Disusun oleh :
Khayla Berries
2020-070-014
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala atas rahmat dan hidayah-
Nya yang selalu dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan karya
ilmiah ini yang berjudul “Pengaruh Hama Lalat Buah Pepaya (Bactrocera papayae) terhadap
Tanaman Pepaya (Carica papaya)”.
Karya ilmiah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas kelas 7 di Khadija School
Indonesia. Karya ilmiah ini sebagai sumber pengetahuan siswa-siswi tentang lalat buah
pepaya (Bactrocera papayae). Penulis mengucapkan terima kasih kapada semua pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan karya ilmiah ini. Ucapan terima kasih yang tulus
penulis berikan kepada :
1. Sayyidah Hettyana selaku guru pembimbing yang telah memberikan dorongan, dan
masukan kepada penulis.
2. Ibu Riana Survianti, M.S.Si., M.Kom. selaku Kepala Sekolah Khadija School Indonesia.
3. Sayyidah Citra Alunna Sagita, S.P selaku pembimbing dalam proses pembuatan
makalah penulis
4. Orang tua yang selalu memberikan dukungan kepada penulis, dan
5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah
ini. Semoga karya ilmiah ini dapat meningkatkan kemauan penulis dalam mengembangkan
pengetahuan dan bermanfaat bagi pembaca terutama teman-teman siswa Khadija School
Indonesia.
Khayla Berries
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Tanaman pepaya merupakan salah satu tanaman hortikultura yang banyak tumbuh di
Indonesia. Tanaman yang memiliki nama ilmiah Carica papaya ini memilki daging buah
yang berwarna jingga hingga merah. Tanaman pepaya memiliki 3 jenis kelamin bunga yaitu
bunga jantan, bunga betina, dan bunga banci (hemafrodit). Penyerbukan dilakukan secara
menyilang yang dibantu oleh angin, serangga atau manusia, tetapi paling umum dibantu oleh
angin (wikipedia.id).
Bactrocera papayae atau lalat buah pepaya merupakan salah satu spesies dari marga
Bactrocera dan famili tephritidae. Lalat buah pepaya berkembang biak dengan cara bertelur.
Telur lalat buah pepaya akan menetas di dalam buah yang menyebabkan buah membusuk
(Helda syafari & Muldiyanto, 2013). Lalat buah pepaya biasanya menyerang buah pepaya,
buah mangga, dan buah jambu (Budi, 2017).
Bagaimana perkembangbiakan lalat buah pepaya mempengaruhi hasil panen buah pepaya ?
Mengetahui pengaruh perkembangbiakan lalat buah pepaya terhadap hasil panen tanaman
pepaya.
1.4 Hipotesis
Lalat buah pepaya merusak hasil panen tanaman pepaya karena lalat dewasa menyuntikkan
telur ke dalam buah pepaya yang menyebabkan pembusukan.
1
BAB II
Larva lalat buah akan memperoleh makanan dari daging buah yang dijadikan inang.
Fase larva lalat buah adalah fase yang merugikan tanaman pepaya karena larva akan
memakan daging buah dan meyebabkan pembusukan pada buah. Larva akan hidup di dalam
buah selama 6-9 hari. Larva lalat buah terdiri dari 3 instar. Larva lalat akan keluar dari buah
dan menjatuhkan diri ke tanah pada instar ketiga.
Larva akan menjadi pupa di dalam tanah. Pupa berada di tanah dengan kedalaman 2-3
cm dibawah permukaan tanah (Siwi, 2005). Pupa akan berubah menjadi imago setelah 13-16
hari. Siklus hidup lalat buah dari telur hingga imago berlangsung selama kurang lebih 27 hari
(Isnaini, 2013).
2
d. Klasifikasi tanaman pepaya
Kerajaan : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Brassicales
Keluarga : Caricaceae
Marga : Carica
Spesies : Carica papaya
h. Perkembangbiakan pepaya
Tanaman pepaya berkembangbiak secara generatif melalui penyerbukan. Tanaman
pepaya memiliki 3 jenis bunga yaitu bunga jantan, bunga betina, dan bunga banci
(hemafrodit). Bunga jantan adalah bunga yang hanya memiliki benang sari. Bunga betina
adalah bunga yang hanya memiliki putik. Bunga sempurna adalah bunga yang memiliki 2 alat
kelamin sekaligus yaitu benang sari dan putik.
3
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Lalat buah dapat mempengaruhi hasil panen buah pepaya dengan cara memasukkan
telur lalat ke dalam buah pepaya. Telur akan menetas di dalam buah dan berubah menjadi
larva. Larva akan memakan daging buah pepaya yang menyebabkan buah pepaya menjadi
busuk saat dipanen.
3.2 Saran
Saran untuk penelitian selanjutnya adalah meneliti lebih lanjut mengenai spesies lalat
buah dari marga Bactrocera.
4
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, Mutia. 2020. 10 Manfaat Konsumsi Pepaya, Salah Satunya Bisa Cegah Virus
Corona Covid-19. https://www.merdeka.com/trending/10-manfaat-konsumsi-pepaya-
salah-satunya-bisa-cegah-virus-corona-covid-19-kln.html. (diakses pada tanggal 25
Februari 2021)
Arifanty, M. 2015. Perbedaan Suhu Lingkungan terhadap Jumlah Anakan dan Siklus Hidup
pada Biakan Lalat Buah (Drophosila melanogaster) Strain Normal. Universitas
Jember
Betty, S., Muhammad, R.U., La, N. 2019. Identifikasi Lalat Buah (Bactrocera spp.) Tanaman
Cabai (Capsicum annuum L.) dan Belimbing (Averrhoa carambola L.) Di Kecamatan
Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Jurnal Agrikultura, 30 (2): 63-74.
Isnaini, Y. N. 2013. Identifikasi Spesies Dan Kelimpahan Lalat Buah Bactrocera spp di
Kabupaten Demak. Universitas Negeri Semarang
Nasution, I. A., Kuswadi, Achmad N. 2010. Sterilitas Lalat Buah Bactrocera Papayae dengan
Mengunakan Iradiasi Gamma dalam Pengendalian Dengan Teknik Serangga Mandul
(TSM). Jakarta.
Putri, Y. D. 2014. Pertumbuhan dan Perkembangan Larva Lalat Buah Bactrocera papayae
Drew and Hancock (Diptera: Tephritidae) aada Pakan Buatan Dedak Gandum,
Larutan Minyak Jagung Modifikasi dan Buah Mangga Gedong (Mangifera indica L.).
Universitas Gadjah Mada
Syahfari, H. Mujiyanto. 2013. Identifikasi Hama Lalat Buah (Diptera: Tephritidae) pada
Berbagai Macam Buah-Buahan. Ziraa’ah, 36 (1), 32-39.