Di Susun
Oleh:
KELOMPOK II
1. ADITIA SILVIA
2. ATIN SAGITA RAHMAT
3. ELSA SAFITRI
4. INDRI IRMAYANTI PARIPURNA
5. NURISLAH RAHMADHANI
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat
Hidayah dan Inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah “BIDAN
DALAM SISTEM PELAYANAN KESEHATAN”.
Penyusun berharap tulisan ini bisa memberikan wawasan luas untuk memahami
tentang isi dari makalah mengenai Pelayanan Kebidanan. Selain itu penyusun berharap
tulisan ini dapat menjadi dasar pengantar dan pemenuhan materi perkuliahan Konsep
Kebidanan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang
bersifat sangat membangun, penulis mengharapkan demi kesempurnaan makalah ini dan
semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu
penyusunan tulisan ini. Semoga Allah SWT memberkati kita semua.
penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………...
A. Latar Belakang………………………………………………………………………...
B. Tujuan…………………………………………………………………………………
C. Manfaat ……………………………………………………………………………....
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………….
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………
B. Saran ………………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan kebidanan adalah seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab
praktik profesi bidan dalam sistem pelayanan kesehatan yang bertujuan
meningkatkan kesehatan.
Dalam memberikan praktek pelayanan kebidanan perlu kita lakukan
pendekatan diantaranya pendekatan melalui agama, kesenian tradisi, paguyuban
serta dengan cara-cara lainnya. Hal tersebut bertujuan untuk memudahkan
masyarakat menerima bahwa pelayanan atau informasi yang diberikan petugas
bukanlah sesuatu yang tabu. Dalam memberikan pelayanan kebidanan seorang
bidan tebih bersifat Promotif dan Preventif bukan bersifat Kuratif, serta mampu
menggerakkan Peran Serta Masyarakat dalam upaya sesuai dengan prinsip-
prinsip PHC.
Seorang bidan juga harus memiliki kompetensi yang cukup berkaitan
dengan tugas, peran serta tanggungjawabnya dalam menggerakkan PSM
khususnya berkaitan dengan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, bufas, bayi baru
lahir, anak remaja dan usia lanjut.
B. Tujuan
1. Mengetahui pengertian system pelayanan kesehatan
2. Mengetahui peran dan tanggung jawab bidan dalam system pelayanan
kesehatan
3. Mengetahui lingkungan kerja bidan dalam system pelayanan kesehatan
C. Manfaat
Pelayanan Kebidanan adalah seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab profesi
bidan dalam sistem pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan
kaum perempuan khusunya ibu dan anak.
Pelayanan kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan melalui asuhan kebidanan
kepada klien yang menjadi tanggung jawab bidan, mulai dari
kehamilan,persalinan,nifas, bayi baru lahir, keluarga berencana, termasuk kesehatan
reproduksi wanita dan pelayanan kesehatan masyarakat. Pelayanan Kebidanan
merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan yg diberikan oleh bidan yg
telah terdaftar (teregister) yg dapat dilakukan secara mandiri, kolaborasi atau rujukan.
(Dra.Hj. Suryani soepardan, Dipl.M,MM, 2008 : 4-5)
Peran adalah perangkat tingkah laku yang diharapkan dan dimiliki oleh orang yang
berkedudukan dalam masyarakat (Tim Media pena,2002 : 112 )
Peran bidan yang diharapkan adalah:
1. Peran Sebagai Pelaksana
Sebagai pelaksana bidan memiliki tiga kategori tugas yaitu tugas mandiri, tugas
kolaborasi dan tugas ketergantungan
a. Pelayanan Mandiri/ Primer
Pelayanan mandiri bidan yaitu tugas yang menjadi tanggung jawab bidan sesuai
kewenangannya, meliputi:
1. Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang
diberikan.
2. Memberi pelayanan dasar pra nikah pada remaja dengan melibatkan mereka
sebagai klien.
3. Memberi asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan norma.
4. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan
melibatkan klien /keluarga.
5. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
6. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa nifas dengan
melibatkan klien /keluarga.
7. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan
pelayanan KB.
8. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan sistem reproduksi
dan wanita dalam masa klimakretium dan nifas.
b. Pelayanan Kolaborasi
Pelayanan yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim yang kegiatannya
dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu urutan dari proses kegiatan
pelayanan kesehatan
1. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai
fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
2. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan
pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi
3. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan
resiko tinggi dan keadaan kegawatan yang memerlukan pertolongan pertama
dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
4. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko
tinggi dan pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang
memerlukan tindakan kolaborasi dengan klien dan keluarga
5. Memberikan asuhan pada BBL dengan resiko tinggi dan yang mengalami
komplikasi serta kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama
dengan tindakan kolaborasi dengan meliatkan klien dan keluarga
6. Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan yang
mengalami komplikasi serta kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan
kolaborasi dengan melibatkan keluarga
c. Pelayanan Rujukan
Pelayanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka rujukan ke sistem pelayanan yang
lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang dilakukan oleh bidan sewaktu
menerima rujukan dari dukun yang menolong persalinan, juga layanan rujukan yang
dilakukan oleh bidan ketempat/fasilitas pelayanan kesehatan lain secara horisintal
maupun vertikal atau ke profesi kesehatan lainnya.
1. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan
fungsi rujukan keterlibatan klien dan keluarga
2. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu hamil
dengan resiko tinggi dan kegawat daruratan
3. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa
persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga
4. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu dalam
masa nifas dengan penyulit tertentu dengan kegawatdaruratan dengan
melibatkan klien dan keluarga
5. Memberikan asuhan kebidanan pada BBL dengan kelainan tertentu dan
kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan
keluarga
6. Memberikan asuhan kebidanan pada anak balita dengan kelainan tertentu dan
kegawatan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan
Bidan adalah salah satu tenaga kesehatan. Peraturan tenaga kesehatan ditetapkan
didalam undang-undang dan peraturan pemerintah. Tugas dan kewenangan bidan
serta ketentuan yang berkaitan dengan kegiatan praktik bidan diatur didalam
peraturan atau keputusan menteri kesehatan.Kegiatan praktek bidan dikontrak oleh
peraturan tersebut. Bidan harus dapat mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatan
yang dilakukannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Tanggung jawab terhadap pengembangan kompetensi
Setiap bidan memiliki tanggung jawab memelihara kemampuan profesionalnya.
Oleh karena itu, bidan harus selalu meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya
dengan mengikuti pelatihan, pendidikan berkelanjutan, seminar, serta pertemuan
ilmiah lainnya.
1) KEPMENKES RI No 900/MENKES/SK/II/2002
2) Standar Pelayanan Kebidanan
3) Kode Etik Profesi Bidan
4) Kepmenkes No 369/Menkes/SK/III/2007
PENUTUP
A.Kesimpulan