MAULANA ISHAK
NIM. 1906156205
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
PEKANBARU
2022
i
LAPORAN PRATIKUM
TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN OBAT DAN REMPAH
MAULANA ISHAK
NIM. 1906156205
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
PEKANBARU
2022
ii
LEMBAR PENGESAHAN
MAULANA ISHAK
NIM. 1906156205
Menyetujui
DAFTAR ISI
iii
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL......................................................................................................... iv
I. PENDAHULUAN................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1
1.2 Tujuan…................................................................................................................ 2
II. TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................... 3
2.1 Jahe Gajah............................................................................................................. 3
2.2 Bawang Merah...................................................................................................... 5
2.3 Sirih....................................................................................................................... 7
2.4 Serai....................................................................................................................... 8
III. METODOLOGI......................................................................................................... 11
3.1 Tempat dan Waktu................................................................................................. 11
3.2 Bahan dan Alat...................................................................................................... 11
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................. 12
4.1 Hasil...................................................................................................................... 12
4.2 Pembahasan.......................................................................................................... 13
IV. KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................ 16
5.1 Kesimpulan........................................................................................................... 16
5.2 Saran..................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 17
LAMPIRAN................................................................................................................... 19
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
v
I. PENDAHULUAN
yang mampu berdaya saing di pasar global. Peningkatkan daya saing dan nilai tambah
dan pengendalian mutu serta kesinambungan produk yang didukung dengan upaya
produksi dan pemasaran untuk peningkatan daya saing tersebut. Sub sektor pertanian
mendapat perhatian dari masyarakat dan praktisi pertanian. Masyarakat mulai sadar
tentang pola hidup sehat yang tidak terus bergantung pada obat-obatan kimia dan
mulai beralih ke obat-obatan alami dari alam. Permintaan obat herbal dunia yang
semakin meningkat, diperlukan usaha yang lebih intensif agar pasokan bahan baku
dapat terpenuhi. Indonesia memiliki potensi yang luas untuk pengembangan tanaman
saat ini yaitu “Back to Nature”. Perkembangan isu tersebut berdampak pada
eksistensi tanaman obat-obatan. Salah satu contoh tanaman biofarmaka yaitu jahe.
1
Jahe merupakan komoditi yang digunakan untuk kebutuhan rumah tangga sehari-hari,
Jahe merupakan salah satu tanaman yang multifungsi yaitu selain sebagai
bahan rempah juga digunakan sebagai bahan baku obat. Tanaman ini merupakan
empat besar tanaman obat yang banyak digunakan untuk jamu gendong, industri kecil
suatu tanaman. Media tanam yang digunakan harus disesuaikan dengan jenis tanaman
yang akan ditanam, termasuk pada tanaman lada yang merupakan jenis tanaman
lahan pertanaman untuk di dapatkan hasil produk dari tanaman yang di budidayakan.
Proses pemindahan ini tidak boleh di lakukan dengan sembarangan, perlu adanya
metode agar tanaman dapat belangsung hidup di media dan lingkunganya yang baru.
1.2 Tujuan
tanaman tumbuh sehat dan normal melalui penyiangan, penyulaman, pemupukan dan
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
tanaman obat dan 140 spesies di antaranya sebagai tanaman rempah. Dari sejumlah
spesies tanaman rempah dan obat, beberapa di antaranya sudah digunakan sebagai
obat tradisional oleh berbagai perusahaan atau pabrik jamu. Dalam masyarakat
dan cenderung terus meningkat. Salah satu tanaman rempah dan obat-obatan yang
Nama ilmiah jahe adalah Zingiber officinale Rosc. Kata Zingiber berasal dari
bahasa Yunani yang pertama kali dilontarkan oleh Dioscorides pada tahun 77 M.
Nama inilah yang digunakan Carolus Linnaeus seorang ahli botani dari Swedia untuk
Menurut para ahli, jahe (Zingiber officinale Rosc.) berasal dari Asia Tropik,
yang tersebar dari India sampai Cina. Oleh karena itu, kedua bangsa itu disebutsebut
sebagai bangsa yang pertama kali memanfaatkan jahe, terutama sebagai bahan
minuman, bumbu masakan, dan obat-obatan tradisional. Belum diketahui secara pasti
sejak kapan mereka mulai memanfaatkan jahe, tetapi mereka sudah mengenal dan
(Santoso, 1994).
3
Tanaman jahe merupakan terna tahunan, berbatang semu dengan tinggi antara
– 23 cm, lebar lebih kurang 2,5 cm, tersusun teratur dua baris berseling. Tanaman
Berdasarkan ukuran dan warna rimpangnya, jahe dapat dibedakan menjadi 3 jenis,
yaitu: jahe besar (jahe gajah) yang ditandai dengan ukuran rimpang yang besar,
berwarna muda atau kuning, berserat halus dan sedikit beraroma maupun berasa
kurang tajam; jahe putih kecil (jahe emprit) yang ditandai dengan ukuran rimpang
yang termasuk kategori sedang, dengan bentuk agak pipih, berwarna putih, berserat
lembut, dan beraroma serta berasa tajam; jahe merah yang ditandai dengan ukuran
rimpang yang kecil, berwarna merah jingga, berserat kasar, beraroma serta berasa
yang terkandung dalam jahe adalah minyak atsiri 2-3%, pati 20-60%, oleoresin,
damar, asam organik, asam malat, asam oksalat, gingerin, gingeron, minyak damar,
zingiberol, linaloal, kavikol, dan geraniol. Rimpang jahe kering per 100 gram bagian
yang dapat dimakan mengandung 10 gram air, 10-20 gram protein, 10 gram lemak,
40-60 gram karbohidrat, 2-10 gram serat, dan 6 gram abu. Rimpang keringnya
Jahe yang digunakan sebagai bumbu dapur ternyata juga dapat melindungi
tubuh dari berbagai bahan kimia, hal ini dapat dilihat bahwa jahe dapat menurunkan
kadar glukosa darah, kolesterol dan triasilglyserol pada mencit yang diinduksi oleh
4
streptozotocin dan juga menurunkan kadar glukosa darah tikus putih yang diinduksi
oleh aloksan Rimpang jahe juga bersifat nephroprotektif terhadap mencit yang
(ROS) dan jahe yang mengandung flavonoid dapat menormalkan kadar serum
kreatinin, urea dan asam urat pada tikus percobaan (Laksmi dan Sudhakar, 2010).
Tanaman bawang merah diduga berasl dari Asia Tengah, terutama Palestina
dan India, tetapi sebagian lagi memperkirakan asalnya dari Asia Tenggara dan
Mediteranian. Pendapat lain menyatakan bawang merah berasal dari Iran dan
pegunungan sebelah Utara Pakistan, namun ada juga yang menyebutkan bahwa
tanaman ini berasal dari Asia Barat, yang kemudian berkembang ke Mesir dan Turki
(Wibowo, 2005).
dalam sayuran rempah yang digunakan sebagai pelengkap bumbu masakan guna
menambah citarasa dan kenikmatan masakan. Di samping itu, tanaman ini juga
berkhasiat sebagai obat tradisional, misalnya obat demam, masuk angin, diabetes
melitus, disentri dan akibat gigitan serangga. Wibowo (2005) menyatakan bahwa,
bawang merah mengandung protein 1,5 g, lemak 0,3 g, kalsium 36 mg, fosfor 40 mg
5
vitamin C 2 g, kalori 39 kkal, dan air 88 g serta bahan yang dapat dimakan sebanyak
90%. Komponen lain berupa minyak atsiri yang dapat menimbulkan aroma khas dan
Pemanfaat bawang merah saat ini selain digunakan sebagai penyedap rasa,
a. Sebagai antibakteri
antibakteri adalah kandungan flavonoid, saponin dan minyak atsiri. Mekanisme kerja
ekstraseluler dan terlarut sehingga dapat merusak membran sel bakteri dan diikuti
terbentuknya membran atau dinding sel sehingga membran atau dinding sel tidak
sistem transport zat aktif untuk itu terjadinya penghambatan terhadap perumbuhan
bakteri dapat disebabkan karena kerusakan yang terjadi pada komponen struktural
membran sel bakteri (Ambarwaty, 2014). Bawang merah juga memiliki kandungan
senyawa kimia seperti allisin dan alliin yang berfungsi sebagai antiseptik dan
6
b. Sebagai antioksidan
sebagai agen untuk menghambat sel kanker. Bawang merah juga banyak mengandung
flavonoid yang telah diketahui untuk mendeaktifkan banyak karsinogen potensial dan
pemicu tumor seperti menganggu pertumbuhan sel sensitif estrogen pada kanker
payudara.
2.3 Sirih
Tanaman sirih atau Piper betle Linn berasal dari ordo Piperales, famili
Piperaceae, dan genus Piper. Tanaman inimerupakan tanaman yang banyak tersebar
Sri Lanka, India, Indonesia, Malaysia, Kepulauan Filipina dan Afrika Timur.
Meskipun diduga berasal dari Malaysia, tanaman ini paling banyak ditemukan di
India. Di India, kecuali di daerah bagian barat laut yang kering, dapat ditemukan 40
Daun sirih atau nama ilmiahnya Piper Betle Linn, merupakan tumbuhan obat
yang banyak manfaatnya, sirih mengandung zat antiseptik hampir seluruh bagiannya,
daun sirih dikenal sebagai tanaman obat yang sudah ada sejak 600 SM ini karena
daun sirih mengandung zat antiseptic yang mampu membunuh kuman, daun sirih
merupakan tanaman rambat yang daunnya berwarna hijau dan bentuk daunnya mirip
jantung hati, diperkampungan tanaman daun sirih tumbuh begitu saja dipekarangan
rumah.
7
Dalam buku kuno india yunani disebutkan daun ini memiliki sifat styptic
juga mempunyai kekuatan sebagai anti oksidasi dan fungisida. Daun sirih memiliki
Daun sirih merupakan tumbuhan obat tradisional disekitar kita yang dikenal
dengan nama ilmiah Piper Beter L. Sejak sekitar tahun 600 SM, masyarakat
tradisional asia dan india menggunakan daun sirih untuk berbagai keperluan mulai
dari tata cara adat hingga pengobatan. Masyarakat Indonesia sendiri telah mengenal
daun sirih sebagai bahan menginang dan keyakinan bahwa daun sirih dapat
badan menghentikan pendarahan gusi dan sebagai obat kumur (Mutmainnah, 2014).
2.4 Serai
(Suwarto, 2013).
8
Tanaman ini berupa rumputan menahun, dengan anakan membentuk rumpun
padat, dengan daun yang padat tumbuh dari rimpangnya yang pendek dan
sekitar 1 m, lebar 1-1,5 cm, berwarna hijau muda. Jika dibiarkan tumbuh, tanpa
dipangkas, serai jarang menghasilkan bunga. Tandan bunga panjang 30-60 cm, beruas
4-6. Spikelet yang fertile berbentuk linier, bentuknya lanceolate, bentuk pangkal
sitrat, sitronelol, a-pinen, kamfen, sabinen, mirsen, felandren beta, p-simen, limonen,
kariofilen oksida. Senyawa geranial memiliki aroma lemon yang lebih kuat
sedangkan neral memiliki aroma lemon yang kurang kuat tetapi lebih manis,
merupakan senyawa yang memberi aroma khas serai. Sitral digunakan untuk
pembuatan vitamin A, namun sitral alami juga dapat diisolasi dari tanaman Litsea
dan menstimulasi aktivitas sistem saraf pusat, antikanker dan menghambat tumor
kelenjar prostat. Efek farmakologi lain dari serai dapur adalah sebagai antioksidan,
9
mengurangi rasa sakit, demam, sakit kepala, sakit perut, memperlancar menstruasi,
mengobati infeksi pada lambung, usus, saluran kemih dan luka, obat batuk, obat
kumur, penambah nafsu makan, pengobatan pasca persalinan, penurun panas dan
Serai dapur tumbuh di daerah tropis, pada dataran rendah sampai dataran
tinggi sekitar 1200 m dari permukaan laut. Curah hujan 2400- 3000 mm per tahun
tersebar merata sepanjang tahun. Di daerah dengan curah hujan tinggi akan
mempercepat pertumbuhan dan panen namun kandungan minyak atsiri lebih rendah.
Tanaman ini menghendaki sinar penuh namun dapat beradaptasi di bawah naungan,
suhu udara 24-27 oC, pH 4,5-7,5, tanah subur dengan drainase yang baik karena tidak
Untuk dijual sebagai bumbu, serai dapur dipanen pada umur 6-9 bulan dengan
distilasi, serai dipanen dengan cara dipotong 5-10 cm dari permukaan tanah. Tanaman
akan tumbuh kembali dengan cepat sehingga dapat dipotong kembali setiap 3-4 bulan
mengandung 0,2-0,3% minyak atsiri, dapat memproduksi serai segar 25-45 ton per
hektar dan dapat menghasilkan 50-120 kg minyak per hektar per tahun. Produksi
Cymbopogon flexuosus segar mencapai 65 ton per hektar dengan kadar minyak atsiri
0,4-0,5%.
10
III. METODOLOGI
Riau, kampus Bina Widya KM 12,5 Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Tampan.
Praktikum dilaksanakan pada hari Jum’at, 22 April 2022, pukul 14.00 WIB sampai
dengan selesai
Adapun bahan yang digunakan pada pratikum ini yaitu bibit jahe, bawang merah,
sirih, lada, serta air. Sedangkan alat yang digunakan adalah media tanam polybag,
cangkul, parang, sepatu boot, alat pelindung diri, alat tulis, penggaris dan gembor.
11
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
(TS) (WMT)
TS 1 1 HST 10 cm
TS 2 1 HST 3,5 cm
TS 3 1 HST 5 cm
Pengamtan bawang merah pada 14 HST dapat dilihat pada tabel 2 dibawah
ini.
Tabel 2. Hasil Pengamatan Pertumbuhan Tanaman Bawang Merah 14
HST
(TBM)
TBM 1 0 cm 0
TBM 2 0 cm 0
TBM 3 0 cm 0
Hasil pengamatan tanaman sirih hijau dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini.
Tabel 3. Hasil Pengamatan Pertumbuhan Tanaman Sirih Hijau 14 HST
Tanaman Sirih Hiajau (TSH) Jumlah Daun (JD) Luas Daun (LD)
12
TSH 1 1 0 cm
TSH 2 1 0 cm
TSH 3 0 0 cm
TJG 1 7 HST 1 cm 1
TJG 2 0 0 cm 0
TJG 3 0 0 cm 0
4.2 Pembahasan
parameter waktu muncul tunas (WST) seragam pada 1 HST, tinggi tanaman (TT) S1
10 cm; S2 3,5 cm; S3 5 cm. Pada tanaman s1 untuk tinggi tanaman paling unggul.
Beberapa faktornya adalah dipilih setek yang baik, berasal dari tanaman induk yang
13
Hasil pengamtan tanaman bawah merah (Tabel 2) tidak menunjukkan
sebagai bibit. Kualitas umbi bibit merupakan salah satu faktor yang menentukan
tinggi rendahnya hasil produksi bawang merah. Umbi yang baik untuk bibit harus
berasal dari tanaman yang sudah cukup tua umurnya, yaitu sekitar 70-80 hari setelah
tanam. Selain itu Faktor tidak terjadinya pertumbuahn bisa di sebabkan menanam
penyiraman pada bibit di hari setelah tanam menyebabkan bibit kekurangan cadangan
Hasil pengamatan tanaman sirih hijau (Tabel 3) didapatkan data jumlah daun
yang merupakan cara yang efesien untuk memperoleh bahan tanam lada yang
memiliki sifat unggul yang terwariskan oleh induknya. Kematian pada sampel diduga
akibat adanya kekeringan dan lingkungan yang tidak mendukung dalam proses
pembibitan awal karena radiasi mathari yang pnjang dan terik pada seminggu awal
penanaman sehingga terjadi over respirasi dan tanaman kehilangan banyak cadangan
air yang tersisa di tubuh tanaman dan tanaman mengering serta mati.
Faktor genetik terutama meliputi kandungan cadangan makanan dalam bahan stek,
ketersediaan air, umur tanaman (pohon induk), hormon endogen dalam bahan stek,
14
adalah media perakaran, kelembaban, suhu, intensitas cahaya dan teknik penyetekan
tunas 7 hst, tinggi tunas 1 cm, dan jumlah tunas 1 pucuk. Untuk tanaman lainnya masi
menanam rimpangnya. Rimpang yang digunakan adala rimpang yang sudah cukup
tua dan memiliki paling sdikit 2–3 mata tunas. Setiap rimpang dapat ditanam
menjadi beberapa bagian. Setiap potong memiliki paling sedikit 2 mata tunas. Hal-hal
diatas sudah dilakukan tetapi Permasalahan utama budidaya jahe adalah sulitnya
menjaga ketersediaan rimpang benih bermutu dalam jumlah cukup pada waktu
rendahnya mutu bahan tanaman, seperti umur panen yang tidak tepat serta bobot
15
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
dengan cara mengukur parameter tanaman seperti tinggi tanaman, jumlah daun,
diameter batang, tinggi tunas, jumlah tunas, lebar daun pada tanaman jahe, bawang
parameter waktu muncul tunas (WST) seragam pada 1 HST, tinggi tanaman (TT) S1
10 cm; S2 3,5 cm; S3 5 cm. Hasil pengamatan tanaman sirih hijau (Tabel 3)
pada tanaman jahe (Tabel 4) didapatkan data t1 muncul tunas 7 hst, tinggi tunas 1 cm,
5.2 Saran
pratikan mendengarkan dan memahami intruksi yang diberikan oleh asisten untuk
meminimalisir kesalahan pada saat pratikum dilaksanakan agar hasil yang didapat
maksimal. Dan praktikan memerhatikan tanaman yang mati dan praktikan diharapkan
16
DAFTAR PUSTAKA
Amrulloh, I. 2008. Uji potensi ekstrak daun sirih (Piper betle L) sebagai antimikroba
terhadap bakteri Xanthomonas oryzae pv. oryzae dan jamur Fusarium
oxysporum. Universitas Islam Negeri Malang.
Mutmainnah, M. 2013. Pengaruh Pasta Gigi Yang Mengandung Ekstrak Daun Sirih
Dalam Mengurangi Plak Dan Gingivitis Pada Gingivitis Marginalis Kronis.
Makassar: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin. Skripsi.
Pribadi ER. 2009. Pasokan dan Permintaan Tanaman Obat Indonesia serta Arah
Penelitian dan Pengembangannnya. Perspektif Review Penelitian Tanaman
Industri, 8 (1) : 32-40.
Rahayu. Estu .,Berlian, Nur. 2006. Bawang Merah. Penebar Swadaya. Jakarta.
Sumarni, N., Rosliani R., Basuki. R. S.,dan Hilman Y. 2012. Pengaruh Varietas
Tanah, Status K-Tanah Dan Dosis Pupuk Kalium Terhadap Pertumbuhan
17
Hasil Umbi, Dan Serapan Hara K Tanaman Bawang Merah. Pusat Penelitian
Dan Pengembangan Hortikultura. Jakarta. J-hort 22 (3) : 233- 241.
Suranto, A. 2004. Khasiat dan Manfaat Madu Herbal. Jakarta: Agromedia Pustaka.
Wibowo, S. 2005. Budi Daya Bawang Putih, Merah dan Bombay. Jakarta: Penebar
Swadaya. hal: 17-23.
18
LAMPIRAN
jumlah tunas dan jumlah daun. Cara pengamatan tinggi tanaman dilakukan
c. Pengamatan Lada
Pengamatan lada dilakukan dengan mengukur jumlah daun dan lebar daun.
d. Pengamatan Sirih
19
yaitu dengan mengukur lebar daun, lalu catat hasil pengukurannya.
Lampiran 2. Dokumentasi
20
Gambar 7. Pengukuran tinggi serai Gambar 8. Pengukuran diameter
21