Anda di halaman 1dari 36

SERANGGA HAMA DAN PREDATOR YANG

BERINTERAKSI
DENGAN TANAMAN PADI SAWAH DAN PADI GOGO

Djian Nilam Sari 1806541005


Netania Pricilia Tarigan 1806541018
Ni Luh Kadek Bintang Rahayu 1806541021
Yemima Indri Yani Br Barus 1806541026
Luh Gede Pina Adi Prastuti 1806541033
Ni Kadek Ary Krisnayanti 1806541035
Yolanda Febrima Tarigan 1806541068
Vincent Pranata 1806541077
I Nyoman Adi Khrisna Wijaya 1806541079
Reni Andriani Naibaho 1806541081
Padi merupakan tanaman serealia penting dan digunakan sebagai makanan pokok
oleh bangsa Indonesia. Beberapa faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya
produksi padi adalah penggunaan varietas, pemakaian pupuk, cara bercocok tanam,
serta jasad pengganggu (OPT)

Padi gogo merupakan padi yang


Padi sawah adalah sejenis padi yang
ditanam di lahan kering karena
ditanam di kawasan air bertakung agar
kemampuannya untuk tumbuh di lahan
padi sawah hidup dengan subur. Padi
kering. Penanaman padi gogo dapat
sawah ditanam di tanah jenis alluvium
dilakukan di antara tanaman perkebunan,
sehingga mampu menakung air untuk
di tanah lereng dan di lahan-lahan di
beberapa lama.
bawah naungan.
Berdasarkan Kode Internasional Tatanama Tumbuhan (KITT),
tanaman padi (Oryza sativa L.) dimasukkan ke dalam klasifikasi
sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Poales
Familia : Gramineae (Poaceae)
Genus : Oryza
Spesies : Oryza sativa L.
Menurut Purnomo (2010), ada beberapa
Masalah yang diakibatkan hama kategori yang digunakan untuk menggolongkan
tanaman sudah tidak asing bagi serangga hama, yaitu:
para petani baik tanaman
pangan, hortikultura, maupun Cara makan. Berdasarkan tipe alat mulutnya,
serangga hama digolongkan menjadi dua, yaitu tipe
perkebunan (Surachman dan
pemakan (chewing type) dan tipe penghisap (sucking
Suryanto, 2007). Hama pada type).
tanaman pertanian meliputi
mikroba patogen penyebab Lokasi makan. Setiap serangga hama memiliki lokasi
penyakit (virus, mikroplasma, makan spesifik pada tanaman, seperti daun, batang,
bakteri, fungi), nematoda parasit ranting, kulit pohon, tunas, bunga, buah, biji, akar,
dan umbi.
tanaman, gulma, vertebrata
(rodensia, burung, mamalia),
artropoda (serangga, tungau, dan
Kerusakan Serangan
millipedes), serta moluska
1. Serangga Hama dan Predator pada Pertanaman Padi Sawah

A. Serangga hama

1. Scirpophaga (Tryporyza) innotata (Walker). Imago penggerek


batang padi putih berbentuk ramping, berwarna putih dan tampak bintik
hitam pada sayap depan

2. Hama Nepothettix sp selalu ditemukan pada daerah-daerah


yang memiliki berbagai jenis umur tanaman. Wereng hijau yang baru
menjadi dewasa berwarna kekuning-kuningan. Warna tersebut secara bertahap
berubah menjadi hijau kekuning-kuningan.
3. Cnaphalocrosis medinalis (Lepidoptera: Pyralidae)
Imago atau ngengat berwarna coklat muda dan ujung
sayap berwarna gelap. Abdomennya berbentuk
memanjang dan ramping.
4. Leptocorisa oratorius F. (Hemiptera: Alydidae)
Pengamatan secara visual walang sangit dewasa bentuknya
langsing atau pipih memanjang, berwarna hijau. Abdomen
berwarna hijau, punggung berwarna coklat kehijauan.
Walang sangit mengeluarkan bau yang khas apabila
terganggu.

5. Scotinophora coartata F. (Hemiptera: Pentatomidae)


Hama ini termasuk ordo Hemiptera famili Pentatomidae.
Imago berwarna hitam dan panjang 9 mm. Pada siang hari
bersembunyi pada pangkal tanaman padi bagian bawah dan
menyukai cahaya lampu pada malam hari. Bila serangga ini
diremas, akan mengeluarkan bau yang busuk.
6. Nymphuladepunctalis (Lepidoptera: Pyralidae)
Hama Nymphuladepunctalis, tergolong dalam Famili Pyralidae, ordo
Lepidoptera. Imago berbentuk ngengat yang berwarna putih terang dengan
dua buah titik hitam dan bercak-bercak kecoklatan pada sayap depannya.
Pada siang hari imago bersembunyi dibalik daun dan pada malam hari
meletakkan telur

7. Nilaparvatalugens (Homoptera: Delphacidae)


Hama ini termasuk Family Delphacidae. Imago wereng coklat terjadi
dimorfisme yaitu terdapatnya dua bentuk imago. Makroptera (bentuk yang
bersayap panjang) dan brakhiptera (bentuk yang bersayap pendek).
Makroptera berfungsi untuk melakukan pemencaran kalau populasi sudah
padat.

8. Valanga spp. (Orthoptera: Acrididae)


Hama ini memiliki tubuh yang besar dan dengan garis hijau kekuningan pada
pronotumnya dan punggungnya. Dengan ukuran panjang betina 58-72 mm
dan jantan 43-56 mm. Menurut Tarore (2004) Telur diletakkan pada lubang di
dalam tanah,
B. Serangga predator
1. Capung Jarum (Agriocnemis sp.)
Serangga ini memiliki ukuran panjang 30 mm. Bentuk
tubuh ramping dan memiliki abdomen yang menyerupai
lidi yang terdiri dari sembilan ruas

2. Laba laba / Tetragnatha sp. memiliki ciri-ciri yaitu


dorsal bagian kepala berwarna hitam dan celicera
besar, bagian punggung berwarna orange kecoklatan

3. Kumbang coccinellid umumnya berukuran kecil


sampai sedang, yaitu 0,25 cm – 1,5 cm. Diperkirakan,
ada 300 spesies kumbang coccinelid yang dapat
dijumpai dan tersebar luas di Indonesia.
2. Serangga Hama dan Predator Pada Pertanaman Padi Gogo

A. Serangga Hama
1. Kepinding tanah atau Rice Black Bug adalah salah satu
hama penting di dalam budidaya padi gogo dan padi sawah.
Hama ini menyerang pada fase vegetatif dan generatif
Sumber gambar : unsurtani.com

2. Lalat bibit, Larva menyerang titik tumbuh tanaman padi


yang baru tumbuh(bibit) sehingga tanama akan mati. Hama ini
menyerang tanaman hanya pada musim hujan.
Sumber gambar :
biosis.co.id

3. Walang sangit merupakan hama yang umum merusak bulir


padi pada fase pemasakan. Hewan ini mudah dikenali dari
bentuknya yang memanjang, berukuran sekitar 2 cm, berwarna
coklat kelabu, dan memiliki "belalai" (proboscis) untuk
Sumber gambar : menghisap cairan tumbuhan.
unsurtani.com
4. Wereng cokat mengalami metamorphosis tidak sempurna
dimana siklus hidupnya terdiri dari 3 stadia, telur, nimfa dan
imago. Telur biasanya berukuran 1,3 mm berwarna putih dan
lonjong.

5. Putih palsu, hama ini termasuk dalam Ordo Lepidoptera dari


famili Pyralidae. Ngegat dewasa muncul rata-rata 30 hari setelah
peletakan telur yang mempunyai panjang 10-12 mm dan lebar
13-15 mm, mempunyai sayap mengkilap berwarna kuningjerami
dengan dihiasi pinggiran gelap 2-3 garis vertikal. Ngengat ini
biasanya aktif pada malam hari dan tertarik pada cahaya

6. Wereng hijau merupakan hama penting karena dapat


menyebarkan (vektor) virus penyebab penyakit tungro, karena
kemampuan pemencaran (dispersal) yang tinggi
7. Penggerek batang padi merupakan salah satu hama utama pada
pertanaman padi

8. Oxyza spp. atau dikenal dengan sebutan belalang padi (rice grasshopper)
atau belalang berantena pendek tergolong dalam Ordo Orthoptera, Famili
Aricididae, Subfamili Oxynae.

9. Kepik hijau / N. viridula L. (Hemiptera : Pentatomidae) merupakan


serangga hama dengan panjangnya sekitar 16 mm dan berwarna hijau
10. Kutu beras. Sitophilus oryzae L. atau kutu beras merupakan
serangga hama yang dikenal sebagai kumbang bubuk beras yang
bersofat kosmpolit

11. Hama lundi (Phillophaga helleri) dikenal dengan hama uret yang
merupakan salah satu hama penting pada pertanaman padi gogo.
B. Hama predator

•Kumbang Stacfilinea (Paederus fuscipes)


Jenis mangsanya adalah wereng, hama putih, dan larva ulat bulu yang masih
muda.

2. Laba laba Laba-laba Berahang Empat


Laba-laba Bermata Jalang
Laba-laba Serigala
3. Kepik Mirid

4. Belalang sembah merupakan serangga predator pemakan daging.


Sebagian besar dicatat sebgai kanibal yang akan memangsa jenisnya
sendiri.

5. Sphecidae memiliki ciri-ciri tubuh yang berwarna coklat kehitaman dan


berukuran 15-17 mm. sayap depan lebih besar dari sayap belakang yang
berwarna kuning kecoklatan
6. Serangga ini biasa disebut sebagai kumbang predator dengan warna dan corak pada
elytra tergantung pada jenisnya, imagonya berbentuk setengah bulat membentuk
kubah

7. Reduviidae sp.
Family reduviiae merupakan family penting sebagai musuh alami yang berperan
sebagai predator dalam mengendalikan serangga hama. Sebagian besar dari family
tersebut bersifat predator, salah satunya dikenal sebagai kepik pembunuh atau
penghisap cairan tubuh karena hidupnya menghisap cairan tubuh mangsanya
3. Populasi Serangga Hama dan Predator Pada Tanaman Padi Sawah
yang paling banyak (Mendominasi)
Grafik perkembangan musuh alami serangga hama
pada tanaman padi sawah fase vegetatif dapat dilihat
pada Gambar . Gambar tersebut memperlihatkan bahwa
kumbang C. sexmaculatus memiliki rata-rata populasi
tertinggi yaitu 22.53 ekor, kemudian di ikuti oleh
Agriocnemis sp. dengan rata-rata populasi 9.47 ekor.
Selain kedua musuh alami tersebut juga dijumpai

C. sexmaculatus Agriocnemis sp. Tetragnatha sp.


predator laba-laba (Tetragnatha sp). yaitu rata-rata
populasi 10.47 ekor.

Peningkatan populasi pada setiap pengamatan seperti yang terlihat pada Gambar
disebabkan karena, jumlah mangsa yang tersedia melimpah sehingga
perkembangan musuh alami pun terus bertambah.
a
4. Populasi Serangga Hama dan Predator Pada Tanaman Padi Gogo yang paling
banyak (Mendominasi)

Serangga Hama
Serangga predator
1. Hama Kepinding Tanah
1. Hama kumbang
2. Hama wereng coklat
2. Hama laba-laba
3. Hama putih palsu
3. Belalang sembah
4. Oxya spp
4. Reduviidae sp
5. Stadia Hama yang Menyerang dan Cara Pendaliannya
a
1. Scirpophaga (Tryporyza) innotata (Walker) (Lepidoptera: Pyralidae) (Penggerek Batang
Putih)
Hama ini adalah penggerek batang padi putih. Serangan luar biasa penggerek batang padi
putih terjadi pada lahan irigasi. Pengendalian awal serangan hama penggerek dapat dilakukan
dengan cara pengeringan lahan setelah panen dan jerami yang ditumpuk pada waktu panen segera
disebar supaya kering. Di banyak daerah, tumpukan jerami hasil panen dibakar yang dapat dengan
cepat menghilangkan larva yang ber-diapause, tetapi hara tanaman tidak dapat dikembalikan ke
tanah, kecuali abu jerami yang mengandung kalium dan kalsium. Hama penggerek dewasa terbang
pada malam hari, fototropik positif, dan tenaganya kuat untuk terbang. Penggerek padi bergaris
mulai keluar pada pukul 15.00- 23.00 dan mencapai puncaknya pada pukul 19.00-20.00, kemudian
aktif lagi menjelang fajar.
2. Nephotettix sp. (Homoptera: Jassidae) (Wereng Hijau)
Wereng hijau menyerang padi secara langsung dengan
cara mengisap cairan tanaman dan secara tidak langsung
berperan sebagai penular (vector) virus tungro. Berbagai
usaha pengendalian telah dilakukan, diantaranya dengan
penanaman varietas tahan, penggunaan insektisida
(antifidan), penerapan pengendalian secara biologi
dengan pemanfaatan musuh alami serta penerapan
kulturteknis dengan sistem tanam jajar legowo.
3. Hama Kepinding Tanah Scotinophara coarctata (Hemiptera:
Pentatomidae)
Siklus perkembangan kepinding tanah merupakan tipe metamorfosis
bertahap (paurometabola), yakni terdiri dari tiga stadia pertumbuhan yaitu
stadia telur, nimfa, dan imago. Siklus hidup kepindik tanah sekitar 32-35
hari. Imago tertarik cahaya dan dapat melakukan aktivitas terbang pada
malam hari. Siklus hidupnya adalah 28-35 hari. Mekanisme kerusakan
adalah menghisap cairan tanaman. Cara pengendalian Kepinding tanah
dewasa sangat tertarik kepada lampu perangkap; karena itu kepinding
tanah yang terperangkap perlu dibakar dan dibunuh.
4. Lalat Bibit
Larva menyerang titik tumbuh tanaman padi yang baru tumbuh(bibit)
sehingga tanama akan mati. Hama ini menyerang tanaman hanya pada
musim hujan. Adapun cara pengendalian yang dapat dilakukan adalah : A.
Secara kultur teknis
B. Pengendalian secara fisik/mekanis
C. Pengendalian secara biologi
5. Walang sangit Leptocorisa acuta (Hemiptera : Alydidae)
Pengendaliannya dapat dilakukan antara lain dengan cara pengaturan
pola tanam yaitu dengan cara menanam secara serentak pada satu
hamparan, melakukan sanitasi atau pembersihan tanaman inang disekitar
tanaman padi, mengendalikan gulma baik yang ada di sawah maupun
yang ada disekitar pertanaman, menggunakan insectisida berbahan aktif
BPMC, fipronil, propoksur.
6. Wereng coklat Nilaparvata lugens (homoptera: Delpecidae)
Pengendaliannya dapat dilakukan antara lain dengan cara pengaturan
pola tanam yaitu :
1. Pengendalian secara kultural dan penanaman varietas yang tahan
wereng coklat sangat dianjurkan.
2. Pemberian pupuk K untuk mengurangi kerusakan.
3. Pemberian insektisida (bila diperlukan)
7. Putih Palsu (Cnaphalocrocis medinalis)
Tanaman yang terserang oleh hama putih palsu biasanya tanaman yang
masih muda, yaitu tanaman yang baru dipindah ke sawah sampai pada umur
75 hari setelah tanam. Adapun cara yang dapat dilakukan untuk
pengendaliannya adalah pemberian insektisida. Insektisida yang cukup
efektif untuk mengendalikan harna putih palsu adalah insektisida dari BPMC
(Kiltop 50EC) lnsektisida mikroba yaitu Bacillus thuriugiensis juga cukup
efektif dalam mengendalikan hama tersebut, dan disarnping itu pula kedua
jenis insektisida tersebut dapat dipergunakan secara bersama karena
keduanya berpengaruh terhadap kernatian larva harna putih palsu.
8. Wereng hijau Nephotettix virescent (Homoptera :Cicadellidae)
Gejalanya Daun padi yang terserang virus tungro mulamula berwarna
kuning oranye dimulai dari ujung-ujung, kemudian lama-kelamaan
berkembang ke bagian bawah dan tampak bintik-bintik karat berwarna
hitam. Pengendalian wereng hijau dapat dilakukan dengan menanam
varietas tahan, membersihkan sumber inokulum tungro seperti
singgang dan rumput teki, tanam serempak, sawah tidak kering atau
dalam kondisi macak-macak, dan dilakukan aplikasi pestisida dengan
insektisida yang berbahan aktif imidakloprid, BPMC atau tiametoxam.
9. Penggerek batang Scirpophaga innotata (Lepidoptera: Pyralidae)
Stadia tanaman yang rentan terhadap serangan penggerek adalah dari
pembibitan sampai pembentukan malai. Gejala kerusakan yang
ditimbulkannya mengakibatkan anakan mati yang disebut sundep pada
tanaman stadia vegetatif dan beluk (malai hampa) pada tanaman stadia
generatif Siklus hidupnya 40-70 hari tergantung pada spesiesnya. Aplikasi
insektisida dilakukan bila keadaan serangan melebihi ambang ekonomi atau
jika populasi ngengat meningkat pada saat tanaman fase generatif. Gunakan
insektisida yang berbahan aktif: - karbofuran, - bensultap, - bisultap, -
karbosulfan, - dimehipo, - amitraz, atau - fipronil.
10. Belalang Hijau
Hama belalang merusak padi dengan memakan bagian daun dan
kemunculannya biasanya terjadi secara terus menerus dari awal ditanam
hingga panen. Pengendalian hama belalang hijau bisa menggunakan bahan
bahan alami seperti akar tuba dan daun mimba sebagai pestisida organik.
Kedua bahan alami ini dipercaya dapat menghambat nafsu
makan/antifedant, repellent, attractan, menghambat perkembangan serangga,
menurunkan keperidian hingga berpengaruh langsung sebagai racun.
11. Kepik hijau Nezara viridula (hemiptera: pentatomidae)
Jenis hama ini menyerang batang dan buah tanaman padi dengan cara
menghisap cairan pada batang dan buah padi tersebut,sehingga tanaman
menjadi kekuningan, kerdil dan memiliki kualitas padi yang rendah.
Pengendalian: Pola tanam padi serempak mengunakan jenis padi tahan hama
seperti; IR 36 dan IR 64, peningkatan kebersihan areal
sawah,mengumpulkan dan memusnahkan telur dari hama walang sangit
tersebut,melepas musuh alami hama seperti; jangkrik. Pengunaan Insektisida
dengan merek dagang insektisida Curacron 250 ULV, Dimilin 25 WP, Larvin
75 WP.
12. Hama uret atau Lundi
Stadia yang berpotensi merusak adalah pada larvanya. Hama ini
membutuhkan kelembaban tanah yang tinggi untuk bisa hidup. Larva yang
baru menetas akan memakan bahan organic dalam tanah dan menyukai akar
serabut. Tanaman yang terserang akan menjadi kerdil dan layu. Adapun cara
yang dapat dilakukan untuk pengendaliannya adalah : Rrotasi tanaman
dengan tanaman bukan inang untuk memutus siklus uret, Tanam serempak,
Sanitasi lahan, mengumpulkan uret pada saat pengolahan tanah kemudian
membakarnya, Menangkap imago dengan memasang lampu perangkap
berpenampung air sabun pada saat terjadi penerbangan kumbang
MENGHITUNG KEANEKARAGAMAN JENIS SERANGGA

Menggunakan Indeks
Keanekaragaman Shannon-Weiner (H’)

 
H’ = - Ʃ pi lnpi
pi =

Keterangan:
- H’ = Indeks Keanekaragaman Shannon-Weiner
- pi = Jumlah masing-masing spesies
- N = Jumlah total keseluruhan spesies
Indeks Keanekaragaman Serangga
Predator Padi Sawah

Indeks Keanekaragaman Serangga


Hama Padi Sawah
Indeks Keanekaragaman Serangga
Predator Padi Gogo

Indeks Keanekaragaman Serangga


Hama Padi Gogo
Kesimpulan

Serangga merupakan salah satu bagian dari keragaman hayati. Serangga hama adalah organisme
yang menimbulkan kerusakan pada tanaman dan menurunkan kualitas maupun kuantitasnya sehingga
menimbulkan kerugian ekonomi bagi manusia Jenis serangga hama yang ditemukan pada tanaman
padi sawah bervariasi dari setiap jenis dan waktu pengamatan. Di atas dapat dilihat Wereng hijau
(Nephotettix sp.) menunjukkan populasi tertinggi dengan rata-rata populasi 11,87 ekor. Dapat menjadi
hama penting dan menyulitkan apabila suatu daerah terdapat atau tersedia virus tungro yang mana
diketahui bahwa hama Nephotettix sp. merupakan vektor dari virus tungro.
Wereng hijau (Nephotettix sp.) merupakan hama yang mengakibatkan kerusakan
signifikan pada pertanaman padi sawah. Hama tersebut sangat sulit dikendalikan, mengingat
kemampuannya bermutasi sedemikian cepat dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan,
khususnya tanaman padi sebagai sasarannya (Anomin, 2009). Hama ini memiliki jumlah
rata-rata populasi tertinggi dibanding dengan jenis yang lain yaitu 11,87 ekor. Rata-rata
jumlah populasi kedua terbanyak yaitu 9,33 ekor.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai