sebagai
Plant Growth Promoting Rhizobacter (PGPR)
Kondisi Kontras Budidaya Pertanian Dahulu
dengan Sekarang
Tinggi
• Teknologi tradisonal, kearifan • Penggunaan teknologi sarat
budaya masukan agrokimia pupuk dan
• Input produksi rendah pestisida
• Budidaya kultural • Tergantung input yg besar
terhadap produktivitas
Rendah • Fokus pada satu sub sektor
Meningkatkan luas
lahan ~ sumber
terbatas
Menggunakan pupuk
Menggunakan PGPR kimia sebagai pupuk
secara luas ~ solusi ~ tidak ramah
lingkungan
Menngunakan
Menggunakan
pestidia dan
tanaman transgenik
herbisida secara
~dibatasi karena
efisiensi ~ jauh dari
masalah etika
ramah lingkungan
Pertanian secara
mekanik ~ expensive
mahal
Apa itu Plant Growth Promoting Rhizo backteria?
Rhizo Bakcteri
Secara simbiotik
Rhizosphere mendukung
pertumbuhan tanaman
Persiapan
digunakan sebagai
pupuk
Biio-Fertilizer
Bioprotektan
Biofertilizer
Pseudomonas fluorescens
Bakteri Bersimbiosis
Biostimulan dengan Akar
Pseudomonas fluorescens
• Berperan sebagai jasad renik pelarut fosfat, mengikat nitrogen dan menghasilkan
zat pengatur tumbuh bagi tanaman
Bio • Kombinasi Pf dengan pupuk dapat berperan efektif dalam merangsang hasil dan
sifat pertumbuhan tanaman.
fertilizer
Fungsi Pseudomonas fluorescens
Menghambat
Patogen
Siderofor
Mengikat ion
Agensia Fe3+
Hayati
Menekan
Antibiotik
pathogen
Produksi Siderophor
Siderophor
merupakan
senyawa
• Untuk menanggapi kekurangan
pengompleks Fe3+ zat besi pada tanaman. Zat besi
atau pengkhelat banyak dibutuhkan tanaman
besi spesifik yang untuk pemanjangan akar
dihasilkan bakteri • Untuk menindas penyakit
Pseudomonas tanaman tertentu yang tidak
fluorescens untuk toleran terhadap kadar fe
menyembunyikan
unsur mikro besi di didalam tanah
lingkungan.
Sebagai Pengendali Penyakit
Pseudomonas fluorescens
Kompetisi Penyerapan
Ion Fe
Persiapan Bibit
Penyambungan Tomat
Penanaman Tomat.
ALAT BAHAN
a) Kentang 300 g
a) Autoklaf
b) Sukrosa 17 g
b) Fermentor sederhana
c) Gliserol 10 g
c) Kotak pemindah
d) Protease pepton 20g
d) pH-meter
e) MgSO47H2O 1,5 g
e) Jarum ose
f) K2HPO4 1,5 g
f) Tabung reaksi
g) Agar swallow 15 g
g) Erlenmeyer
h) Air destilasi 1,0 l
h) Panci
i) KOH
i) Kompor
j) HCl
j) Saringan
k) NaOCl 1 %
PEMBUATAN MEDIA
Media Padat Media Cair
Memanaskan gliserol, protease pepton,
MgSO47H2O, K2HPO4, agar swallow, dan air Cuci kentang dan potong tipis (3 mm),
destilasi dalam panci masukkan dalam panci
Sterilkan kotak pemindah, jarum ose, dengan Sterilkan kotak pemindah, jarum ose,
NaOCl 1% dengan NaOCl 1%
Masukkan dalam kotak pemindah : media agar Masukkan dalam kotak pemindah : media
miring, isolat Pf, dan bunsen EKG, isolat Pf, dan bunsen
Nyalakan bunsen, dekatkan mulut tabung isolat Isolat Pf + aquades steril 5 mL, lepaskan
Pf pada api isolat menggunakan jarum ose
Buka tabung media agar miring, inokulasikan Masukkan larutan bakteri Pseudomonas
isolat Pf menggunakan jarum ose fluorscens dalam EKG, inkubasi dengan
fermentor dalam suhu ruangan 25-27˚C