Horison tanah adalah: lapisan-lapisan dalam profil tanah yang kurang lebih sejajar
dengan permukaan tanah, dan diantara lapisan tersebut berbeda satu sama lainnya.
Perbedaan tersebut dapat bersifat fisik, kimia, biologik.
Pedon adalah: volume terkecil yg dapat disebut tanah. Pedon mempunyai ukuran tiga
dimensi. Batas bawahnya merupakan batas antara tanah dan bukan tanah, sedang
batas lateralnya (panjang dan lebar) cukup luas untuk mempelajari sifat-sifat horison
tanah yg ada. Luasnya berkisar antara 1 – 10 meter persegi tergantung dari
keragaman horison.
Polipedon adalah: kumpulan lebih dari satu pedon yg sama atau hampir sama yg
semuanya mempunyai sifat yg memenuhi syarat untuk dikelompokkan sebagai satu
seri tanah. Luas polipedon minimum 2 meter persegi (dua pedon), sedang luas
maksimum tidak terbatas.
Pedon dan Profil Tanah.
Polipedon
SURVEI TANAH
Tanah merupakan sumberdaya fisik utama yang sangat penting dalam perencanaan
penggunaan lahan.
Perencanaan penggunaan lahan sangat diperlukan karena beberapa hal:
(1)jumlah lahan terbatas dan merupakan sumberdaya alam fisik yang hampir tidak
terbaharui, sedangkan manusia yang memerlukan lahan jumlahnya terus bertambah;
(2)meningkatnya pembangunan dan taraf hidup masyarakat dapat meningkatkan
persaingan penggunaan lahan sehingga sering terjadi konflik dalam penggunaan lahan
(3)penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan kemampuan dan kesesuaiannya dapat
menyebabkan kerusakan lahan;
(4)konversi lahan pertanian subur termasuk sawah irigasi menjadi lahan non pertanian;
(5) banyak lahan hutan yang berfungsi melindungi kelestarian sumberdaya air digarap menjadi
lahan pertanian tanpa memperhatikan azas konservasi dan kesesuaian lahan, sehingga dapat
merusak lahannya sendiri maupun lingkungannya.
(6) adanya anggapan bahwa lahan merupakan faktor produksi sehingga cenderung
mengabaikan pemeliharaan untuk kelestarian lahan, padahal lahan juga mempunyai
kemampuan terbatas dalam memberikan daya dukung bagi kehidupan manusia. Konflik
kepentingan antara lahan dan manusia selalu dimenangkan oleh manusia.
Seandainya lahan/tanah bisa ngomong, mungkin dia tidak akan bohong, dia telah menangis
karena selalu dieksploitasi oleh manusia tanpa memperhatikan aspek kelestariannya.
Tanah perlu dipelajari/dideskripsi, karena di alam ini tanah dari satu tempat ke tempat bervariasi,
bahkan dari waktu ke waktu berbeda. Perbedaan ini akan sangat berpengaruh terhadap
tanaman yang tumbuh di atasnya.
Profil tanah merupakan objek studi bagi penyurvei tanah. Profil tanah terdiri dari horizon-horison
yang sampai kedalaman tertentu sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan akar
tanaman.
Dari adanya perbedaan-perbedaan tersebut maka timbulah usaha untuk memilah-milah tanah
sesuai dengan sifat-sifat yang dimilikinya. Klasifikasi tanah yang ada sekarang merupakan hasil
dari usaha tersebut.
Selain mengklasifikasikan tanah-tanah tersebut, perlu juga diketahui penyebarannya secara
geografis. Peta tanah yang dihasilkan dari hasil survei tanah merupakan data yang dapat
diinterpretasikan sesuai dengan kebutuhan pemakai
Sampai saat ini masih banyak pemakai (user) yang belum mengerti secara tepat dan
benar tentang penggunaan hasil survey dan peta tanah tersebut.
Saat ini telah banyak beredar peta tanah dalam bermacam skala, tetapi tentang
pengertian dari peta tersebut sangat sedikit orang yang memahaminya.
Sebagian besar pengguna peta tanah beranggapan bahwa apa yang tercantum dalam
peta hasil dari survey dan pemetaan tanah itu sudah dapat langsung dipergunakan
oleh si pemakai.
Pemakai peta tanah sering menggunakan peta tanah dalam skala apapun
dipergunakan untuk tujuan praktis misalnya untuk membuka usaha pertanian maupun
untuk tujuan praktis lainnya digunakan skala tinjau sehingga kurang tepat sasaran.
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SURVEI TANAH
• Survei tanah dapat dilakukan dalam berbagai tingkatan tergantung dari maksud dan
tujuannya. Demikian juga kategori dari klasifikasi tanah yang akan dipilih dari yang sederhana
hingga yang paling detail, atau dari kategori tinggi sampai kategori rendah (Ordo – Famili
tanah/Seri tanah)
• Berdasarkan intensitas /kerapatan pengamatannya, survei tanah dibedakan atas 6 tingkatan
survei, yaitu:
(1) Bagan,
(2) Eksplorasi,
(3) Tinjau,
(4) SemiDetail,
(5) Detail,dan
(6) Sangat Detail.
No Tingkatan Skala Peta Luas tiap 1cm Satuan Tanah Tujuan
Survei/Jenis Peta pada peta Survei/kegunaan
nya
1 2 3 4 5 6
Fase : Tererosi
Penjelasan mengenai kerapatan pengamatan, skala, luas tiap 1 cm2 pada peta, satuan peta dan
satuan tanah yang dihasilkan, dan contoh penggunaannya adalah sebagai berikut:
KONSOSIASI
1. Project Proposal/TOR
Project proposal berisi maksud dan tujuan rencana penelitian/pemetaan, waktu/jadwal, pendanaan, keluaran
dsb.
2. Perijinan Survei
Agar dapat melaksanakan survey di suatu wilayah tertentu, sebelumnya harus dipersiapkan surat-surat formal
antara lain: surat ijin melakukan survey dari Gubernur cq. Ditsospol. Berdasarkan surat-surat tersebut
dikeluarkan surat rekomendasi dari Ditsospol Tk I yang kemudian diteruskan ke tingkat Kabupaten,
Kecamatan, dan Pedesaan. Prosedur ini sangat perlu diperhatikan untuk keamanan dan kelancaran survey.
3. Peralatan Survei
Peralatan survei harus disiapkan sebelum pelaksanaan survei tanah dilakukan. Peralatan tersebut harusdidaftar
secara rinci dan dirawat dengan baik. Contoh beberapa peralatan yang digunakan dalam survei tanah dapat
dilihat pada Tabel 2.
No Jenis Peralatan Kegunaan
5. Survei Pendahuluan
Dilakukan dengan menjelajahi secara sepintas keseluruhan daerah
penelitian sambil mencocokkan hasil delineasi satuan peta tanah
sementara yang didelineasi di kantor. Bila terjadi kesalahan delineasi,
langsung diperbaiki di lapangan.
6. Penetapan Metode Survei/Jalur Pengamatan:
- Metode grid (grid kaku atau grid bebas/fleksibel)
- Metode transek
7. Survei Lapang
- Pengamatan minipit → → pemboran (klasifikasi sementara)
- Pengelompokan minipit berdasarkan selang sifat (ring of characteristic)
- Pembuatan profil pewakil (pengamatan profil)
- Pengamatan lingkungan ( lereng, penggunaan lahan, vegetasi, erosi, dsb.)
• .FORMULIR PENGAMATAN TANAH DI LAPANGAN
• 1. Nama pengamat :
• 2. Tgl. Pengamatan :
• 3. Nomor lembar peta :
• 4. Nomor satuan lahan :
• 5. Nomor/jenis pengamatan :
• 6. Lokasi pengamatan (Dusun, Desa, Kecamatan, Kabupaten):
• 7. Nomor sampel tanah :
• 8. Elevasi :
• 9. Letak geografis : :
• 10. Relief
• Makro :
• Mikro :
• 11. Lereng
• Kemiringan (%) :
• Panjang (m) :
• Kiblat/arah :
• Posisi :
• 12. Landform :
• 13. Bahan induk :
• 14. Drainase tanah :
• 15. Penggunaan lahan :
• 16. Vegetasi :
• Vegetasi dominan ( jenis, persentase) :
• Vegetasi lainnya :
• Tutupan lahan :
• 17. Sejarah/lama penggunaan lahan:
• 18. Tingkat pengelolaan/manajemen lahan :
• 19. Pemupukan (jenis, dosis):
• 20. Kondisi pertumbuhan tanaman (baik, sedang, buruk) :
• 21. Persentase penutupan lahan :
• 22. Kedalaman efektif tanah:
• 23. Batuan di permukaan (%) :
• 24. Singkapan batuan (%) :
• 25. Kedalaman air tanah :
• 26. Sumber air : .
• 27. Tindakan konservasi :
• 28. Eosi
• Perkiraan jenis erosi (lembar, alur, parit, angin) :
• Perkiraan tingkat bahaya erosi (SR, R, S, B, SB) :
• 29. Bahaya banjir/genangan :
• 30. Kesesuaian lahan sementara :
• 31. Perkiraan faktor pembatas :
•
Formulir Pengamatan Tanah di Lapang
2O2 n=nod
ul
g=
krikil
s= batu
(%)
Ap 0 - 30
Bw1 30 - 45
Bw2 45 -60
Bg 60 - 80
PENYUSUNAN LAPORAN
Setiap kegiatan survei dan pemetaan tanah harus disertai dengan pembuatan naskah
laporan .
Pada umumnya laporan-laporan survei tanah memuat Bab-bab berikut:
I. PENDAHULUAN
II. KEADAAN FISIK DARI LINGKUNGAN (Lokasi, perhubungan, iklim, hidrologi, bentuk
wilayah, geologi, penggunaan lahan, vegetasi, agronomi).
III. KEADAAN TANAH (Proses pembentukan tanah, klasifikasi tanah, satuan peta
tanah, uraian satuan peta tanah, sifat-sifat morfologi, sifat-sifat fisik, kesuburan,
penyebaran dll.)
IV. KLASIFIKASI KEMAMPUAN/KESESUAIAN LAHAN (untuk tanaman palawija, padi
sawah, tanaman perkebunan danlain-lain)
V. PEMBAHASAN
VI. KESIMPULAN
VII. SARAN-SARAN/REKOMENDASI
Disamping itu setiap laporan harus dilengkapi dengan peta-peta: Peta lokasi daerah
Survei, Peta geologi, Peta vegetasi/penggunaan lahan, Peta bentuk
wilayah/fisiografi, Peta tanah, Peta kemampuan/kesesuaian lahan, Peta
rekomendasi penggunaan tanah.
Life is beautiful
Love is wonderful
Giving is powerful