Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH PENGENDALIAN HAMA TERPADU

HAMA PENGGEREK BUAH DAN BUNGA KELAPA SAWIT

NAMA KELOMPOK :
AHMAD ISRIADI
FATHUR RAHMAN S. SINAGA
NUKLIS P. BARUS
SUHARDI

PROGRAM DIPLOMA III


BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN
POLITEKNIK LPP
YOGYAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan rasa syukur penulis ucapkan pada Allah SWT, atas segala rahmat
dan karunia yang dilimpahkan-Nya pada penulis, khususnya dalam menyelesaikan
makalah ini. Makalah ini disusun berdasarkan data-data yang diperoleh melalui
sumber resmi. Atas selesainya makalah ini penulis mengucapkan terimakasih
kepada Asisten dosen Ibu Eny dan Bapak Budi Heriawan yang telah membimbing
kami. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua anggota dalam
kelompok atas kerjasamanya dalam menyelesaikan makalah ini.
Dalam makalah ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, penulis harapkan adanya perbaikan dan penyempurnaan pada saat
pembahasan berikutnya. Semoga makalah ini dapat menambah pemahaham dan
wawasan bagi pembaca dan diri penulis khususnya. Harapannya untuk pembaca
yang juga membahas seputar isi makalah ini dikemudian hari, gunakanlah data-data
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang ada.

Yogyakarta, 18 November 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .......................................................................................ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................1


B. Rumusan Masalah ...........................................................................1
C. Tujuan ..............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Hama Penggerek Buah dan Bunga Kelapa Sawit ........................2


B. Gejala dan Kerusakan ....................................................................3
C. Cara Pengendalian ..........................................................................3

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................

B. Saran ..................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kelapa sawit merupakan tanaman yang mengalami perkembangan
produksi yang cukup pesat dibandingkan dengan tanaman perkebunan
lainnya di Indonesia. Berdasarkan data dari Badan Statistik Perkebunan
Indonesia Komoditas Kelapa sawit 2015, perkebunan kelapa sawit tahun
2013-2015 mengalami perkembangan produksi yaitu sebesar 5.556 juta ton
pada tahun 2013 menjadi 6.189 juta ton pada tahun 2015. Kelapa sawit
merupakan tanaman perkebunan yang penting karena peranannya bagi
perekonomian nasional khususnya sebagai sumber devisa bagi negara,
penyedia lapangan kerja, pengembangan wilayah dan pengembangan
industri serta sebagai sumber penghasilan bagi petani maupun masyarakat
lainnya.
Perkebunan kelapa sawit merupakan sistem monokultur yang rentan
terhadap serangan hama. Serangan hama merupakan salah satu kendala
utama dalam budidaya tanaman kelapa sawit yang mengakibatkan
produktivitas tandan menurun. Salah satu upaya yang dilakukan dalam
pemeliharaan tanaman kelapa sawit adalah pengendalian hama. Upaya
tersebut akan membawa perubahan khususnya perbaikan hasil ekonomi
yang diperoleh masyarakat (Yustina, dkk., 2011).
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dibahas adalah sebagai berikut :
1) Siklus hidup ulat penggerek buah dan bunga kelapa sawit.
2) Gejala serangan hama ulat penggerek buah dan bunga kelapa sawit.
3) Cara mengendalikan hama ulat penggerek buah dan kelapa sawit.
C. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1) Mempelajari siklus hidup dan cara pengendalian hama ulat penggerek
buah dan bunga kelapa sawit.
2) Mengetahui morfologi hama ulat penggerek buah dan bunga kelapa
sawit.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hama Penggerek Buah dan Bunga Kelapa Sawit


Serangga Tirathaba mundella dan T. rufivena dikenal sebagai hama
penggerek tandan buah kelapa sawit baik di Indonesia maupun di Malaysia. Pada
umumnya hama ini dijumpai terutama pada areal dengan tandan buah dengan
fruitset rendah atau terlewat dipanen (Wood & Ng 1974), karena sebagai
makanan hama ini. Tirathaba mundella ini biasanya mulai dijumpai di suatu
areal kelapa sawit pada saat tanaman sudah mengeluarkan bunga. Pembentukan
bunga yang terjadi secara terus-menerus merupakan salah satu faktor pendorong
perkembangan populasi hama ini. Pada saat istirahat ngengat berbentuk segitiga
dan berwarna kehijauan untuk T. mundella atau putih keabuan untuk T. rufivena.
Rentangan sayapnya berkisar antara 20-25 mm. Ngengat tersebut aktif pada sore
menjelang malam hari (Sudharto 2004).
Biasanya telur diletakkan pada tandan buah betina yang sudah mulai
membuka seludangnya, meskipun dapat juga dijiumpai pada semua tingkat umur
tandan buah. Telur akan menetas dalam waktu sekitar 4 hari. Larva biasanya
dijumpai pada bunga betina, bunga jantan dan tandan buah. Larva muda
berwarna putih kotor, sedangkan larva dewasa berwarna coklat muda sampai
coklat tua. Larva tua panjangnya 4 cm dan ditumbuhi dengan rambut-rambut
panjang yang jarang. Larva tersebut memakan putik bunga dan daging buah
kelapa sawit. Stadia ulat berlangsung selama 16-21 hari atau antara 2-3 minggu
yang terdiri dari 5 instar. Menjelang berkepompong larva membentuk kokon dari
sisa gerekan dan kotorannya yang direkat dengan benang liur pada tandan buah
yang diserang. Pupa kemudian berubah menjadi imago.
Pada sayap depan imago terdapat bercak kecil berwarna hijau, sedangkan
pada bagian belakang sayap terdapat bercak berwarna coklat muda kekuningan.
Imago betina mempunyai ukuran sayap lebih besar yaitu 24mm, sedangkan
imago jantan ukuran sayapnya lebih kecil dari 24mm. Pupa berwarna coklat
gelap dan stadia pupa berlangsung sekitar 5-10 hari atau sekitar 1,5 minggu,
sedangkan stadia imago berlangsung selama 9-12 hari sehingga total siklus

2
hidupnya adalah lebih kurang 1 bulan (Chan 1973; Hartely 1979; Wood & Ng
1974). Dari semua stadia ini yang merusak adalah stadia ulat atau larvanya.
B. Gejala dan Kerusakan
Tirathaba mundella banyak menyerang tanaman kelapa sawit muda
berumur 3-4 tahunan (Basri et al 1991), tetapi pada kondisi tertentu juga ditemui
pada tanaman tua.. Gejala serangannya berupa bekas gerekan yang ditemukan
pada permukaan buah dan bunga. Bekas gerekan tersebut berupa faeces dan serat
tanaman. Larva T. mundella dan T. rufivena dapat memakan bunga jantan
maupun bunga betina. Larva menggerek bunga betina, mulai dari bunga yang
seludangnya baru membuka sampai dengan buah matang. Bunga yang terserang
akan gugur dan apabila ulat menggerek buah kelapa sawit yang baru terbentuk
sampai ke bagian inti maka buah tersebut akan rontok (aborsi) atau berkembang
tanpa inti. Akibatnya fruitset buah sangat rendah akibat hama ini. Buah muda
dan buah matang biasanya digerek pada bagian luarnya sehingga akan
meninggalkan cacat sampai buah dipanen atau juga menggerek sampai inti
buahnya. Sisa gerekan dan kotoran yang terekat oleh benang-banang liur larva
akan menempel pada permukaan tandan buah sehingga kelihatan kusam. Pada
serangan baru, bekas gerekan masih berwarna merah muda dan larva masih aktif
di dalamnya. Sedangkan pada serangan lama, bekas gerek berwarna kehitaman
dan larva sudah tidak aktif karena larva telah berubah menjadi kepompong.
Serangan hama ini dapat menyebabkan buah aborsi.
C. Cara Pengendalian
Ulat Tirathaba sp dapat dikendalikan menggunakan cara mekanis, biologi
dan teknik budidaya. Pengendalian menggunakan cara mekanis adalah dengan
cara fogging menggunakan bahan aktif Insektisida biologi dengan merk jual
salah satunya adalah DiPel SC, selain menggunaka bahan aktif Insektisida
Tirathaba sp dapat dikendalikan menggunakan musuh alami yaitu burung bubut
dan laba-laba. Pengendalian hama Tirathaba sp juga dapat dilakuakn dengan
prunning yang baik.

Anda mungkin juga menyukai