Sebagai syarat untuk memenuhi salah satu tugas mata pencemaran perairan
Dosen Pengampu : Ir.T Iskandar Johan,M.Si
DISUSUN OLEH
Eva Ayuni
194310279
FAKULTAS PERTANIAN
PEKANBARU
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Alhamdulillah senantiasa penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan ini sebagai tugas praktikum untuk Mata Kuliah
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Kepada kedua orang tua dan segenap keluarga besar yang telah
3. Safitriani, S.Pi, M.Si selaku asisten dosen yang telah membimbing pada
namun apabila masih terdapat kesalahan untuk itu penulis mengharapkan kritik
dan saran kepada seluruh pihak demi kesempurnaan nantinya. Dalam hal ini
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
I. PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang............................................................................... 2
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................... 3
1.3. Tujuan dan Manfaat Praktikum..................................................... 4
II. TINJAUAN PUSTAKA........................................................................ 5
2.1. Sungai Pulau Cinta......................................................................... 5
2.2. Sungai Teratak Buluh ................................................................... 6
2.3. Pencemaran Lingkungan................................................................ 6
2.3.1. Jenis-Jenis Pencemaran Lingkungan....................................... 7
2.4. Plankton ........................................................................................ 10
III. METODE PRAKTIKUM ................................................................. 13
3.1 Metode Praktikum ......................................................................... 13
3.2 Alat dan Bahan .............................................................................. 13
3.3 Waktu dan Tempat Praktikum ....................................................... 13
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 14
4.1 Analisis Plankton di Sungai Pulau Cinta........................................ 14
4.2 Analisis Plankton di Sungai Teratak Buluh.................................... 15
4.3 Kualitas Air di Sungai Pulau Cinta dan Sungai Teratak Buluh...... 15
4.4 Pembahasan ................................................................................... 16
V. PENUTUP .......................................................................................... 19
5.1 Kesimpulan .................................................................................... 19
5.2 Saran .............................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 20
LAMPIRAN ................................................................................................... 21
I. PENDAHULUAN
penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas
manusia. Danau, sungai, laut dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus
kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain
sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum,
sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya
hidup tidak pernah ditunjukkan secara utuh, melainkan sebagai pencemaraan dari
laut, pencemaran air tanah dan pencemaran udara. Dengan demikian, definisi
pencemaran air mengacu pada definisi lingkungan hidup yang ditetapkan dalam
dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air
oleh kegiaan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang
pokoknya menjadi 3 (tiga) aspek, yaitu aspek kejadian, aspek penyebab atau
evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua tingkat (dari tingkat
internasional hingga sumber air pribadi dan sumur). Dalam kehidupan sehari –
hari manusia membutuhkan air yang bersih untuk minum, memasak, mandi,
mencuci dan kepentingan lainnya. Air yang digunakan harus berstandart 3B yaitu
tidak berwarna, tidak berbau dan tidak beracun. Tetapi banyak kita lihat air yang
berwarna keruh dan berbau sering kali bercampur dengan benda – benda sampah
seperti plastik, sampah organik, kaleng dan sebagainnya. Pemandangan seperti ini
sering kita jumpai pada aliran sungai, selokan maupun kolam- kolam. Air yang
demikian disebut air kotor atau air yang terpolusi. Air yang terpolusi mengandung
zat- zat yang berbahaya yang dapat menyebabkan dampak buruk dan merugikan
bila dikonsumsi.
Namun bagi masyarakat pedesaan, sungai adalah sumber air sehari – hari
terdapat pada air tersebut. Contoh sederhana, masyarakat di sekitar sungai teratak
untuk mencuci dan mandi. Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik
meneliti terkait kandungan air yang berada di sungai teratak buluh dan di sungai
pulau cinta.
2. Apa saja jenis plankton yang terdapat pada sungai teratak buluh dan
2. Untuk mengetahui jenis plankton yang terdapat pada sungai Teratak Buluh
Tambang, tidak jauh dari pusat Kota Pekanbaru. Dengan jarak tempuh sekitar 40-
60 menit dari kota pekanbaru. Sungai pulau cinta ini ialah aliran dari sungai
kampar yang memiliki lebar rata-rata 150 meter dan kedalaman rata-rata 1-3
meter. Aliran sungai pulau cinta ini merupakan aliran dari sungai Kampar.
Sungai pulau cinta dijadikan sebagai suatu tempat wisata oleh masyarakat
dan pemerintah setempat yang memiliki daya tarik cukup tinggi, dimulai dari
lingkungan yang asri, wahana-wahana seru, air sungai yang mengalir, rerumputan
hijau, spot foto yang menarik, dan bisa dijadikan sebagai tempat untuk berkemah.
Kondisi sungai pulau cinta saat ini masih terlihat alami walaupun sudah banyak
ini.
jalan lintas tengah Pekanbaru - Taluk Kuantan, dan tidak jauh dari kota
Pekanbaru. Hanya berjarak 15 km dan dapat di akses melalui jalur darat. Sungai
yang mengalir di desa Teratak Buluh adalah sungai yang sama dengan yang
mengalir di pulau cinta yaitu sungai kampar, kondisi sungai di teratak buluh
hampir sama dengan kondisi sungai yang ada di pulau cinta, hal ini dikarenakan
sungai teratak buluh dan sungai pulau cinta memiliki aliran dan hulu yang sama.
2.3. Pencemaran Lingkungan
terjadi karena perubahan kondisi tatanan lingkungan (tanah, udara, dan air) yang
limbah industri, minyak, logam berat dan unsur berbahaya lainya ). Hal ini salah
dan semakin menurunnya daya dukung alam sebagai tempat pembuangan limbah.
Jumlah limbah terus bertambah dengan laju yang cukup cepat. Sedangkan di lain
proses alam yang dapat menyebabkan kualitas lingkungan menjadi tidak lagi bisa
makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup
oleh kegiatan manusia. Sehingga, bisa melampaui baku mutu dari lingkungan
yang bisa menimbulkan pencemaran. Bisa dikatakan, zat ini adalah sebagai
polutan jika jumlahnya sudah melebihi batas normal yang berada di waktu dan
tempat yang kurang tepat. Hal yang berkaitan lainnya adalah zat pencemar atau
lebih dikenal sebagai sampah atau limbah. Limbah adalah bahan buangan yang
dihasilkan dari proses produksi. Contohnya adalah kegiatan rumah tangga yang
bisa memberikan dampak negatif bagi alam atau kawasan tertentu. Limbah bisa
limbah cair, limbah organik, limbah daur ulang, serta limbah bahan berbahaya
beracun (B3).
pencemaran air, serta pencemaran suara. Berikut adalah definisi dan penjelasan
1) Pencemaran udara
Pencemaran udara adalah ketika munculnya bahan-bahan asing yang
sehingga kualitas udara turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara
menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Penyebab terjadinya pencemaran udara adalah polusi lalu lintas, asap industri atau
Pencemaran udara bisa terjadi karena adanya peningkatan jumlah gas dan
zat berbahaya pada udara. Sehingga kualitas udara yang akan dihirup oleh
makhluk hidup semakin memburuk. Tak hanya oksigen murni, ada pula beberapa
gas dengan jumlah yang seharusnya kecil seperti nitrogen oksida atau sulfur
Bagi masyarakat yang tinggal di kota besar, hal ini mungkin sudah
menjadi makanan sehari-hari dan sudah terbiasa. Di kota besar, langit akan cerah
namun berwarna abu-abu karena kumpulan asap akibat polusi. Sebenarnya, jenis
yang satu ini sangat merugikan manusia dari berbagai sisi walaupun dianggap
lumrah. Adapun risiko yang bisa didapatkan seseorang adalah sesak nafas, sakit
2) Pencemaran air
Yakni masuk atau dimasukkannya benda asing ke dalam suatu wilayah
perairan dan menurunkan kualitas air di wilayah perairan tersebut. Kualitas air
yang terganggu ditandai dengan perubahan bau, rasa, dan warna. Adapun
Pencemaran air yang merupakan sebuah polusi karena zat sisa atau limbah berisi
zat kimia yang berbahaya. Misalnya adalah sampah yang masuk ke dalam air baik
Biasanya, air yang telah tercemar akan terlihat berwarna keruh dan berbau.
Jika sudah masuk dalam kejadian seperti itu, tentu saja kita dapat dengan mudah
menghindarinya. Akan tetapi, tidak jarang juga air yang tercemar masih dalam
keadaan jernih serta tidak memiliki aroma sama sekali. Tentunya, hal ini bisa
3) Pencemaran tanah
Pencemaran tanah yaitu ketika ada benda asing yang ditambahkan di suatu
area lahan dan menyebabkan kualitas tanah di area lahan tersebut menjadi
tanah tersebut. Pencemaran ini biasanya terjadi karena kebocoran limbah cair atau
limbah cair, limbah industri, limbah pertanian, dan bahan radioaktif. Semua
4) Pencemaran suara
Pencemaran suara dapat terjadi karena kebisingan yang melebihi ambang
terganggu adalah suara bising mesin pabrik, klakson kendaraan yang berlebihan
Suara bising di suatu lingkungan yang melampaui nilai ambang batas dari
yang cukup besar. Pengaruh kebisingan pada kesehatan manusia ditentukan oleh
5) Pencemaran Radiasi
Yakni masuknya bahan bersifat radioaktif yang memiliki kekuatan radiasi
melampaui nilai ambang batas yang telah ditentukan. Tidak hanya itu saja,
pencemaran radiasi juga dapat disebabkan oleh radiasi panas yang melebihi
2.4. Plankton
terpenting di dunia, karena menjadi bekal makanan untuk kehidupan akuatik. Bagi
terdiri dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan laut. Ukurannya kecil saja. Walaupun
termasuk sejenis benda hidup, plankton tidak mempunyai kekuatan untuk
banyak terdapat di pesisir pantai. Itulah sebabnya kegiatan menangkap ikan aktif
dijalankan di kawasan itu. Selain sisa-sisa hewan, plankton juga tercipta dari
dilihat pada plankton.Umumnya ukuran plankton sangat kecil dan dapat diukur
ukuran yang kecil daya apungnya akan lebh tinggi dan juga proses faali (fisiologi)
a) Jenis-jenis Plankton
b) Manfaat plankton
Komponen utama rantai makanan makhluk hidup di perairan.
melakukan observasi dan pengambilan sampel ke sungai pulau cinta dan sungai
teratak buluh lalu sampel dibawa ke Laboratorium BBI Fakultas Pertanian untuk
di analisis.
a. Alat
Thermometer
Kertas Lakmus (Ph meter)
Tabung Sampel
Sechidisc
penggaris
Mikroskop
Pipet tetes
Kamera (HP)
Alat tulis
b. Bahan
Sampel (air sungai)
Alkohol
tempat yaitu sungai pulau cinta dan sungai teratak buluh. Sedangkan analisis
sampel dilakukan di Laboratorium Balai Benih Ikan Fakultas Pertanian
1 Calontrix Cyanophyta
2
2 Tebellaria fenestrata Diatomae
1 Geostrichum Sp Cyanophyta
2 Mastogloia Elliptica Diatomae
3 Nitzschia Lorenziana Diatomae 4
1 Chironomus Sp Ciliata
5
2 nitzschia Vermicularis Diatomae
3 Chistosoma Sp Diatomae
1 - -
6
2 - -
3 - -
Tabel 1. Hasil analisis plankton di Sungai Pulau Cinta
1 Cipidium Sp Diatomae
2 Nitzchia seriata Diatomae
3 Penium chyndrus breb Desmidiacae 1
4 Ceratium extensum Desmidiacae
1 - -
2 - -
6
3 - -
4.3. Kualitas Air di Sungai Pulau Cinta dan Sungai Teratak Buluh
4.4. Pembahasan
Dari tabel 1. hasil analisis plankton di Sungai Pulau Cinta, dapat dilihat
bahwa hasil identifikasi plankton yang dilakukan pada hari minggu, 8 januari
2023 yang berada di perairan sungai pulau cinta terdiri dari 17 jenis plankton yang
Sedangkan jenis plankton yang ada di sungai teratak buluh dapat dilihat
pada tabel 2. Yang terdiri dari Cipidium sp, Nitzchia seriata, Penium chyndrus
disebabkan karena adanya faktor fisika dan kimia yang dapat mempengaruhinya,
diantaranya yaitu pH, cahaya dan nutrien. Bagi organisme air intensitas cahaya
yang cukup memadai, keberadaan kelompok pada perairan sungai yang memiliki
Melimpahnya spesies dari anggota kelas diatomae dan desmidiacae ini juga
disebabkan karena adanya pengaruh dari keadaan pH perairan yang bersifat netral
Pada umumnya kelas diatomae dan desmidiacae memiliki kisaran pH yang netral
nilai ph sungai teratak buluh adalah 6 maka tergolong dalam pH basa. Nilai pH
Analisa suhu pada perairan Sungai pulau cinta menunjukkan hasil 31°C
dan suhu pada sungai teratak buluh juga 31°C. Hal ini dapat dikarenakan karena
temperatur perairan dipengaruhi juga oleh intensitas cahaya matahari dan adanya
aktivitas pertukaran panas antara air dan udara di sekeliling. Suhu yang optimum
bagi kehidupan plankton adalah 22°C – 31°C. Suhu suatu perairan dapat
sedangkan kecerahan sungai teratak buluh yaitu bagian putih 42 cm dan bagian
hitam 37 cm. Tingkat kekeruhan dari perairan tersebut yang berbeda dan tentunya
dipengaruhi oleh banyak hal salah satunya terlarutya partikel-partikel yang dapat
keruh.
dalam air yang keruh dan dapat mempengaruhi kedalaman tempat tumbuh-
tersebut sebagai objek pariwisata, dan ada juga beberapa yang memanfaatkan
teratak buluh masih menggunakan perairan sungai sebagai sumber air untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Seperti halnya untuk menuci dan mandi.
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1. Kondisi sungai pulau cinta dan sungai teratak buluh masih terlihat alami.
3. Jenis plankton yang dominan hidup di kedua sungai tersebut adalah kelas
5.2. Saran
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan yaitu untuk masyarakat dan
Anonimous. 2010. Ogan Komering Ulu dalam Angka. Penerbit Badan Pusat
Statistik. Baturaja.
Barus, T.A. 2002. Pengantar Limnologi. Fakultas MIPA USU. Medan: iii+264
hlm.
Basmi, J. 2000. Planktonologi : Plankton sebagai Bioindikator Kualitas Perairan.
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Bogor: ii+59 hlm.
Dresscher & van der Mark. 1976. A Simplified Method for The Biological
Assesment of The Quality of Fresh and Slightly Brackish Water. J.
Hydrobiologia. Vol.48, 3. Page 199-201.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumber Daya dan
Lingkungan Perairan. Kanisius: Yogyakarta: 258 hlm.
Hutabarat, S. & S.M. Evans. 1985. Kunci Identifikasi Plankton. Penerbit
Universitas Indonesia, Jakarta: v+97 hlm.
Isnansetyo, A. & Kurniastuty. 1995. Teknik Kultur Fitoplankton dan
Zooplankton. Kanisius, Yogyakarta.
Wijaya, H.K. 2009. Komunitas Perifiton dan Fitoplankton serta Parameter Fisika
dan Kimia Perairan sebagai Penentu Kualitas Air di Bagian Hulu Sungai Cisadane
Jawa Barat. Skripsi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB: 97 hlm.
LAMPIRAN