaban :
Pencegahan : Dengan pemberian vaksin secara intradermal dengan menggunakan vaksin
yang mengandung anti bakteri C. burnetii
Pengobatan : obat-obat yang biasa digunakan untuk mengobati Q fever adalah doksisiklin,
tertasiklin, kloramfenikol, siprofloksasin, ofloxacin dan hydroxychlotoquine.

Anda mungkin juga menyukai