Anda di halaman 1dari 2

B

awang merah termasuk komoditas yang b. Rhinocoris sp. merupakan predator penting muda (1 dan 2) lebih disukai dibandingkan
memiliki daya adaptasi luas dan nilai hama H. armigera dan Spodoptera Litura. dengan instar tua (3 dan 4).
ekonomi cukup tinggi. Namun, salah satu Ukuran imago 1,1-1,3 cm. Imago sangat aktif
kendala utama dalam budi daya bawang merah menyerang mangsa dengan cara menjepit dan 3. Patogen
adalah adanya serangan organisme pengganggu mengisap tubuh mangsa Patogen adalah organisme mikro yang
tumbuhan (OPT). Upaya pengendalian OPT yang menjadi mengkerut dan menginfeksi organisme lain. Agens hayati
ramah lingkungan terus diupayakan untuk mengering. Satu ekor patogen yang telah diketahui dan dapat
menghindari kerusakan ekosistem. Dalam predator mampu dimanfaatkan untuk mengendalikan serangga
pengendalian OPT ramah lingkungan, peranan memangsa 9-10 ekor antara lain dari kelompok virus, bakteri,
musuh alami harus lebih diutamakan dengan larva Spodoptera Litura. cendawan dan nematoda.
penggunaan agensi hayati sebagai sumber
pengendalian hama dan penyakit atau lebih dikenal a. Virus. Virus yang dapat menyerang serangga
2. Parasitoid hama pada tanaman bawang merah adalah
dengan cara pengendalian secara biologi.
Parasitoid adalah serangga yang hidup dan nuclear polyhedrosis virus (NPV). Sebagai
berkembang dengan menumpang serangga lain. contoh Spodoptera litura nuclear-
Pengendalian Hama Secara Biologi Beberapa parasitoid untuk mengendalikan polyhedrosis virus ( SeNPV) merupakan virus
Menggunakan musuh alami yang dikelompokkan serangga hama pada tanaman bawang merah patogen yang efektif mengendalikan ulat
menjadi tiga golongan yaitu predator, parasitoid, dan antara lain : grayak. Keuntungan penggunaan virus
entomopatogen. a. Trichogramma chilonis merupakan parasitoid patogen serangga ini antara lain: memiliki
1. Predator telur hama H. armigera. Siklus hidup berkisar inang spesifik (ulat grayak), tidak mem-
Predator adalah organisme yang memangsa antara 10-11 hari. Seekor betina mampu bahayakan organisme lain dan lingkungan,
organisme lain. Beberapa predator untuk menghasilkan telur dapat mengatasi masalah resistensi ulat
sebanyak 20–50 butir. grayak terhadap insektisida, dan kompatibel
mengendalikan serangga hama pada tanaman
Ti n g k a t p a r a s i t a s i dengan komponen pengendalian lainnya.
bawang merah antara lain:
a. Menochilus sexmaculatus merupakan predator sekitar 60–70%. Inang b. Bakteri. Bakteri entomopatogen yang banyak
penting hama T. parvispinus, B. Tabaci, dan yang paling disukai dimanfaatkan adalah Bacillus thuringiensis.
berbagai kutu daun. Badannya berukuran kecil adalah Corcyra sp. Keunggulan B. thuringiensis adalah
bulat, warna bervariasi dari merah sampai kemampuan menginfeksi serangga hama
b. E r i b o r u s a r g e n t e o p i l o s u s m e r u p a k a n
kuning, panjang badan 3-3,5 mm. M. yang spesifik misalnya untuk mengendalikan
parasitoid larva hama S. litura dan H.
sexmaculatus mampu memangsa sebanyak 50 serangga hama dari golongan Ordo
armigera. Aktivitasnya sebagian besar terjadi
ekor B. Tabaci, 200 Lepidoptera, namun diketahui juga mampu
pada pagi hari (pukul 8.00–11.00). Siklus hidup
kutu daun, dan 17 menginfeksi ordo yang lain seperti Ordo
berkisar antara 17–18 Diptera dan Coleoptera. Cara kerja bakteri B.
thrips per hari.
hari. Parasitoid ini thuringiensis yaitu kristal bakteri yang berupa
Aktivitasnya antara
mampu memarasit matriks protein didalam saluran makanan
pukul 09.00-13.00
keempat instar larva tengah tubuh serangga yang rentan akan
dengan siklus hidup 3-
inang Spodoptera mengalami hidrolisis. Hasil hidrolisis ini
5 minggu.
litura. Namun instar menghasilkan fraksi yang lebih kecil yang
menyebabkan toksik tehadap dinding saluran
makanan, sehingga mengakibatkan kematian
sasaran untuk inang musuh alami tersebut. Selain
itu yang harus diperhatikan adalah menyediakan
Pengendalian
serangga. jumlah populasi stadium hidup hama sasaran
yang disukai oleh musuh alami pengendali hayati.
Hama Bawang Merah
c. Cendawan. Cendawan entomopatogen yang
paling banyak penggunaannya adalah
Musuh alami dapat diperbanyak di laboratorium Ramah Lingkungan
atau rumah kasa dan lapangan. Alat dan bahan
Beauveria bassiana. B. Bassiana masuk ke
yang digunakan diantaranya kurungan serangga,
tubuh serangga melalui kulit di antara ruas-
serangga inang, tanaman inang, dan madu.
ruas tubuh. Gejala yang terlihat adalah larva
menjadi kurang aktif, kaku dan perubahan
3. Augmentasi
warna tubuh karena dinding tubuhnya sudah
Augmentasi merupakan usaha mempertinggi
tertutup oleh hifa dan hibrida berwarna putih
daya guna musuh alami yang telah ada, misalnya
seperti kapas. Aplikasi di lapangan berupa
dengan melakukan pembiakan secara masal dan
suspensi (biakan jagung blender) dalam air,
menyebarkan kembali ke alam. Augmentasi
langsung disemprotkan di habitat hama pagi
dibagi menjadi dua yaitu inokulasi dan inundasi.
hari atau sore hari. Dosis satu kg/ha cukup
Inokulasi adalah pelepasan musuh alami dalam
efektif terhadap kutu daun dan trips.
jumlah terbatas yang bertujuan untuk me-
d. Nematoda. Nematoda entomopatogen yang ningkatkan populasi, sedangkan inundasi adalah
sering digunakan adalah Steinernema spp. pelepasan musuh alami dalam jumlah besar.
Nematoda ini memiliki siklus hidup sederhana
yaitu telur, larva (juvenil) dan dewasa. Gejala 4. Pelestarian musuh alami
serangan hama yang terserang warna inang Pelestarian menyangkut manipulasi lingkungan
berubah menjadi coklat kekuningan dan yang menguntungkan kehidupan musuh alami,
tubuhnya menjadi lembek disebabkan oleh yaitu meniadakan atau setidaknya mengurangi
eksotoksin yang dihasilkan oleh bakteri faktor-faktor yang merugikan, dan atau
simbion. menyediakan faktor-faktor yang diperlukan.
Gulma dan tanaman yang mengandung polen
Praktek Pengendalian Menggunakan Musuh dapat digunakan untuk pelestarian parasitoid dan
Alami predator sebagai sumber makanan, tempat
berlindung, dan berkembang biak sebelum inang
1. Introduksi musuh alami
utama hadir.
Kegiatan ini dilakukan dengan mengimpor musuh-
musuh alami dari luar negeri atau di suatu daerah
yang sebelumnya belum ada untuk mengen- Untuk memperoleh informasi lebih lanjut hubungi:
dalikan hama sasaran. Balai Penelitian Tanaman Sayuran
Jalan Tangkuban Perahu No. 517 Lembang,
2. Perbanyakan musuh alami Bandung Barat 40791
Telepon : (022) 2786245 Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian
Kegiatan ini dapat dilakukan dengan me- Faksimile : (022) 2789951 Kementerian Pertanian Republik Indonesia
nyediakan makanan yang cukup bagi hama Email : balitsa@litbang.pertanian.go.id 2021

Anda mungkin juga menyukai