Disusun Oleh :
Kelompok 4
1. Akutio Ubruangge 20512088
2. Annisha Mardiana 20512010
3. Aldy Sandy Sarbini 20512045
4. Daniel Kanggiom 20512027
5. Lurince Kogoya 20512046
6. Nia Wakur 20512084
7. Nelince Kogoya 20512050
8. Paulina Juniatri Inda 20512051
9. Sishka Yikwa 20512086
10. Tedora Kondarut 20512031
11. Yusmina Tabuni 20512034
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
kesehatan dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Proposal
Pemasaran Farmasi yang berjudul “Pembuatan dan Penjualan Pestisida Nabati untuk
Mengendalikan Hama dan Penyakit pada Tanaman”. Dalam Penyusuan Proposal
Pemasaran Farmasi ini penulis banyak diberikan bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak, oleh karena itu dengan penuh rasa hormat dan tulis hati penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Hal
BAFTAR TABEL................................................................................................ iv
....................................................................................................................1
....................................................................................................................2
1.3......................................................................................................... Tujuan
....................................................................................................................2
1.4....................................................................................................... Manfaat
....................................................................................................................2
iii
3.4. Lokasi,Waktu Dan Sasaran Pemasaran .................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 12
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
Tabel 3.1. Bahan Pestisida Nabati......................................................................... 8
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu cara yang dilakukan para petani untuk merawat dan
menjaga tumbuhan agar terhindar dari hama dan penyakit, yaitu dengan
menggunakan pestisida nabati maupun pestisida kimia. Pestisida organik
atau pestisida nabati merupakan pestisida yang berasal dari bahan organik,
yang berfungsi sebagai obat dalam melindungi tanaman dari serangan
hama akibat dari aroma dan kandungan bahan alami yang tidak disukai
oleh hama tanaman. Seperti yang juga dikemukakan oleh Grdisa & Grsic,
2013 bahwa Pestisida nabati adalah pestisida yang bahan dasarnya berasal
dari tumbuhan yang relatif mudah dibuat dengan kemampuan yang
terbatas, karena pestisida nabati bersifat mudah terurai.
Hama merupakan organisme yang menyerang tanaman sehingga
pertumbuhan terganggu, selain itu juga menyebabkan kualitas dan
kuantitasnya menurun (Destarianto, 2013). Salah satu hama yang
menyerang tanaman yaitu hama Thrips sp. Thrips sp merupakan hama
yang merusak berbagai macam tanaman seperti pada tanaman bawang
merah, jeruk, jarak, kacang hijau dan cabai.
Beberapa tumbuhan diketahui memiliki kandungan zat-zat kimia
yang berpotensi untuk pengendalian hama pada tanaman (Dono et al.,
2012). Pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan aktif pestisida mulai banyak
digunakan untuk pengendalian hama dan penyakit. Hal ini dikarenakan
tumbuhan adalah sumber bahan kimia potensial yang dapat digunakan
sebagai pestisida yang ramah lingkungan dan lebih aman secara kesehatan
(Wiratno et al., 2009).
Peptisida nabati dibuat dari bahan alam yaitu, bawang putih yang
mengandung bahan aktif alisin (antibiotik) yang mampuh mencegah hama
wereng, walang sangit, ulat penggerek batang, hama pengisap, embun
tepung dan dapat mencegah penyakit layu fusarium. Bahan alam yang
1
2
2.1.Pestisida Nabati
a. Definisi Peptisida Nabati
Menurut SK Menteri Pertanian RI Nomor
434.1/Kpts/TP.270/7/2001 yang disebut pestisida adalah semua zat
kimia atau bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan
untuk memberantas atau mencegah hama dan penyakit yang merusak
tanaman, bagian tanaman, atau hasil-hasil pertanian.
Secara umum pestisida nabati diartikan sebagai suatu pestisida
yang bahan dasarnya adalah tumbuhan. Pestisida nabati relatif mudah
dibuat dengan bahan dan teknologi yang sederhana. Bahan bakunya
yang alami/nabati membuat pestisida ini mudah terurai
(biodegradable) di alam sehingga tidak mencemari lingkungan.
Pestisida ini juga relatif aman bagi manusia dan ternak peliharaan
karena residunya mudah hilang.
Pestisida nabati bersifat “pukul dan lari” (hit and run), saat
diaplikasikan, akan membunuh hama saat itu juga dan setelah
hamanya mati, residunya akan hilang di alam. Dengan demikian
produk terbebas dari residu pestisda sehingga aman dikonsumsi
manusia. Pestisida nabati menjadi alternatif pengendalian hama yang
aman dibanding pestisida sintetis. Penggunaan pestisida nabati
memberikan keuntungan ganda, selain menghasilkan produk yang
aman, lingkungan juga tidak tercemar.
b. Kelebihan dan Kekurangan Pestisida Nabati
Pestisida nabati memeliki kelebihan yaitu:
1. Mudah terurai di alam,sehingga tidak mencemarkan lingkungan
(ramah lingkungan)
2. Relatif aman bagi manusia dan ternak karena residunya mudah
hilang
3. Tidak meracuni dan merusak tanaman
3
4
2.2. Hama
Yang dimaksud dengan hama adalah semua binatang yang
menggangu dan merugikan tanaman,terutama tanama yang dibudidayakan
oleh manusia(Pracaya 1991:2). Sedangkan menurut pendapat para ahli
hama dalam arti luas adalah semua organnisme atau binatang yang
aktivitas kehidupanya merusak tanaman da mengakibatkan kerugian
ekonomi bagi manusia.
Ada beberapa golongan hama yang bisa menyerang tanaman
budidaya yaitu : golongan serangga, golongan mamalia, golongan
binatang lunak, dan golongan Aves(burung).Serangga adalah binatang
kecil yang memiliki kaki beruas dan bernafas melalui pembuluh nafas,
tubuh dan kepalannya berkulit keras(belalang, wereng, kutu, ulat,
kumbang).Mamalia adalah mahluk hidup bertulang belakang dan
menyusui binatang dari golongan mamalia yang merusak tanaman antara
lain : kelelawar, tupai, musang, tikus, dan lain-lain.Golongan binatang
lunak yang potensial menjadi hama adalah mollusca dan nematode.
Seluruh atau sebagian tanaman yang terserang hama akan
mengalami penurunan fungsi metabolisme atau bahkan tidak dapat
berfungsi sama sekalidan akhirnya dapat menyebabkan kematian pada
tanaman.
5
2.3. Penyakit
Tanaman dikatakan sakit apabila ada perubahan seluruh atau
sebagian organ-organ tanaman yang menyebabkan terganggunya kegiatan
fisiologis seharihari. Secara singkat penyakit tanaman adalah
penyimpangan dari keadaan normal(Pracaya,1991:320). Suatu tanaman
dapat dikatakan sehat atau normal jika 9 tanaman tersebut dapat
menjalankan fungsi-fungsi fisiologis dengan baik, sepertipembelahan dan
perkembangan sel, pengisapan air dan zat hara, fotosintesis dan lain-lain.
Gangguan pada proses fisiologis atau fungsi-fungsi tanaman dapat
menimbulkan penyakit. Penyakit pada tanaman budidaya biasanya
disebabkan oleh Cendawan, Bakteri, Virus dan faktor lingkungan (iklim,
tanah, dan lain-lain). Cendawan dapat juga disebut jamur.
c. Bawang putih
Bawang putih adalah tanaman dari genus allium yang
mengandung beberapa senyawa kimia allixin, adenosin, ajoene,
flavonoid, saponin, tuberholosida, scordinin. Bawang putih yang
mengandung bahan aktif alisin (antibiotik) yang mampuh
mencegah hama wereng, walang sangit, ulat penggerek batang,
hama pengisap, embun tepung dan dapat mencegah penyakit layu
fusarium.
d. Serai
Serai wangi adalah jenis rumput-rumputan dari ordo
Graminales yang khas dari daerah-daerah tropis Asia. C. nardus
bersifat perennial. C. nardus sangat terkenal sebagai rempah-
rempah dalam masakan Asia, tetapi juga dapat diseduh menjadi
teh herbal dengan aroma lemon yang khas. Serai mengandung
enzim yang bernama sitronella tidak disukai nyamuk dan beberapa
serangga lainnya. Oleh karena alasan tersebut, serai dapat
digunakan sebagai pestisida atau insektisida organik untuk
mengedalikan hama tanaman. Serai juga memiliki bahan aktif
slika dan dapat mencegah ulat dan kutu daun, daun papaya
memiliki bahan aktif papain yang dapat mencegah ulat dan hama
pengisap.
e. Rimpng lengkuas
Lengkuas merupakan jenis tumbuhan umbi-umbian yang
bisa hidup di daerah dataran tinggi dan dataran rendah. Batangnya
terdiri dari susunan pelepah daun. Lengkuas atau laos memiliki
dua jenis yaitu lengkuas yang berimpang putih dan berimpang
merah. Rimpang lengkuas memiliki senyawa aktif minyak atsiri,
flavonoid, fenol, dan terpenoid yang mampu mencegah ulat rayap,
mengatasi jamur dan sebaagai antibakteri.
7
f. Tembakau kering
Tembakau adalah produk pertanian yang diproses dari daun
tanaman dari genus Nicotiana. Tembakau dapat dikonsumsi,
digunakan sebagai pestisida, dan dalam bentuk nikotin tartrat yang
dapat digunakan sebagai obat. Pestisida adalah bahan yang
digunakan untuk mengendalikan, menolak, memikat, atau
membasmi organisme pengganggu. Tembakau yang mengandung
bahan aktif nikotin dan dapat mencegah walang sangit, ulat, hama
pengisap misalnya trips.
g. Air
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O. Satu
molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara
kovalen pada satu atom oksigen. Air sering disebut sebagai pelarut
universal karena air melarutkan banyak zat kimia.
BAB III
METODE PEMASARAN
No Bahan Gambar
1. Daun papaya
2. Daun sirsak
3. Serai
4. Lengkuas
5. Bawang putih
6. Tembakau kering
7. Air
8
9
No Alat Gambar
1. Ember
2. Blender
3. Pisau
4. Piring
Bahan Biaya
Daun pepaya Rp.10.000.,
Daun sirsak Rp. -
Serai Rp. 15.000.,
Lengkuas Rp. 10.000.,
Bawang putih Rp. 5000.,
Tembakau kering Rp. 20.000.,
Total Rp. 60.000.,
12
LAMPIRAN
Cara Kerja
13
14
Gambar kerja sama kelompok 4
15