Predator merupakan golongan makhluk hidup yang paling penting sebagai pengendali
kehidupan organisme pada tanaman, tiap predator akan memakan banyak mangsa sepanjang
hidupnya. Predator merupakan organisme yang hidup bebas dengan memakan, membunuh
atau memangsa serangga hama pada tanaman. Predator dapat memangsa semua tingkat
perkembangan mangsanya mulai dari telur, larva, nimfa, pupa dan imago. Predator
mempunyai bentuk yang sangat mudah dilihat kendatipun kerap kali ada beberapa yang masih
sulit dibedakan dengan hama yang banyak terdapat disekitar tanaman (Fitriani, 2018).
Predator adalah organisme yang hidup bebas dengan memakan, membunuh atau memangsa
binatang lainnya. Predator umumnya aktif dan mempunyai tubuh yang lebih besar dan kuat
dari mangsanya. Kemampuan predator dalam mengendalikan hama dan kemelimpahannya di
lapang merupakan suatu potensi yang penting untuk dikembangkan sebagai agensia
pengendali hayati (Minarni, 2017).
Predator merupakan organisme yang hidup bebas dengan memakan, membunuh atau
memangsa atau serangga lain, ada beberapa ciri – ciri predator : (1) Predator dapat memangsa
semua tingkat perkembangan mangsanya (telur, larva, nimfa, pupa dan imago), (2) Predator
membunuh dengan cara memakan atau menghisap mangsanya dengan cepat, (3) Seekor
predator memerlukan dan memakan banyak mangsa selama hidupnya, (4) Predator
membunuh mangsanya untuk dirinya sendiri, (5) Kebanyakan predator bersifat karnifor, (6)
Predator memiliki ukuran tubuh lebih besar dari pada mangsanya, (7) Dari segi perilaku
makannya, ada yang mengunyak semua bagian tubuh mangsanya, ada menusuk mangsanya
dengan mulutnya yang berbentuk seperti jarum dan menghisap cairanya tubuh mangsanya, (8)
Metamorfosis predator ada yang holometabola dan hemimetabola, (9) Predator ada yang
monofag, oligofag dan polifag (Sunarno, 2012).
Keberadaan predator di lapang bekerja tergantung kepadatan. Pada saat populasi hama
rendah, populasi predator juga rendah, apabila populasi hama meningkat, maka populasi
predator juga akan meningkat dan pada saat tertentu secara alami populasi hama akan
seimbang dengan populasi musuh alaminya. Sehingga tercapai keseimbangan. Istilah predator
adalah suatu bentuk simbiosis atau hubungan dari individu, dimana salah satu individu
menyerang atau memakan individu lain (bisa satu atau beberapa spesies) yang digunakan
untuk kepentingan hidupnya dan biasanya dilakukan berulang-ulang. Individu yang diserang
atau dimakan dinamakan mangsa. Predator memiliki ciri-ciri antara lain: ukuran tubuhnya
lebih besar dari mangsa predator membunuh, memakan, atau menghisap mangsanya dengan
cepat, dan biasanya predator memerlukan dan memakan banyak mangsa selama hidupnya.
Adapun karakteristik umum serangga predator yaitu:
a. Mengkonsumsi banyak individu mangsa selama hidupnya
b. Umumnya berukuran sebesar atau relatif lebih besar daripada mangsanya
c. Menjadi pemangsa ketika sebagai larva/nimfa, dewasa (jantan dan betina), atau keduanya
d. Pemangsa menyerang mangsa dari semua tahap perkembangan
e. Biasanya hidup bebas dan selalu bergerak
f. Mangsa biasanya dimakan langsung
g. Biasanya bersifat generalis
h. Seringkali memiliki cara khusus untuk menangkap dan menaklukkan mangsanya (Surya,
2016).
Predator bisa menjadi momok yang membahayakan jika populasinya melimpah pada
tanaman, karena dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman. Apabila hal ini terus dibiarkan
saja maka bisa berpengaruh pada menurunnya produktifitas tanaman dan kualitas hasil panen
menjadi rendah. Predator akan hilang jika tidak ada mangsa. Ppredator sangat berperan aktif
dalam pengendalian hama. Pengendalian hama dianjurkan secara terintegrasi dengan
mengutamakan lingkungan sehat sehingga insektisida hanya berperan sebagai salah satu
komponen pengendalian. Cara ini akan memberi kesempatan kepada serangga berguna,
seperti musuh alami, untuk lebih berperan dalam mengendalikan hama. Penggunaan pestisida
dengan bahan aktif yang sangat toksik dan sulit terdegradasi menimbulkan berbagai dampak
negatif yaitu menurunnya populasi organisme berguna atau musuh alami seperti predator dan
parasitoid bahkan penggunaan pestisida ini juga memberi dampak pada lingkungan yaitu
hilangnya keragaman hayati dan pencemaran lingkungan (Fitriani, 2018).
Musuh alami dapat membantu manusia dalam menangani hama tanpa merusak
lingkungan. Dengan adanya musuh alami atau predator rantai makanan dalam lingkungan
tersebut akan tetap terjaga. Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) lebih mengutamakan
pengendalian dengan memanfaatkan peran berbagai musuh alami hama. Musuh alami pada
keseimbangan alam yang baik selalu berhasil mengendalikan populasi hama, tetap berada di
bawah aras ekonomi. Oleh karena itu, dengan memberikan kesempatan kepada musuh alami
untuk bekerja berarti dapat mengurangi penggunaan pestisida. Mengingat peran parasit dan
predator dalam menekan populasi hama secara alami cukup penting, maka upaya konservasi
musuh alami di lapangan perlu lebih diperhatikan (Surya, 2016).
Macam-macam predator : Araneae, Atypena, Carabidae, Coccinellidae,
Coenagrionidae, Coleoptera, Delishoderus Thoracius, Gerridae, Harmonia octomaculata,
Hemiptera, Lycosa pseudoanulata, Mantidae, Micraspis, Miridae, Monochilus, Odonata,
Orthoptera, oxya chinensis, Paederus fuscipes, Staphylinidae, Tetragnathidae, Valanga
Hirricornis.
Gambar 4: Pucuk terong menjadi kering, akibat dirusak oleh Leucinodes orbonalis
Gambar 5: Kerusakan buah terong akibat dimakan Leucinodes orbonalis
Gambar 30: Bintik yang berwarna putih dan kuning yang disebabkan tungau
5. Bekicot/siput
Hama ini menyerang dengan memakan benih di pesemaian sehingga tanaman tidak
tumbuh Pada daun, batang, dan akar bayam torlihat bekas gigitan berupa lubang-
lubang. Hal ini akan menurunkan kualitas hasil panen. Pada areal sekitar tanaman yang
terserang terdapat kotoran hama yang berwarna hitam. Pengendalian bekicot/siput sebagai
berikut : Secara mekanik dengan mencari bekicot/siput dan membunuhnya Pengendalian
dengan menggunakan perangkap dari tempurung kelapa berpintu. Di dalamnya diletakkan
umpan berupa makanan beracun, yaitu campuran antara 1 kg dedak basah dengan 50
gr metaldehyde. Untuk 1 ha, dibutuhkan 50-60 kg, bekicot siput akan berdatangan masuk
ke dalam tempurung kelapa untuk memakan umpan. Akhimya hama tersebut akan mati
dan terkumpul dalam perangkap tersebut, perangkap ini akan lobih efektit bila dipasang
pada malam hari agar tidak termakan oleh binatang lain.
1. Entromobidae,
Entromobidae dengan keberadaan dimulai pada saat tanaman berumur 2 MST
dengan jumlah 20 ekor dan mencapai puncak populasi pada saat tanaman berumur 11
MST dengan jumlah 622 ekor.
2. Muscidae,
Muscidae awal keberadaan pada saat tanaman berumur 3 MST dengan jumlah 1
ekor dan mencapai puncak populasi pada saat tanaman berumur 5 MST dengan jumlah
8 ekor.
3. Formicidae,
Formicidae awal keberadaan dan puncak populasinya terdapat pada saat tanaman
wortel berumur 2 MST dengan jumlah 39 ekor. Kelompok Formicidae merupakan
kelompok yang sangat umum dan menyebarluas. Kebiasaan- JAGROS Vol.1 No.1
Desember 2016 ISSN 2548-7752 53 kebiasaan makan semut agak beragam. Banyak
yang bersifat karnivor, makan daging hewan-hewan lain (hidup atau mati), beberapa
makan tanaman-tanaman, beberapa makan jamur, dan banyak makan cairan tumbuh-
tumbuhan (Borror dkk., 1992).
Formicidae di perkebunan merupakan musuh alami karena menyerang ulat dan
beberapa macam hama lain (Simanjuntak, 2002).
4. Braconidae,
Braconidae keberadaannya ditemukan pada saat tanaman berumur 3, 5, dan 9 MST
dengan jumlah 1 ekor.
5. Chelisochidae,
Chelisochidae (cecopet) keberadaannya ditemukan pada saat tanaman berumur 6, 7,
dan 9 MST dengan jumlah masing-masing 1 ekor. Cocopet aktif pada malam hari dan
bersembunyi di siang hari dalam celah-celah dan lubang-lubang kecil di bawah kulit
kayu atau serasah. Biasanya memakan bagian tumbuhan yang mati dan busuk, tetapi
beberapa jenis lainnya adalah pemangsa, dan beberapa jenis berasosiasi dengan
mamalia.
6. Carabidae,
Carabidae selama pengamatan hanya ditemukan pada saat tanaman berumur 3
MST dengan jumlah 1 ekor. Fase imago Carabidae berbentuk pipih, berwarna metalik,
dan memiliki mandibula yang kuat (Kalshoven 1981). Carabidae biasanya hidup dalam
atau dekat tanah, aktif pada malam hari (nokturnal), pada siang hari serangga ini
bersembunyi di bawah daun, di bawah batu ataupun di bawah batang tanaman. Larva
maupun imago Carabidae merupakan musuh dari serangga terutama ulat dan
kepompongnya.
7. Lysocidae.
Lycosidae awal keberadaan dan puncak populasinya pada saat tanaman berumur 2
MST dengan jumlah 11 ekor.