Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah praktikum Manajemen Agribisnis.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
ISI HALAMAN
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Tujuan ................................................................................................................. 2
1.3 Manfaat ............................................................................................................... 2
iii
BAB III PENUTUP ......................................................................................................20
3.1 Kesimpulan .....................................................................................................20
3.2 Saran ..................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................22
iv
BAB I PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah agar para pembaca dapat
mengetahui bagaimana perkembangan dari komoditi kelapa sawit ini sebagai
salah satu komoditi yang cukup membantu perekonomian masyarakat
Kabupaten Siak.
2
BAB II ISI DAN PEMBAHASAN
Tahun 2019 dan 2020 luas areal PR dan PBS kelapa sawit
diperkirakan kembali meningkat dari tahun 2018 dengan laju pertumbuhan
sekitar 2,3%. Luas areal perkebunan kelapa sawit diperkirakan akan terus
meningkat dikarenakan semakin pesatnya perkembangan industri minyak
kelapa sawit saat ini dan kebutuhan minyak nabati dunia yang cukup besar
dan semakin bertambah.
1. Kesesuaian lahan
Kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik di daerah tropika basah, pada
kawasan khatulistiwa 12°LU-12°LS. Kelapa sawit dapat tumbuh dan berbuah
3
pada elevasi 1 000 m di atas permukaan laut (mdpl). Pertumbuhan dan
produktivitas optimal pada lahan berelevasi antara 0-500 mdpl. Tanaman
kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik pada di wilayah dengan curah hujan
1 500-3 500 mm/tahun dan optimum pada kisaran curah hujan 2 000- 2 500
mm/tahun. Lama penyinaran matahari yang dibutuhkan kelapa sawit
minimum sekitar 1 600 jam/tahun atau 4.3 jam/hari dan optimum sekitar 6-
7 jam/hari, dengan temperatur udara 24°C-28°C, serta kelembapan udara
nisbi sekitar 80%. Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh diberbagai jenis
tanah, seperti podsolik, latosol, hidromorfik kelabu, alluvial, atau regosol.
Kelapa sawit dapat tumbuh pada pH tanah antara 4.0-6.5, sedangkan pH
optimumnya adalah 5-5.5.
2. Pegolahan tanah
4
3. Penanaman
4. Pemupukan
5
kombinasi jenis pupuk berdasarkan komposisi unsur hara utama dan unsur
hara tambahan, memilih jenis pupuk berdasarkan sifat kelarutannya.
Pemupukan tepat dosis artinya pupuk harus diberikan sesuai dengan
kebutuhan tanaman tidak berlebihan dan juga tidak kekurangan. Dosis
pupuk yang berlebih tidak hanya membuat biaya pemupukan semakin
tinggi, tetapi juga merugikan tanaman. Dosis pemupukan untuk setiap lokasi
selalu berbeda-beda, tergantung pada tingkat kesuburan tanah dan umur
tanaman.
Pemupukan tepat cara artinya cara menempatkan pupuk yang
diaplikasikan akan diserap akar tanaman. Cara pemupukan yang umum
digunakan yaitu di sebar di atas tanah, di dalam rorak-rorak, dibenamkan,
dimasukan ke dalam tanah dalam bentuk cairan, langsung dimasukan ke
dalam batang dan follat spray melalui daun. Cara aplikasi pupuk dapat
berpengaruh terhadap hasil TBS. Cara yang direkomendasikan oleh Pusat
Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) yaitu dengan menebar (P, K, Mg) di piringan
pada jarak 1.5 m dari pangkal batang, sedangkan N dibenamkan dalam tanah.
Pemupukan tepat waktu artinya waktu pemberian pupuk sesuai dengan
jadwalnya, agar tanaman dapat tumbuh dan menyerap pupuk sesuai dengan
porsinya. Waktu pemupukan ditentukan oleh iklim (terutama curah hujan),
sifat fisik tanah, logistik (pengadaan) pupuk, serta adanya sifat sinergis dan
antagonis antar-unsur hara. Salah satu faktor yang berpengaruh penting
dalam keefektifan pemupukan adalah curah hujan. Hal tersebut sangat
menentukan tingkat penyerapan hara pupuk oleh tanaman dan kemungkinan
kehilangan hara pupuk akibat penguapan (volatilisasi), pencucian (leaching),
aliran permukaan (run off) dan erosi (Saputra 2011). Pemupukan tepat
tempat artinya setiap jenis pupuk memiliki tempat aplikasi yang berbeda.
Pupuk dapat diaplikasikan di dalam piringan, di sekitar piringan, maupun di
luar piringan. Candra (2012) menyatakan bahwa keefektifan tanaman dalam
menyerap unsur hara dipengaruhi oleh tempat.
5. Pemeliharaan tanaman
6
a. Penyulaman, dilakukan untuk mengganti kelapa sawit yang
tumbuh kurang baik seta rusak oleh serangan hama dan penyakit.
Biasanya dilakuakn pada musim hujan. Bibit yang digunakan
untuk mengganti seharusnya berumur sama.
Tanaman kelapa sawit dapat berbuah pada umur 2,5 tahun. Buah
masak 5,5 tahun setelah penyerbukan. Ciri-ciri kelapa sawit yang telah
matang yaitu sedikitnya ada lima buah yang jatuh dari tandan.
Pemanenan dapat dilakuakan setiap dua minggu sekali. Hasil dari
kelapa sawit dapat berupa Crude Palm Oil (CPO) yang selanjutnya
dapat diolah menjadi bio solar, minyak makan, dan kebutuhan lainnya.
7
Nama perusahaan Komoditi
8
PT INTI INDO SAWIT SUBUR CPO (Crude Palm Oil)
Kegiatan ekspor dan impor kelapa sawit dibagi menhadi dua yaitu
dalam betuk Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel Oil (PKO) baik dalam
wujud primer maupun manufaktur (Ditjenbun, 2019).
9
2.2.1 Prospek komoditi dari sisi permintaan ekspor
Ekspor cangkang sawit dan Crude Palm Oil menopang pendapatn
negara berupa bea keluar yang tercatat di Dektorat Jenderal Bea Cukai
Kantor Wilayah Riau. Sehingga realisasi penerimaan negara sampai akhir
September 2020 mencapai Rp. 319.24 Miliar atau 97.7% dari target Rp. 326.4
Miliar (Info sawit, 2020).
Permintaan Jepang terhadap cangkang sawit tanpa batas kuota.
Cangkang sawit sangat ramah lingkungan dibandingkan dengan energy fosil.
Permintaan cangkang sawit oleh Jepang naik 40%. Cangkang sawit yang telah
diekspor ke Jepang sebanyak 227 ton setara dengan Rp. 770 miliar.
Selain itu Kabupaten Siak juga mengeskpor produk turunan kelapa
sawit berupa RBD Palm Olein, RBD Palm Stearin, RBD Palm Kernel, dan RBD
Coconut Oil sebanyak 77 ribu ton atau senilai Rp. 788 miliar dengan negara
tujuan Rusia, Aljazair, dan Turki. Pada awal tahun 2019 ekspor kelapa sawit
mencapai 1,9juta ton dengan nilai Rp. 19,5 triliun (Darmono, 2019).
10
2.2.3 Prospek komoditi dari sisi daya saing
Di kutip dari surat kabar Musim Mas (2019) Pemerintah Kabupaten
Siak, bersama dengan koalisi perusahaan yang terdiri dari Cargill, Danone,
Musim Mas, Neste, PepsiCo, Sinar Mas Agribusiness and Food, dan Unilever,
serta Daemeter dan Proforest, berkolaborasi untuk mengimplementasikan
program lanskap baru yang berkelanjutan. Khusus ditujukan pada daya saing
daerah kabupaten dalam kesiapan untuk mencapai Target Pembangunan
Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
11
Selain itu dalam mendukung komoditas unggulan tersebut,
pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan,
Koperasi Usaha Kecil dan Menengah menggandeng Badan Standardisasi
Nasional melalui Kantor Layanan Teknis BSN Riau untuk turut
mengembangkan potensi dari daerah tersebut. Peran BSN disini
dimaksudkan untuk pembinaan IKM pande besi agar menghasilkan produk
sesuai standar yang bermutu sesuai SNI 8205:2016 Alat Panen Kelapa Sawit.
12
digunakan masih berupa alat sederhana seperti egrek, karung, dan kampak.
Selain alat panen alat pelindung diri juga penting digunakan pekerja pada
saat di lapang.
Tetapi terkadang masih ada pekerja di lapang yang melupakan alat
pelindung diri, hal tersebut tentu dapat membahayakan keselamatan
pekerja dan keselamatan pekerja merupakan tanggung jawab dari
perusahaan. Permalasahan yang sering terjadi pada sarana dan prasarana
transportasi. Kebun kelapa sawit di Indonesia rata-rata berada di hutan atau
daerah yang jauh dari perkotaan. Hal ini menimbulkan permasalahan dalam
hal proses pengangkutan hasil panen. Berada di daerah yang dari jauh pusat
kota membuat kondisi jalan sangat rusak. Untuk menuju ke perkebunan
biasanya membutuhkan kendaraan khusus agar dapat melewati jalan yang
rusak tersebut. Hal tersebut membuat perusahaan harus mengeluarkan
modal kembali untuk memperbaiki jalan dan membeli alat transportasi
yang mendukung.
13
guna perluasan perkebunan kelapa sawit yang pada akhirnya akan
mengganggu bagi pemasaran minyak kelapa sawit (CPO) dan produk turunan
lainnya.
2.3.4 Pemasaran
2.3.5 Penunjang
14
langsung ke PKS, sehingga saluran pemasaran TBS perkebunan rakyat lebih
pendek, yang berarti juga bahwa. biaya pemasaran akan semakin rendah
sehingga harga jual TBS perkebunan rakyat dapat lebih tinggi. Selain
berfungsi dalam sistem pemasaran TBS, koperasi juga dapat mendirikan PKS
mini, sehingga petani memperoleh harga yang cukup tinggi dari TBS,
sekaligus petani dapat memperoleh bagian dari harga CPO, karena petani
sebagai anggota koperasi juga sebagai pemilik PKS yang dikelola koperasi.
15
Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No.12 Tahun 1992 dan Peraturan
Pemerintah Nomor 44 Tahun 1995 Tentang Pembenihan.
1. Resiko Produksi
2. Resiko cuaca
3. Resiko keuangan
16
Adanya kekurangan dalam permodalan membuat petani harus
meminjam modal kepada tengkulak, maupun toke, serta koperasi
yang ada.
5. Manusia
6. Kebijakan
17
digunakan pada perkebunan kelapa sawit yaitu Precipalm (Precision
Agriculture Platform for Oil Palm) yang digunakan untuk memberi informasi
menentukan rekomendasi pemupukan presisi dengan menggunakan satelit
untuk mengidentifikasi, menganalisis, serta mengolah informasi keragaman
spasial dan temporal pada lahan kebun sawit (Anggita, 2020). Sedangkan
pada salah satu perkebunan kelapa sawit di Siak yaitu PT PN V juga
menggunakan teknologi terbarukan yang bernama Faltfombot.
Selain itu, digunakan pula pesawat tanpa awak. Kombinasi data dari
tim darat pencitraan melalui skema pemetaan geospasial kembali dianalisa
yang bertujuan untuk menghasilkan keputusan tepat dan meningkatkan
produktivitas. Pada ruangan juga telah terpajang kombinasi LED untuk
memaparkan informasi seluruh aktivitas dari produksi hingga transportasi
produk.
Sistem integrasi sapi dan kelapa sawit (SISKA) adalah salah satu
teknologi yang diintroduksikan kepada petani di Provinsi Riau sejak tahun
2007 (Edwina et al., 2019).
18
dari manusia dalam kehidupan (Koentjaraningrat, 2011). Penelitian yang
dilakukan oleh Nursianti (2018) mengelompokkan lembaga penunjang pada
produksi kelapa sawit, yaitu :
1. Koperasi
2. Bank
3. Tauke
4. Pabrik
5. RAM
19
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada pengamatan produksi ada beberapa hasil kelapa sawit yaitu berupa
CPO maupun kernel sedangkan pada bagian konsumsi para masyarakat banyak
menggunakan hasil dari CPO dan kernel berupa minyak goreng, biodiesel, dll.
Permintaan eskpor kelapa sawit sangat tinggi di Kabupaten Siak terutama dalam
segi permintaan cangkang kelapa sawit. Pada segi impor kelapa sawit hanya
terjadi antar perusahaan di satu daerah/kawasan.
20
3.2 Saran
Dari permasalahan yang terdapat pada petani kelapa sawit diharapkan
kepada pemerintah untuk dapat membantu masyarakat dengan kebijakan-
kebijakan yang dapat mendukung pengembangan komoditi unggul di Kabupaten
Siak.
21
DAFTAR PUSTAKA
Darmono, Laksito Adi. 2019. Siak Terus Meraup Banyak Yen Lewat Ekspor
Cangkang Sawit. https://m.suarakarya.id. Diakses tanggal 27 Oktober
2020.
Edwina, Susi. Yusri, Jum’atri. Yusmini. Maharani, Evi. 2018. Kajian perbandingan
produktivitas dan pendapatan perkebunan pola system integrasi sapid
an kelapa sawit (SISKA) dengan perkebunan tanpa pola SISKA di
Kabupaten Siak. Jurnal PemikiranMasyarakat Ilmiah Berwawasan
Agribisnis. 5(1); 90-103
Mukti. 2020. Gapki Sebut Konsumsi Minyak Sawit Domestik Masih Positif.
Halloriau. https://m.halloriau.com. Diakses tanggal 27 Oktober.
22
Musimmas. 2019. Pelaku Industri Pertama dan Pemerintah Mengumumkan
Kolaborasi Untuk Mendorong Produksi Minyak Kelapa Sawit
Berkelanjutn di Kabupaten Siak, Riau, Indonesia. MUSIM MAS.
https://www.musimmas.com. Diakses tabggal 29 Oktober 2020.
Nursianti, Kurnia. 2018. Jaringan pemasaran tandan buah segar (TBS) Kelapa
sawit di Kecamatan Sabak Auh Kabupaten Siak. JOM FISIP Vol.5 Edisi 1.
Pandora, Arya. 2020. PTPN V Terapkan Teknologi 4.0 dalam Perkebunan Kelapa
Sawit. Raiu. Sariagri.
Saputra, Agus. 2011. Trik dan Solusi Jitu Pemograman PHP. Elex Media
Komputindo. Jakarta.
23