2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Tujuan
1. Dapat mengetahui lebih dalam defenisi dan pengertian dari jenis obat-obat
tersebut.
2. Dapat mengetahui klasifikasinya.
3. Dapat mengetahui fungsi dari obat-obatan tersebut.
4. Dapat mengetahui penyakit apa saja yang dapat diobati oleh obat-obatan
tersebut.
5. Dan dapat mengetahui bagaimana strukturnya.
BAB II
PEMBAHASAN
Analgetik narkotik adalah senyawa yang dapat menekan fungsi sistem saraf pusat
secara selektif, digunakan untuk mengurangi rasa sakit yang moderat ataupun berat
seperti rasa sakit yang disebabkan oleh penyakit kanker, serangan jantung akut
sesudah operasi, kolik usus atau ginjal.
Analgetik Non narkotik digunakan untuk mengurangi rasa nyeri ringan sampai
sedang.
Obat –obat yang bekerja terhadap susunan saraf pusat berdasarkan efek
farmakodinamiknya dibagi atas dua golongan besar yaitu :
4. Obat Antihistamin
Antihistamin adalah kelompok obat-obatan yang digunakan untuk
mengobati reaksi alergi, seperti rinitis alergi, reaksi alergi akibat sengatan
serangga, reaksi alergi makanan, urtikaria atau biduran. Tidak hanya alergi,
antihistamin juga kerap digunakan untuk mengatasi gejala mual atau muntah
yang biasanya diakibatkan oleh mabuk kendaraan.
Antihistamin bekerja dengan cara memblokir zat histamin yang
diproduksi tubuh. Zat histamin, pada dasarnya berfungsi melawan virus atau
bakteri yang masuk ke tubuh. Ketika histamin melakukan perlawanan, tubuh
akan mengalami peradangan. Namun pada orang yang mengalami alergi,
kinerja histamin menjadi kacau karena zat kimia ini tidak lagi bisa
membedakan objek yang berbahaya dan objek yang tidak berbahaya bagi
tubuh, misalnya debu, bulu binatang, atau makanan. Alhasil, tubuh tetap
mengalami peradangan atau reaksi alergi ketika objek tidak berbahaya itu
masuk ke tubuh.
1) Antihistamin AH1
Merupakan Antihistamin generasi pertama :
Cyproheptadine
Triprolidine
Hydroxyzine
Ketotifen
Mebhydrolin
Promethazine
Dimethindene maleate
2) Antihistami AH2
Sedangkan obat-obat antihistamin generasi kedua adalah:
Desloratadine
Fexofenadine
Levocetirizine
Cetirizine
Terfenadine
Loratadine.
1.3. Klasifikasi dan Jenis
1. Antibiotik
Antibiotik bisa diklasifikasikan berdasarkan mekanisme kerjanya, yaitu:
2. Obat Analgetik
Obat Susunan Saraf Pusat (SSP) adalah semua obat yang berpengaruh terhadap sistem
saraf pusat. Obat tersebut bereaksi terhadap otak dan dapat mempengaruhi pikiran seseorang
yaitu perasaan atau tingkah laku. Obat yang dapat merangsang SSP disebut
analeptika.Klasifikasi Sistem Saraf PusatObat yang bekerja terhadap SSP dapat dibagi dalam
beberapa golongan besar, yaitu:
Ada dua jenis antihistamin, yaitu antihistamin generasi pertama dan generasi kedua.
Antihistamin generasi pertama lebih menyebabkan rasa kantuk dibandingkan dengan
generasi kedua. Obat-obat antihistamin generasi pertama adalah:
Chlorpheniramine
Cyproheptadine
Ketotifen
Promethazine
Desloratadine
Fexofenadine
Cetirizine
1.6. Struktur kimia
1. Antibiotic
1) Golongan Beta-Laktam
2) Golongan Aminoglikosida
3) Golongan Tetrasiklin
4) Golongan Makrolida
5) Golongan Linkomisin
6) Golongan Kuinolon
7) Golongan Kloramfenikol
2. Analgetic
3. Obat susunan saraf pusat (SSP)
1. Anestetika
2. Hipnotiv sedativ
2.Hipnotiv
sedativ
4. Antihistamin
1.7. Kesimpulan
Beberapa jenis obat-obatan farmasi sangat banyak yang dapat kita jumpai,obat-obatan farmasi
memiliki definisi dan pengertian yang berbeda-beda. Obat-obatan farmasi memiliki fungsi
yang berbeda- beda,efek samping dan lainnya.
Pada jenis obata-obatan memiliki struktur dan kasiat yang berbeda- beda pula. Dari paper ini
kita dapat mengetahui tentang definisi dan berbagai struktur kimiannya.
1. Golongan Beta-Laktam
2. Golongan Aminogliksida
3. Golongan Tetrasiklin
4. Golongan Makrolida
5. Golongan Linkomisin
6. Golongan Kouinolon
7. Golongan Kloramfenikol
Obat Susunan Saraf Pusat (SSP) adalah semua obat yang berpengaruh terhadap sistem
saraf pusat. Obat tersebut bereaksi terhadap otak dan dapat mempengaruhi pikiran seseorang
yaitu perasaan atau tingkah laku.Obat yang bekerja pada SSP yang menimbulkan efeknya
mengubah sejumlah tahapan dalam hantaran kimia sinap (tergantung kerja transmitter)
Antihistamin (antagonis histamin) adalah zat yang mampu mencegah
penglepasan atau kerja histamin.Istilah antihistamin dapat digunakan untuk menjelaskan
antagonis histamin Antihistamin ini biasanya digunakan untuk mengobati reaksi alergi,
yang disebabkan oleh tanggapan berlebihan tubuh terhadap alergen (penyebab alergi), seperti
serbuk sari tanaman. Reaksi alergi ini menunjukkan penglepasan histamin dalam jumlah
signifikan di tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/36108072/OBAT_OBAT_SISTEM_SARAF_PUSAT.
http://eprints.umm.ac.id/23645/2/jiptummpp-gdl-dianrizkiy-41082-2-babi.pdf.