LAPORAN LENGKAP
DISUSUN OLEH:
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan lengkap ini masih sangat
jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan, oleh karea itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membnagun sehingga dapat dijadikan
pedoman agar memperbaiki penyusunan laporan selanjutnya. Dan semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.
Rabiatul Adawiah
i
HALAMAN PENGESAHAN
Koordinator Praktikum
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Plankton adalah semua kumpulan organisme, baik hewan maupun tumbuhan
air berykuran mikroskopis dan hidupnya melayang mengikuti arus. Pada dasarnya
plankton terbagi atas dua kelopmpok besar yaitu plankton tumbuhan (fitoplankton) dan
plankton hewan (zooplankton) ( Nontji, 2008).
Keberadaan plankton disuatu perairan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
intensitas cahaya, suhu, dan kecerahan suatu perairan. Pada fitoplankton sangat
dibutuhkan intensitas cahaya untuk melakukan proses fotosintesis karena fitoplankton
sebagai tumbuhan mengandung pigmen klorofil yang mampu melaksanakan reaksi
fotosintesis dimana air dan karbon dioksida dengan sinar surya dan garam-garam hara
dapat menghasilkan senyawa organik. Fitoplankton merupakan sumber mata rantai
utama dalam suatu perairan yaitu sebagai produsen primer atau organisme autotrof
karena kemampuannya membentuk zat organik dan anorganik.Fitoplankton ini sangat
dibutuhkan oleh organisme lain sebagai bahan makan utama terutama bagi organisme
yang mengawali daur hidupnya sebagai plankton (Nontji, 2008).
Fitoplankton dapat berperan sebagai salah satu dari parameter ekologi yang
dapat menggambarkan kondisi suatu perairan. Salah satu ciri khas organisme
fitoplankton yaitu merupakan dasar dari mata rantai di perairan (Dawes, 1981 dalam
Jurnal cemaran air dan strategi penanggulannya, tahun 2006). Oleh karena itu,
kehadirannya disuatu perairan dapat menggambarkan karakteristik suatu perairan
apakah berada dalam kedadaan subur atau tidak subur.
Kelimpahan fitoplankton disuatu perairan diengaruhi oleh beberapa parameter
lingkungan dan karakteristik fisiologinya. Komposisi dan kelimpahan fitoplankton akan
berubah pada berbagai tingkatan sebagai respon terhadap perubahan kondisi
lingkungan baik fisik, kimia, maupun biologinya.
Suatu perairan dikatakan produktivitas jika dalam perairan tersebut selain
intensitas cahaya dapat menembus jauh sampai kekedalaman perairan serta
kecerahan perairan tersebut baik, jumlah fitoplankton daan zooplankton juga
mempengaruhi produktivitas perairan karena jumlahnya yang melimpah .Didalam
perairan tersebut akan meningkatkan jumlah produksi dari ikan mauoun organisme
yang membutuhkan jasad renik berupa zooplankton dan fitoplankton di perairan
tersebut. Apabila plankton meningkat secara besar besaran atau terjadi booming maka
akan menggangu organisme perairan dimana dapat membuat organisme lain punah
secara massal (Yuliana, 2012).
1
B. Tujuan dan Kegunaan
Identifikasi plankton (fitoplankton dan zooplankton) bertujuan untuk menambah
pengetahuan dan keterampilan untuk mengetahui komposisi jenis dan struktur
komunitas serta ciri-ciri morfologi jenis-jenis fitoplankton dan zooplankton. Adapun
tujuan dari dari pengukuran beberapa parameter kualitas lingkungan adalah agar
mengetahui beberapa faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kehidupan
plankton beserta cara pengukurannya.
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Plankton
Plaknton adalah makhluk (tumbuhan atau hewan) yang hidupnya mengapung,
mengambang, atau melayang didalam air yang kemampuan renangnya sangat
terbatas sehingga selalu terbawa hanyut oleh arus. Istilah “plankton” diperkenalkan
oleh Victor Hensen tahun 1887, yang berasal dari bahasa Yunani, “planktos” yang
berarti menghanyut atau mengembara (Nontji, 2008).
B. Fitoplankton
Fitoplankton disebut juga plankton nabati, adalah tumbuhan yang hidupnya
megapung atau melayang dalam laut. Ukurannya sangat kecil, tak dapat dilihat dengan
mata telanjang. Ukuran yang paling umum berkisar antara 2 – 200 μm. Fitoplankton
umumnya berupa individu bersel tunggal, tetapi ada juga yang membentuk rantai.
C. Zooplankton
Zooplankton disebut juga plankton hewan, adalah hewan yang hidupnya
mengapung, atau melayang dalam laut. Zooplankton ini bersifat heterotrofik yang
berarti hewan ini tidak dapat membuat makannya sendiri, oleh karena itu untuk
kelangsungan hidupnya ia sangat bergantung pada bahan organik fitoplankton.
Ukurannya yang paling umum berkisar antara 0,2 – 2mm, tetapi ada juga yang
berukuran besar. Zooplankton dapat dijumpai mulai dari perairan pantai, estuaria,
sampai perairan ditengan samudera.
Zooplankton ada juga yang hidup di permukaan dan ada pula yang hidup di
perairan dalam. Ada pula yang dapat melakukan migrasi vertikal harian dari lapisan
dalam ke permukaan (Nontji, 2008).
3
E. Parameter Fisik
Salah satu parameter yang harus diukur untuk menentukan kualitas air adalah
parameter fisiknya. Ada beberapa paramater fisika yang digunakan untuk menentukan
kualitas air yaitu meliputi suhu, kekeruhan, warna, daya hantarlistrik (DHL), jumlah zat
padat terlarut (TDS), rasa, dan bau (Effendi,2003).
4
III. METODE PRAKTIKUM
C. Prosedur Kerja
1. Prosedur Kerja di Lapangan
Prosedur kerja dilapangan pada pengambilan sampel plankton ialah dengan
menggunakan plankton net. Plankton Net dikalibrasi terdahulu dengan menyemprotkan
aquades ke seluruh permukaan alat. Selanjutnya sampel air laut diambil menggunakan
ember dan disaring menggunakan jaring plaknton net dengan volumen air yang
disaring adalah 20 Liter. Kemudian plankton yang tertampung dalam bucket plankton
net dipindahkan kedalam botol sampel dan botol sampel tersebut diberi cairan lugol
sebanyak 1 – 2 ml, lalu botol sampel dilebeli. Selanjutnya botol sampel tersebut
disimpan kedalam cool box yang berisi es batu.
5
selama 1 menit. Selanjutnya pengukuran salinitas mrenggunakan hand refractometer
yang sebelumnya dikalibrasi erdahulu sebelum digunakan, adapun cara
penggunaanya dengan meneteskan air laut pada bagian kaca prismanya. Pengukuran
pH dilakukan dengan menggunakan kertas lakmus.
D. Analisis Data
1. Komposisi Jenis
Untuk menghitung komposisi jenis digunakan rumus (Boyd,1982):
Ket :
2. Kelimpahan
Metode perhitungan yang digunakan untuk menghitung keliimpahan sel dan
atau kepadatan ind plankton adalah dengan penyapuan (sensus) dengan
menggunakan SRCC (APHA, 2005):
N=nx
6
Ket :
3. Indeks Ekologi
Indeks Shannon-Wiener digunakan untuk menghitung Indeks Keanekaragaman
(diversity index) jenis, indeks keseragaman, dan indeks dominasi dihitung menurut
Odum (1998) dengan rumus sebagai berikut
H ‘= - In
Ket :
H ‘ = Indeks keanekaragaman Shannon-Wiener
ni = Jumlah Individu genus ke-i
N = Jumalh total individu seluruh negara
b. Indeks Keseragaman
Indeks keseragaman dihitung dengan menggunakan rumus “Evennes Indeks”
(Odum,1998).
E=
7
Ket :
E = Indeks Keseragaman
H = Indeks Keanekaragaman
c. Indeks Dominansi
Indeks dominansi dihitung dengan menggunakan rumus “Indeks of
Dominance”.
D = [ ni / N ]2
Ket :
D = Dominansi Simpson
ni = Jumlah individu tiap spesies
N = Jumlah imdividu seluruh spesies
8
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Setelah melakukan pengamatan dan identifikasi, terdapat 7 jenis fitoplankton
dan 3 jenis zooplankton yang terdapat pada tabel sebagai berikut:
Rhizolenia sp. 62
1
Cyclops sp. 6
2
Pleurosigma sp. 2
3
Oitona sp. 10
4
Cheatoceros sp. 16
5
Acartia sp. 2
6
Aulacoseria sp. 4
7
9
Synedra sp. 4
8
Penium sp. 18
9
10
Penium sp. 0,00005
9
Skeletonema sp. 0,90250
10
0,90324
Total
B. Pembahasan
Berdasarkan dari praktikum yang dilakukan dilapangan mengenai pengukuran
beberapa parameter lingkungan yang dilakukan di Anjungan Pantai Losari, Makassar
diketahui bahwa kadar keasaman (pH) di lokasi adalah 6, sedangkan suhu air adalah
32C yang dimana menurut ( Kurniastusti, 1995) menyatakan bahwa suhu yang sesuai
fitoplankto berkisar antara 25 - 30 C dan zooplankton berkisar antara 15 - 30C.
Adapun salinitas air laut dilokasi adalah 34ppt.
Hasil dari praktikum yang dilakukan di laboratorium mengenai identifikasi
plankton didapat hasil jumlah dari indeks komposisi, keanekaragaman, kelimpahan,
dan dominansi terdapat 7 jenis fitoplankton dan 3 jenis zooplankton. Jenis plankton
yang paling banyak ditemukan adalah Skeletonema sp. dan Rhizolenia sp. Jadi pada
lokasi tempat pengambilan sampel yang mendominasi perairan adalah fitoplankton
dengan jenis Skeletonema sp. dan Rhizolenia sp.
11
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari praktikum ini, dapat disimpulkan bahwa pada praktikum
pengukuran parameter lingkungan yang dilakukan adalah perairan tersebut baik bagi
pertumbuhan plankton. Adapun hasil dari identifikasi plankton adalah yang
mendominasi perairan di lokasi adalah fitoplankton dengan 7 macam jenis, dan jenis
yang paling banyak adalah Skeletonema sp, dan Rhizolenia sp.
B. Saran
Saran dari kami selaku praktikan adalah agar alat lebih diperbanyak agar
proses mengidentifikasi dapat berjalan dengan waktu yang singkat. Semoga
kedepannya alat dan ruangan laboratorium dapat lebih baik.
Kepada asisten semoga tetap menjadi asiten yang menyenangkan, sabar dan
baik hati kepada praktikannya.
12
DAFTAR PUSTAKA
13
LAMPIRAN
N=nx x N=n +
14
Rhizosolenia sp
N = 31 +
= 62 sel/L
Skeletonema sp
N = 1178 +
= 2356 sel/L
Cyclops sp
N=3 +
= 6 sel/L
Pleurosigma sp
N=1 +
= 2 sel/L
Oitona sp
N=5 +
= 10 ind/L
Acartia sp
N=1 +
= 2 ind/L
Aulacoseria sp
N=2 +
= 4 sel/L
15
Synedra sp
N=2 +
= 4 sel/L
Chaetoceros sp
N=8 +
= 16 sel/L
Penium sp
N=9 +
= 18 sel/L
C. Indeks Keanekaragaman
∑ ) In
Rhizosolenia sp
∑ ) In
) In ( )
= 0,0922
Cyclops sp
∑ ) In
) In ( )
= 0,0146
Pleurosigma sp
∑ ) In
) In ( )
= 0,0057
16
Oitona sp
∑ ) In
) In ( )
= 0,0222
Cheatoceros sp
∑ ) In
) In ( )
= 0,0325
Acartia sp
∑ ) In
) In ( )
= 0,0057
Aulacoseria sp
∑ ) In
) In ( )
= 0,0104
Synedra sp
∑ ) In
) In ( )
= 0,0104
Penium sp
∑ ) In
) In ( )
= 0,0358
Skeletonema sp
∑ ) In
) In ( )
= 0,0487
Total = 0,2783
17
D. Indeks Keseragaman
= 0,1208
E. Indeks Dominasi
Rhizosolenia sp
= 0,00063
Cyclops sp
= 0,00001
Pleurosigma sp
= 0,00000
Oitona sp
= 0,00002
18
Cheatoceros sp
= 0,00004
Acartia sp
= 0,00000
Aulacoseria sp
= 0,00000
Synedra sp
= 0,00000
Penium sp
= 0,00005
Skeletonema sp
∑[ ]
= 0,90250
19
Lampiran 2. Lembar Kerja Identifikasi
IDENTIFIKASI FITOPLANKTON
No. Gambar Klasifikasi Deskripsi
1.
2.
3.
4.
20
5.
21
Tabel 2. Identifikasi Zooplankton
IDENTIFIKASI ZOOPLANKTON
No. Gambar Klasifikasi Deskripsi
1.
2.
3.
22
Lampiran 3. Dokumentasi Kegiatan
A. Dokumentasi di Lapangan
25
Gambar 13. Pemberian Lugol
26
Gambar 15. Pengukuran Suhu
27
Gambar 17. Pengukuran pH
28