r0
(4)
(5)
dimana :
a
= percepatan (g),
MW
= momen magnitude,
r0
= jarak terdekat dari lokasi ke pro-yeksi vertikal dari gempa akibat aktifitas patahan pada
permuka-an tanah (km)
Crouse (1991). Fungsi atenuasi yang diturunkan oleh Crouse berdasarkan data
gempa dengan mekanisme subduction yang diambil dari zona subduction
Cascadia Pasifik Utara bagian barat dengan karakteristik percepatan arah
horizontal dan damping 5 %. Persamaan yang diperoleh dari analisis data
tersebut adalah :
a e
(6)
dimana :
a
= percepatan (g),
M
= magnitude gempa,
R
= jarak terdekat dari lokasi ke sum-ber gempa (km),
H
= kedalaman fokus (km).
a 10
(7)
dimana :
a
= percepatan (g),
MS = magnitude gelombang permu-kaan (surface wave magnitude),
R
= jarak terdekat dari lokasi ke sumber gempa (km),
L
= 1 untuk sumber gempa di luar Jepang.
Sadigh (1997). Fungsi atenuasi yang dikembangkan oleh Sadigh (1997) sudah
mengakomodasi kebutuhan untuk mengembangkan koefisien untuk magnitude
lebih besar dan lebih kecil dari M = 6.5 dengan mekanisme gempa strike-slip.
Rumusan fungsi atenuasi yang dihasilkan adalah :
a e
dimana :
a
= percepatan (g),
M
= magnitude gempa,
Rrup
= jarak terdekat dari lokasi ke sum-ber gempa (km).