Anda di halaman 1dari 12

Nama : Arief Prasetyanto Nugroho

NIM : 07181016
Matkul : Dinamika Struktur
Tugas 2 - Rangkuman Getaran Bebas

BAB III GETARAN BEBAS SISTEM SDOF


3.1 Pendahuluan
Pada semua kasus, persamaan gerak sistem linier berderajat kebebasan
tunggal mempunyai bentuk
mucuku p(t) ……………(3.1)
Perpindahan dan kecepatan pada saat t = 0 adalah
u( 0) u o , u(0) u o ……………(3.2)
dimana, u o dan u o adalah perpindahan awal dan kecepatan awal.
Persamaan (3.1) dapat ditulis kembali menjadi

……………(3.3)
Dimana

Dan

Untuk getaran bebas →P(t) = 0, maka persamaan (3.1) dan (3.3) menjadi:

……………(3.5)
adalah frekuensi alami sudut tak teredam (rad/s), adalah faktor redaman liat dan cr
c adalah koefisien redaman kritis.
Respon total:
u(t) = up (t) uc (t) ……………(3.6)
Di dalam istilah matematika, penyelesaian umum dari persamaan diferensial terdiri
dari penyelesaian sesungguhnya up(t) dan penyelesaian komplemen/pelengkap uc(t).
Untuk memenuhi persamaan (3.4) dan (3.5), maka digunakan asumsi
u Cest……………(3.7)
Dengan mensubstitusikan persamaan (3.7) kedalam (3.5), maka diperoleh

……………(3.8)
Agar persamaan (3.8) valid untuk semua nilai t, kita harus menentukan

……………(3.9)

3.2 Getaran Bebas Pada Sistem SDOF Tak Teredam (Undamped)


Persamaan gerak untuk sistem berderajat kebebasan tunggal (SDOF) tak
teredam adalah

……………(3.10)
Dan persamaan karakteristik yang sesuai adalah

……………(3.11)
Akar dari persamaan adalah

……………(3.12)
Jika akar-akar tersebut di substitusikan ke persamaan (3.7), kita mendapat
penyelesaian umum

……………(3.13)
dengan memperkenalkan persamaman Euler :
……………(3.14)
kita dapat menulis ulang persamaan (3.13) dalam bentuk fungsi trigonometri, yaitu

……………(3.15)
dimana A1 dan A2 adalah konstanta real untuk ditentukan dari kondisi awal yaitu
persamaan 3.2. Persamaan 3.2 dan 3.15 mengacu pada

……………(3.16)
Jadi,

……………(3.17)
adalah respon getaran bebas dari sistem SDOF tak teredam.
Pertama-tama dengan mempertimbangkan kasus dari sebuah sistem yang
menggantikan dari posisinya yang seimbang dengan jumlah uo dan dibebaskan.
Kemudian u(0) = 0 , jadi
u uo cos  n t……………(3.18)

Gambar 3.1. Getaran bebas dari sistem SDOF tak teredam dengan u(0) =0
.

Dapat dilihat bahwa gerakan hasil adalah merupakan gerakan harmonic sederhana
dengan amplitudo uo, periode alami dari sistem tak teredam (undamped natural
period) yaitu

……………(3.19)
dan frekuensi alami dari sistem tak teredam (undamped natural frequency) adalah

……………(3.20)

Gambar 3.2. Respon getaran bebas secara umum dari sistem SDOF tak teredam
.
Gambar diatas menunjukkan sebuah plot dari persamaan (3.17) apabila u o ataupun
u o adalah 0 (nol). Hal ini tetap merupakan gerakan harmonik sederhana dengan
periode Tn u(t) dapat diekspresikan dengan persamaan (3.17) atau dengan persamaan

……………(3.21)

3.3 Getaran Bebas Pada Sistem SDOF Teredam (Damped)


Persamaan (3.5) ditulis kembali disini :

……………(3.22)
Mengasumsi kembali sebuah solusi dari bentuk :

……………(3.23)
dan kita akan mendapatkan persamaan karakteristik :

……………(3.24)
nilai S1 dan S2 adalah

……………(3.25)
Besarnya faktor "damping" () dapat digunakan untuk membedakan 3 kasus, yaitu
underdamped (0 < < 1), critically damped (= 1), dan overdamped (1). Respon
pada sistem SDOF teredam dengan beberapa variasi nilai redaman dapat dilihat pada
gambar berikut.

Gambar 3.3. Respon dari sistem SDOF dengan redaman viskous dan variasi tingkat redaman.

3.4 Eksperimen Penentuan dari Frekuensi Alami Dasar dan Faktor


Damping dari sebuah sistem SDOF
Metode eksperimen biasa dipakai untuk variabel dinamis pada suatu sistem
(misal: frekuensi alami dan faktor redaman). Nilai konstanta pegas (k) dan massa (m)
dari sistem SDOF sederhana dapat diukur secara langsung. Namun nilai faktor
redaman sering berubah sehingga perlu pengukuran yang lebih teliti. Bila faktor
redaman diketahui, maka koefisien redaman bisa dihitung menggunakan persamaan
faktor redaman. Frekuensi alami dari sistem SDOF tak teredam dapat ditentukan
secara langsung melalui pengukuran statis.

3.5 Getaran Bebas dari sebuah sistem SDOF dengan Coloumb Damping
Struktur dengan redaman couloumb mempunyai persamaan gerakan diferensial linier
sehingga menjadi lebih mudah diselesaikan untuk kasus respon getaran bebas ataupun
respon akibat adanya gaya luar. Dalam praktek, redaman ini biasanya terjadi akibat
hilangnya sambungan, gesekan antar komponen dan redaman dari material yang
semuanya menyebabkan perilaku struktur menjadi nonlinier. Gambar 3.9
menunjukkan sebuah massa meluncur pada permukaan kasar yang menghasilkan
gaya gesekan.

Gambar 3.9. Sistem SDOF dengan redaman.

BAB IX GETARAN BEBAS UNTUK SISTEM MDOF


9.1 Sistem MDOF Tak Teredam
Persamaan gerak MDOF tak teredam dengan p(t)=0,
muku 0……………(9.1)
Terdapat dua kemungkinan gerak harmonis dari struktur sedemikian rupa,
dimana semua massa bergerak dengan fasa tertentu pada frekuensi ω1 dan ω2. Setiap
karakteristik perubahan bentuk disebut normal atau pola natural dari getaran. Sering
disebut dengan pola pertama (first mode) atau pola dasar (fundamental mode) untuk
menyatakan pola yang sesuai dengan frekuensi terendah. Pola yang lain disebut pola
harmonis atau pola harmonis yang lebih tinggi.
Gambar 9.1 dan 9.2 menunjukan getaran bebas pada portal dua tingkat.
Kekakuan dan massa yang terpusat dapat dilihat pada gambar 9.1a dan mode getar
atau pola getar ditunjukan oleh gambar 9.1b dan 9.2b. Hasil gerak uj pada sistem
digambarkan oleh gambar 9.1d dan 9.2d.
Gambar 9.1. Getaran bebas pada sistem tak teredam dengan pola natural pertama dari getaran
(a) Struktur portal tingkat dua; (b) perubahan bentuk struktur pada waktu a,b,c; (c) modal coordinate
qn(t) (d) perpindahan

Gambar 9.2. Getaran bebas pada sistem tak teredam dengan pola natural kedua dari getaran
(a) Struktur portal tingkat dua; (b) perubahan bentuk struktur pada waktu a,b,c;
(c) koordinat modal qn(t) (d) perpindahan
Perioda alami dari getaran Tn pada sistem MDOF adalah waktu yang
diperlukan untuk satu siklus dari gerak harmonis sederhana dalam satu pola natural.
Hubungan terhadap frekuensi natural sudut dari getaran adalah ωn dan frekuensi
natural adalah fn,

……………(9.2)
Gambar 9.1dan 9.2 menunjukan perioda alami Tn dan frekuensi natural sudut dari ωn
(n = 1,2) dari getaran bangunan 2 tingkat dengan pola natural  n(1 n2 n) T
.
Frekuensi natural sudut yang lebih kecil diberi notasi ω1 sedangkan yang lebih besar
dinotasikan ω2. Sedangkan untuk perioda alami yang lebih panjang dinotasikan T1
dan yang lebih pendek adalah T2.

9.2 Frekuensi Natural dan Pola Normal


Getaran bebas pada sistem tak teredam , yang secara grafis telah ditunjukan
oleh gambar 9.1 dan 9.2 untuk sistem dua DOF, dapat diuraikan secara matematis
adalah
u(t) q n (t) n……………(9.3)

9.3 Sifat Ortogonalitas dari Pola Normal


Kita tinjau kembali persamaan

……………(9.10)
untuk sistem berderajat kebebsan dua, sehingga

……………(9.11)
Digunakan teori Betti yang menyatakan bahwa, pada sebuah struktur yang
dibebani oleh dua sistem pembebanan dimana terjadi dua jenis perpindahan, maka
kerja yang dilakukan sistem pembebanan pertama sepanjang perpindahan akibat
sistem pembebanan kedua, akan sama dengan kerja akibat sistem pembebanan kedua
yang bergerak sepanjang perpindahan akibat sistem pembebanan pertama.

Gambar 9.2. Model sejumlah massa dan perpindahan pada struktur bertingkat dua
(a) Sistem I; (b) Sistem II

9.4 Solusi Persamaan Getaran Bebas pada Sistem Tak teredam


Solusi umum persamaan gerak, diberikan oleh sebuah persamaan. Sehingga
untuk nilai n = 1,2,3…,n maka persamaannya dapat ditulis menjadi

Pada saat t=0 maka persamaan tersebut dapat ditulis

dan saat t=0, persamaan-persamaan sebelumnya dapat dituliskan


Jadi,

9.5 Respon Pada Gedung Akibat Gempa


Secara umum persamaan geraknya adalah

……………(9.26)

……………(9.27)
Kalikan persamaan (9.26) dengan {i}T dan susbtitusikan persamaan (9.27)

……(9.28)
Misal:

Sehingga persamaan (9.28) menjadi

……………(9.29)

Apabila persamaan (9.29) ditulis


……………(9.30)
Dari persamaan (9.29) dan (9.30) memberikan

……………(9.31)
Sehingga nilai perpindahan relatif maksimum

……………(9.32)
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai