Anda di halaman 1dari 20

Pseudomonas flourescens

sebagai
Plant Growth Promoting Rhizobacter (PGPR)
Kondisi Kontras Budidaya Pertanian Dahulu
dengan Sekarang

Tinggi
• Teknologi tradisonal, kearifan • Penggunaan teknologi sarat
budaya masukan agrokimia pupuk dan
• Input produksi rendah pestisida
• Budidaya kultural • Tergantung input yg besar
terhadap produktivitas
Rendah • Fokus pada satu sub sektor

Berkelanjutan Produktivitas Degradasi Lahan


Apa yang bisa dilakukan untuk memperbaiki degradasi lahan
dan meningkatkan produksi tanaman ?

Meningkatkan luas
lahan ~ sumber
terbatas

Menggunakan pupuk
Menggunakan PGPR kimia sebagai pupuk
secara luas ~ solusi ~ tidak ramah
lingkungan

Menngunakan
Menggunakan
pestidia dan
tanaman transgenik
herbisida secara
~dibatasi karena
efisiensi ~ jauh dari
masalah etika
ramah lingkungan

Pertanian secara
mekanik ~ expensive
mahal
Apa itu Plant Growth Promoting Rhizo backteria?

Rhizo Bakcteri

Secara simbiotik
Rhizosphere mendukung
pertumbuhan tanaman

Persiapan
digunakan sebagai
pupuk

Biio-Fertilizer

Bioprotektan

Biofertilizer
Pseudomonas fluorescens
Bakteri Bersimbiosis
Biostimulan dengan Akar
Pseudomonas fluorescens

1. Morfologi sel bakteri ini berbentuk


batang, Bakteri gram negatif, aerobik,
dengan katalase positif dan oksidase,
menunjukkan oksidatif.
2. Menghasilkan pigmen fluorescens
3. Hidup di daearah perakaran tanaman
(rhizosfer)
4. Bersifat antagonis pada beberapa
mikroba patogen pada tanaman.
Peran bakteri P.fluorescens sebagai agens hayati

• Menghasilkan senyawa seperti antijamur dan antibiotik serta kompetisi dalam


penyerapan kation Fe
Bio
protectant

• Memproduksi IAA yang dapat merangsang pertumbuhan dan pemanjangan


batang pada tanaman
Bio
stimulant

• Berperan sebagai jasad renik pelarut fosfat, mengikat nitrogen dan menghasilkan
zat pengatur tumbuh bagi tanaman
Bio • Kombinasi Pf dengan pupuk dapat berperan efektif dalam merangsang hasil dan
sifat pertumbuhan tanaman.
fertilizer
Fungsi Pseudomonas fluorescens

Sebagai Pupuk Hayati

Menghambat
Patogen
Siderofor
Mengikat ion
Agensia Fe3+
Hayati
Menekan
Antibiotik
pathogen
Produksi Siderophor
Siderophor
merupakan
senyawa
• Untuk menanggapi kekurangan
pengompleks Fe3+ zat besi pada tanaman. Zat besi
atau pengkhelat banyak dibutuhkan tanaman
besi spesifik yang untuk pemanjangan akar
dihasilkan bakteri • Untuk menindas penyakit
Pseudomonas tanaman tertentu yang tidak
fluorescens untuk toleran terhadap kadar fe
menyembunyikan
unsur mikro besi di didalam tanah
lingkungan.
Sebagai Pengendali Penyakit

Pseudomonas fluorescens

Mengkolonisasi Menghasilkan Antifungi


Permukaan Akar dan Antibiotik

Kompetisi Penyerapan
Ion Fe

Dapat mengendalikan: penyakit layu fusarium pada tanaman pisang; penyakit


virus kuning pada tanaman cabai; penyakit layu bakteri (Ralstonia
solanacearum) pada tanaman kacang tanah.
Sebagai Penyedia Hara

Pelarut Phospat (P)

Mengikat Nitrogen (N)

Menghasilkan ZPT/ fitohormon


Penghasil Fitohormon
Pseudomonas fluorescens menghasilkan hormon IAA golongan auksin alami
dan berperan sebagai zat pemacu pertumbuhan tanaman.

Akar tanaman mensekresikan tryptopan (asam amino) untuk


• Pemanjangan akar
• Tunas
• Berat kering

Zat pengatur tumbuh IAA di produksi pada fase stationer pertumbuhan


bakteri (laju pertumbuhan sama dengan laju kematian) karena IAA merupakan
metabolit sekunder dari bakteri.
Mekanisme Bakteri Pseudomonas fluorescens sebagai PGPR

Bentuk mekanisme langsung Bentuk mekanisme tidak langsung


• Memfiksasi nitrogen
• Melarutkan fosfat,
• Memproduksi zat antagonis,
ketahanan pada patogen
• Memproduksi fitohormon
• Memproduksi siderophor
Fiksasi N dan P
Mekanisme secara tidak langsung
• Pseudomonas fluorescens memproduksi zat antagonis dengan cara induksi
resistensi tubuh tanaman yang berfungsi untuk memperkuat tubuh
tanaman dari serangan patogen.
• Ketahanan ini bukan untuk mengeliminasi patogen melainkan sebagai
mekanisme pertahanan tanaman terhadap serangan patogen.
Isolasi Pseudomonas fluorescens

Isolasi bakteri Ralstonia solanacearum

Persiapan Bibit

Penyambungan Tomat

Penanaman Tomat.

Isolasi Pseudomonad fluorescens


Cara perbanyakan
Yang dibutuhkan…

ALAT BAHAN

a) Kentang 300 g
a) Autoklaf
b) Sukrosa 17 g
b) Fermentor sederhana
c) Gliserol 10 g
c) Kotak pemindah
d) Protease pepton 20g
d) pH-meter
e) MgSO47H2O 1,5 g
e) Jarum ose
f) K2HPO4 1,5 g
f) Tabung reaksi
g) Agar swallow 15 g
g) Erlenmeyer
h) Air destilasi 1,0 l
h) Panci
i) KOH
i) Kompor
j) HCl
j) Saringan
k) NaOCl 1 %
PEMBUATAN MEDIA
Media Padat Media Cair
Memanaskan gliserol, protease pepton,
MgSO47H2O, K2HPO4, agar swallow, dan air Cuci kentang dan potong tipis (3 mm),
destilasi dalam panci masukkan dalam panci

Tes pH larutan : 7,2


Tambahkan air destilasi (1 L), masak
selama ± 10 menit
Memasukkan larutan dalam tabung reaksi
(7-10 ml), tutup mulut tabung dengan kapas
dan bungkus dengan alumunium foil

Menyaring ekstrak kentang ke dalam


erlenmeyer + sukrosa 17 gr , tutup
Sterilkan dalam autoklaf selama 15 menit dengan alumunium foil
(suhu 121˚C, tekanan 1 atm)

Sterilkan dalam autoklaf selama 15


Memiringkan media kemudian menit
disimpan dalam lemari es
CARA KERJA
Perbanyakan Isolat (Starter) Perbanyakan Masal Bakteri

Sterilkan kotak pemindah, jarum ose, dengan Sterilkan kotak pemindah, jarum ose,
NaOCl 1% dengan NaOCl 1%

Masukkan dalam kotak pemindah : media agar Masukkan dalam kotak pemindah : media
miring, isolat Pf, dan bunsen EKG, isolat Pf, dan bunsen

Nyalakan bunsen, dekatkan mulut tabung isolat Isolat Pf + aquades steril 5 mL, lepaskan
Pf pada api isolat menggunakan jarum ose

Buka tabung media agar miring, inokulasikan Masukkan larutan bakteri Pseudomonas
isolat Pf menggunakan jarum ose fluorscens dalam EKG, inkubasi dengan
fermentor dalam suhu ruangan 25-27˚C

Tutup kembali tabung reaksi dan simpan dalam


Bakteri Pseudomonas fluorescens siap
inkubator
digunakan
Kesimpulan

• Bakteri Pseudomonas fluoresens hidup di daerah rhizosfer yang


memiliki peran aktif sebagai PGPR bagi tanaman.
• Pseudomonas fluoresens menambat Nitrogen dan peluruh hara
phospat (biofertilizer)
• Pseudomonas fluoresens dapat memproduksi siderophor dan
memproduksi zat antagonis untuk ketahanan tanaman pada serangan
patogen (bioprotectan)
• Pseudomonas fluoresens memproduksi IAA yang dapat berperan
dalam membantu pertumbuhan tanaman (biostimulant).
• Perbanyakan Pseudomonas fluorescens dapat diusahakan dalam skala
laboratorium dengan tahapan pembuatan media kultur padat
maupun cair dan selanjutnya hasil inokulan diperbanyak secara masal
untuk pupuk hayati.

Anda mungkin juga menyukai