Anda di halaman 1dari 10

PENGENDALIAN GULMA SECARA

HAYATI

SYAHRANI KHAIRINA MARPAUNG


150310197

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
ACEH UTARA
2017
Pendahuluan

Gulma

Sifat umum dari


gulma

Usaha
pengendalian

Pengendalian
hayati
Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaimana


pengendalian gulma secara hayati
2. Untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan pengendalian gulma secara
hayati
Pembahasan

Pengendalian gulma secara hayati


•Pengendalian tipe klasik
•Pengendalian tipe augmentasi
•Pengendalian tipe inundatif
Contoh studi kasus pengendalian
gulma secara hayati
Pengendalian hayati dari Saint Johnswort (Hypericum
perforatum)

Biology:
• Gulma tanaman tahunan, berasal
dari Eropa, Asia dan N. Africa
• Di perkenalkan sebagai tanaman
bunga di kebun.
• Sampai dengan 30,000 biji
/tanaman ‐ ringan & terbawa oleh
angin.
• Dapat diperbanyak secara
vegetatif.
• Menghasilkan racun kulit pada
hewan ternak yang menyebabkan
iritasi, cth : melepuh dan
mengelupas
Lanjutan
Chrysolina hyperici and C. quadrigemina (Coleoptera: Chrysomelidae)

Biologi : Larva dan serangga dewasa mengkonsumsi target gulma;


Menyukai tunas muda dan daun yang masih baru tumbuh, larva
sembunyi di bawah tanaman pada siang hari, spesies yang
dominan; dapat membunuh gulma, akan tetapi serangan ringan
dapat mengurangi kesehatan tanaman dan kompetisi terhadap
tanaman budidaya.
Lanjutan
Kumbang Chrysolina hyperici and C. Quadrigemin :

• Sukses pengendalian yang di lakukan di


Victoria, dan penyebaran yang semakin
sedikit di sekitar Australia.
• Sukses juga terjadi di Amerika, yang
mana keberadaannya sekarang hanya
kurang dari 1 % dari infestasi gulma yang
dahulu
Keuntungan
• Tingkat keberhasilan pengendalian gulma yang tinggi
dengan biaya yang rendah dalam periode waktu yang
lama.
• Agens pengendalian hayati aktif mencari inang atau
mangsanya, tumbuh dan berkembang mengikuti
dinamika populasi inang atau mangsanya.
• Pengendalian hayati tidak berpengaruh negatif
terhadap manusia dan lingkungan.
• Beberapa tipe agens pengendalian hayati dapat
digunakan sebagai herbisida hayati.
• Umumnya spesies gulma tidak mampu berkembang
menjadi resisten terhadap agens pengendalian hayati.
Kelemahan

• Penelitian awal untuk mencari pemecahan


masalah gulma dengan pengendalian hayati
memerlukan staf teknis dan pakar yang
banyak, biaya yang tinggi, waktu yang lama.
• Hasil pengendalian hayati antara lain turunnya
populasi gulma sasaran tidak dapat dilihat
dengan segera.
TERIMAKASH

Anda mungkin juga menyukai