Anda di halaman 1dari 3

KETERANGAN METODOLOGI:

Bagan pengambilan petak contoh pada 1 Ha lahan a. Luas dan Intensitas Serangan Luas serangan hama dihitung dengan rumus Towsend dan Heuberger 1943 dalam Unterstenhofer (1976): P= n x 100% N P = Luas serangan hama (%), n = Jumlah rumpun yang terserang, dan N = jumlah seluruh rumpun contoh yang dia mati. Intensitas kerusakan hama dihitung dengan rumus Towsend dan Heuberger 1943 dalam Unterstenhofer (1976): I = (ni.vi) x 100% N. Z I = Intensitas serangan hama (%), ni = jumlah contoh pada kategori ke- i, vi = Nilai numerik masing- masing kategori, Z = Nilai skala tertinggi, dan N = Jumlah tanaman contoh yang diamati

CONTOH ANALISIS DATA

AMALIA KHOIRUN NISAA

INTENSITAS KERUSAKAN TANAMAN PADI METODE SRI DAN KONVENSIONAL OLEH HAMA WALANG SANGIT DAN BELALANG 1.Penentuan tanaman sampling terpilih contoh dengan metode

2.Membuat 5 sub petak percobaan dengan luas 1m x 1m secara diagonal yang mewakili seluruh lahan 1 Ha lahan padi dengan metode SRI dan konvensional 3.Menghitung jumlah tanaman yang diserang hama belalang dan walang sangit yang ada pada petak contoh 4.Bagian tanaman yang diamati adalah keseluruhan bagian tanaman 5.Pengamatan dilakukan 2x tiap minggunya, yaitu pada saat pagi dan sore hari sebanyak 10x 6.Pengamatan dilakukan secara langsung di lahan padi dengan menghitung luas dan intensitas serangan hama dalam 1 Ha lahan 7.Menghitung pula populasi rata- rata belalang dan walang sangit dalam 1 Ha lahan tiap interval 8.Mengetahui perbedaan produktivitas padi dengan menghitung tinggi tanaman, jumlah anakan, dan produksi padi 9.Serangga yang ditemukan dikoleksi secara

Dilakukan analisis dan dihubungkan dengan produktivitas tanaman padi antara yang menggunakan metode SRI dan konvensional

HASIL Apakah metode SRI efektif lebih baik dibanding metode biasa dalam hal produktivitas

Anda mungkin juga menyukai