Disusun oleh
AGT4:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi
nikmat kesehatan dan kesempatan kepada saya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Hama Spodoptera Frugiperda”.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL........................................................................ i
KATA PENGANTAR......................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................ iii
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................ 3
II. PEMBAHASAN
2.1 Nilai Ekonomi dari Perdagangan Tanaman Hias Mawar........... 4
2.2 Botani, Jenis dan Struktur Tanaman Hias Mawar...................... 5
2.3 Budidaya Tanaman Hias Mawar................................................ 8
2.4 Proses Panen dan Pemsaran Tanaman Hias Mawar................... 18
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................ 21
3.2 Saran........................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA
iii
I. PENDAHULUAN
gandum, karena berbagai negara di dunia seperti di Amerika Tengah dan Selatan
sebagai sumber pangan utama. Jagung dominan digunakan sebagai bahan baku
pakan ternak, selain itu jagung dapat diolah menjadi minyak dan tepung jagung
(Koswara 2009).
budi daya jagung tersebut. Ulat grayak merupakan salah satu hama yang kerap
jenis ulat grayak baru yang tengah mewabah di dunia yakni Fall Armyworm
pangan dari kelompok Graminae seperti jagung, padi, gandum, sorgum, dan tebu
kerugian yang terjadi akibat serangan hama ini pada tanaman jagung di negara
Afrika dan Eropa antara 8,3 hingga 20,6 juta ton per tahun dengan nilai kerugian
ekonomi antara US$ 2.5-6.2 milyar per tahun (FAO & CABI 2019).
4
Menurut Harahap (2018) spodoptera frugiperda menyerang tanaman
pangan seperti jagung, padi, dan gandum. Hama ini termasuk yang sulit
dapat mencapai jarak yang cukup jauh dalam satu minggu. Kalau dibantu angin
bisa mencapai 100 km. Hama tersebut telah mewabah dalam waktu cepat dari
benua Amerika pada tahun 2016, masuk ke benua Afrika dan menyebar di
invasif yang telah menjadi hama pada tanaman jagung (Zea mays) di Indonesia.
Serangga ini berasal dari Amerika dan telah menyebar di berbagai negara. Pada
awal tahun 2019, hama ini ditemukan pada tanaman jagung di daerah Sumatera
(Kementan 2019).
kemampuan makan yang tinggi. Larva akan masuk ke dalam bagian tanaman dan
aktif makan disana, sehingga bila populasi masih sedikit akan sulit dideteksi.
Imagonya merupakan penerbang yang kuat dan memiliki daya jelajah yang tinggi
(CABI, 2019).
5
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.2 Untuk mengetahui apa saja gejala dari hama spodoptera frugiperda
6
II. PEMBAHASAN
Spodoptera frugiperda (Fall Armyworm) adalah hama invasif dan hama penting
pada tanaman jagung. Hama tersebut aktif malam hari untuk makan dan kawin.
Imago hama tersebut memiliki ciri ada dua bintik-bintik putih pada sayap
depan. Betina meletakkan telur di bawah daun dan juga sisi atas daun yang
ditutupi oleh lapisan sisik berbulu. Pupanya berwarna coklat tua. Larva yang baru
keluar dari telur berwarna hijau dan menjadi cokelat terang hingga hitam. Larva
memiliki simbol "Y" terbalik pada kepala, yang membedakannya dari spesies
yang lain. Betina lebih besar dari pada jantan dan bertelur 1500 hingga 2000 telur
Perilaku kanibalistik terjadi pada tahap larva, di mana larva yang lebih
besar memakan lebih kecil, dan terjadi pada saat kekurangan makanan. Imago S.
frugiperda adalah penerbang yang kuat dan bermigrasi dengan sangat luas dari
satu daerah ke daerah lain. Mekanisme kawin dengan melepaskan feromon seks
lokasi survei dengan ketinggian sekitar 700-850 mdpl, sedangkan pada ketinggian
7
diatas 850 mdpl tidak ditemukan. Selain ketinggian tempat, rendahnya populasi S.
dan daun menjadi kering, kemudian larva pindah ke daun jagung yang lain. Larva
instar lanjut memakan daun lebih parah hingga menyebabkan hanya tersisa
pelepah dan vena di ladang tanpa daun. Daun tanaman jagung yang dimakan
mengeringkan lamina daun. Aktifitas makan yang parah oleh larva dapat
Kerusakan terjadi karena memakan daun, populasi hama yang besar dapat
makan secara berkelompok pada bagian bawah daun muda yang menyebabkan
efek skeletonizing atau 'windowing' yang khas, dan titik pertumbuhannya dapat
terbunuh. Larva yang lebih besar bersifat kanibal, sehingga hanya ada satu atau
dua larva per tanaman. Tingkat perkembangan larva melalui enam instar
dipengaruhi oleh kombinasi dari makanan dan kondisi suhu, dan biasanya
membutuhkan waktu 14-21 hari. Larva yang lebih besar nokturnal kecuali saat
ketika mencari sumber makanan lain. Pupasi terjadi di dalam tanah, atau jarang di
daun tanaman inang, dan membutuhkan waktu 9-13 hari. Imago dewasa muncul
8
pada malam hari, dan biasanya menggunakan periode pra-oviposisi alami untuk
untuk jarak yang jauh. Rata-rata, imago hidup selama 12-14 hari.
lokasi survei dengan ketinggian sekitar 700-850 mdpl, sedangkan pada ketinggian
diatas 850 mdpl tidak ditemukan. Selain ketinggian tempat, rendahnya populasi S.
9
frugiperda serta keberadaan S. frugiperda baik kelompok telur, larva
maupun imago. Pengendalian akan lebih efektif dilakukan jika lebih dini
2. Kultur teknis, oleh karena serangga ini membentuk pupa dalam tanah,
maka pengolahan tanah yang baik dan pembakaran sisa tanaman dapat
200 telur.
parasitoid telur.
(Keanekaragaman tinggi).
10
6. Menanam Tanaman Refugia (Biodiversity).
III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
dan daun menjadi kering, kemudian larva pindah ke daun jagung yang lain. Larva
instar lanjut memakan daun lebih parah hingga menyebabkan hanya tersisa
(Biodiversity).
11
DAFTAR PUSTAKA
12