Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL PEMASARAN FARMASI

PEMBUATAN DAN PENJUALAN PESTISIDA NABATI UNTUK


MENGENDALIKAN HAMA DAN PENYAKIT
PADA TANAMAN

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Akademi


Pada Mata Kuliah Praktek Pemasaran Farmasi

Disusun Oleh :
Kelompok 4
1. Akutio Ubruangge 20512088
2. Annisha Mardiana 20512010
3. Aldy Sandy Sarbini 20512045
4. Daniel Kanggiom 20512027
5. Lurince Kogoya 20512046
6. Nia Wakur 20512084
7. Nelince Kogoya 20512050
8. Paulina Juniatri Inda 20512051
9. Sishka Yikwa 20512086
10. Tedora Kondarut 20512031
11. Yusmina Tabuni 20512034

PROGRAM STUDI D-III FARMASI


FAKULTAS ILMU - ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SAINS DAN TEKNOLOGI JAYAPURA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
kesehatan dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Proposal
Pemasaran Farmasi yang berjudul “Pembuatan dan Penjualan Pestisida Nabati untuk
Mengendalikan Hama dan Penyakit pada Tanaman”. Dalam Penyusuan Proposal
Pemasaran Farmasi ini penulis banyak diberikan bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak, oleh karena itu dengan penuh rasa hormat dan tulis hati penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Rektor Universitas Sains Dan Teknologi Jayapura


2. Dekan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Sains Dan Teknologi
Jayapura
3. Dosen pembimbing Apt. Rima Anglia, M.Farm
4. Seluruh Dosen dan Staf dilingkungan Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan
Universitas Sains Dan Teknologi Jayapura
5. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan serta doa
selama penyusunan Proposal Pemasaran Farmasi ini.
6. Teman-teman Kelompok Farmasi angkatan 2020 yang telah memberikan
saran dan dukungan serta doa selama penyusunan proposal pemasaran
farmasi ini.
Penulis menyadari bahwa Proposal Pemasaran Farmasi ini masih jauh dari
kesempurnaan dan tidak terlepas dari kekurangan dan keterbatasan, untuk itu penulis
masih membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
proposal ini.

Jayapura, November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

DAFTAR ISI........................................................................................................ iii

BAFTAR TABEL................................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1............................................................................................ Latar Belakang

....................................................................................................................1

1.2..................................................................................... Rumusan Masaalah

....................................................................................................................2

1.3......................................................................................................... Tujuan

....................................................................................................................2

1.4....................................................................................................... Manfaat

....................................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 3

2.1. Definisi Pestisida ...................................................................................... 3

2.2. Hama ......................................................................................................... 4

2.3. Penyakit .................................................................................................... 5

2.4. Definisi Bahan Pestisida ........................................................................... 5

BAB III METODE PEMASARAN.................................................................... 8

3.1. Alat Dan Bahan ......................................................................................... 8

3.2. Biaya Bahan............................................................................................... 10

iii
3.4. Lokasi,Waktu Dan Sasaran Pemasaran .................................................... 10

3.5. Langkah-Langkah Pembuatan Pestisida Nabati ....................................... 11

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 12

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel Hal
Tabel 3.1. Bahan Pestisida Nabati......................................................................... 8

Tabel 3.2. Alat Pestisida Nabati............................................................................ 9

Tabel 3.3. Biaya Bahan Pestisida Nabati............................................................... 10

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Salah satu cara yang dilakukan para petani untuk merawat dan
menjaga tumbuhan agar terhindar dari hama dan penyakit, yaitu dengan
menggunakan pestisida nabati maupun pestisida kimia. Pestisida organik
atau pestisida nabati merupakan pestisida yang berasal dari bahan organik,
yang berfungsi sebagai obat dalam melindungi tanaman dari serangan
hama akibat dari aroma dan kandungan bahan alami yang tidak disukai
oleh hama tanaman. Seperti yang juga dikemukakan oleh Grdisa & Grsic,
2013 bahwa Pestisida nabati adalah pestisida yang bahan dasarnya berasal
dari tumbuhan yang relatif mudah dibuat dengan kemampuan yang
terbatas, karena pestisida nabati bersifat mudah terurai.
Hama merupakan organisme yang menyerang tanaman sehingga
pertumbuhan terganggu, selain itu juga menyebabkan kualitas dan
kuantitasnya menurun (Destarianto, 2013). Salah satu hama yang
menyerang tanaman yaitu hama Thrips sp. Thrips sp merupakan hama
yang merusak berbagai macam tanaman seperti pada tanaman bawang
merah, jeruk, jarak, kacang hijau dan cabai.
Beberapa tumbuhan diketahui memiliki kandungan zat-zat kimia
yang berpotensi untuk pengendalian hama pada tanaman (Dono et al.,
2012). Pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan aktif pestisida mulai banyak
digunakan untuk pengendalian hama dan penyakit. Hal ini dikarenakan
tumbuhan adalah sumber bahan kimia potensial yang dapat digunakan
sebagai pestisida yang ramah lingkungan dan lebih aman secara kesehatan
(Wiratno et al., 2009).
Peptisida nabati dibuat dari bahan alam yaitu, bawang putih yang
mengandung bahan aktif alisin (antibiotik) yang mampuh mencegah hama
wereng, walang sangit, ulat penggerek batang, hama pengisap, embun
tepung dan dapat mencegah penyakit layu fusarium. Bahan alam yang

1
2

berikutnya yaitu, tembakau yang mengandung bahan aktif nikotin dan


dapat mencegah walang sangit, ulat, hama pengisap misalnya trips, daun
sirsak memiliki bahan aktif annonain yang dapat mencegah hama trips,
walang sangit, wereng, dan ulat penggerek batang. Batang sereh juga
menjadi salah satu bahan alam peptisida nabati yang memiliki bahan aktif
slika dan dapat mencegah ulat dan kutu daun, daun papaya memiliki bahan
aktif papain yang dapat mencegah ulat dan hama pengisap dan rimpang
lengkuas memiliki senyawa aktif minyak atsiri, flavonoid, fenol, dan
terpenoid yang mampu mencegah ulat rayap, mengatasi jamur dan
sebaagai antibakteri.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk membuat
produk dan memasarkan peptisida nabati, selain ramah lingkungan
peptisida nabati juga memiliki bahan-bahan yang mudah dijangkau.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka penulis merumuskan masalah
dalam pembuatan produk peptisida nabati yaitu bagaimanakah pembuatan
peptisida nabati yang baik dan efektif ?.
1.3. Tujuan
Tujuannya adalah untuk mengetahui dan mendaptkan produk
peptisida nabati terbaik dan efektif dalam penggunaannya.
1.4. Manfaat
a. Bagi masyarakat
Dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
peptisida nabati dan dapat memanfaatkan peptisida nabati sebagai
obat untuk mengatasi hama dan penyakit pada tumbuhan.
b. Bagi mahasiswa
Dapat menambah ilmu tentang peptisida nabati,bahan-
bahan yang dipakai daalam pembuatan peptisida nabati dan juga
dapat keuntungan dari hasil penjualan peptisida nabati.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Pestisida Nabati
a. Definisi Peptisida Nabati
Menurut SK Menteri Pertanian RI Nomor
434.1/Kpts/TP.270/7/2001 yang disebut pestisida adalah semua zat
kimia atau bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan
untuk memberantas atau mencegah hama dan penyakit yang merusak
tanaman, bagian tanaman, atau hasil-hasil pertanian.
Secara umum pestisida nabati diartikan sebagai suatu pestisida
yang bahan dasarnya adalah tumbuhan. Pestisida nabati relatif mudah
dibuat dengan bahan dan teknologi yang sederhana. Bahan bakunya
yang alami/nabati membuat pestisida ini mudah terurai
(biodegradable) di alam sehingga tidak mencemari lingkungan.
Pestisida ini juga relatif aman bagi manusia dan ternak peliharaan
karena residunya mudah hilang.
Pestisida nabati bersifat “pukul dan lari” (hit and run), saat
diaplikasikan, akan membunuh hama saat itu juga dan setelah
hamanya mati, residunya akan hilang di alam. Dengan demikian
produk terbebas dari residu pestisda sehingga aman dikonsumsi
manusia. Pestisida nabati menjadi alternatif pengendalian hama yang
aman dibanding pestisida sintetis. Penggunaan pestisida nabati
memberikan keuntungan ganda, selain menghasilkan produk yang
aman, lingkungan juga tidak tercemar.
b. Kelebihan dan Kekurangan Pestisida Nabati
Pestisida nabati memeliki kelebihan yaitu:
1. Mudah terurai di alam,sehingga tidak mencemarkan lingkungan
(ramah lingkungan)
2. Relatif aman bagi manusia dan ternak karena residunya mudah
hilang
3. Tidak meracuni dan merusak tanaman

3
4

4. Dosis yang di gunakan tidak terlalu mengikat dan berisiko


5. Tidak menimbulkan kekebalan pada serangga
Namun demikian pestisida nabati juga memiliki kekurangan seperti
berikut ini :
1. Cepat terurai,daya kerja lambat sehingga aplikasinya harus lebih
sering
2. Tidak bisa di simpan dalam waktu yang lama
3. Kurang praktis karena harus membuatnya terlebih dahulu,dan
waktu yang di butuhkan pun agak lama.

2.2. Hama
Yang dimaksud dengan hama adalah semua binatang yang
menggangu dan merugikan tanaman,terutama tanama yang dibudidayakan
oleh manusia(Pracaya 1991:2). Sedangkan menurut pendapat para ahli
hama dalam arti luas adalah semua organnisme atau binatang yang
aktivitas kehidupanya merusak tanaman da mengakibatkan kerugian
ekonomi bagi manusia.
Ada beberapa golongan hama yang bisa menyerang tanaman
budidaya yaitu : golongan serangga, golongan mamalia, golongan
binatang lunak, dan golongan Aves(burung).Serangga adalah binatang
kecil yang memiliki kaki beruas dan bernafas melalui pembuluh nafas,
tubuh dan kepalannya berkulit keras(belalang, wereng, kutu, ulat,
kumbang).Mamalia adalah mahluk hidup bertulang belakang dan
menyusui binatang dari golongan mamalia yang merusak tanaman antara
lain : kelelawar, tupai, musang, tikus, dan lain-lain.Golongan binatang
lunak yang potensial menjadi hama adalah mollusca dan nematode.
Seluruh atau sebagian tanaman yang terserang hama akan
mengalami penurunan fungsi metabolisme atau bahkan tidak dapat
berfungsi sama sekalidan akhirnya dapat menyebabkan kematian pada
tanaman.
5

2.3. Penyakit
Tanaman dikatakan sakit apabila ada perubahan seluruh atau
sebagian organ-organ tanaman yang menyebabkan terganggunya kegiatan
fisiologis seharihari. Secara singkat penyakit tanaman adalah
penyimpangan dari keadaan normal(Pracaya,1991:320). Suatu tanaman
dapat dikatakan sehat atau normal jika 9 tanaman tersebut dapat
menjalankan fungsi-fungsi fisiologis dengan baik, sepertipembelahan dan
perkembangan sel, pengisapan air dan zat hara, fotosintesis dan lain-lain.
Gangguan pada proses fisiologis atau fungsi-fungsi tanaman dapat
menimbulkan penyakit. Penyakit pada tanaman budidaya biasanya
disebabkan oleh Cendawan, Bakteri, Virus dan faktor lingkungan (iklim,
tanah, dan lain-lain). Cendawan dapat juga disebut jamur.

2.4. Defenisi Bahan Pestisida


a. Daun papaya
Daun papaya merupakan salah satu tanaman pestisida
alami. Daun papaya memiliki getah yang mengandung kelompok
enzim sistem protease seperti papain dan kimopapain serta
menghasilakan senyawa-senyawa golongan alkaloid, terpenoid,
flavonoid dan asam amino non protein yang sangat beracun bagi
serangga pemakan tumbuhan.
b. Daun sirsak
Sirsak merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh dan
berbuah sepanjang tahun jika kondisi air tanah terpenuhi selama
pertumbuhannya. Di dalam tanaman ini terkandung senyawa
acetogenins yang bermanfaat. Kandungan acetogenins yang ada
pada ekstrak daun sirsak dapat dimanfaatkan sebagai insektisida
nabati yang ramah lingkungan. Daun sirsak memiliki bahan aktif
annonain yang dapat mencegah hama trips, walang sangit, wereng,
dan ulat penggerek batang.
6

c. Bawang putih
Bawang putih adalah tanaman dari genus allium yang
mengandung beberapa senyawa kimia allixin, adenosin, ajoene,
flavonoid, saponin, tuberholosida, scordinin. Bawang putih yang
mengandung bahan aktif alisin (antibiotik) yang mampuh
mencegah hama wereng, walang sangit, ulat penggerek batang,
hama pengisap, embun tepung dan dapat mencegah penyakit layu
fusarium.
d. Serai
Serai wangi adalah jenis rumput-rumputan dari ordo
Graminales yang khas dari daerah-daerah tropis Asia. C. nardus
bersifat perennial. C. nardus sangat terkenal sebagai rempah-
rempah dalam masakan Asia, tetapi juga dapat diseduh menjadi
teh herbal dengan aroma lemon yang khas. Serai mengandung
enzim yang bernama sitronella tidak disukai nyamuk dan beberapa
serangga lainnya. Oleh karena alasan tersebut, serai dapat
digunakan sebagai pestisida atau insektisida organik untuk
mengedalikan hama tanaman. Serai juga memiliki bahan aktif
slika dan dapat mencegah ulat dan kutu daun, daun papaya
memiliki bahan aktif papain yang dapat mencegah ulat dan hama
pengisap.
e. Rimpng lengkuas
Lengkuas merupakan jenis tumbuhan umbi-umbian yang
bisa hidup di daerah dataran tinggi dan dataran rendah. Batangnya
terdiri dari susunan pelepah daun. Lengkuas atau laos memiliki
dua jenis yaitu lengkuas yang berimpang putih dan berimpang
merah. Rimpang lengkuas memiliki senyawa aktif minyak atsiri,
flavonoid, fenol, dan terpenoid yang mampu mencegah ulat rayap,
mengatasi jamur dan sebaagai antibakteri.
7

f. Tembakau kering
Tembakau adalah produk pertanian yang diproses dari daun
tanaman dari genus Nicotiana. Tembakau dapat dikonsumsi,
digunakan sebagai pestisida, dan dalam bentuk nikotin tartrat yang
dapat digunakan sebagai obat. Pestisida adalah bahan yang
digunakan untuk mengendalikan, menolak, memikat, atau
membasmi organisme pengganggu. Tembakau yang mengandung
bahan aktif nikotin dan dapat mencegah walang sangit, ulat, hama
pengisap misalnya trips.
g. Air
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O. Satu
molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara
kovalen pada satu atom oksigen. Air sering disebut sebagai pelarut
universal karena air melarutkan banyak zat kimia.
BAB III
METODE PEMASARAN

3.1. Alat dan Bahan


Tabel 3.1. Bahan Pestisida Nabati

No Bahan Gambar
1. Daun papaya

2. Daun sirsak

3. Serai

4. Lengkuas

5. Bawang putih

6. Tembakau kering

7. Air

8
9

Tabel 3.2. Alat Pestisida Nabati

No Alat Gambar
1. Ember

2. Blender

3. Pisau

4. Piring

5. 3 botol aqua besar

6. Botol wadah 200ml

7. Saringan atau Kain kasa


10

3.2. Biaya bahan


Tabel 3.3. Biaya Bahan Pestisida Nabati

Bahan Biaya
Daun pepaya Rp.10.000.,
Daun sirsak Rp. -
Serai Rp. 15.000.,
Lengkuas Rp. 10.000.,
Bawang putih Rp. 5000.,
Tembakau kering Rp. 20.000.,
Total Rp. 60.000.,

3.3. Lokasi , Waktu, Harga Jual dan Sasaran Pemasaran


a. Lokasi
Lokasi penjualan disekitar daerah Waena, Padang Bulan, Kotaraja
dan sekitarnya..
b. Waktu
Pemasaran produk akan dilakukan 2 hari yaitu :
1) Kamis, 17 November 2022
2) Jumat, 18 November 2022
c. Harga Jual
Harga yang kami tetapkn untuk menjual produk Pestisida Nabati
adalah:
Rp. 15.000 – 20.000 / pcs ( bisa dinego )
d. Sasaran Pemasaran
Pada penjualan produk pestisida nabati, sasaran kami yaitu :
1) Para petani sayur - sayuran
2) Para pengusaha tanaman hias
11

3) Para masyarakat yang mempunyai tanaman hias maupun


saayur-sayuran disekitar rumah.
3.4. Langkah – Langkah Pembuatan Pestisida Nabati
a. Kumpulkan alat dan yang akan digunakan
b. Dibersihkan semua bahan menggunakan air mengalir, kemudian di
potong menggunakan pisau.
c. Kemudian dimasukkan semua bahan kedalam blender dan
dihaluskan.
d. Tuangkan semua bahan yang telah halus kedalam ember.
e. Tuangkan air sebanyak 3000 ml / 3 liter.
f. Diaduk hingga rata.
g. Tuangkan pestisida nabati kedalam botol aqua besar.
h. Diamkan selama 1 minggu dan di kocok 1 samapi 2 hari sekali.
DAFTAR PUSTAKA

Aghnia. 2010. Pembuatan Pestisida Tembakau Untuk Membasmi Hama.


https://adizza3aghnia.wordpress.com/2010/12/29/19/.

A. Tenrirawe. 2011. “Seminar Nasional Serelia Pengaruh Ekstrak Daun


Sirsak Annona muricata L Terhadap Mortalitas Larva Helicoverpa
armigera H Pada Jagung. Balai Penelitian Tanaman Serelia.

Dono, D., Natawigena, W. D., & Majid, M. G. (2012). Bioactivity of


methanolicseed extract of Barringtonia asiatica L. (Kurz)
(Lecythidaceae) on biological characters of Spodoptera litura
(Fabricius) (Lepidoptera: Noctuidae). Int Res J Agric Sci Soil Sci,
2, 469-475.

Destarianto, P., Yudaningtyas, E., & Pramono, S. H. (2013). Penerapan


Metode Inference Tree dan Forward Chaining dalam Sistem
Pakar Diagnosis Hama dan Penyakit Kedelai Edamame
Berdasarkan Gejala Kerusakannya. Jurnal EECCIS Vol. 7, No. 1,
21-27.

Dewi Hastuti, dkk. (2015). Uji Efektifitas Larutan Pestisida Nabati


Rimpang Lengkuas, Daun Serai, Dan Daun Babadotan Pada
Pengendalian Hama Penghisap Buah (Helopeltis Sp.) Tanaman
Kakao. Jur.Agroekotek 7 (2) : 97 – 105,

Grdiša, M., & Gršić, K. (2013). Botanical insecticides in plant protection.


Agriculturae Conspectus Scientificus, 78(2), 85-93.

Sumiyati Tuhuteru, dkk. ( 2019). Pembuatan Pestisida Nabati Untuk


Mengendalikan Hama Dan Penyakit Pada Tanaman Sayuran Di
Distrik Siepkosi Kabupaten Jayawijaya. Jurnal pengabdian kepada
masyarakat. Volume 25 No. 3

Wiratno, D. Taniwiryono, Hv Berg, J.A.G. Riksen, I.M.C.M. Rietjens, R.


Djiwanti, J.E. Kammenga and A.J. Murk. 2009. Nematicidal
activity of plant extracts against the root-knot nematode,
Meloidogyne incognita. The Open Natural Products J. 2: 63 71.

12
LAMPIRAN

Alat dan bahan

Cara Kerja

Pestisida yang telah didiamkan


selama 4 hari

13
14
Gambar kerja sama kelompok 4

Gambar brosur pestisida nabati

15

Anda mungkin juga menyukai