cc
Proses Pembenihan
Selama 2-3 minggu akan terjadi proses perkawinan indukan. Tanda -tanda induk
betina bertelur adalah ekornya melengkung hingga kaki pertamanya. Setelah
terlihat tanda-tanda bertelur, pindahkan induk betina tersebut ke akuarium
lainnya. Usahakan 1 akuarium (ukuran 100x50x25cm) berisi 1 induk b etina dengan
ukuran air 20-25cm. hal ini untuk menghindari pertengkaran antara lobster
betina yang dapat mengakibatkan kerontokan telur.
Satu induk lobster betina bisa menghasilkan 200-300 telur lobster. Proses
pengeraman telur lobster membutuhkan waktu 30 -35 hari. Untuk penetasan
telur lobster, membutuhkan waktu 3-4 hari. Setelah telur menetas, segera ambil
induknya. Jika induk tidak diamb \il lebih dari seminggu, induk akan memangsa
anaknya sendiri.
Setelah induk dipisahkan dari anaknya, pisahkan induk dar i lobster dewasa
lainnya. Fahdiansyah mengatakan untuk proses perkawinan selanjutnya, sebaiknya
tunggu lobster betina tersebut minimal 2 minggu atau sampai berganti kulit .
waktu 2 minggu tersebut adalah waktu istirahat bagi lobster betina setelah
bertelur. Induk lobster air tawar bias hidup sampai umur 3 -4 tahun dengan
panjang 20-25cm dan berat mencapai 0,5 kg. pada usia itu, lobster akan semakin
banyak menghasilkan telur, bahkan jumlahnya bias mencapai ribuan. ´semakin tua
lobster, maka jumlah telurnya ak an semakin banyak., karena badannya senakin
besar, kuat, dan panjangµ tambah Fahdiansyah.
Pemeliharaan Benih
Setelah telur menetas menjadi benih, sebulan kemudian pilah benih yang
berukuran besar, sedang dan kecil. Setelah dipilah, pisahkan benih lobster
tersebut sesuai ukurannya kemudian pindahkan dari akuarium ke kolam semen.
Kolam semen lebih bagus untuk pembenihan karena naik turunnya suhu dalam
kolam semen tidak terlalu drastis atau suhunya bias dijaga bila dibandingkan di
akuarium. Suhu yang sesuai un tuk benih lobster air tawar adalah 25 -300C.
Untuk tambahan udara, berikan aerator ukuran sedang (8 titik udara) dalam
kolam semen (ukuran 2x1m). Setelah 2 bulan, benih lobster yang
perkembangannya bagus akan berukuran 2µ (5cm) dan siap untuk dijual. Lamany a
waktu usaha pembenihan secara keseluruhan sekitar 6 bulan dari mulai proses
perkawinan indukan sampai umur benih mencapai 2 bulan. Resiko kematian benih
saat pemeliharaan ini sekitar 20%.
Pakan yang cocok untuk benih lobster adalah pelet khusus lobster, sayuran
(misalnya tauge dan wortel), dan protein segar (misalnya cacing sutera dan cacing
beku). Untuk pembenihan lebih dianjurkan diberi pakan cacing karena kadar
proteinnya lebih tinggi. Untuk sayuran, sebelum diberikan pada bibit lobster
harus direndam dulu tanpa dicacah atu dipotong -potong.
Lobster adalah tipe hewan yang hidup di dasar kolam, sehingga semua makanan
harus berada di dasar kolam. Jika makanan mengambang, lobster tidak akan
memakannya. Dalam sehari, benih lobster diberi makan 2x, yaitu pada pagi hari
(pukul 07.00-09.00) dan sore (pukul 17.00 -20.00). porsi ideal untuk makan pagi 1
ekor lobster adalah ¼ sendok teh pelet dan untuk makan sore sebanyak ½ sendok
teh. Untuk cacing sutera atau beku, biasanya 1 liter cacing bisa dihabiskan dalam
waktu 1 minggu untuk 1000 benih lobster.
Pemberian pakan berupa cacing, sayur dan pelet bias dilakukan secara
bergantian. Pelet yang biasanya digunakan Fahdiansyah adalah pelet merek
Pokphand karena kadar proteinnya tinggi, yaitu sekitar 30%.
Penyakit yang biasa menyerang benih lobster adalah parasit yang hidup di kepala
dan badan lobster. Parasit tersebut berwarna putih susu dan bias berkembang
biak di dalam tubuh dan kepala lobster. Ciri lobster yang terkena parasit adalah
nafsu makannya berkurang dan tidak lincah sehingga bias mengakibatkan
kematian.
Yang harus diperhatikan dalam pembenihan lobst er adalah pemberian makan dan
kualitas air. Fahdiansyah biasanya mengganti air sebulan sekali, namun,
penggantian air bias lebih cepat atau lebih lama dari yang diperlukan. Hal ini
tergantung dari tingkat kotoran dalam air. Jika kadar kotoran sisa makanan lebih
besar dibandingkan dengan kadar kotoran dari bibit lobster sendiri, maka air
akan beracun. Ciri air yang telah beracun adalah warna air berubah menjadi
keruh dan baunya tak sedap. Racun tersebut dihasilkan dari sisa makanan yang
membusuk dalam air. Oleh sebab itu usahakan agar makanan selalu habis untuk
sekali makan sehingga tidak meninggalkan sisa dalam air.
Pengemasan (Packing)
Benih lobster yang akan dikirim kepada konsumen biasanya dikemas dalam wadah
Styrofoam berukuran 40x30cm yang bias memuat 1 000 ekor lobster ukuran 2µ
(5cm). untuk mengemas benih lobster yang akan dikirim, pertama -tama isi
styrofoam dengan botol berisi es batu yang diletakkan di bagian dasar wadah
kemudian dibungkus Koran. Hal ini untuk menghndari lelehan es agar tidak
terkena langsung pada benih lobster karena jika terlalu dingin, benih lobster
akan mati. Kemudian letakkan benih lobster di atasnya lalu beri sekat berupa
busa tipis basah yang telah diperas kemudian susun benih lobster lainnya di atas
busa tersebut sampai dengan 5 lapisan. Styrofoam yang digunakan untuk
mengemas benih, biasanya dibeli di daerah pelelangan di muara karang, Muara
angke, dan muara kamal Jakarta utara.
Lobster Air Tawar: Peluang usaha pembibitan dan pembesaran lobster air tawar
sangat prospektif dan menjanjikan. Betapa tidak, ditelaah dari cara
pembudidayaan yang tidak terlalu sulit serta modal yang dikeluarkan pun tidaklah
terlalu besar. Kita bisa memulainya dalam skala rumahan untuk pembibitan
dengan bermodalkan aquarium, sedangk an untuk pembesaran dapat dilakukan
pada kolam semen, fiber, ataupun kolam tanah.
Bagi yang tidak punya lahan terlalu besar, pembesaran dapat dilakukan dengan
menggunakan kolam terpal yang dindingnya terbuat dari kayu. bahkan kita dapat
menggunakan talang air sebagai wadah untuk beternak! bayangkan... harga jual
LAT (Lobster Air Tawar) yang mampu mencapai Rp.120ribu sampai Rp. 200ribu -
an per kilonya. bandingkan dengan beternak lele atau ikan mas yang dengan
proses serta biaya yang hampir sama tapi nilai jua lnya tidak terlalu tinggi. paling
harganya Rp. 10ribu sampe Rp.18Ribu per kilonya. itupun pada tingkat eceran!!
sayapun kini tengah merintis usaha ini... jadi bagi yang mau berbagi pengalaman
serta informasi, saya tunggu..!!
kunjungi :
http://apilobsterfar m.blogspot.com or http://lobsterairtawarsukabumi.co.cc
Ô lain lain
Pak Fahdiansyah,
Saya Arif dari bekasi. Saya pemula dalam budidaya perikanan. Saya tertarik
dengan Budidaya Lobster Air Tawar dan ingin memulainya. Apakah saya dapat
berkonsultasi dengan Bapak dan bisa melihat prosesnya? mohon informasinya.
Email saya arif.faraz@gmail.com. Terima kasih.
Ô reply
Ass. Saya Dayat . saya tertarik ingin budi daya LAT. Pangsa pasar LAT bagus
sekali. peluang pasarnya dalam atau luar negri? tapi kemana penjualannya? kalau
dari tahun ke tahun harga jualnya bagaimana naik atau turun? apakah saya dapat
berkunjung ketempt bapak? di tunggu jawaban ke andi_hdyt@yahoo.com -terima
kasih
Ô reply
Mon, 19/07/2010 - 10:14am ³ Tamu
saya bukan peternak udang tetapi saya memelihara beberapa ekor saja
disini saya mo menanyakan apakah telur lobster it u dimakan n prosesnya setelah
3 hari ekor itu membuka siripnya n banyak sekali telurnya sekitar 1000 butir dan
telur itu dipilah2 n di gibrik2 kemudian telur itu di rontokan satu persatu lalu
diambil dan dimakan oleh induknya sendiri.
maka dari itu saya mo nanya apakah telur lobster air tawar itu dimakan...?
terima kasih
Ô reply
saya arief n saya bukan peternak udang tetapi saya memelihara beberapa ekor
saja
disini saya mo menanyakan apakah telur lobster itu dimakan n prosesnya setelah
3 hari ekor itu membuka siripnya n banyak sekali telurnya sekitar 1000 butir dan
telur itu dipilah2 n di gibrik2 kemudian telur itu di rontokan satu persatu lalu
diambil dan dimakan oleh induknya sendir i.
maka dari itu saya mo nanya apakah telur lobster air tawar itu dimakan...?
terima kasih
Ô reply
Saya merupakan orang awam dibidang ternak lobster bahkan belum tahu sama
sekali.
Saya ingin mencoba bisnis ini, tapi masih sangat perlu bimbingan.
Yang saya ingin tanyakan,dimanakah saya bisa memperoleh benih lobster ya Pak,
sementara saya berdomisili di Rembang, jawa tengah..
Minta bantuan dan pencerahannya ya Pak, saya tunggu balasannya di ema il saya
jesud_boy@yahoo.co.id
Ô reply
assalamualaikum Pak...
Saya Johan, merupakan orang awam dibidang ternak lobster bahkan belum tahu
sama sekali.
Saya ingin mencoba bisnis ini, tapi masih sangat perlu bimbingan.
Yang saya ingin tanyakan,dimanakah saya bisa memperoleh benih lobster ya Pak,
sementara saya berdomisili di Rembang, jawa tengah..
Minta bantuan dan pencerahannya ya Pak, saya tunggu balasannya di email saya
jesud_boy@yahoo.co.id
Ô reply
salam sejahtera,
saya tertarik untuk usaha ternak LAT, dan ingin segera memulai usaha tsb..ada
yang ingin saya tanyakan,apakah untuk ternak lobster bisa dengan kolam terpal?
karena saya ingin memanfaatkan halaman belakang rumah,karena keterbatasan
modal kalo harus buat kolam dr batu/semen....terima kasih.
salam saya
ade tuah
email: adetuah_kp@yahoo.com
Ô reply
± c
ass..
pak saya maulana saya bermi nat sekali berternak lobster ini,,
boleh gak saya meminta alamat bpk yang ada d'bogor. .
saya ingin sekali melihat langsung cara berternk lobster
kirim k' email saya a.maulana1986@ymail.com
terima kasih.
Ô reply
Ô reply
Ô reply
Ô reply
sy tertarik budidaya LAT. tlg ajari saya teknik yg benar donk... info berharga
ditunggu di: kribo_top@yahoo.com
trims
Ô reply
c
c
Ass. saya nur, sangat tertarik dengan apa yang telah di jelaskan. Kalo saya ingin
memperoleh benih apa bisa dikir im ? Soalnya saya berdomisili di luar pulau jawa
(sumatera - Bengkulu). Mohon jawabannya..... email saya : ayukyek@yahoo.com
Ô reply
Ô reply
Ass. Pak Fahdiansyah yg Terhormat, saya ingin sekali belajar lebih dalam lagi
tentang cara budidaya lobster air tawar.bagaimana caranya Pak, Terima kasih
Ô reply
salam sejahtera,,,
mas fahdiansyah saya teo, saya bnar2 awam dan belum tau tentang usaha LAT
dan saya bnar2 tertarik dengan bi snis ini,,, saya ingin tau lbih lanjut tentang
dmana saya bisa mndapatkan indukan dan bgaimana cara pemasaranya,,,, saya
berdomisili di pekalongan jateng,,, dan ini alamat email saya :
teojazzy@gmail.com dan twitter saya d @teojazzy
mohon bimbinganya !!!
Ô reply
Saya Rizki... dari Cibinong (BOGOR).. setelah saya membaca tentang apa yang di
tuliskan oleh bapak tentang bisnis ini.. saya mulai ada pandangan untuk menjalani
bisnis ini.
kalau boleh,,, saya ingin berkunjung ke kediaman atau tempat budi daya lobster
air tawar bapak.,,, dan sekalian, saya ingin tahu secara langsung tentang bisnis
ini.,,
oya pak....
apakah bapak menjual indukannya???
Saya bisa minta alamat tempat budi daya LAT bapak,, biar saya mempun yai
pandangan tentang apa yg harus saya lakukan seandainya saya menjalankan bisnis
ini...
kalau bapak berkenan.... bisa kirim alamat tempat budi daya LAT bapak ke email
saya...
TRADERS2469@YAHOO.CO.ID
TERIMA KASIH
Ô reply
pak saya mo donk belajar penge mbang biakan LAT.....bisa kita sharing nga ya ?
email saya Imanadis131@yahoo.co.id
Ô reply
Secara umum, lobster laut maupun lobster air tawar sama saja, lagi pula asalnya
sama-sama dari laut. Hanya saja lobster air tawar lebih rendah kadar
kolesterolnya dan kandungan Omega3 -nya lebih tinggi. Keistimewa an lainnya,
lobster air tawar gampang beradaptasi sehingga lebih mudah dibudidayakan. Bisa
dipelihara di akuarium, di kolam, bak mandi, bahkan di kolam -kolam.
Dibandingkan dengan beternak gurame, lele, atau ikan mas, menurut beberapa
praktisi, beternak lobster air tawar dianggap sangat menguntungkan. Laba yang
diraup bisa jauh lebih besar. Bandingkan saja, bila membesarkan gurame butuh
waktu 1 - 1,5 tahun untuk bisa dijual seharga Rp 18.000 -Rp 20.000 per kg.
Sedangkan lobster air tawar dengan waktu pembesa ran yang sama dapat dijual
dengan harga Rp 250.000 per kg.
Pertumbuhan lobster air tawar bisa diatur sesuai keinginan peternak, juga dapat
dibesarkan dalam waktu relatif lebih singkat dibandingkan pembesaran secara
alamiah. Beberapa teknik pembesaran lobs ter air tawar banyak dikembangkan
para peternak dalam maupun luar negeri. Dengan teknik -teknik ini, waktu
pembesaran bisa dipacu lebih singkat lagi hingga 4,5 bulan.
Untuk pembesaran lobster, seleksi benih sangatlah penting. Calon benih harus
bongsor. Cirinya tubuh agak kekar dan sedikit lebih panjang. Hanya saja benih
seperti itu sulit didapat. Dari setiap betina bertelur, hanya 10% saja yang
terlihat bongsor setelah mencapai ukuran 5 cm.
Pembesaran lobster akan optimum bila dilakukan pada kolam tanah berukuran
besar di atas 200 m2. Struktur tanah yang baik adalah campuran lempung dan
sedikit berlumpur. Tanah berpasir tidak disarankan, karena air mudah menyerap.
Sementara tanah liat menghambat proses penyerapan kotoran secara alami.
Pemadatan tanah di awal pembangunan kolam mutlak dilakukan. Dinding kolam
bisa dilapisi potongan bambu. Kolam bisa dipupuk dahulu agar sumber pakan alami
melimpah.
Kualitas air perlu dijaga dengan cara filterisasi. Sebenarnya memanfaatkan arus
deras, bisa memajukan waktu panen hingga 30 hari. Sayangnya perlu sumber air
dengan debit yang cukup besar. Pembesaran lobster dapat dilakukan di daerah
bersuhu sekitar 24 - 26 derajat C. Dataran menengah di atas 600 m dpl
berpotensi menghasilkan ukuran konsumsi lebih cepat.
Pertumbuhan lobster dari ukuran tebar 2 inci selama 2 bulan pertama akan
mencapai sekitar 8 cm. Tiga bulan berikutnya panjang tubuh redclaw ini 15 cm.
Bobot rata-rata akan mencapai 100 - 110 gram/ekor. Bila ruang gerak cukup,
lobster akan lebih cepat besar, sehingga padat penebaran diatur pada 8 - 10
ekor/m2. (/dari berbagai sumber)***
$
Untuk pertama kalinya secara tidak sengaja, lobster langka ini tertangkap
pancing kapal pukat komersial di perairan utara Queensland, Australia dari
kedalaman 270 m. Untung saja ia ditemukan dalam keadaan hidup dan sehat. Kini
hewan laut ini dipertontonkan di akuarium Reef HQ Townsville, yang dikelola
Great Barrier Reef Marine Park Authority.
Karena tidak biasanya ini, dengan cangkang seperti kain dan kemampuan untuk
mencicit, para ilmuwan telah menempatkan pada genus tersendiri. Hewan ini
nyaris hilang dalam khasanah ilmu pengetahuan.
"Sungguh menyenangkan, karena biasanya bila anda mendapat spesies atau genus
baru, mereka akan ditempatkan di musium atau diawetkan di da lam botol berisi
alkohol," ujar general manager Reef HQ Patrick Filmer -Sankey, yang
menggambarkan lobster ini sebagai 'binatang asing' seukuran kelinci."
"Udang besar ini bisa mengeluarkan bunyi seperti jangkrik dengan cara
menggesek-gesekkan bagian anato mi tertentu secara bersamaan, kemungkinan
kaki-kaki bagian belakang," ungkapnya.
Tidak jelas alasan lobster ini mengeluarkan suara, tetapi para ilmuwan
memperkirakan sebagai tanda untuk kawin atau mempertahankan daerah
kekuasaannya. Para ilmuwan kini memp rediksi ada banyak makhluk mirip lobster
ini di perairan Australia dan Pasifik.
Suatu saat bisa spesies langka ini berhasil dibudidayakan, bisnis ikan hias akan
semakin marak dengan munculnya jenis anyar ini, bahkan bukan tidak mungkin
bakal muncul berbagai kontes lobster "berkicau" di kalangan peternak atau
hobiis. (/sumber: www.abc.net.au)***
http://dedesuhaya.blogspot.com/2008/08/teknik -pembesaran-lobster-air-
tawar.html
A. Pengenalan Jenis
Habitat alami lobster adalah danau, rawa,dan sungai air tawar di daerah
pegunungan. Selain itu, udang ini juga bersifat endemik karena terdapat
spesifikasi pada spesies lobster air tawar yang ditemukan di habitat alam
tertentu (native).
1. Kebiasaan makan
Hampir sama seperti udang galah, kebiasaan makan lobster air tawar adalah
dengan menggerumuti pakan, sedangkan larvanya dengan menyaring pakan yang
masuk bersama air ke mulutnya.
Lobster akan mencari pakan pada malam hari karena tergolong binatang
nockturnal. Pakan yang disu kainya berupa biji-bijian, umbiumbian dan bangkai
hewan, maupun binatang kecil lainnya. Ikan ini tergolong pemakan segala
(omnivora). Sering kali lobster bersifat kanibal terhadap sesamanya.
C. Memilih Induk
Jantan
- Memiliki tonjolan di dasar tangkai kaki jalan kelima.
- jantan memiliki capit yang besarnya 2 -3 kali buku (ruas) pertama.
- Warna lebih cerah.
- Umur 6-8 bulan.
- Berat 30 g.
- Panjang 18-20 cm.
D. Pemijahan di Kolam
Tidak seperti pemijahan udang windu ataupun udang galah yang menggunakan
teknik ablasi (pematangan gonade dengan membutakan udang), pemijahan lobster
air tawar masih dilakukan secara alami. Oleh karenanya, keberhasilan pemijahan
lobster ini sangat tergantung pada pemilihan induk, kualitas pakan yang
diberikan, dan perlakuan lingkungan.
1. Konstruksi kolam
Kolam pemeliharaan calon induk yang hendak dipijahkan sebaiknya menggunakan
bak semen, bak plastik, ataupun bak fibre. Hal ini untuk memudahka n
pengontrolan. Namun, penggunaan kolam tanah juga tidak dilarang.
Bentuk bak semen atau bak fibre bisa persegi panjang, bulat, ataupun segi
empat. Bak dilengkapi pintu pemasukan dan pembuangan air dan shelter (tempat
berlindung). Induk jantan dan induk be tina harus ditempatkan dalam kolam yang
terpisah untuk mencegah terjadinya pemijahan yang tidak dikehendaki.
Selama dipelihara, calon induk diberi pakan udang segar, cacing halus pelet udang
komersial, atau ubi jalar dengan kandungan protein 35 -40 % Jumlah pakan yang
diberikan 3% dari bobot badan hidup. Frekuensi pem berian pakan 3 kali sehari,
pagi, Siang dan sore atau malam. Porsi pakan yang diberikan pada malam hari
lebih banyak karma lobster termasuk binatang nocturnal.
2. Persiapan kolam
Sebelum kolam diisi air, sebaiknya dipasang shelter yang bisa berupa ban mobil
bekas, genteng, batako, pralon diameter 3 inci sepanjang 25 cn atau bahan lain
yang tidak berbahaya bagi calon induk. Kemudian kolam diisi air dan calon induk
dilepaskan. Kepadatan penebar an calon induk tergantung dari besarnya calon
induk yang dipersiapkan. Adapun untuk contohnya dapat dilihat dibawah ini
Pemijahan lobster air tawar masih dilaksanakan secara alami sehingga pemilik
hanya menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh induk induk lobster.
Sementara keberhasilan pemijahan sangat tergantung dari 'kemauan' induk -
induk tersebut untuk memijah.
Pemijahan alami ini dapat dilaksanakan dengan dua jalan, yaitu pasangan dan
massal. Pemijahan secara berpasangan dapat dilakukan di akuarium berukuran
panjang 50 cm, lebar 40 cm dan tinggi 30 cm. Sementara pemijahan secara
massal dapat dilaksanakan di bak semen atau bak fibre dengan berukuran 2 m X
I M X 1 m atau 6 m x 2 m x I M.
Kepadatan penebaran untuk pemijahan massal yaitu 3 ekor jantan dengan 1 ekor
betina untuk setiap 4 m2 bak. Adapun di akuarium seekor jantan dengan seekor
betina untuk setiap akuarium. Jangan lupa menam bahkan aerator ke dalam
akuarium.
Jika tidak ada halangan maka ind uk akan segera memijah dengan ritual pemijahan
khan lobster. Induk betina yang telah kawin akan membawa telurnya di antara
kaki-kaki renangnya dan merawat benihnya sampai umur tertentu.
Penetasan telur yang dibawa i nduk betina bisa tetap dilakukan di akuarium
dengan memindahkan induk jantan ke lain tempat. Sementara untuk lobster yang
dikawinkan secara massal, harus dilakukan sebaliknya yaitu memindahkan lobster
betina yang mengerami telurnya ke dalam akuarium atau b ak penetasan khusus.
Bak penetasan yang dimaksudkan bisa berupa akuarium ukuran
4o cm x 3o cm x 3o cm. Bak penentasan juga bisa berupa bak fibre yang disekat -
sekat yang dipersiapkan secara khusus untuk penetasan, seukuran 3o cm x 3o cm
x 30 cm. Bisa juga induk-induk betina yang mengeram ditempatkan bersama -
sama di dalam bak fibre bulat dengan diameter 1 meter.
Setelah 8-15 hari sejak pemindahan induk -induk yang mengeram. maka juvenil
lobster sudah memiliki bentuk yang mirip dengan induk induknya. Oleh karen a itu,
saatnya untuk memindahkan benih ini ke kolam yang terpisah dari induknya.
F. Pendederan dan Pembesaran
1. Konstruksi kolam
2. Persiapan kolam
Kolam pembesaran harus dipe rsiapkan dahulu sebelum benih lobster dimasukkan.
Persiapan kolam biasanya meliputi perbaikan pematang kolam dan kemalir (saluran
tengah) untuk mempermudah proses panen.
Kolam untuk pembesaran lobster tidak perlu terlalu luas, sesuai
dengan lahan yang ters edia. Luas kolam bisa 100 m2 , 2500 m , atau 600 m2. Ke
dalam kolam ditebari pupuk kandang dengan dosis 0,5 -1,5 kg/m2. Selain itu,
kolam diisi air sedalam antara 40 -70 cm agar pakan alami sebagai makanan
lobster dapat tumbuh.
Daun kelapa dimasukkan ke dala m kolam pembesaran sebagai shelter. Tujuannya
untuk mengurangi intensitas cahaya matahari yang masuk ke dalam kolam karena
lobster termasuk binatang yang menjauhi sinar matahari (nockturnal). Shelter ini
bisa juga berupa ban luar bekas mobil. Lobster juga mempunyai kebiasaan
menempel di substrat dalam mencari pakan sehingga penempatan shelter ini
sangat cocok.
3. Penebaran benih
Benih yang ditebarkan berumur 8 -15 hari dengan kepadatan 20 -30 ekor/m2 luas
kolam. Di tempat pembesaran diusahakan ukuran benih yang ditebarkannya
seragam untuk mencegah sifat kanibalisme. Pemeliharaan pertama selama 2
bulan. Selanjutnya, pemeliharaan
dilakukan selama 4 bulan untuk memperoleh lobster ukuran ekonomis 20 -30
g/ekor.
Saran
Membesarkan lobster akan mengundang tangan -tangan jahil untuk berbuat jahat
karena komoditas ini bernilai ekonomis tinggi. Beberapa petani membesarkannya
secara monokultur di antara kolam -kolam lain yang dipakai untuk membesarkan
ikan sehingga tidak terlalu menyolok. Langkah lainnya adalah mernelihar a udang
lobster ini secara polikultur, bersama -sama ikan lain dalam satu petakan kolam
yang sama. Tentu harus dipilih ikan yang tidak memangsa benih udang galah,
misalnya bersama-sama dengan ikan mas atau ikan tawes.
http://gesang-lobster.blogspot.com/