Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMBUATAN DAN PENGAPLIKASIAN

PESTISIDA NABATI DARI DAUN PEPAYA DAN BAWANG PUTIH

UNTUK PENGENDALIAN HAMA ULAT DAUN

PADA TANAMAN BAYAM

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar Perlindungan


Tanaman
Dosen Pengampu: Renan Subantoro. S.P., M.Sc

Disusun Oleh:

Kelompok 4/ A1

Faidhatul Nur Kasanah 19104111127


Eric Rizky Sulistyawan 20104011008
Anggy Rahma Yunita 20104011035
Mochamad Fadli 20104011037
Izakhul Khabib Asyidiq 20104011048
Abdul Hamid 20104011055

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS WAHID HASYIM

SEMARANG

2022

i
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMBUATAN DAN PENGAPLIKASIAN

PESTISIDA NABATI DARI DAUN PEPAYA DAN BAWANG PUTIH

UNTUK PENGENDALIAN HAMA ULAT DAUN

PADA TANAMAN BAYAM

Laporan praktikum ini telah disetujui pada tanggal : ………………………….

Oleh :

Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim Semarang

Mochamad Fadli Anggy Rahma Yunita Eric Rizky Sulistyawan


NIM. 20104011037 NIM. 20104011035 NIM. 20104011008

Faidhatul Nur Kasanah Abdul Hamid Izakhul Khabib Asyidiq


NIM. 19104011127 NIM. 20104011055 NIM. 20104011048

Mengetahui, Asisten Praktikum


Dosen Mata Kuliah Dasar Perlindungan
Tanaman

Renan Subantoro. S.P., M.Sc Amoreyzha Iwang Saputra, S.P


NPP. 06.05.1.0126 NIM. -

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER ................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................ iii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 2
1.3 Tujuan ................................................................................................ 2
1.4 Manfaat .............................................................................................. 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 3

2.1 Pestisida Nabati .................................................................................. 3


2.2 Bahan Aktif Pestisida Nabati ............................................................. 4
2.3 Kelebihan Dan Kekurangan Pestisida Nabati .................................... 4

BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM .................................................. 6

3.1 Waktu Dan Tempat ............................................................................ 6


3.2 Alat dan Bahan ................................................................................... 6
3.2.1 Alat ........................................................................................... 6
3.2.2 Bahan ........................................................................................ 6
3.3 Langkah Kerja .................................................................................... 6

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 8

4.1 Pestisida Nabati Daun Pepaya Dan Bawang Putih ............................ 8


4.2 Pembuatan Pestisida Nabati Daun Pepaya Dan Bawang Putih ......... 8
4.2.1 Menyiapkan Alat ...................................................................... 9

iii
4.2.2 Menyiapkan Bahan ................................................................... 9
4.2.3 Penumbukan Daun Pepaya ...................................................... 10
4.2.4 Penumbukan Bawang Putih ..................................................... 11
4.2.5 Penambahan Air Pada Hasil Tumbukan Bawang Putih dan Daun
Pepaya ...................................................................................... 12
4.2.6 Fermentasi Pada Pestisida Daun Pepaya Dan Bawang Putih .. 12
4.2.7 Pengaplikasian Pestisida Daun Pepaya Dan Bawang Putih .... 13

BAB V PENUTUP ....................................................................................... 14

5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 14


5.2 Saran ................................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 16

LAMPIRAN ................................................................................................. 17

PRESENTASE PEMBUATAN LAPORAN ............................................. 18

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Menyiapkan Alat ........................................................................ 9

Gambar 4.2 Menyiapkan Bahan ..................................................................... 9

Gambar 4.3 Penumbukan Daun Pepaya ........................................................ 10

Gambar 4.4 Penumbukan Bawang Putih ...................................................... 11

Gambar 4.5 Penambahan Air Pada Hasil Tumbukan Bawang Putih Dan Daun
Pepaya ....................................................................................... 12

Gambar 4.6 Fermentasi Pada Pestisida Daun Pepaya Dan Bawang Putih ... 12

Gambar 4.7 Pengaplikasian Pestisida Daun Pepaya Dan Bawang Putih ...... 13

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Usaha budidaya tanaman tidak terlepas dari faktor
pengganggu yang bisa mempengaruhi pertumbuhan dan hasil
tanaman, salah satunya adalah hama. Untuk itu perlu adanya upaya
untuk melindungi tanaman dari serangan hama. Triharso (1996)
menyatakan bahwa perlindungan tanaman bertujuan untuk
mendapatkan rendemen ekonomi yang optimal dengan kerusakan
lingkungan yang minimal. Perlindungan tanaman meliputi segala
kegiatan perlindungan terhadap kerusakan pertanaman mulai dari
tanam sampai diterima konsumen.
Pestisida adalah substansi kimia dan bahan lain yang
digunakan untuk mengendalikan berbagai hama. Bagi petani jenis
hama yaitu tungau, tumbuhan pengganggu, penyakit tanaman yang
disebabkan oleh fungi (jamur), bakteria, dan virus, nematoda
(cacing yang merusak akar), siput, tikus, burung dan hewan lain
yang dianggap merugikan (Djojosumarto, 2008). Dahulunya,
manusia menggunakan pestisida nabati dalam pembasmian hama,
namun sejak ditemukannya diklorodifeniltrikloroetan (DDT) tahun
1939, penggunaan pestisida nabati sedikit demi sedikit
ditinggalkan sehingga manusia beralih ke pestisida kimia.
Penggunaan pestisida kimia yang tidak rasional menimbulkan
dampak buruk dari segi lingkungan maupun dari segi kesehatan
manusia. Pestisida nabati adalah pestisida yang bahan dasarnya
berasal dari tanaman. Pestisida nabati sudah digunakan tiga abad
yang lalu.
Penggunaan pestisida yang kurang tepat dapat menimbulkan
dampak negatif antara lain: keracunan terhadap pemakai dan
pekerja, hewan ternak, ikan, satwa liar, tanaman, kematian musuh

1
2

alami jasad pengganggu, terjadinya resistensi dan resurjensi jasad


penggganggu, dan meninggal residu (Sudarmo, 2007).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pestisida nabati ?
2. Apa bahan aktif pestisida nabati ?
3. Bagaimana kelebihan dan kekurangan pestisida nabati ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan pestisida nabati
2. Untuk mengetahui bahan aktif pada pestisida nabati
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pestisida nabati
1.4 Manfaat
1. Bagi mahasiswa, pembuatan dan pengaplikasian pestisida nabati
ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan
mengenai fungsi daun pepaya dan bawang putih untuk
pengendalian hama ulat daun pada tanaman bayam
2. Bagi pembaca, sebagai bahan wacana dan kajian untuk menambah
wawasan ilmu pengetahuan tentang fungsi daun pepaya dan
bawang putih untuk pengendalian hama ulat daun kepada tanaman
bayam.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pestisida Nabati


Pestisida nabati adalah pestisida yang bahan aktifnya berasal
dari tumbuh - tumbuhan dan berkhasiat mengendalikan serangan
hama pada tanaman. Pestisida nabati tidak meninggalkan dampak
residu berbahaya pada tanaman maupun lingkungan serta dapat
dibuat dengan mudah menggunakan bahan yang murah dan
peralatan yang sederhana (Soenandar, dkk: 2010). Pestisida nabati
atau juga disebut dengan pestisida alami yaitu pestisida yang
berasal dari tumbuhan merupakan salah satu pestisida yang dapat
digunakan untuk mengendalikan serangan hama dan penyakit
tanaman. Jenis pestisida nabati ini residunya mudah terurai
(biodegradable) di alam dan mudah hilang serta dapat dibuat
dengan biaya yang murah sehingga tidak mencemari lingkungan
serta relatif aman bagi manusia dan hewan ternak (Kardinan,
2008).
Pestisida ini berbahan aktif tunggal atau majemuk dapat
berfungsi sebagai penghambat nafsu makan (anti feedant), penolak
(repellent), penarik (atractant), menghambat perkembangan,
menurunkan keperidian, pengaruh langsung sebagai racun dan
mencegah peletakkan telur. Di alam, terdapat lebih dari 1000
spesies tumbuhan yang mengandung insektisida, lebih dari 380 spp
(zoologi dan botani) mengandung zat pencegah makan
(antifeedant), lebih dari 270 spp mengandung zat penolak
(repellent), lebih dari 35 spp mengandung akarisida dan lebih dari
30 spp mengandung zat penghambat pertumbuhan (Susetyo, dkk,
2008).

3
4

2.2 Bahan Aktif Pestisida Nabati


Bahan aktif adalah bahan kimia dan atau bahan lain yang
terkandung dalam pestisida dan pada umumnya merupakan bahan
yang berdaya racun. Bahan aktif pestisida nabati adalah produk
alam yang berasal dari tanaman yang mempunyai kelompok
metabolit sekunder yang mengandung beribu- ribu senyawa
bioaktif seperti alkaloid, terpenoid, fenolik, dan zat- zat kimia
sekunder lainnya. Senyawa bioaktif tersebut apabila diaplikasikan
ke tanamanyang terinfeksi OPT (Organisme Penggangu Tanaman),
tidak berpengaruh terhadap fotosintesis pertumbuhan ataupun
aspek fisiologis tanaman lainnya, namun berpengaruh terhadap
sistem saraf otot, keseimbangan hormon, reproduksi, perilaku
berupa penarik, anti makan, dan sistem pernafasan OPT (Setiawati,
dkk, 2008).

2.3 Kelebihan Dan Kekurangan Pestisida Nabati


Beberapa hal yang perlu diperhtikan dalam penggunaan pestisida
nabati adalah keunggulan dan kekurangannya. Menurut (Setiawati,
dkk, 2008), ada beberapa keunggulan :
1. Mengalami degradasi/penguraian yang cepat oleh sinar
matahari
2. Memiliki efek/pengaruh menghentikan nafsu makan serangga
3. Relatif lebih aman pada manusia
4. Memiliki spectrum pengendalian yang luas (racun lambung
dan syaraf) dan bersifat selektif
5. Dapat diandalkan untukmengatasi OPT (Organisme
Pengganggu Tanaman)
6. Fitototksisitas rendah, yaitu tidak meracuni dan merusak
tanaman
7. Murah dan mudah dibuat oleh petani
5

Sama halnya seperti pestisida sinteti atau kimia,pestisida nabati


juga memiliki kelemahan dalam penggunaannya, diantaranya adalah :

1. Cepat terurai sehingga aplikasinya harus lebih sering


2. Daya racunnya rendah (tidak langsung mematikan serangga/
memiliki efek lambat)
3. Kapasitas produksinya masih rendah dan belum dapat
dilakukan dalam jumlah missal (bahan tanaman untuk
pestisidan nabati belum banyak dibudidayakan secara khusus)
4. Ketersediannya di toko- toko pertanian masih terbatas
5. Kurang praktis dan tidak tahan simpanan

Meskipun ada beberapa kekurangan dalam penggunaan


pestisida nabati, tetapi pestisida nabati cukup mampu menekan
biaya produksi usahatani,karena biaya produksi yang sangat murah
dan proses pembuatannya yang membutuhkan alat dan bahan yang
sederhana.
BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Dasar Perlindungan Tanaman ini dilaksanakan pada


hari Kamis, 29 September 2022 Pukul 10.00 – 12.00 WIB di Ruang
C1.07 Gedung C Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim
Semarang.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat
1. Baskom
2. Pisau
3. Talenan
4. Sendok
5. Gelas plastic
6. Botol semprot
7. Saringan
8. Cobek
3.2.2 Bahan
1. Daun papaya
2. Bawang putih
3. Air

3.3 Langkah Kerja

1. Menyiapkan alat dan bahan


2. Menghaluskan daun pepaya kemudian dimasukan ke baskom dan
dikasih air sedikit setelh itu diperas dan diambil sarinya
3. Menghaluskan bawang putih kemudian dimasukan kedalam
gelas plastik dan diberi air sedikit untuk di ambil sarinya

6
7

4. Menyaring sari daun pepaya dan dimarukan kedalam botol


semprotan
5. Menyaring sari bawang putih dan di masukan kedalam
botol semprotan yang berisi sari daun pepaya yang sudah
di saringsebelum nya
6. Menyampurkan sari daun pepaya dan sari bawang putih
yang berada dalam botol penyemprot dengan cara di kocok
hinggatercampur
7. Insektisida siap digunakan kepada tanaman bayam
yangterkena hama.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pestisida Nabati Daun Pepaya Dan Bawang Putih

Tingginya dampak negatif dari penggunaan pestisida kimia.


Salah satu pestisida alami yang dapat digunakan adalah ekstrak dari
berbagai tumbuhan (daun pepaya dan umbi bawang putih). Selain
ramah lingkungan, pestisida alami merupakan pestisida yang relatif
aman dalam penggunaannya dan ekonomis. Hama ulat merupakan
salah satu factor hama yang bersifat merusak daun bayam atau
bahkan membuat tanaman bayam gagal panen. yang perlu
dilakukan adalah membasmi hama pada tanaman bayam tersebut
atau membuat pestisida. Getah papaya mengandung kelompok enzim
sistein protease seperti papain dan kimopapain serta menghasilkan
senyawa-senyawa golongan alkaloid, terpenoid, flavonoid dan asam
amino non protein yang sangat beracun bagi serangga pemakan
tumbuhan. Residu yang dihasilkan dari pestisida nabati dari daun
pepaya ini lebih mudah terurai sehingga lebih aman bagi lingkungan.

4.2 Pembuatan Pestisida Nabati Daun Pepaya Dan Bawang Putih

Penggunaan pestisida nabati berasal dari daun pepaya dan


bawang putih dengan mencampurkan kedua bahan tersebut
menjadi satu yaitu pestisida daun pepaya yang ditumbuk dan
bawang putih yang dihaluskan selanjutnya akan mengasilkan sari
dari kedua bahan tersebut. Adapun Langkah dari pembuatan
pestidsida nabati tersebut sebagai berikut :

8
9

4.2.1 Menyiapkan Alat

Gambar 4.1 Menyiapkan Alat

Menyiapkan alat praktikum seperti; talenan (berguna


untuk alas memotong daun papaya dan bawang putih),
sendok (alat untuk mencampur air dari kedua bahan tersebut)
,gelas plastic (tempat untuk mencampur kedua larutan
tersebut), baskom (tempat untuk mengambil sari dari daun
papaya), saringan (untuk menyaring sari dari daun papaya
dan bawang putih), pisau (untuk memotong bawang putih) ,
cobek (untuk menghaluskan daun papaya agar sarinya
keluar), botol semprot (alat untuk pengaplikasian pestisida).

4.2.2 Menyiapkan Bahan

Gambar 4.2 Menyiapkan Bahan

Menyiapkan bahan praktikum seperti : 3 lembar daun


pepaya, 3 siung bawang putih serta air mineral untuk
10

mencapur kedua bahan tersebut, dalam pembuatan pestisida


nabati bahan yang digunakan sangat mudah dijangkau maka
dari itu utntuk pembuatan dalam sekala besar tidak terlalu
susah untuk mencarinya. Pestisida nabati merupakan
senyawa kimia yang berasal dari tumbuhan yang digunakan
untuk memberantas organisme pengganggu tumbuhan
berupa hama dan penyakit tumbuhan maupun tumbuhan
pengganggu (gulma).

4.2.3 Penumbukan Daun Pepaya

Gambar 4.3 Penumbukan Daun Pepaya

Pada tahap selanjutnya yaitu memilih daun pepaya


dan membagi ukuran sesuai kebutuhan, daun pepaya yang
sudah dipilih di tumbuk menggunakan cobek, bisa juga
diparut menggunakan parutan kelapa atau menggunakan
blender agar hasilnya lebih lembut dan mudah untuk
membuat sari dari daun pepaya tersebut. Daun pepaya
(memiliki senyawa Flavonoid yang dimanfaatkan sebagai
pestisida guna mengusir hama ulat daun) , bawang putih (
mengandung senyawa alicin aloid, saponin yang bersifat racun
bagi hama serangga ). Dengan begitu untuk pembuatan
pestisida daun pepaya cukup efektif untuk mengendalikan
hama pada daun bayam. Manfaat yang terdapat pada pestisida
daun pepaya antara lain : Tidak terjadi resistensi pada hama,
Tidak berdampak merugikan bagi musuh alami hama, Tidak
11

menyebabkan kerusakan lingkungan dan persediaan air tanah,


Mengurangi resiko terjadinya letusan serangan hama kedua,
Mengurangi bahaya bagi kesehatan manusia dan ternak,
Mengurangi biaya produksi dan ketergantungan petani terhadap
pestisida kimia.

4.2.4 Penumbukan Bawang Putih

Gambar 4.4 Penumbukan Bawang Putih

Bawang putih di potong lalu dihaluskan agar nantinya


bisa mendapatkan sari pada bawang putih, Tujuan dihaluskan
bawang putih di pembuatan pestisida ini adalah supaya bawang
putih mudah dilarutkan dalam air sehingga pestisida lebih cepat
siap digunakan Bawang putih merupakan salah satu pestisida
alami yang sangat praktis, ekonomis, dan tidak beracun serta
memiliki sifat fungisida alami yang bekerja secara efektif.
Kandungan senyawa belerang aktif pada bawang putih selain
sebagai fungisida alami yang efektif juga dapat menghalangi
pertumbuhan jamur dan lumut serta mengusir hama tanaman
karena baunya yang sangat kuat.
12

4.2.5 Penambahan Air Pada Hasil Tumbukan Bawang Putih dan

Daun Pepaya

Gambar 4.5 Penambahan Air Pada Hasil Tumbukan Bawang


Putih dan Daun Pepaya

Sekiranya kedua nya sudah halus dan bisa


menghasilkan sari air darii proses penghalusan tersebut
setelah itu campurkan tumbukan daun pepaya dan bawang
putih ditambah 300 ml air kedalam baskom lalu diaduk
hingga rata lalu diperas agar menghasilkan sari air dari
campuran daun pepaya bawang putih tersebut. setelah
sarinya keluar kemudian disaring terlebih dahulu agar
ampasnya tidak ikut Setelah cairan pestisida sudah siap lalu
masukkan ke dalam botol spray, dan pestisida sudah siap
diaplikasikan.
4.2.6 Fermentasi Pada Pestisida Daun Pepaya dan Bawang Putih

Gambar 4.6 Fermentasi pada Daun Pepaya dan Bawang Putih

Pestisida melalui fermentasi selama 24 jam setelah itu


siap diaplikasikan ke tanaman yang terserang hama Ulat daun
13

4.2.7 Pengaplikasian Pestisida Daun Pepaya dan Bawang Putih

Gambar 4.7 Pengaplikasian Pestisida Daun Pepaya dan Bawang


Putih
Pengaplikasian larutan pestisida dilakukan dengan
cara penyemprotan pada tanaman bayam menggunakan
botol spreyer. Penyemprotan ini dilakukan pada pagi
ataupun sore hari dengan frekuensi penyemprotan 3 kali
dalam seminggu. Frekuensi penggunaan pestisida
nabati.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Pestisida nabati adalah pestisida yang bahan aktifnya berasal
dari tumbuh -tumbuhan dan berkhasiat mengendalikan serangan
hama pada tanaman. Pestisida nabati tidak meninggalkan
dampak residu berbahaya pada tanaman maupun lingkungan
serta dapat dibuat dengan mudah menggunakan bahan yang
murah dan peralatan yang sederhana. Daun pepaya ( memiliki
senyawa flavonoid yang dimanfaatkan sebagai pestisida guna
mengusir hama serangga, bawang ( mengandung senyawa
alicin, alkaloid, saponin yang bersifat racun bagi hama serangga
). Dengan begitu untuk pembuatan pestisida daun pepaya cukup
efektif untuk mengendalikanhama pada daun bayam.
2. Manfaat yang terdapat pada pestisida daun pepaya antara lain :
Tidak terjadi resistensi pada hama, Tidak berdampak merugikan
bagi musuh alami hama, Tidak menyebabkan kerusakan
lingkungan dan persediaan air tanah, Mengurangi resiko
terjadinya letusan serangan hama kedua, Mengurangi bahaya
bagi kesehatan manusia dan ternak, Mengurangi biaya produksi
dan ketergantungan petani terhadap pestisida kimia.
3. Kelebihan dan kekurangan pestisida nabati yaitu Mengalami
degradasi/penguraian yang cepat oleh sinar matahari, Memiliki
efek/pengaruh menghentikan nafsu makan serangga, Relatif
lebih aman pada manusia, Memiliki spektrum pengendalian
yang luas (racun lambung dan syaraf) dan bersifat selektif,
Dapat diandalkan untuk mengatasi OPT (Organisme
Pengganggu Tanaman) yang telah kebal pada pestisida sintetis,
Fitotoksisitas rendah, yaitu tidak meracuni dan merusak
tanaman, Murah dan mudah dibuat oleh petani.

14
15

4. Sama halnya seperti pestisida sinteti atau kimia, pestisida nabati


juga memiliki kelemahan dalam penggunaannya, diantaranya
adalah Cepat terurai sehingga aplikasinya harus lebih sering,
Daya racunnya rendah (tidak langsung mematikan
serangga/memiliki efek lambat), Kapasitas produksinya masih
rendah dan belum dapat dilakukan dalam jumlah massal (bahan
tanaman untuk pestisidan nabati belum banyak dibudidayakan
secara khusus), Ketersediaannya di toko-toko pertanian masih
terbatas, Kurang praktis dan tidak tahan disimpan.

5.2 Saran
1. Praktikan bisa menjaga kondisi ruangan tetap aman dan nyaman
saat praktikum, dan proses pembelajaran atau praktikum
berjalan lancar.
2. Sebaiknya sebelum melakukan pratikum asisten praktikum
memberikan materi mengenai penegertian hama/penyakit dan
pegaplikasian pestisida nabati. Agar pratikum ini berjalan
dengan lancar dan tidak kebingungan saatmelakukan pratikum
DAFTAR PUSTAKA

Djojosumarto, P. 2008. Pestisida dan Aplikasinya. Jakarta:

Agromedia pustaka. Sudarmo, S. 2007. Pestisida. Yogyakarta:

Kanisius.

Setiawati, W., dkk. 2008. Tumbuhan Bahan Pestisida Nabati dan


Cara Pembuatannya untuk Mengendalikan Organisme
Pengganggu Tumbuhan (OPT). Balai Penelitian Tanaman
Sayuran. Prima Tani Balitsa. Pusat penelitian dan
Pengembangan Holtikultura. Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian. Bandung. ISBN : 978-979-
8304-53-8.

Soenandar, M. Aeni, M.N. dan Raharjo, A. 2010.”Petunjuk Praktis


Membuat Pestisida Organik”, Jakarta: AgroMedia
Pustaka.

Susetyo, T. Ruswandi dan Etty Purwanti, 2008. Teknologi


Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
Ramah Lingkungan, Direktorat Perlindungan Tanaman
Pangan Jakarta, 83 halaman.

Triharso. 1996. Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman. Yoyakarta:


Gadjah Mada University Press.

16
LAMPIRAN

Dokumentasi Kelompok 4 A1

17
PRESENTASE PEMBUATAN LAPORAN

Nama NIM Presentase


Faidhatul Nur Kasanah 19194911127 16,67%
Eric Rizky Sulistyawan 20104011008 16,67%
Anggy Rahma Yunita 20104011035 16,67%
Mochamad Fadli 20104011037 16,67%
Izakhul Khabib Asyidiq 20104011048 16,67%
Abdul Hamid 20104011055 16,67%

18

Anda mungkin juga menyukai